DI APOTEK KANTINA
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dan uji kompetensi
Di susun oleh :
NIPD : 202110053
JURUSAN : FARMASI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala berkah rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat memperoleh kesehatan serta kesempatan untuk dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja industri (PRAKERIN) yang berjudul
“PENGELOLAAN SEDIAAN OBAT SYRUP DI APOTEK “
Alhamdulillah laporan ini telah penulis susun semaksimal mungkin dan juga mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Oleh
karena itu penulis ucapkan terimakasih kepada :
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pihak pembaca agar penulis dapat
memperbaiki laporan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan praktik kerja industri ini di apotek Kantina, bekerja setiap hari
Senin-Sabtu dengan sistem kerja shift yaitu :
Apotek kantina di dirikan oleh Ibu Ina Kantina AMd.Keb pada tanggal 24 September
2020 yang beralamatkan di Jln. Jati Pasir Kawung. Ciranjang Cianjur. Yang di pimpin oleh
ibu Ina Kantina. AMd.Keb, sebagai pemilik perusahaan pertama dan sampai saat ini, apotek
Kantina mempunyai 1 pegawai yang di beri tanggung jawab apotek sepenuhnya kecuali
masalah keuangan, di pegang langsung oleh pmilik.
2.2 Kegiatan Instansi Tempat
NO NAMA KEGIATAN
.
1. Cek stok barang.
2. Mencatat semua obat yang terjual.
3. Menyimpan obat sesuai pada tempatnya.
4. Menerapkan pelayanan informasi obat.
5. Cek kolestrol, tekanan darah, asam urat, gula darah.
6. Menerima resep.
7. Mengekspor barang.
Tabel 2.1 kegiatan instansi tempat
PEMILIK APOTEK
APOTEKER
PENANGGUNG JAWAB /
PEGAWAI
FARIDA
Menurut menteri kesehatan No. 9 Tahun 2017 pasal 16 tentang apotek menjelaskan
bahwa apotek menyelenggarakan fungsi sebagai pengelola sediaan farmasi, alat kesehatan
dan pelayanan farmasi klinik termasuk di komunitas.
NO KEGIATAN KETERANGAN
.
1. Melayani pelanggan. Setiap hari
2. Membersihkan sanitasi apotek. Setiap hari
3. Melayani pengecekan kolestrol, tekanan darah, Setiap hari
asam urat, gula darah.
4. Melakukan pelayanan informasi obat. Setiap hari
5. Melayani konseling. Setiap hari
6. Cek stok barang. Seminggu sekali
7. Mencatat seluruh penjualan obat di buku harian. Setiap hari
8. Cek exp obat. Sebulan sekali
9. Merapihkan obat. Setiap hari
Tabel 3.2 jadwal kegiatan apotek.
3.2 Pembahasan
Pengelolaan sediaan obat syrup di apotek harus dilaksanakan secara terstruktur serta
menggunakan proses yang efektif untuk menjamin kendali mutu dan kendali biaya,
pengelolaan sediaan obat syrup di apotek meliputi beberapa tahapan di antaranya
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan
dan pelaporan.
A . Perencanaan
Perencanaan sediaan obat syrup di apotek berfungsi untuk memprediksi kebutuhan sediaan
obat syrup untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan kebutuhan pasien.
B. Pengadaan
C. Penerimaan
D. Penyimpanan
Tata cara pengelolaan penyimpanan sediaan syrup secara tepat sangat penting untuk di
lakukan karena kondisi penyimpanan yang kurang tepat dapat mempengaruhi kualitas dan
daya simpan sediaan, dalam penyimpanan sediaan syrup harus memperhatikan beberapa hal
berikut seperti :
Sediaan syrup di simpan dalam wadah asli dari pabrik (jika sediaan syrup harus
di pindahkan ke wadah lain, maka harus meminimalisir kontaminasi dan di tulis
informasi yang jelas) wadah sediaan syrup juga harus memuat nomer betch dan
tanggal kadaluwarsa.
Semua sediaan syrup harus di simpan pada kondisi yang sesuai dengan
ketentuan, sediaan syrup harus di simpan dalam botol yang tertutup rapat dan
berada di tempat gelap dan sejuk, sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.
Sistem penyimpanan dapat di lakukan dengan memperhatikan kelas terapi obat,
stabilitas sediaan syrup (di pengaruhi oleh suhu, cahaya, dan kelembaban). Serta
di susun berdasarkan alfabetis.
Pengeluaran sediaan memakai sistem. FEFO (First Expire First Out) dan. FIFO
(First In First Out). FEFO yaitu obat yang sudah mendekati tanggal kadaluwarsa
akan di keluarkan terlebih dahulu, sedangkan. FIFO artinya obat yang datang
lebih dulu, akan di keluarkan pertama.
1. Penataan Obat Syrup Sesuai Golongan
a. Obat bebas harus ditata di lemari obat paling depan di bagian atas.
b. Obat bebas terbatas harus ditata di lemari obat paling depan dibagian bawah.
c. Obat keras / antibiotik harus ditata di lemari obat belakang bagian bawah agar
dapat mudah untuk mengambilnya. Dan agar tidak dapat terlihat oleh pembeli.
E. Pemusnahan
Obat syrup yang sudah kadaluwarsa harus di musnahkan dengan cara di encerkan atau di
campur dengan air lalu di aduk-aduk, setelah itu obat di buang di tanah yang sudah di
lubangi, bisa juga obat syrup di buang dengan cara di tuang langsung kedalam saluran
pembuangan air. Tidak lupa juga botol obat harus di hancurkan agar tidak terjadi hal yang
tidak di inginkan.
F. Pengendalian
Pengendalian stok obat syrup di lakukan menggunakan kartu stok yang memuat nama
obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, dan sisa persediaan.
Pengendalian ini bertujuan untuk mempertahankan jumlah persediaan obat syrup sesuai
pelayananan agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan stok.
Pencatatan di lakukan untuk mengetahui data obat syrup yang masuk dan keluar dalam
periode waktu tertentu, sedangkan pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan
kegiatan administrasi yang di siapkan kepada pihak yang berkepentingan.
3.3 Masalah Yang Di Hadapi Saat Prakerin
4.1 Kesimpulan
Pada dasarnya pengelolaan sediaan obat syrup di apotek sangat di perlukan karena
berkaitan dengan pelayanan terhadap pasien, dan berpengaruh pada fungsi pemasaran dan
keuangan apotek.
4.2 Saran
Setelah penulis melakukan prakerin, penulis memberikan saran agar prakerin dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar kedepannya. Penulis harapkan kepada para peserta didik
agar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran yang akan di terapkan di tempat
prakerin, agar mempermudah dalam melakukan praktik di tempat perusahaan. Adapun saran
kepada pihak perusahaan di harapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan kepada pasien yang telah di capai. Beserta meningkatkan stok obat agar pasien
dapat mudah untuk membelinya.