Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelaksaan pendidikan sebagai perwujudan dalam prosesnya dilaksanakan
pada dua tempat yaitu disekolah dan dunia usaha. Upaya ini dilaksanakan
dalam rangka peningkatan mutu tamatan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
Harapan utama dalam kegiatan penyelengaraan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dapat meningkatkan keahlian profesional siswa, juga siswa akan
memiliki kemampuan bekerja, inisiatif, kreatifitas, hasil kerja yang
berkualitas, dan disiplin waktu.
Para praktek akan dihadapkan pada situasi yang berbeda-beda dan
permasalahan yang rumit. Dan dari kegiatan PKL inilah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dapat belajar bagaimana mengatasi permasalahan yang
berbeda sehingga membentuk mental yang kuat jika menemui masalah yang
serupa. Dengan semua ilmu yang didapatkan selama PKL, akan membuat
siswa menjadi lebih baik karena pengalaman, dan kepercayaan diri untuk
memasuki dunia kerja telah diperoleh.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kesempatan yang baik untuk
para peserta didik agar memanfaatkan ilmu yang di dapat dalam dunia
lapangan.
Namun hal tersebut harus diimbangi dengan kesungguhan siswa dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar dapat dipahami dan
diterapkan dengan baik.
1.2. Dasar Pelaksanaan PKL
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang
Pembangunan Sumber Daya Industri.

1
2

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang


Penguatan Pendidikan Karater.

1.3. Tujuan PKL


Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi di dunia kerja yang s
ebenarnya, sehingga tidak merasa takut atau canggung lagi dalam berkomuni
kasi, menambah ilmu, dan lebih disiplin.
Tujuan prakerin tersebut penting diketahui oleh para siswa agar siswa dapa
t melaksanakannya dengan maksimal. Pasalnya prakerin mempunyai banyak
manfaat yang dapat menumbuhkan etos kerja yang tinggi dan sifat dewasa ya
ng lebih profesional ketika terjun ke dunia usaha atau dunia industri yang ses
ungguhnya. Manfaat dari kegiatan yang diwajibkan ini dapat disarakan setela
h memahami apa tujuan prakerin tersebut:
a. Tujuan prakerin bagi siswa yang pertama adalah para siswa/siswi dapat me
ngimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di  Sekolah. Buk
an hanya materi yang harus dikuasai tetapi juga praktek saat terjun ke du
nia usaha atau dunia industri.
b. Tujuan prakerin bagi siswa yang kedua adalah dapat membentuk pola pikir
yang konstruktif pola pikir bagi siswa/siswi prakerin. Sehingga dapat mel
ihat peluang untuk masa depan.
c. Tujuan prakerin bagi siswa yang ketiga adalah bisa melatih siswa untuk be
rkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di dunia kerja yang sebe
narnya. Sehingga todak merasa takut atau canggung lagi saat harus berko
munikasi secara profesional dengan banyak orang atau publik.
d. Tujuan prakerin bagi siswa yang keempat adalah  bisa membentuk etos ker
ja yang baik bagi siswa dan siswi prakerin. Sehingga kedepannya siswa d
apat menjadi seorang lulusan yang berkualitas, dengan skill dan kemamp
uan siswa yang sangat dibutuhkan ketika sudah terjun ke dunia kerja yan
g sesungguhnya.
e. Tujuan prakerin bagi siswa yang kelima adalah dapat menambah dan men
gembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa/siswi prak
erin sesuai bidang masing-masing.
3

f. Tujuan prakerin bagi siswa yang keenam adalah dapat menambah jenis ket
erampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan di impl
ementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan berguna bagi siswa u
ntuk dapat meningkatkan ketrampilan yang dimiliki, dan akan dibutuhka
n ketika sudah terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
g. Tujuan prakerin bagi siswa yang ketujuh adalah bisa menjalin kerjasama y
ang baik antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia industri yang dipil
ih oleh para siswa sebagai tempat magang.

1.4 Waktu dan Teampat PKL


Lokasi : Jalan Raya Rajamandala No 40554, Desa
Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat,
Kabupaten Bandung Barat.
Waktu Pagi s/d Siang : 07.00 – 13.00 WIB s/d 13.00 – 19.00 WIB .
Pelaksanaan : 13 Desember 2022 – 13 Febuari 2023.
Tempat : Apotek Raja Farma.
4

BAB II
TINJAUAN APOTEK

2.1. Definisi apotek


Apotek adalah tempat tertentu tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perlengkapan alat kesehatan
lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan. Suatu apotek dapat
beroperasi setelah mendapatkan Surat Izin Apotek (SIA) dan Surat Izin
Praktek Apotek (SIPA). Penanggung jawab diapotek adalah Apoteker
Pengelola Apotek (APA) yang dalam pekerjaannya di bantu oleh seorang
Tenaga Teknik Kefarmasian (TTK). Seorang apoteker wajib mempunyai
Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan TTK wajib mempunyai Surat
Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK) yang di keluarkan
oleh organisasi profesi.

2.2. Tinjauan Tentang Apotek

a. Sejarah Apotek Raja Farma


Apotek Rajamandala awal mula ada di Jalan Rajamandala Kulo
n Tahun 2011 menyewa sebuah toko dan dijadikan apotek, karna habis m
asa ijin di toko yang disewa Apotek Rajamandala pindah ke warung jamb
e Tahun 2022 ke toko milik sendiri memulai kembali bisnis yang dijalani
hingga sekarang memiliki 3 karyawan dan berganti nama menjadi Apote
k Raja Farma. Karyawan apotek di bagi menjadi dua shif ada shif pagi da
n siang yang shif pagi mulai dari jam 07.00-16.00 WIB sedangkan shif si
ang mulai dari jam 11.00-20.00 WIB. Pendiri apoteknya Bapak Irvan Ma
ulana dan Apoteker Pengelola Apotek (APA) Ibu Danti Ramayanti. Bany
ak pembeli yang selalu datang keapotek apalagi di hari pasar maupun mal
am hari banyak juga yang cek gula, klostrol, asam urat, dan tensi.
5

b. Visi dan Misi Apotek Raja Farma

Visi :
Menjadi apotek yang amanah dan terpercaya dengan mengedepank
an pelayanan yang profesional serta berkualitas demi kepuasan pasien/
konsumen, sehingga menjadi pilihan utama yang profesional integrasi
dan menghasilkan nilai yang berkesinambungan.

Misi :
1. Memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional melalui siste
m kerja yang efektif dan efisien.
2. Menyediakan obat, alat Kesehatan serta perbekalan kefarmasian ya
ng berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
3. Menjadi masyarakat Indonesia yang sehat, khususnya dalam bidang
kesehatan jasmani.

KEPENGURUSAN APOTEK RAJA FARMA

PENDIRI
Irvan Maulana, S.Si

APOTEKER
Danti Ramayanti, S.Farm

KARYAWAN 1 KARYAWAN 2 KARYAWAN 3


Clarisa Vina Isri
BAB III
KEGIATAN PKL

3.1 Berikut kegiatan PKL di Apotek Rajafarma dari mulai hari ke-1 hingga
ke-60 hari sebagai berikut:

6
No Tanggal Kompetensi yang dilakanakan
1 13 Desember 2022 08.00 : Berangkat dari sekolah Darma sakti ke Apotek Raja
7
Farma
08.25 : Pengarahan, penulisan jurnal, pembagian jadwal
tugas mencatat obat-obatan.
11.00 : Perkenalan dengan karyawan apotek.
2 14 Desember 2022 06.55 : Datang ke apotek.
07.05 : Sapu-sapu dan mengepel lantai.
08.00 : Belajar melayani pembeli.
09.00 : Membereskan barang sesuai faktur dengan
karyawan apotek.
10.00 : Lanjut meayani pembeli.
13.15 : Pulang.
3 15 Desember 2022 06.55 : Datang ke apotek.
07.05 : Mengepel lantai, membersihkan etalase obat,
membereskan stok obat sesuai faktur dengan
karyawan apotek.
09.17 : Melayani pembeli.
13.15 : Pulang.
4 16 Desember 2022 06.55 : Datang ke apotek.
07.05 : Sapu-sapu lantai dan membersihkan etalase obat.
08.00 : Membereskan stok obat dan membuang kardus obat
yang kosong.
09.00 : Lanjut melayani pembeli.
13.15 : Pulang.
5 17 Desember 2022 06.55 : Datang ke apotek.
07.05 : Mengepel lantai.
08.00 : Menata obat
09.00 : Melayani pembeli.
13.15 : Pulang.
6 18 Desember 2022 Hari Minggu Libur
7 19 Desember 2022 13.00 : Masuk shif siang.
13.09 : Mulai melayani pembeli.
14.30 : Membereskan stok obat, mengisi minuman.
18.15 : Pulang.
8 20 Desember 2022 13.00 : Masuk shif siang.
13.45 : Melayani pembeli.
15.00 : Belajar tensi.
18.15 : Pulang.
9 21 Desember 2022 13.00 : Masuk shif siang.
8
BAB lV
PEMBAHASAN

4.1 Pengadaan Sediaan Farmasi


Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan perencanaan
kebutuhan dan harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat
dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu (Permenkes, 2014).
a. Perencanaan kebutuhan obat
Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan perencanaan sesuai
kebutuhan obat. Ini dilakukan untuk menunjang ketersediaan obat,
sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan maka terdapat persediaan obat
tersebut. Untuk memulai perencanaan obat diawali dengan melakukan
pengecekan stok serta kondisi obat itu sendiri. Ini dilakukan untuk
menentukan jenis obat dan juga jumlah obat yang dibutuhkan. Serta
melakukan perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit yang
sedang terjadi.
b. Perjanjian kontrak dan proses pemesanan
Sebelum melakukan pemesanan obat, kita sebaiknya membuat suatu
daftar. Daftar tersebut nantinya akan berisi jenis-jenis obat, berapa jumlah
dari masing-masing jenis obat yang akan dipesan, akan dipesan melalui
supplier yang mana, serta menentukan tingkat urgensi akan obat yang
dipesan.
Nantinya distributor akan mengajukan pemesanan terhadap obat yang
sudah di siapkan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). Setelah proses
pemesanan, maka di lanjutkan dengan adanya perjanjian kontrak bersama
dengan pihak distributor tersebut, agak proses pengadaan obat bisa
terlaksana dengan baik.
c. Distribusi Obat
Proses terakhir adalah proses distribusi obat. Pada proses ini merupakan
kegiatan pengeluaran dan juga penyerahan obat secara merata dan teratur
sesuai dengan kebutuhan obat setiap instansi. Untuk proses distribusi obat
merupakan hal yang paling penting karena dapat berpengaruh dalam

9
10

ketersediaan obat.
4.2 Pengadaan Sediaan Obat
Pengadaan sediaan obat juga bisa menurut sebagai berikut:
a. Menurut konsumen.
b. Menurut penyakit.
c. Menurut musim-musiman seperti musim hujan atau musim panas.
4.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi
Pengadaan perbekalan farmasi dapat berasal dari beberapa sumber,yaitu:
a. Pengadaan rutin, yang merupakan cara pengadaan perbekalan farmasi
paling penting.
b. Pengadaan mendesak (CITO), yaitu pengadaan yang di lakukan
apabila barang yang di minta tidak ada dalam persediaan untuk
menghindari penolakan obat.
c. Konsinyasi, yaitu suatu bentuk kerja sama antara apotek dan suatu
perusahaan atau distributor yang menitipkan produknya untuk di jual
oleh apotek, misalnya alat kesehatan, obat – obat baru, dan suplemen
kesehatan.
Pemesanan obat kepada PBF atau distributor harus dilakukan dengan
menyertakan surat pesanan (SP) obat yang di tanda tangani oleh apoteker.
SP terdiri dari 4 jenis, yaitu:
a. SP obat (untuk memesan obat selain psikotropika, narkotika, dan
prekursor).
b. SP prekursor (untuk memesan obat golongan prekursor dengan format
yang sudah di tentukan dan di buat dua rangkap).
c. SP psikotropika (untuk memesan obat golongan psikotropika dengan
format yang sudah di tentukan dan di buat dua rangkap. Satu SP hanya
dapat digunakan untuk memesan satu jenis obat psikotropika).
d. SP narkotika (untuk memesan obat golongan narkotika dengan format
yang sudah di tentukan, di tujukan hanya kepada PBF PT Kimia
Farma, dan di buat empat rangkap. Satu SP hanya terdiri dari satu
jenis obat narkotika).
Dalam melaksanakan kegiatan pengadaan barang, data yang perlu
11

diperhatikan sebelumnya meliputi:


a. Buku habis ( Buku Defecta).
b. Rencana anggaran belanja ( Anggaran Pembelian ).
c. Pemilihan PBF yang sesuai dengan pertimbangan.
Apoteker perlu melakukan pemantauan terhadap status
pemesanan sediaan farmasi yang telah dibuat. Pemantauan status
pesanan bertujuan untuk :
a. Mempercepat pengiriman sehingga efisien dapat ditingkatkan.
b. Pemantauan dapat dilakukan berdasarkan kepada sistem VEN.
c. Petugas apotek memantau status pesanan secara berkala.
d. Pemantauan dan evaluasi pesanan harus dilakukan dengan
memperhatikan :
a) Nama obat.
b) Satuan kemasan.
c) Jumlah obat diadakan.
d) Obat yang sudah diterima, dan
e) Obat yang belum di terima.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah saya melakukan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Apotek Raja
Farma. Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga saya dapat
menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena hanya dengan
praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya
dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dunia kerja
tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai
pengalaman yang baik.
1. Siswa dapat mengerti disiplin, peran dan fungsi pelayanan di apotek.
2. Siswa dapat pengalaman tentang dunia kerja melalui kegiatan PKL.
3. Siswa akan mengerti tentang golongan obat dan tata letak obat di
apotek.
5.2 Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PKL, saya memberikan saran
agar PKL dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya
berharap :
a. Sararan untuk apotek
1. Diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak sekolah agar
mengembangkan keahliannya melalui sistem PKL.
2. Diharapkan tidak terlalu menekan siswa terhadap sesuatu.
3. Diadakannya pemusnahan obat.
b. Saran untuk sekolah
1. Memberikan pengarahaan yang lebih luas lagi.
2. Memberikan kartu nama supaya mudah dikenali.
3. Menjalin hubungan baik dengan apotek agar bisa mengirim siswa
selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Datusahlan, Mupit. 2013.”Kata pengantar PKL”,


https://www.slideshare.net/mupitdatusahlan/kata-pengantar-pkl, diakses pada 23
Febuari 2023 Pukul 15.50.
SMK TARUNA HARAPAN 1 CIPATAT 2021. “Latar belakang PKL”, diakses
pada 12 Januari 2023 Pukul 08.00.
SMK PGRI 1 JAKARTA. 2021. “Dasar hukum PKL”,
https://smkpgri1jkt.sch.id/news/26, diakses pada 25 Januari 2023 Pukul 08.40.
SMK NEGERI 1 KUNINGAN. 2021. “Tujuan prakerin”, https://www.smkn1-
kng.sch.id/read/54/tujuan-prakerin-bagi-siswa-smk-dan-manfaatnya, diakses
pada 25 Januari 2023 Pukul 08.45.
Rolland, A. 2021. “Pengertian pengadaan”, https://repository.pnj.ac.id, diakses
pada 15 Februari 2023 Pukul 09.28.
Chanafi. 2022. “Materi pengadaan”, https://trustmedis.com/blog/pengadaan-
obat-3-siklus/, diakses pada 15 Februari 2023 Pukul 09.30.
PROGRAM STUDI FARMASI. 2020. ”Pengadaan Sediaan Farmasi”,
https://farmasi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/Buku-pedoman-PKLI-
Daring-2020.pdf, diakses pada 02 Maret 2023 Pukul 09.40.
Rahma, Anindita. 2023. “Contoh kesimpulan dan saran pada laporan PKL”,
https://www.patriciamollie.com/kesimpulan-dan-saran-laporan-pkl/, diakses pada
23 Februari 2023 Pukul 11.50.

13
14

LEMBAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Membereskan stok obat sesuai faktur.


15

Lampiran 2. Copy faktur dan buku yang harus ada di apotek.


16

Lampiran 3. Buku ekspedisi dan buku nota.


17

Lampiran 4. Resep dan Etiket.


18

Lampiran 5. Rak – rak obat dan Rak alat kesehatan.


1. Rak obat generik.

2. Rak obat paten.


19

3. Rak obat batuk, pilek, panas.

4. Rak obat sirup.


20

5. Rak obat dengan harga tertinggi.

6. Rak obat salep.


21

7. Rak stok obat.

8. Rak alat kesehatan.


22

Lampiran 6. Surat – surat pesanan.


1. Surat pesanan alat kesehatan.

2. Surat pesanan obat prekursor.


23

3. Surat pesanan narkotika.

4. Surat pesanan psikotropika.


24

5. Surat pesanan obat – obat tertentu.


25

Lampiran 7. Surat yang wajib ada di apotek.


1.Surat perizinan berusaha berbasis risiko.

2. Surat izin praktik tenaga kerja kefarmasian (SIPTTK).


26

3. Surat izin praktik apoteker (SIPA).

4. Lampiran jadwal praktik.


27

5.Surat rekomendasi izin praktik.

Lampiran 8. Bangunan Apotek Raja Farma.


28

Anda mungkin juga menyukai