Disusun Oleh :
1. Karina Puspitasari
2. Neviyati Nurul Hidayah
3. Rizki Nur Hendrawan
Pembimbing DU/DI
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................13
LAMPIRAN 1.....................................................................................14
1.1 Letak Apotek..................................................................................14
1.2 Etalase Apotek...............................................................................14
IDENTITAS SISWA
Nama : KARINA DEWI PUSPITASARI
Tempat/tanggal lahir : MAGELANG, 16 MEI 2004
Jenis kelamin : PEREMPUAN
Golongan Darah :B
Kelas : XI FARMASI
IDENTITAS SISWA
Nama : NEVIYATI NURUL HIDAYAH
Tempat/Tanggal lahir : MAGELANG, 29 NOVEMBER 2003
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Golongan Darah :
Kelas : XI FARMASI
IDENTITAS SISWA
Nama : RIZKI NUR HENDRAWAM
Tempat/Tanggal lahir : MAGELANG, 11 OKTOBER 2003
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Golongan Darah :
Kelas : XI FARMASI
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai Laporan Praktik Kerja Industri (PKL) Kompetensi
Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas SMK Muhammadiyah Kota Magelang Tahun Pelajarab
2020/2021 pada:
Hari/Tanggal : 7 Agustus 2021
Tempat : SMK Muhammadiyah Kota Magelang
Mengetahui
Kepala Sekolah
Atiningsih, S.Pd
NBM 746172
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, tuhan yang maha pemgasih atau maha penyayang atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini terselesaikan.Sebagaimana laporan ini
disusun ,sebagai prasyarat kerja industri dan kenaikan kelas. Laporan ini merupakan
pertanggungjawaban penulis terhadap kegiatan PKL.Kami selaku penulis menyadari isi laporan
ini masih memerlukan perbaikan dan pengembangan guna mencapai sebuah laporan yang
representative. Oleh karena itu kritik dan saran perbaikan yang sifatnya membangun senantiasa
diharapkan dengan senang hati. Dengan terselesainya laporan ini,penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penulis berharap
agar laporan selanjutnya dapat tersusun lebih baik lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
a. Perencanaan
Dalam perencanaan pengadaan sediaan farmasi sebagai obat-obatan dan alat
kesehatan, yang dilakukan adalah pengumpulan data obat-obatan yang ditulis dalam
buku defecta. Sebelum membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu
diperhatikan pola penyakit.
b. Pengadaan
Pengadaan barang meliputi pemesanan, cara pemesanan. Pemesanan barang
atau order dilakukan berdasarkan catatan yang ada dalam buku habis berisi catatan
barang-barang yang hampir habis atau yang sudah habis diapotek.
Cara pemesanan barang dilakukan dengan menulis surat pesanan (SP). SP akan
diambil selesmen dari masing-masing PBF, apabila selsesmen PBF tidak datang order
bisa dilakukan melalui telpon (untuk obat selain narkotika dan psikotropika)
c. Penerimaan
Pengiriman barang disertai faktur (memuat nama PBF, tanggal, jenis dan jumlah
obat). Jika sesuai maka faktur ditanda tangani oleh apoteker/ asisten apoteker. Dan
faktur asli akan diperoleh jika sudah melunasi pembayaran obat.
d. Penyimpanan
Obat atau barang dagangan yang sudah dibeli tidak semuanya langsung dijual,
oleh karena itu harus disimpan dalam gudang terlebih dahulu. Obat yang disimpan
dalam gudang tidak diletakkan begitu saja, tetapi disimpan menurut golongannya yaitu;
1.Bahan baku disusun secara abjad dan dipisahkan antara serbuk, setengah padat,
bentuk cairan yang mudah menguap agar disendirikan.
2.Obat jadi disusun menurut abjad, menurut pabrik atau menurut persediaannya
3.Obat obat narkotika disimpan di lemari khusus sesuai dengan persyaratan.
4.Obat-obat psikotropika sebaiknya disimpan sendiri.
e. Administrasi
Administrasi di apotek dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Administrasi umum
Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2) Administrasi pelayanan
Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil
monitoring penggunaan obat.
f .Pemusnahan
Pemusnahan Narkotika dan Psikotropika dilakukan apabila:
1) Diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlalu atau tidak dapat
digunakan dalam proses produksi.
2) Kadaluarsa
13) Tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan
14) Barkaitan dengan tindak pidana
15) Pemusnahan dilaksanakan oleh badan bertanggung jawab atas produksi dan
peredaran narkotika dan psikotropika yang disaksikan oleh penjabat yang berwenang
dan membuat berita acara pemusnahan.
4. Pencabutan izin
Setiap apotek harus berjalan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
yang berlaku. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1332/Menkes/SK/X/2002, Kepala Dinas Kesehatan dapat mencabut surat izin apotek
apabila:
1. Apoteker yang sudah tidak memenuhi ketentuan atau persyaratan sebagai
apoteker pengelola apotek.
2. Apoteker tidak memenuhi kewajiban dalam menyediakan, menyimpan, dan
menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahnnya
serta tidak memenuhi kewajiban dalam memusnahkan perbekalan farmasi yang
tidak dapat digunakan lagi atau dilarang digunakan dan mengganti obat generik
yang ditulis dalam resep dengan obat paten.
3. Apoteker pengelola apotek berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2
tahun secara terus-menerus
4. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan Peraturan Perundang-undangan
mengenai narkotika, obat keras, psikotropika serta ketentuan peraturan
perundang-undangan tersebut.
5. Surat izin kerja Apoteker pengelola Apotek dicabut.
6. Pemilik sarana Apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran perundang-
undangan dibidang obat
7. Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Apotek.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan praktek kerja lapangan dilaksanakan di Apotek Rahardjo. Waktu dan
Pelaksanaan dimulai pada tanggal 6 Juli 2021 – 6 Agustus 2021, dengan pembagian shift
sebagai berikut:
Pagi : 08.30 WIB – 14.30 WIB
Tengah : 11.00 WIB – 17.00 WIB
Sore : 14.00 WIB – 20.00 WIB
A. KESIMPULAN
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan di Apotek Rahardjo Blabak dapat diambil
kesimpulan yaitu:
1. Praktek kerja lapangan sangat bermanfaat bagi siswa farmasi, karena dapat
menambah keterampilan, pengetahuan dan wawasan dibidang kesehatan
khususnya di macam- macam obat
B. SARAN
1. Saran Kepada Sekolah.
Sebaiknya sebelum penerjunan PKL, perlu perbekalan yang matang dan cukup
agar siswa tidak ada kendala atau kebingungan.
2. Saran Untuk Apotek.
Meningkatkan pelayanan terhadap pemberian informasi tentang obat
Menata jenis obat dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA