Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PENGELOLAAN SEDIAAN OBAT SYRUP

DI APOTEK KANTINA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dan uji kompetensi

Di susun oleh :

NAMA : DEDE ALIYA

NIPD : 202110053

JURUSAN : FARMASI

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM

SARIPUDIN AS-SYAFE’I CIANJUR

SMK PLUS SARIPUDIN CIBINONG

Jln. Raya Cibinong- Angkola Desa. Sukajadi Kecamatan. Cibinong-Cianjur 43271

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala berkah rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat memperoleh kesehatan serta kesempatan untuk dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja industri (PRAKERIN) yang berjudul
“PENGELOLAAN SEDIAAN OBAT SYRUP DI APOTEK “

Alhamdulillah laporan ini telah penulis susun semaksimal mungkin dan juga mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Oleh
karena itu penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Ahmad Hapidudin F, S.Pd, sebagai kepala SMK Plus Saripudin


Cibinong.
2. Ibu Ina Kantina, AMd.Keb, sebagai pemilik apotek kantina.
3. Ibu Eka Nofiyanti, AMd.AK, selaku ketua prakerin.
4. Ibu Farida, sebagai pembimbing apotek.
5. Ibu Eka Nofiyanti, AMd.AK, sebagai pembimbing dari pihak sekolah.
6. Orang Tua, saya yang tercinta yang selalu membantu saya baik dalam segi
materi maupun moril dalam melaksanakan Prakerin.
7. Semua Pihak lain, yang tidak mungkin saya ucapkan satu per-satu, yang telah
memberikan motivas, bantuan dan dorongan dalam melaksanakan kegiatan
prakerin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pihak pembaca agar penulis dapat
memperbaiki laporan ini.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Industri (PRAKERIN)


Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan program yang harus dilaksanakan
oleh seluruh peserta didik, adapun manfaat prakerin itu sendiri adalah untuk menambah
wawasan dan untuk mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya.
Kemudian untuk melaksanakan prakerin itu dilaksanakan di tempat yang berkaitan
dengan kompetensi keahlian farmasi, salah satunya adalah di apotek. Dan mengapa harus
di apotek, karena apotek merupakan sarana yang di kelola oleh apoteker, beserta asisten
tenaga kefarmasiaan untuk membuat pemahaman tentang obat. Pekerjaan kefarmasiaan
yang dilaksanakan di apotek adalah kegiatan yang berkaitan dengan kompetensi keahlian
farmasi.
Pengamanan dan penerimaan resep dokter, penyimpanan obat, pengelolaan obat,
penerapan dosis, penggunaan obat, pelayanan informasi obat, dan obat tradisional.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


Tujuan dan kegiatan prakerin adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
dalam mengembangkan, kesesuaian pendidikan dan meningkatkan pengetahuan peserta
didik serta mengsinkronisasikan antara pendidikan di sekolah dan luar sekolah. Adapun
tujuan penulis memberikan pemahaman tentang pengelolaan sediaan obat syrup di
apotek.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri


Manfaat dari kegiatan prakerin ini adalah peserta didik dapat mengenali suatu
pekerjaan industri, yang sesungguhnya secara langsung. Kemudian manfaat dari
pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan informasi wawasan kepada pembaca
mengenai pengelolaan sediaan obat syrup di apotek.
1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Prakerin kerja industri ini dilaksanakan di apotek Kantina, yang bertempatan di Jl. Jati.
Pasir Kawung. Ciranjang Cianjur. Di mulai dari tanggal 13 Desember 2021 sampai 11
Februari 2022

Dalam melaksanakan praktik kerja industri ini di apotek Kantina, bekerja setiap hari
Senin-Sabtu dengan sistem kerja shift yaitu :

Shift 1 : dari Jam 08 : 00 WIB Sampai 15 : 00 WIB


Shift 2 : dari Jam 15 : 00 WIB Sampai 20 : 00 WIB
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 2.1 Apotek Kantina

Apotek kantina di dirikan oleh Ibu Ina Kantina AMd.Keb pada tanggal 24 September
2020 yang beralamatkan di Jln. Jati Pasir Kawung. Ciranjang Cianjur. Yang di pimpin oleh
ibu Ina Kantina. AMd.Keb, sebagai pemilik perusahaan pertama dan sampai saat ini, apotek
Kantina mempunyai 1 pegawai yang di beri tanggung jawab apotek sepenuhnya kecuali
masalah keuangan, di pegang langsung oleh pmilik.
2.2 Kegiatan Instansi Tempat

NO NAMA KEGIATAN
.
1. Cek stok barang.
2. Mencatat semua obat yang terjual.
3. Menyimpan obat sesuai pada tempatnya.
4. Menerapkan pelayanan informasi obat.
5. Cek kolestrol, tekanan darah, asam urat, gula darah.
6. Menerima resep.
7. Mengekspor barang.
Tabel 2.1 kegiatan instansi tempat

2.3 Struktur instansi tempat

PEMILIK APOTEK

INA KANTINA, AMd.Keb

APOTEKER

Apt. AGUM RAHAYU, S.Farm

PENANGGUNG JAWAB /
PEGAWAI

FARIDA

Bagan 2.1 struktur instansi tempat


2.4 Tujuan Dan Fungsi Instansi Yang Terkait Dengan Bidang Kajian

Menurut menteri kesehatan No. 9 Tahun 2017 pasal 16 tentang apotek menjelaskan
bahwa apotek menyelenggarakan fungsi sebagai pengelola sediaan farmasi, alat kesehatan
dan pelayanan farmasi klinik termasuk di komunitas.

Adapun tujuan dan fungsi apotek kantina :

1. Memudahkan sarana pembelian obat bagi masyarakat.


2. Peluang untuk berwirausaha dan bisnis.
3. Untuk menjual berbagai macam jenis obat.

2.5 Tata Tertib Di Apotek

Ada beberapa peraturan di apotek kantina di antarnya yaitu :

1. Harus datang tepat waktu.


2. Harus menggunakan pakaian yang rapih dan sopan.
3. Tidak boleh menggunakan baju ketat.
4. Sopan santun.
5. Ramah.
6. Bertanggung jawab.
7. Harus menjunjung tinggi etika dan kejujuran.
8. Menjaga nama baik perusahaan.
9. Harus tepat waku dalam melaksanakan/mengerjakan apapun.
10. Di larang menerima tamu ketika saat sedang bekerja.
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA

3.1 Aktivitas yang di lakukan selama praktik ( jadwal kegiatan )

NO KEGIATAN KETERANGAN
.
1. Melayani pelanggan. Setiap hari
2. Membersihkan sanitasi apotek. Setiap hari
3. Melayani pengecekan kolestrol, tekanan darah, Setiap hari
asam urat, gula darah.
4. Melakukan pelayanan informasi obat. Setiap hari
5. Melayani konseling. Setiap hari
6. Cek stok barang. Seminggu sekali
7. Mencatat seluruh penjualan obat di buku harian. Setiap hari
8. Cek exp obat. Sebulan sekali
9. Merapihkan obat. Setiap hari
Tabel 3.2 jadwal kegiatan apotek.

3.2 Pembahasan

Pengelolaan Sediaan Obat Syrup Di Apotek

Pengelolaan sediaan obat syrup di apotek harus dilaksanakan secara terstruktur serta
menggunakan proses yang efektif untuk menjamin kendali mutu dan kendali biaya,
pengelolaan sediaan obat syrup di apotek meliputi beberapa tahapan di antaranya
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan
dan pelaporan.

A . Perencanaan

Perencanaan sediaan obat syrup di apotek berfungsi untuk memprediksi kebutuhan sediaan
obat syrup untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan kebutuhan pasien.
B. Pengadaan

Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah di rencanakan


dan di setujui. Pengadaan pengelolaan sediaan obat syrup di apotek biasanya di lakukan
melalui pembelian / pemesanan yang di lakukan melalui jalur resmi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan medis.

C. Penerimaan

Penerimaan merupakan kegiatan untuk memastikan kesesuaian kedatangan barang


dengan surat pesanan di antaranya kesesuaian jumlah obat syrup yang di pesan. Penerimaan
merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jumlah obat, mutu, waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang di terima.

D. Penyimpanan
Tata cara pengelolaan penyimpanan sediaan syrup secara tepat sangat penting untuk di
lakukan karena kondisi penyimpanan yang kurang tepat dapat mempengaruhi kualitas dan
daya simpan sediaan, dalam penyimpanan sediaan syrup harus memperhatikan beberapa hal
berikut seperti :

 Sediaan syrup di simpan dalam wadah asli dari pabrik (jika sediaan syrup harus
di pindahkan ke wadah lain, maka harus meminimalisir kontaminasi dan di tulis
informasi yang jelas) wadah sediaan syrup juga harus memuat nomer betch dan
tanggal kadaluwarsa.
 Semua sediaan syrup harus di simpan pada kondisi yang sesuai dengan
ketentuan, sediaan syrup harus di simpan dalam botol yang tertutup rapat dan
berada di tempat gelap dan sejuk, sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.
 Sistem penyimpanan dapat di lakukan dengan memperhatikan kelas terapi obat,
stabilitas sediaan syrup (di pengaruhi oleh suhu, cahaya, dan kelembaban). Serta
di susun berdasarkan alfabetis.
 Pengeluaran sediaan memakai sistem. FEFO (First Expire First Out) dan. FIFO
(First In First Out). FEFO yaitu obat yang sudah mendekati tanggal kadaluwarsa
akan di keluarkan terlebih dahulu, sedangkan. FIFO artinya obat yang datang
lebih dulu, akan di keluarkan pertama.
1. Penataan Obat Syrup Sesuai Golongan

a. Obat bebas harus ditata di lemari obat paling depan di bagian atas.

b. Obat bebas terbatas harus ditata di lemari obat paling depan dibagian bawah.

c. Obat keras / antibiotik harus ditata di lemari obat belakang bagian bawah agar

dapat mudah untuk mengambilnya. Dan agar tidak dapat terlihat oleh pembeli.

E. Pemusnahan

Obat syrup yang sudah kadaluwarsa harus di musnahkan dengan cara di encerkan atau di
campur dengan air lalu di aduk-aduk, setelah itu obat di buang di tanah yang sudah di
lubangi, bisa juga obat syrup di buang dengan cara di tuang langsung kedalam saluran
pembuangan air. Tidak lupa juga botol obat harus di hancurkan agar tidak terjadi hal yang
tidak di inginkan.

F. Pengendalian

Pengendalian stok obat syrup di lakukan menggunakan kartu stok yang memuat nama
obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, dan sisa persediaan.
Pengendalian ini bertujuan untuk mempertahankan jumlah persediaan obat syrup sesuai
pelayananan agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan stok.

G. Pencatatan Dan Pelaporan

Pencatatan di lakukan untuk mengetahui data obat syrup yang masuk dan keluar dalam
periode waktu tertentu, sedangkan pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan
kegiatan administrasi yang di siapkan kepada pihak yang berkepentingan.
3.3 Masalah Yang Di Hadapi Saat Prakerin

a. Kurang tahu dalam penyimpanan obat.


b. Kurang mengetahui dalam penerapan dosis.
c. Kurangnya stok obat.
d. Tidak terlalu mengetahui harga obat yang di jual.
Adapun masalah yang di hadapi saat pembuatan laporan prakerin ini adalah,
terlalu bingung dalam mempersiapkan materi yang akan di dokumentasi dan
sedikit susah menentukan judul laporan

3.4 Pemecahan Masalah Yang Di Ambil


Dalam melaksankan praktik kerja industri ada beberapa hal pemecahan masalah yang
di ambil di antaranya :

a. Mencari tahu lagi tentang penempatan obat.


b. Harus di lakukan konseling terlebih dahulu.
c. Memperbanyak stok obat dengan membelinya.
d. Menanyakan harga obat kepada pembimbing dan belajar untuk mengingatnya.
Adapun untuk mengatasi masalah pembuatan laporan dan judul adalah, harus
lebih banyak bertanya kepada pembimbing dan harus lebih mempersiapkan
diri, mental, dan materi dari jauh-jauh hari supaya tidak kebingungan.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pada dasarnya pengelolaan sediaan obat syrup di apotek sangat di perlukan karena
berkaitan dengan pelayanan terhadap pasien, dan berpengaruh pada fungsi pemasaran dan
keuangan apotek.

4.2 Saran

Setelah penulis melakukan prakerin, penulis memberikan saran agar prakerin dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar kedepannya. Penulis harapkan kepada para peserta didik
agar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran yang akan di terapkan di tempat
prakerin, agar mempermudah dalam melakukan praktik di tempat perusahaan. Adapun saran
kepada pihak perusahaan di harapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan kepada pasien yang telah di capai. Beserta meningkatkan stok obat agar pasien
dapat mudah untuk membelinya.

Anda mungkin juga menyukai