Anda di halaman 1dari 34

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan inayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kunjungan
kefarmasian.

Terimakasih saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Metri Waldi.
Apt selaku APA yang telah membantu saya dan memberikan saya izin untuk
melakukan kunjungan kefarmasian. Serta terima kasih juga kepada BEM fakultas
farmasi dan teman teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya
bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Padang, 16 januari 2020

Afnurza nidya sari

1
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar belakang..................................................................................................4

Tujuan..............................................................................................................5

Manfaat............................................................................................................5

Waktu dan tempat............................................................................................5

HARI PERTAMA

Profil apotek....................................................................................................6

Struktur kepengurusan....................................................................................6

Sejarah apotek.................................................................................................6

Fungsi pegawai...............................................................................................7

Fasilitas apotek............................................................................................... 8

HARI KEDUA

Manajemen apotek.........................................................................................10

Obat yang dijual.............................................................................................10

Administrasi apotek.......................................................................................13

Dowa............................................................................................................. 14

Dowen........................................................................................................... 18

HARI KETIGA

Alur pelayanan obat di apotek......................................................................20

BAB II ISI

Kegiatan hari pertama...................................................................................21

2
Kegiatan hari kedua.....................................................................................21

Kegiatan hari ketiga....................................................................................22

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.................................................................................................24

Saran........................................................................................................... 24

Lampiran........................................................................................................25

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut keputusan Menkes RI NO.1332/Menkes/SK/X/2002, apotek


merupakan suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasiaan dan
penyaluran obat kepada masyarakat. Sedangkan defenisi apotek menurut PP 51
Tahun 2009 Apotek merupakan suatu tempat atau terminal distribusi obat
perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker sesuai standar dan etika
kefarmasian

Pekerjaan kefarmasian menurut UU kesehatan No.36 Tahun 2009 yaitu


meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistibusian obat pelyanan obat atas resep
dokter,pelayanan informasi obat serta pengembangan obat,bahan obat dan obat
tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam upaya menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan


tentang ilmu kefarmasian di lapangan, Badan Eksekuti Mahasiswa (BEM)
Keluarga Mahasiswa Fakultas Famasi Universitas Andalas menyelenggarakan
kunjungan kefarmasian yang mana kunjungan kefarmasian ini dilaksanakan oleh
mahasiswa S1 Fakultas Farmasi Universitas Andalas di apotek, rumah sakit atau
Puskesmas di daerah tempat tinggal masing masing. Kegiatan ini dilaksanakan
selama minimal tiga hari dan dalam sehari kegiatan dilaksanakan minimal tiga
jam. Pada kegiatan tersebut mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
profil,manajemen dan aspek pelayanan kefarmasian di apotek, rumah sakit
ataupun puskesmas yang dipilih dalam melaksanakan kunjungan kefarmasian.

4
B. Tujuan
Tujuan Kunjungan Kefarmasian di Apotek Delita adalah :
1. Mahasiswa harus mampu mengenal dan tahu bagaimana struktur
kepengurusan dan pembagian fungsi di apotek.
2. Mahasiswa harus mengetahui manajemen apotek meliputi
penyimpana dan penggolan obat, bentuk obat peracikan yang
benar, jenis obat yang dijual di apotek, administrasi apotek serta
Daftar Obat Wajib Apotek(DOWA) dan Daftar Obat Essensial
Nasional (DOEN).
3. Mahasiswa harus mampu mengetahui wujud pelayanan
kefarmasian di Apotek.
4. Mahasiswa mampu mengetahui alur pelayanan obat serta fasilitas
yang ada di Apotek.

C. Manfaat Kunjungan kefarmasian di Apotek


1. Mengetahui dan memahami tanggung jawab serta kedudukan
apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di apotek.
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis obat yang tersedia di
Apotek.
3. Mengetahui dan memahami alur-alur pelayanan obat.
4. Mendapatkan pengalaman praktis dalam melaksanakan
pengelolaan perbekalan farmasi di apotek.

D. Waktu dan tempat


Kunjungan kefarmasian di laksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 7,
8, 9 Januari 2020. Tempat pelaksanaan kegiatan tersebut di Apotek Delita
Lubuk Alung.

5
 Hari Pertama
Pada hari pertama kunjungan kefarmasian yang dilakukan di apotek
bertujuan untuk mengenal profil apotek. Hasil yang didapat sebagai berikut :
1. Identitas Apotek
a. Nama apotek : Apotek Delita
b. Alamat : Jl. Jendral Sudirman Pasar Lubuk Alung
c. No. Telepon : 0751 697660
d. APA : Drs. Metri Waldi. Apt
e. SIA : Drs. Metri Waldi. Apt
f. SIPA : Drs. Metri Waldi. Apt
g. PSA : Drs. Metri Waldi. Apt
2. Sejarah Apotek
Apotek Delita Lubuk Alung dibuka pada 12 januari 2003. Awalnya
pelayanan tidak dilakukan di gedung yang saat ini ditempati namun di
gedung lain yang letaknya tidak jauh dari gedung apotek yang sekarang.
Gedung yang lama sekarang dijadikan sebagai toko obat Delita.
3. Struktur kepengurusan Apotek
a. APA (Apoteker Pengelola Apotek)
Drs. Metri Waldi. Apt
b. PSA (Pemilik Sarana Apotek)
Drs. Metri Waldi. Apt
c. AA (Asisten Apoteker)
 Ria Aplizarti Amd.farm
 Mela febrina
 Eka Ramadhan
d. Juru Racik
Dalam meracik obat dapat dilakukan oleh seluruh asisten
apoteker.
e. Petugas / Staff
 Ria Aplizarti Amd.farm
 Mela febrina

6
 Eka Ramadhan
4. Fungi dari masing-masing komponen pengurus Apotek
a) APA :
 Mengontrol dan mengkoordinasikan kerja di Apotek.
 Melayani resep sesuai dengan tanggungjawab dan
keahlian profesi.
 Bertanggungjawab terhadap mutu obat yang di jual.
 Membuat visi dan misi.
 Membuat srategi,tujuan,sasaran dan program kerja
 Membuat dan menetapkan peraturan atau Standar
Prosedur Operasional (SPO) pada setiap fungsi kegiatan
di apotek.
 Membuat system pengawasan dan pengendalian SPO
serta program kerja pada setiap fungsi kegatan di apotek.
 Merencanakan melaksanakan, mengendalikan dan
menganalsis hasil kinerja operasional dan kinerja
keuangan apotek.
b) PSA
 Menyediakan sarana dan prasarana di Apotek
 Bertanggungjawab terhadap sarana dan prasarana di
Apotek
c) AA
 Melayani resep dokter sesuai dengan tanggungjawab dan
standart profesinya.
 Memberi informasi yang berkaitan dengan penggunaan/
pemakaian obat.
 Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.
 Membuat salinan resep bila diperlukan oleh pasien, bila
obat hnya ditebus sebagian atau resep diulang serta
membuat kuitansi bila dperlukan.
 Berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pemeliharaan
kebersihan di apotek.

7
 Member harga pada setiap resep dokter yang masuk dan
memeriksa kelengkapan resep.
 Melayani dan meracik obat sesuai dengan resep dokter.
 Menghitung dosis obat untuk racikan sesuai permintaan
resep.
 Menimbang, menyiapkan, mengemas, member etiket obat
yang akan diserahkan pada pasien.
 Memeriksa kebenaran obat sebelum diserahkan pada
pasien.
d) Juru racik
 Meracik obat yang terdapat pada resep.
 Menbantu tugas tugas asisten apoteker dalam menyiapkan
obat
e) Petugas/ staff
Melakukan kegiatan dalam rangka menghitung apakah
pemasukan dan penjualan sesuai (kasir/keuangan).
5. Fungsi apoteker di apotek
 Mengelola dan menjamin bahwa apotek berlokasi pada daerah
yang mudah dikenali oleh masyarakat.
 Mengelola dan menjamin apotek harus dapat dengan mudah di
akses oleh anggota masyarakat.
 Mengelola dan menjamin pelayanan produk kefarmasian
diberikan pada tempat yang terpisah dari aktivitas pelayanan dan
penjualan produk lainnya.

6. Fasilitas Apotek
 Ruang peracikan
 Ruang tunggu
 Lemari penyimpanan obat
 Kamar kecil (WC)
 Ruang adminitrasi

8
 Ruang konsultasi
 Ruang penyerahan obat
 Praktek apoteker
 Cek gula darah
 Cek asam urat
 Cek kolesterol
 Pelayanan farmasi
 Pelatihan kefarmasian
 Penyediaan alat kesehatan

9
 Hari Kedua
Pada hari kedua dalam melaksanakan Kunjungan Kefarmasian peserta dapat
mengetahui manajemen obat diapotek :
 Manajemen Apotek
Manajemen apotek adalah proses menggunakan semberdaya
kefarmasian melalui perencanaan, membuat keputusan, organisir,
kepemimpinan dan pengawasan. MenurutPP 51 tahun 2009 pekerjaan
kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
atau penyaluran obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional.
 Jenis-jenis produk yang di jual di apotek
a. Obat bebas
 OBH Combi batuk berdahak
 Dumin
 Praxion
 Panadol
 Tempra
 Sanmol
 Termorex
 Magasida
 Mylanta
 Ottepan
 Dulcolactol
 Plantacid
 Polycrol
 Polysilane
 Lactulax

10
 Antasida DOEN
 DEGIROL
 Paracetamol
 Aspirin
 Promethazine
 Guafenesin
 Bromhexin HCL
 Tripid
b. Obat bebas terbatas
 OBH Combi batuk plus flu
 Termorex plus
 Hufagripp
 OBH Combi anak
 Albotyl
 Thrombophop oitment
 Thrombophop gel
 Fungiderm
 Canesten klotrimazol
 Voltaren
 Neonapasin
 Vicks formula 44
 Laxarec
 Decradril
 Sanadril
 Siladex
 Anakonidin
 Paratusin
 ALCO
 Feminax

11
 Malgestan
 Rohto
 Paramex
 Bodrex
 Antimo
 Konidin
 Fludane
 Sanaflu
 Neozep forte
c. Obat keras
 Amoxicillin
 Antalgin
 Ambroxol
 Cefadroxil
 Cefixime
 Itraconazole
 Lapibal
 Lanabal
 Lexa levoloxacin
 Renasistin
 Ozen
 Mucera
 Amoxan
 Candesastan cilexetil
 Ceindomycin
 Mucopect
 Mycostatin NYSTATIN
 Candistin
 Amoxsan

12
 Timol
 Genta
 Cendo xitrol
 Polydext
 Berotec
 Ventolin TM inhaler
 Benoson – N
 Nasonex
 Kary uni
 Otopraf
d. Obat narkotika
 Codipront Cum Expect
 Codipront kapsul
e. Obat psikotropika
 Danalgin
 Risperdal
 Sizoril-25 clozapine
 Alprazolan 0,5 mg
f. Obat herbal
 Jamu : laserin, tolak angin, antangin, diapet, hephrolit
 Obat herbal terstandar : LELAP, OB herbal
 Fitofarmaka : stimuno
 Administrasi apotek
Administrasi merupakan salah satu bagian kegiatan yang
diperlukan dalam merekapitulasi segala transaksi yang dilakukan
dalam jangka tertentu di apotek Delita Lubuk Alung.
a. Surat Pemesanan
Surat pemesanan obat tidak dikirimkan pihak apotek
kepada PBF, melainkan pihak PBF mengirimkan sales nya

13
langsung ke apotek seminggu sekali untuk mendata obat yang
dibutuhkan apotek.
b. Faktur
Sebagai bukti pembelian produk yang diberikan oleh
PBF kepada apotek sebagai bukti.

Jenis – jenis kelengkapan administrasi yang terdapat di apotek Delita Lubuk


Alung meliputi:

 Blanko pemesanan obat


 Blanko copy resep
 Blanko kuitansi
 Buku penjualan dari obat resep dan barang bebas
 Kartu stok harian

 Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA) dan Daftar Obat Esensial


Nasional (DOEN)
a. DOWA
Obat wajib apotek yaitu obat-obatan yang dapat diserahkan
oleh apoteker di apotek. Disini terdapat daftar obat wajib
apotek yang dikeluarkan berdasarkan keputusan Menteri
Kesehatan, peraturan mengenai DOWA tercantum dalam :
 Keputusan Menkes No. 347/Menkes/SK/VII/1990
tentang obat wajib apotek berisi DOWA No.1
 Keputusan Menkes No. 924/Menkes/Per/X/1993
tentang DOWA No.2
 Keputusan Menkes No. 1176/Menkes/SK/X/1999
tentang DOWA No.3

Beberapa obat yang termasuk DOWA antara lain :

14
DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK (OWA) NO.1

N A M A O B A T
JUMLAH TIAP JENIS OBAT PER PASIEN
Aminofilin Supp. m a k s 3 s u p p .
m a k s 2 0 t a b
Asam Mefenamat
s i r u p 1 b o t o l
A s e t i l s i s t e i n m a k s 2 0 d u s
A s t e m i z o l e m a k s 2 0 t a b
B e t a m e t a s o n m a k s 1 t u b e
Bisakodil Supp. m a k s 3 s u p p .
m a k s 2 0 t a b
B r o m h e x i n
s i r u p 1 b o t o l
Desoksimetason m a k s 1 t u b e
Dexchlorpheniramine maleat m a k s 2 0 t a b
D i f l u o c o r t o l o n m a k s 1 t u b e
Dimethinden maleat m a k s 2 0 t a b
E k o n a z o l m a k s 1 t u b e
E r i t r o m i s i n m a k s 1 b o t o l
Framisetna SO4 m a k s 2 l e m b a r
F l u o k o r t o l o n m a k s 1 t u b e
F o p r e d n i l i d e n m a k s 1 t u b e
Gentamisin SO4 m a k s 1 t u b e
G l a f e n i n m a k s 2 0 t a b
Heksakklorofene m a k s 1 b o t o l
H e x e t i d i n e m a k s 1 b o t o l
H i d r o k o r t i s o n m a k s 1 t u b e
H i d r o q u i n o n m a k s 1 t u b e
Hidroquinon dgn PAB A m a k s 1 t u b e
Homochlorcyclizin HC l m a k s 2 0 t a b
m a k s 2 0 t a b
K a r b o s i s t e i n
s i r u p 1 b o t o l
m a k s 1 0 t a b
K e t o t i f e n
s i r u p 1 b o t o l
K l o r a m f e n i k o l m a k s 1 t u b e
L i d o k a i n H C l m a k s 1 t u b e
L i n e s t r e n o l 1 s i k l u s
m a k s 6 t a b
M e b e n d a z o l
s i r u p 1 b o t o l
M e b h i d r o l i n m a k s 2 0 t a b

15
M e t a m p i r o n m a k s 2 0 t a b
M e t a m p i r o n s i r u p 1 b o t o l

DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK (OWA) NO.2

N A M A O B A T JUMLAH TIAP JENIS OBAT PER PASIEN

A l b e n d a z o l tab 200mg, 6 tab

tab 400mg, 3 tab

B a c i t r a c i n 1 t u b e

B e n o r i l a t e 1 0 t a b l e t

Bismuth subcitrate 1 0 t a b l e t

C a r b i n o x a m i n 1 0 t a b l e t

C l i n d a m i c i n 1 t u b e

D e x a m e t a s o n 1 t u b e

D e x p a n t h e n o l 1 t u b e

D i c l o f e n a c 1 t u b e

D i p o n i u m 1 0 t a b l e t

F e n o t e r o l 1 t a b u n g

F l u m e t a s o n 1 t u b e

H yd rocort i son but yr at e 1 t u b e

I b u p r o f e n tab 400 mg, 10 tab

tab 600 mg, 10 tab

I s o c o n a z o l 1 t u b e

K e t o k o n a z o l e k a d a r < 2 %

16
k r i m 1 t u b e

scalp sol. 1 btl

L e v a m i z o l e tab 50 mg, 3 tab

Methylprednisolon 1 t u b e

N i c l o s a m i d e tab 500mg, 4 tab

N o r e t i s t e r o n 1 s i k l u s

O m e p r a z o l e 7 t a b

O x i c o n a z o l e k a d a r < 2 % , >

P i p a z e t a t e s i r u p 1 b o t o l

Piratiasin Kloroteofi li n 1 0 t a b l e t

P i r e n z e p i n e 2 0 t a b l e t

P i r o x i c a m 1 t u b e

Polymixin B Sulfat e 1 t u b e

P r e d n i s o l o n 1 t u b e

S c o p o l a m i n 1 0 t a b l e t

Silver Sulfadiazin 1 t u b e

S u c r a l f a t e 2 0 t a b l e t

S u l f a s a l a z i n e 2 0 t a b l e t

T i o c o n a z o l e 1 t u b e

U r e a 1 T u b e

DAFTAR OBAT WAJIB APOTEK (OWA) NO.3

N A M A O B A T
JUMLAH TIAP JENIS OBAT PER PASIEN
A l o p u r i n o l maks 10 tab 100mg

17
A m i n o f i l i n s u p o si t or i a m a k s 3 s u p o s i t o r i a
A s a m A z e l e a t m a k s 1 t u b e 5 g
A s a m F u s i d a t m a k s 1 t u b e 5 g
m a k s 2 0 t a b
B r o m h e k s i n
s i r u p 1 b o t o l
D i a z e p a m m a k s 2 0 t a b
Diklofenak natrium m a k s 1 0 t a b 2 5m g
F a m o t i d i n maks 10 tab 20mg/40m g
G e n t a m i s i n maks 1 tube 5 gr atau botol 5 ml
G l a f e n i n m a k s 2 0 t a b
H e k s e t i d i n m a k s 1 b o t o l
K l e m a s t i n M a k s 1 0 t a b
Kloramfenikol (Obat Mata) maks 1 tube 5 gr atau botol 5ml
Kloramfenikol (Obat Telinga) m a k s 1 b o t o l 5 m l
m a k s 6 t a b
M e b e n d a z o l
s i r u p 1 b o t o l
Metampiron + Klordiazepoksid m a k s 2 0 t a b
M e q u i t a z i n maks 10 tab atau botol 60ml
M o t r e t i n i d a m a k s 1 t u b e 5 g
O r s i p r e n a l i n maks 1 tube inhaler
P i r o k s i k a m maks 10 tab 10mg
P r o m e t a z i n t e o k l a t maks 10 tab atau botol 60ml
R a n i t i d i n maks 10 tab 150mg
S a t i r i z i n m a k s 1 0 t a b
S i p r o h e p t a d i n m a k s 1 0 t a b
T o i s i k l a t m a k s 1 t u b e 5 g
T o l n a f t a t m a k s 1 t u b e
T r e t i n o i n m a k s 1 t u b e 5 g

b. DOEN

Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftar yang


berisikan obat terpilih yang paling dibutuhkan dan diupayakan
tersedia di unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan
tingkatnya. DOEN merupakan standar nasional minimal untuk
pelayanan kesehatan.

18
Penerapan DOEN dimaksudkan untuk meningkatkan
ketepatan, keamanan, kerasionalan penggunaan dan pengelolaan
obat yang sekaligus meningkatkan daya guna dan hasil guna biaya
yang tersedia sebagai salah satu langkah untuk memperluas,
memeratakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Penerapan DOEN harus dilaksanakan secara konsisten
dan terus menerus di semua unit pelayanan kesehatan.
Bentuk sediaan dan kekuatan sediaan yang tercantum dalam
DOEN adalah mengikat. Besar kemasan yang diadakan untuk
masing-masing unit pelayanan kesehatan didasarkan pada efisiensi
pengadaan dan distribusinya dikaitkan dengan
penggunaan.Beberapa obat yang termasuk kedalam DOEN antara
lain

 Analgesik Narkotik : Fentanyl , Kodein, Morfi, Petidin,


Sufentanil.
 Analgesik Non-Narkotik : Ibuprofen, Ketoprofen, Parasetamol,
Natrium Diklofenak.
 Antipirai : Allopurinol dan Kolkisin.
 Anastetik Lokal : Bupivakain, Bupivakan Heavy, Etil Klorida,
Lidokain
 Imunosupresan : Azatioprin, Metotreksat, Siklosporin.
 Antianemi: Asam Folat, Ferro Sulfat, Sianokobalamin.
 Antiseptik : Hidrogen Peroksida, Klorheksidin, Povion Iodin.
 Disinfektan : Etanol Peroksida, Kalsium Hipoklorit,
Paraformaldehid.

19
 Hari Ketiga
Pada hari ketiga tujuan yang harus dicapai peserta adalah mengetahui dam
memahami aspek pelayanan kefarmasian apotek yang meliputi alur Pelayanan obat
dengan resep dan alur pelayanan obat tanpa resep. Di apotek terdapat peraturan
tertulis yang di tempel di dinding kerja sebagai pengingat SOP pelayanan obat
beresep dan SOP pelayanan obat tanpa resep, yaitu sebagai berikut :

 Alur Pelayanan Obat dengan Resep


a. Pasien yang baru selesai konsul berobat dengan dokter setelah
mendapatkan resep atau pasien yang sudah memiliki resep ,
resep tersebut di serahkan pada petugas
b. Resep kemudian diterima oleh Petugas dan diberikan pada
Asisten apoteker
c. Melakukan skrining resep :
 Kelengkapan resep : nama dan umur pasien, nama dan no.
SP dokter.
 Pharmaceutical :namaobat, dosis, dan aturan
pemakaian obat
d. Meminta alamat dan nomor hp pasien
e. Bila ada obat yang di ganti minta persetujuan
 Alur Pelayanan obat tanpa resep
Pada proses pelayanan obat tanpa resep,alurnya sebagai
berikut:
a) Pasien yang ingin membeli obat tanpa resep dapat langsung
bertanya pada petugas
b) Petugas mengambilkan obat yang diminta pasien
c) Obat tersebut lalu diserahkan oleh petugas pada pasien
d) Setelah itu barulah pasien melakukan pembayaran tehadap obat
yang di beli

20
BAB II

ISI

a. Kegiatan hari pertama


 Melihat dispensing
 Melihat pasien yang sedang konseling
 Mengamati obat obat yang boleh ada di apotek serta produk produk lainnya
seperti susu, gula kesehatan, kursi roda
 Mengamati proses pelayanan obat

b. Kegiatan hari kedua


 Membungkus obat
 Menyusun obat dalam lemari
 Memotong motong obat
 Melihat pelayanan obat

21
 Melihat pasien konseling
 Melihat pelayanan obat

c. Kegiatan hari ketiga


 Menggerus obat
 Membungkus obat
 Menyusun obat ke dalam tempatnya
 Melihat pasien konseling

22
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukannya kunjungan kefarmasian di Apotek Kita
Bandarlampung dapat disimpulkan bahwa:
1) Struktur organisasi dari apotek terdiri dari Apoteker Pengelola Apotek
(APA),Pemilik Sarana Apotek (PSA), Asisten Apoteker (AA), juru racik dan
petugas/staff.
2) Jenis obat yang di jual di apotek antara lain obat bebas,obat bebas
terbatas,obat keras, obat narkotika dan obat psikotropika serta beberapa jenis
jamu, obat prekursor, obat-obat tertentu dan obat herbal terstandar.
3) Apotek memiliki sistem administrasi dan pelaporan yang berguna untuk bukti
maupun evaluasi kinerja apotek.
4) Pelayanan kefarmasian di apotek alam medika, pelayanan obat resep dokter,
OTC, Pemberian Informasi Obat (PIO), Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE), serta pelayanan swamedika, dengan ketentuan pembelian dan
penggunaan terentu.

B, Saran

1. Perlu diadakan klinik yang bekerjasama dengan dokter untuk membuka


praktek dokter, hal ini dapat menambah omset atau keuntungan untuk apotek
2. Menjaga kebersihan alat-alat peracikan untuk menghindari kontaminasi saat
peracikan
3. Sebaiknya kegiatan kunjungan kefarmasian seperti ini
perludikembangkandengan perbekalan ilmu dan mental terlebih dahulu
kepada peserta kunjungan kefarmasian.

24
LAMPIRAN

 Obat dan produk lainnya yang ada pada apotek

25
26
27
 Apotek jika dilihat dari depan

28
 Ruang konsultasi

 Pelayanan obat

29
 Surat yang dimiliki apotek

30
31
 Penggerusan obat dan membungkus

 Kegiatan per hari

32
33
 Ruang tunggu

34

Anda mungkin juga menyukai