Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI APOTEK BENGAWAN FARMA

DI SUSUN OLEH ;

NAMA. ; YUNITA INDAH NUR FAUZZIAH

NO. ABSEN . ; 035

KELAS. : XII FARMASI 2

SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI APOTEK BENGAWAN FARMA

TAHUN AJARAN 2021/2022

NAMA : YUNITA INDAH NUR FAUZZIAH

NO. ABSEN. : 035

KELAS. : XII FARMASI 2

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing untuk untuk di depan Tim Penguji

SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI pada tanggal 3 Juli 2021 dan

akan diperbaiki sesuai dengan masukan Tim Penguji.

Boyolali, 2021

Menyetujui.

Pembimbing I Pembimbing II

(Avanilla Fany Septyasari, S. Farm, Apt). (Indrawati Sriwigati, S. Farm, Apt)

Mengetahui

Kepala SMK NEGERI 1 SAWIT

Drs. Basari, M.M.

NIP. 196403121990031009

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI APOTEK BENGAWAN FARMA

TAHUN AJARAN 2021/2022

NAMA. : YUNITA INDAH NUR FAUZZIAH


NO. ABSEN. : 035

KELAS. : XII FARMASI 2

Telah di uji oleh Tim Penguji SMK NEGERI 1 SAWIT

BOYOLALI pada tanggal 13 Desember 2021 dan telah diperbaiki

sesuai dengan masukkan Tim Penguji.

BOYOLALI, 13 DESEMBER 2021

Penguji I. Penguji II

(Avanilla Fany Septyasari, S. Farm, Apt). (Indrawati Sriwigati, S. Far. Apt)

Mengetahui

Kepala SMK NEGERI 1 SAWIT

Drs. Badari, M.M.

NIP. 1964031219900310009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidaya Nya sehingga kami dapat melaksanakan Praktek
Kerja lapangan (PKL) di Apotek Bengawan Farma dengan baik dan lancar.
Peraktek lapangan ini di selenggarakan dalam rangka memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman dalam pengolahan apotek kepada siswa serta meningkatkan kemampuan dalam mengabdikan
profesinya kepada masyarakat.

Alhamdulillah Peraktek Kerja Lapangan ini dapat di laksanakan dengan baik dan lancar tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada :

1. Avanilla Fany Septyasari S.Farm,Apt sebagai pembimbing lahan sekaligus selaku apoteker pengelola
apotek (APA) di apotek Amalina Farma yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama PKL
berlangsung.

2. Segenap karyawan/ asisten apotek Amalina Farma yang telah memberikan bantuan selama PKL
berlangsung.

3. Bapak/Ibu guru yang telah memberikan ilmu pengetahuan dengan ikhlas dan penuh semangat

4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu demi satu yang telah membantu dalam pelaksanaan
dan penyusunan laporan PKL ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu segala saran dan kritik
demi kesempurnaan sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembacanya dan
semua pihak yang membutuhkan dalam peningkatan wawasan keterampilan dalam pengolahan apotek.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran. Kemauan dan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal maksudnya tingkat
kondisis dan situasi sertakemampuan yang nyata dari setiap orang atau masyarakat dan harus selalu
diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Berbagai upaya perlu dilakukan dalam rangka
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, diantaranya dengan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat secara luas dan terdistribusi merata.

Kesehatan adalah kondisi sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hiduphidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap manusia berusaha menjaga agar hidupnya tetap.

1.2 RUANG LINGKUP PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Ruang lingkup praktek kerja lapangan yaitu apotek yang berada di desa Pandanan Wonosari yaitu Apotek
Bengawan Farma. Sedangkan ruang lingkup pasiennya yaitu masyarakat desa Pandanan Wonosari yang
merupakan konsumen dari apotek.
1.3 WAKTU PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Waktu dan tempat pelaksanaan prakerin bertempat di Apotek Bengawan Farma Wonosari RT.015 RW.006
Desa Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Dimulai pada tanggal 01 Juli 2021 s.d 27
November 2021. Dengan jadwal dalam satu minggu 6 hari kerja yang di mulai dari pukul 07.00-14.30 WIB
dan pukul 14.00-20.00 WIB dengan memakai seragam sesuai hari dan jas almamater.

1.4 TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Tujuan dari praktek kerja lapangan yaitu:

a. Memahami peran, fungsi dan tugas apoteker di apotek.

b. Memahami bagaimana sistem administrasi, sistem pengelolaan obat, manajemen dan lain-lain.

c. Membandingkan ilmu yang dipelajari dengan kenyataan yang dialami di lapangan, yaitu mampu
melaksanakan standar pelayanan farmasi di dunia perapotekan, khususnya masyarakat pada umumnya.

d. Menambah pengetahuan mengenai aplikasi ilmu farmasi dan menumbuhkembangkan sikap mandiri,
kreatif dan inovatif.

e. Memberikan gambaran yang luas dan jelas mengenai seluruh manajerial dan pelayanan farmasi di
perapotekan dan menjamin penggunaan obat yang rasional dalam hal pengabdian masyarakat
(pharmaceutical care).

1.5 MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Kerjasama antara SMK dengan Apotek dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan
saling melengkapi untuk keuntungan bersama.

Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan memberi nilai tambah atau
manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:

a. Manfaat Bagi Apotek

Penyelenggaraan PKL memberi keuntungan nyata bagi Apotek antara lain:

1. Apotek dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar dan bekerja di tempat PKL.

2. Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses pelayanan secara aktif sehingga pada pengertian
tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan

3. Apotek dapat memberi tugas kepada peserta PKL untuk kepentingan pelayanan sesuai kompetensi dan
kemampuan yang dimiliki.

4. Selama proses pendidikan melalui kerja lapangan, peserta PKL lebih mudah diatur dalam hal disiplin
berupa kepatuhan terhadap peraturan Apotek. Karena itu, sikap peserta PKL dapat dibentuk sesuai dengan
ciri khas kerja di Apotek.

5. Memberi kepuasan bagi Apotek karena diakui ikut serta menentukan masa depan anak bangsa melalui
Praktik Kerja Lapangan (PKL).

b. Manfaat Bagi Sekolah

Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik lebih terjamin pencapaiannya.
Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendiddikan dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai
dengan prinsip Link and Match). Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan,
kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.
c. Manfaat Bagi Praktikan / Peserta PKL

Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul-betul memiliki
keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk
pengembangan dirinya secara berkelanjutan.

Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri tamatan, yang
selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih
tinggi. Peserta PKL akan dapat menambah wawasan yang diperoleh dari dunia kerja di Apotek.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH SINGKAT APOTEK

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2003, apotek

adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan

kesehatan lainnya kepada masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker

bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga pelayanan obat kepada masyarakat

akan lebih terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.


Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua

fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit

oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah

menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek

bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat

investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini

kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat

sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker diharapkan dapat menyeimbangkan

antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan pasien.

Apotek ini dibuat untuk memperluas akses obat terjamin kepada masyarakat. Selain

memperluas akses, apotek ini juga bertujuan untuk mengurangi peredaran obat-obat

palsu dan tidak terjamin keabsahannya (ilegal), serta memberikan kesempatan pada

apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian. Dalam upaya usaha untuk

memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan

secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah

proposal pendirian Apotek “Bengawan Farma” yang diharapkan dapat menjamin

ketersediaan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat untuk

mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.

Oleh karena itu dengan adanya apotek dapat membantu apoteker dalam melakukan

proses pelayanan kefarmasian baik itu proses penyembuhan terapi pasien dan

penjaminan ketersediaan obat yang dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat

disekitar apotek.

2.2 VISI DAN MISI APOTEK

A. Visi

Visi apotek Bengawan Farma yaitu

Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas,

dan terpercaya, dan menjamin ketersediaan obat bagi masyarakat, serta

menguntungkan bagi karyawan.

B. Misi
Misi apotek Bengawan Farma yaitu:

a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang

bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,

b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah, dan informatif

dengan menerapkan konsep Pharmaceutical care secara profesional,


Pemilik Saham Apotek
c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik
(SPA)
modal.

2.3 STRUKTUR ORGANISASI APOTEK


Apoteker Penanggung

Jawab Apotek

Tenaga Teknis Administrasi dan


Kefarmasian
keuangan
(Asisten Apoteker)

2.4 JOB DESKRIPSI BAGIAN APOTEK

Nama apotek : BENGAWAN FARMA

Alamat : Wonosari RT. 015 RW. 006 Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah

Luas Bangunan : 20 m2

Lokasi : Terlampir
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 PENGERTIAN APOTEK

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 26 tahun 1965 tentang apotek, yang dimaksud dengan apotek
adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan usaha-usaha di bidang farmasi dan pekerjaan kefarmasian.
Kemudian diperbaharui dengan peratuan pemerintah No. 25 tahun 1980 tentang apotek yang
mendefinisikan bahwa apotek adalah salah satu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat.

Pengertian apotek ini diperbaharui lagi dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/Menkes/Per/X/1993
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yang menyatakan bahwa apotek adalah suatu
tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.

Definisi terbaru tentang apotek terdapat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No.
922/Menkes/Per/X/1993 yang menyatakan bahwa apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukannya
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.

3.2 PERATURAN TENTANG PERAPOTEKAN

Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang apotek antara lain:

a. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

b. Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika

c. Undang-undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropik

d. Undang-undang RI No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

e. Peraturan Pemerintah RI No. 25 tahun 1980 tentang Perubahan Atas Peraturan


Pemerintah No. 26 tahun 1965 tentang Apotek

f. Peraturan Pemerintah RI No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi

g. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

h. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 919/MENKES/SK/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat
Diserahkan

i. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 924/MENKES/SK/X/1993 tentang Obat Wajib Apotek No. 2

j. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 925/MENKES/SK/X/1993 tentang Daftar Perubahan Golongan


Obat No. 1

k. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 688/MENKES/SK/X/1997 tentang Peredaran Psikotropik

l. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 149/MENKES/PER/II/1998 tentang Perubahan Atas Peraturan


Menteri Kesehatan No. 184 tahun 1995 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Ijin Kerja
Apoteker

m. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Izin Apotek

n. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 889/MENKES/SK/X/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan
Izin Kerja Tenaga Kefarmasian

o. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 347/MENKES/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib Apotek No. 1
p. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1176/MENKES/VII/1999 tentang Obat Wajib Apotek No. 3

q. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Apotek.

Pemilik Saham Apotek

(PSA)

Jawab Apotek

Apoteker Penanggung
2.3 STRUKTUR ORGANISASI APOTEK

Tenaga Teknis Administra


Kefarmasian si Dan
(Asisten Keuangan
Apoteker

Anda mungkin juga menyukai