Anda di halaman 1dari 9

BAGIAN 2.

PELATIHAN ASESMEN KOMPETENSI PERAWAT


( ASESOR KOMPETENSI )
2.3.1
Assessment adalah
1. asesmen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang
asesor untuk menentukan level kompetensi seseorang. Proses
ini mencakup pengumpulan data dan bukti untuk menetukan
apakah seseorang mempunyai level kompetensi yang
dibutuhkan (R. Palan, 2007)
2. Untuk perawat yang sudah bekerja maka penilaiannya
menggunakan sistem workplace assessment (WPA). Komite
Nasional Kompetensi Perawat (KNUKP, 2007) mendefinisikan
Workplace asesment adalah uji kompetensi yang dilaksanakan
bagi perawat yang sudah bekerja atau yang ingin melakukan
uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang dimiliki dan
tingkat jenjang karirnya.

2.3.5
Tahapan Assesmen kompetensi

1) Mengajukan permohonan
2) Assesmen Mandiri
3) Pra konsultasi
4) Assesmen
5) Usulan banding (jika perlu)
6) Keputusan hasil assesmen
7) Pemberian Sertifikat Kompetensi.

2.3.15
Kesimpulan
 asesmen kompetensi perawat merupakan;
kunci perbaikan kinerja perawat dan sistem
keperawatan di RS
 Perlu komitmen pemimpin dan keinginan
teman-teman perawa untuk memulainya
 Tidak mudah memulai dan membangun
sistem, tetapi jika kita komitmen, berbuat/
action, akan memperoleh hasil, resiko pasti
ada, tetapi kita minimalkan dengan “risk
managemen”
2.3.29
ASESMEN KOMPETENSI
RUMAH SAKIT
ISLAM No. Dokumen No. Revisi Halaman
“ IBNU SINA” 05/SPO/KEP/V/2018 00 1/2
YARSI SUMBAR-
PADANG PANJANG
Ditetapkan Oleh
STANDAR Tanggal Terbit : Direktur,
PROSEDUR 26 Juli 2018
OPERASIONAL

dr. Hj. Fair Ruza


PENGERTIAN Asesmen kompetensi adalah rangkaian proses mengumpulkan
bukti-bukti untuk memutuskan seseorang kompeten atau tidak
dalam melaksanakan kinerjanya.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah untuk
melakukan asesmen kompetensi kepada seluruh tenaga perawat di
rumah sakit.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RS Islam “IBNU SINA” YARSI SUMBAR
Padang Panjang No : 12.A/KPTS/IS-PP/IV-2016 tentang
Kebijakan Kredensial dan Re-Kredensial di RS Islam “IBNU
SINA” YARSI SUMBAR Padang Panjang
PROSEDUR 1. Perawat (asesi) mengajukan permohonan kepada bidang
keperawatan untuk dilakukan asesmen kompetensi dengan
mengisi formulir permohonan asesmen kompetensi (Form 01)
2. Bidang keperawatan memverifikasi formulir permohonan
yang diajukan asesi dan bidang keperawatan menunjuk asesor
yang akan melakukan asesmen kompetensi
3. Asesi menemui asesor yang akan melakukan asesmen
kompetensi
4. Asesor memvalidasi permohonan yang diajukan asesi dan
kelengkapan-kelengkapan persyaratan untuk dilakukan uji
kompetensi
5. Asesi diminta menilai diri sendiri terhadap unit (unit-unit)
kompetensi yang akan diajukan dengan mengisi Formulir
asesmen mandiri (Form 02)
6. Asesor memvalidasi dengan mengajukan beberapa
pertanyaan.
7. Asesor mengembangkan perangkat asesmen sesuai dengan
formulir rencana asesmen (Form 03)
8. Asesor menyusun metode pelaksanaan asesmen kompetensi
dalam instrumen ceklis observasi (Form 03.A), instrumen
penilaian secara lisan (Form 03.B), instrumen pertanyaan
tertulis (Form 03.C) dan ceklis evaluasi bukti portofolio (Form
03.D)
ASESMEN KOMPETENSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
05/SPO/KEP/V/2018 00 2/2
RUMAH SAKIT ISLAM
“ IBNU SINA”
YARSI SUMBAR- PADANG
PANJANG

PROSEDUR 9. asesor mengklarifikasi persiapan asesi untuk dilakukan uji kompetensi


dengan mengisi formulir konsultasi pra asesmen (Form 05)
10. Asesi mengisi formulir persetujuan asesmen (Form 04), pesetujuan asesmen
menjamin bahwa asesi telah menerima dan memahami tentang proses
asesmen terhadap unit kompetensi yang akan diusulkan
11. Proses asesmen dilakukan sesuai dengan jadwal asesmen yang telah
disepakati saat konsultasi pra asesmen
12. Asesor melakukan uji kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah
ditentukan dan dilakukan pada tempat unit kompetensi yang telah disepakati
13. Asesor mengumpulkan bukti-bukti (bukti langsung dan bukti tidak
langsung) untuk membuat keputusan dari uji kompetensi yang telah
dilakukan
14. Asesor membuat keputusan untuk direkomendasikan atau tidak
direkomendasikan agar mendapatkan pengakuan terhadap unit kompetensi
yang diuji (Form 07)
15. Hasil keputusan yang dibuat asesor diinformasikan kepada asesi dan
penjelasan keputusan yang dibuat
16. Jika asesi tidak puas dengan keputusan asesor tentang hasil asesmen maka
asesi bisa mengajukan usulan banding dengan mengisi format permohonan
banding asesmen kompetensi
17. Asesi memberikan umpan balik (kuesioner) terhadap peran asesor selama
proses asesmen kompetensi pada Form 08
18. Asesor melakukan kaji ulang terhadap pelaksanaan asesmen dengan
mengisi Form 09
19. Asesor menyurati hasil uji kompetensi ke Bidang Keperawatan
20. Bila asesi dinyatakan lulus uji kompetensi maka Bidang Keperawatan
mengusulkan kepada Direktur untuk pemberian sertifikat lulus uji
kompetensi
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat inap
2. Instalasi Rawat Jalan
TERIMA KASIH

2.3.30

Anda mungkin juga menyukai