Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEHAT INSAN


PERJUANGAN

PROGRAM KOMPETENSI FARMASI

DI APOTEK CARANG REJO

Laporan ini dianjurkan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional
(UN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Disusun oleh :

 Amelia Ali Safitri


 Agustia Rahma Alfianti
 Silvi Mei Putri
 Safira Oktaviana Chumairoh

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SEHAT INSAN


PERJUANGAN
Dsn. Kebonsari Ds. Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab. Jombang
Telp. 0321-489 0522, 085733073549, E-Mail : SMK_SIPP@yahoo.com
Jombang 2020-2021

Halaman 1
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PESERTA DIDIK SMK


SEHAT INSAN PERJUANGAN

DIAPOTEK CARANG REJO

Tanggal 22 September 2020 Sampai 29 November 2020

Oleh :

1. Amelia Ali Safitri


2. Agustia Rahma Alfianti
3. Silvi Mei Putri
4. Safira Oktaviana Chumairoh

Pembimbing Apotek, Pembimbing Sekolah,

apt.Rikke Prenanda Y, S.Farm Achmad Uzlul Rozik,S.pd.

MENGETAHUI

Kepala SMK Sehat Insan Perjuangan

Titit Artovia Kertowati S.Farm.,Apt.

Halaman 2
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita dapat
melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) dengan baik.

Laporan ini dapat kita selesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak apotek dan sekolah. Untuk itu kami mengucapkan banyak terimah kasih
kepada pihak yang ikut serta membantu dalam menyelesaikan laporan ini,
terutama kepada :

1. Bapak Hasan Basori S.pd. selaku pembimbing PKL disekolah


2. Ibu apt.Rikke Prenanda Yurosinta. S.Farm selaku Apoteker pengelola Apotek
Carangrejo
3. Ibu apt. Sri Nurmawati. S.Si. selaku pemilik sarana Apotek Carangrejo
4. Ibu Titit Artovia Kertowati S.Farm.,Apt. selaku kepala SMK Sehat Insan
Perjuangan
5. Seluruh Bapak dan Ibu guru SMK Sehat Insan Perjuangan
6. Karyawan/Pegawai Apotek Carangrejo
7. Orang tua kami dan keluarga
8. Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.

Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) Tahun Diklat 2020-2021
serta sebagai bukti bahwa telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari


sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini sangat menulis harapkan.

Mojoagung, tanggal penulisan 29 November 2020

Penyusun,

Ahmad Uzlul Rozik S.pd.

Halaman 3
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.......................................................................................... 1

Lembar Pengesahan .................................................................................... 2

Kata pengantar............................................................................................. 3

Daftar Isi................................................................................................ 4
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................. 5
A. Latar Belakang..................................................................... 6
B. Ruang Lingkup PKL............................................................ 6
C. Tujuan Praktek Kerja Lapangan.......................................... 6
D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan........................................ 6
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN...... 8
A. Pengertian Apotek................................................................ 8
B. Peraturan Perundang-undangan Terkait Apotek.................. 9
C. Standar Kefarmasian di Apotek.......................................... 10
D. Penggolongan Obat di Apotek ........................................... 11
BAB III LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN............... 18
A. Sejarah Institusi Pasangan.................................................. 18
B. Gambaran Umum Institusi Pasangan.................................. 18
C. Job Deskripsi Institusi Pasangan......................................... 19
D. Struktur organisasi Apotik...............................................21
E. Pengelolahan Institusi......................................................... 22
F. Pelayanan di Institusi.......................................................... 24
G. Pelayanan Narkotika........................................................... 26
H. Perpajakan........................................................................... 26
I. Pengembangan.................................................................... 26
J. Uraian Kegiatan PKL.......................................................... 26
BAB IV PEMBAHASAN KASUS DAN KIE................................. 29

Halaman 4
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
K. Pengertian KIE....................................................................29
L. Tujuan KIE..........................................................................29
M. Permasalahan Resep............................................................30
N. Permasalahan KIE...............................................................37
BAB V PENUTUP...............................................................................40
BAB VI DAFTAR PUSTAKA...........................................................41
BAB VII LAMPIRAN.........................................................................42

Halaman 5
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur


kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita cita bangsa
indonesia. Kesehatan adalah keadaan sehat,baik secara fisik,mental,sepiritual
maupun sosial. Beberapa Sarana yang dapat digunakan dalam melaksanakan
upaya kesehatan antara lain apotek, puskesmas dan juga rumah sakit.

Apotek merupakan salah satu pelayanan kesehatan dalam membantu


mewujudkan tercapainya kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Selain itu
apotek juga sebagai tempat pengabdian dan praktek profesi apoteker dalam
melakukan pekerjaan kefarmasiaan.

Pelayanan kefarmasian merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk


membantu dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan serta
dapat memulihkan kesehatan perorangan.

Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu


sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi atau
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat,serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

Oleh karena itu berdasarkan syarat untuk melakukan ujian nasional dan
ujian akhir sekolah maka SMK Farmasi Sehat Insan Perjuangan (SIP)
melakukan praktek kefarmasian dalam dunia kerja dan pelayanan kesehatan
pada umumnya, khususnya pelayanan kefarmasiaan yang berperan aktif dalam
mengelola obat dengan baik, agar praktikan dapat memahami dan melihat
secara langsung bagaimana sebenarnya tugas, peran dan tanggung jawab dalam
pelayanan kepada masyarakat, maka dilakukan kegiatan praktek kerja

Halaman 6
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
lapangan (PKL) di Apotek Carang Rejo pada tanggal 22 September sampai
pada tanggal 29 November 2020.

1.2 Ruang Lingkup PKL


1.2.1. Disiplin

Disiplin merupakan salah satu sikap yang harus diterapkan di


dalam apotek carang rejo baik maupun pemilik apotek,
apoteker serta karyawan-karyawan yang ada di dalam apotek
tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan mutu yang ada di
apotek tersebut.

1.2.2. Shift
Pembagian waktu bekerja di dalam apotek carang rejo dibagi
menjadi 2 shift yaitu shift pagi yang dimulai dari jam 07.00
sampai jam 14.00, dan shift sore mulai dari jam 14.00 sampai
jam 20.00.
1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu untuk
memperkenalkan siswa pada dunia usaha dan meningkatkan sikap
kemandirian siswa dalam berusaha dan mememiliki rasa yang
bertanggung jawab.
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
a. Bagi siswa
Siswa dapat wawasan dan pengetahuan yang lebih dari
tempat magang tersebut, dan siswa mendapatkan pengalaman nyata
serta berbagai keluhan keluhan atau permasalahan yang dapat di
atasi di dalam dunia kerja, selain itu siswa bisa lebih bertanggung
jawab dan yang terpenting pembelajaran di tempat pra magang bisa
diterapkan di sekitar dan selalu di ingat saat kita keluar dari
sekolah.

Halaman 7
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
b. Bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah adalah sekolah bisa bekerja sama
dengan tempat pra magang dan bisa untuk mempromosikan sekolah
dalam dunia perusahan tersebut.
c. Bagi apotek
Apotek dapat memenuhi tenaga kerja lepas yang
berwawasan akademis yang akan membantu operasional apotek
tersebut, selain itu apotek dapat mengetahui pola pikiran peserta
PKL dalam melayani pasien.

Halaman 8
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
BAB II

Tinjauan Pusaka

2.1 Pengertian Apotek

Menurut keputusan menkes RI NO:1332/Menkes/sk/x/2002 Apotek


merupakan suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran obat kepada masyarakat.

Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu,


sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat,bahan obat dan obat tradisional.

Sediaan farmasi adalah obat,bahan obat,obat tradisional dan kosmetik.


Menurut peraturan perundang undangan RI NO 51 Tahun 2009 tentang
pekerjaan kefarmasian:

 Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan


kefarmasian yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
 Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan
telah mengucapkan sumpah apoteker.
 Tenaga tenis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam
menjalani apoteker yang terdiri dari sarjana farmasi,ahli madya
farmasi,analis farmasi,
1. ng apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaaan
kefarmasian.
3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi
sediaan farmasi antara lain obat,bahan baku obat,obat
tradisional,dan kosmetika.

Halaman 9
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan
farmasi,pengamanan,pengadaan,penyimpanan dan
pendistribusian atau penyaluran obat ,pengelolaan
obat,pelayanan obat atas resep dokter,pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat bahan obat dan obat tradisional.

2.2 Peraturan Perundang Undangan Terkait Apotek

1) Undang-Undang RI NO 36 tahun 2009 tentang kesehatan


2) Undang-Undang RI NO 419 tahun 1948 tentang obat keras.
3) Undang-Undang RI NO 3 tahun 1953 tentang pembukaan Apotek.
4) Undang-Undang RI NO 7 1963 tentang farmasi.
5) Undang-Undang RI NO 36 tahun 2014 tenaga kesehatan.
6) Undang-Undang RI NO 5 tahun 1997 tentang psikotropika.
7) Undang-Undang RI N0 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
8) Undang-Undang RI NO 22 tahun 1999 tentang pemeruntah daerah
9) Peraturan Pemerintah NO 26 tahun 1965 suatu tempat tertentu dimana
dilakukan usaha-usaha dalam bidang farmasi dan pekerjaan
kefarmasian.
10) Peraturan Pemerintah NO 25 tahun 1980 tentang suatu tempat tertentu,
tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada
masyarakat.
11) Peraturan pemerintah RI NO 72 tahun 1998 tentang pengamanan
sediaan farmasi
12) Peraturan Pemerintah RI NO 51 tahun 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian
13) Peraturan menteri kesehatan RI NO 889 tahun 2011 tentang registrasi,
izin praktek dan izin kerja tenaga kefarmasian.
14) Peraturan Menteri Kesehatan NO 73 tahun 2016 tentang standar
pelayanan kefarmasian di apotek.

Halaman 10
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
15) Peraturan Menteri Kesehatan NO 1992 tahun 1993 tentang suatu tempat
tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi kepada masyarakat.
16) Peraturan Menteri Kesehatn RI NO 1919/ MENKES/SK/X/1993 tentang
kriteria obat yang dapat diserahkan
17) Peraturan Menteri Kesehatan RI 924/MENKES/SK/X/1993 tentang obat
wajib apotek NO 2
18) Peraturan Menteri Kesehatan NO 688/MENKES/SK/X/1993 tentang
peredaran psikotropika
19) Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 1332/MENKES/SK/X/2002
tentang ketentuan dan izin apotek

2.3 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek

Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian


di apotek telah memuat kebijakan pelayanan kefarmasian termasuk pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai(BMHP) dan
pelayanan farmasi klinik yang harus di laksanakan dan menjadi tanggung jawab
seorang apoteker. Amanat pada permenkes nomor 73 tahun 2016 untuk menyusun
petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian diapotek yang diharapkan dapat
menjadi pedoman apoteker diapotek dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian .

 Standar pelayanan kefarmasian di apotek meliputi :


a) Pengelolaan sediaan farmasi,alat kesehatan,dan bahan
medis habis pakai
b) Pelayanan farmasi klinik
 Pengelolaan sediaan farmasi,alat kesehatan,bahan medis habis
pakai sebagai mana di maksud meliputi :
a) Perencanaan
b) Pengadaan

Halaman 11
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
c) Penerimaan
d) Penyimpanan
e) Pemusnahan
f) Pengendalian
g) Pencatatan dan pelaporan
 Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud meliputi:
a) Pengkajian resep
b) Dispensing
c) Pelayanan informasi obat (PIO)
d) Konseling
e) Pelayanan kefarmasian dirumah (home pharmacy care)
f) Pemantauan terapi obat (PTO)
g) Monitoring efek samping obat (MESO)

2.4 Penggolongan Obat Di Apotek

1.Obat Bebas (OB)

Merupakan obat yang dijual secara bebas dipasaran, obat in memilili efek
samping rendah serta kandungan bahan-bahan yang relatif aman.

Dengan tanda lingkaran hijau dengan garis tepi hitam. Contoh:


antasida ,paracetamol dan ibuprofen.

2.Obat Bebas Terbatas (OBT)

Halaman 12
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Obat bebas terbatas disebut juga obat daftar W (W= waarscuwing=
peringatan) obat keras yang dapat dibeli tanpa resep dokter namun
penggunaannya harus memperhatikan informasi obat pada kemasan.

Diberi tanda lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam dan kotak
peringatan berwarna hitam berisi pemberitahuan berwarna putih.

Contoh: Ctm,antimo,paramex.

Pada batasan jumlah dan kadar isi berkhasiat harus disertai dengan tanda
peringatan yang terdapat pada P1-P6 diantaranya:

P. No. 1 Awas! Obat keras bacalah aturan pemakaiannya

Contoh: paramex,neozep,decolgen.

P. No. 2 Awas! Obat keras hanya untuk kumur jangan ditelan

Contoh: obat kumur listerin, betadin, dan enkasari

P. No. 3 Awas! Obat keras hanya untuk bagian luar badan

Contoh: kalpanax, neo ultrasiline.

P. No. 4 Awas! Obat keras hanya untuk dibakar

Contoh: rokok antiasma(sigaret asma), decoderm, neoidoine..

P. No. 5 Awas! Obat keras tidak boleh ditelan

Contoh: rivanol kompres, sulfanilamid steril, bufacort.

P. No. 6 Awas! Obat keras obat wasir tidak boleh ditelan

Halaman 13
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Contoh: anusol suppositoria.

3.Obat keras

Obat dengan daftar G (G= ggeverlink= berbahaya) merupakan semua obat


yang memiliki takaran/dosis maksimum yang tercantum dalam daftar obat keras
yang di tetapkan pemerintah.

Diberi tanda khusus lingkaran bulat warna merah dengan garis tepi hitam
dan huruf “K” di tengah yang menyentuh garis tepi.

Contoh: asamefenamat,loratadin,dll.

4.Psikotropika

Merupakan obat berbahaya yang dapat mempengaruhi proses


mental,merangsang atau menenangkan,mengubah pikiran/perasaan /kelakuan
seorang.

Psikotropika memiliki tanda garis tepi merah dan ditengahnya terdapat


huruf “K” ditengah menyetuh garis tepi.

Berdasarkan pada resiko kecanduan yang dihasilkan golongan psikotropika


dibagi menjadi 4 jenis, antara lain:

a) psikotropika golongan I

Halaman 14
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Digunakan hanya untuk ilmu pengetahuan, dilarang diproduksi,
dan tidak untuk pengobatan atau terapi serta mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : ekstasi, brolamfetamine, meskalin.
b) psikotropika golongan II
Digunakan untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi
dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh : amfetamin, metamfetamin (shabu), metakualon.
c) psikotropika golongan III
Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan
atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: pentobarbital, flunitrazepam, pentazosine.
d) psikotropika golongan IV
Berkhasiat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam
terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Contoh: diazepam, apprazolan, klordiazeposide.

e). Golongan II (kuat), III (sedang), IV( ringan).

Digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan. Namun,


kenyataannya saat ini hanya sebagian dari golongan IV saja yang terdaftar
dan digunakan, seperti: amfetamin (II), fenorbarbital(III), pentobarbital
(III), flunitrazepam (III), diazepam (IV), bromazepam (IV), nitrazepam
(IV).

5). Narkotika (obat bius daftar O= opium)

Halaman 15
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Merupakan obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan iptek serta
dapat menimbulkan ketergantungan dan ketagihan(adiksi) yang sangat merugikan
masyarakat dan individu apabila digunakan tanpa pembatasan atau pengawasan
dokter. Misalnya: opium, kodein, morfin, petidin.

 Narkotika dibedakan dalam beberapa golongan:


a) Golongan I
Dilarang untuk kesehatan,ilmu pengetahuan,dan laboratorium
Contoh : heroin, ganja, kokain.
b) Golongan II
Digunakan untuk kesehatan dan pengetahuan
Contoh : morfin, petidin.
c) Golongan III
Untuk kesehatan dan ilmu pengetahuan
Contoh : kodein, garam - garam narkotika.

6).Jamu

Merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,


bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan.

Contoh: kuku bima, herbakof.

7).Fitofarmaka

Halaman 16
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Adalah bahan obat alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada
manusia), bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi.

Contoh: stimuno, Xgra, inlacin, dll.

8). Obat Herbal Terstandar

Adalah sediaan bahan obat alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah
distandarisasi.

Contoh: antangin, tolak angin, kiranti,dll.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan terkait perbedaan


jamu,fitofarmaka dan obat herbal terstandar yaitu:

 Setelah lolos dari pengujian praklinik,jamu naik kelas menjadi obat


herbal terstandar dan tingkat paling tinggi disebut sebagai
fitofarmaka dimana keamanan dan khasiat obat bahan alam sudah
lolos uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produk jadinya
sudah terstandarisasi.

9). Obat Wajib Apotek (OWA)

Halaman 17
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh apoteker pengelola
apotek (APA) kepada pasien. Tujuan OWA adalah mempeluas
keterjangkauan obat untuk masyarakat, maka obat-obat yang digolongkan
dalam OWA adalah obat yang diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang
diderita pasien.

Contoh: obat antiinflamasi (asamefenamat), obat alergi kulit (salep


hidrokortisone), infeksi kulit dan mata (okitetrasiklin), anti alergi sistemik
(ctm), obat KB hormonal.

BAB III
Halaman 18
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
INSTITUSI PASANGAN

3.1 Sejarah institusi pasangan


Apotek Carangrejo terletak di Jl. Raya Carangrejo No. 35, Desa
Carangrejo Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang. Merupakan apotek
dengan lokasi milik sendiri. Dibangun mulai April 2017 dan selesai
pembangunan Agustus 2018. Surat Izin Apotek (SIA) dikeuarkan pada tanggal
14 Januari 2019. Pengadaan obat dan penataan obat dilakukan mulai tanggal
14 sampai tanggal 22 Januari 2019. Apotek secara resmi beroperasional
melayani masyarakat pada tanggal 23 Januari 2019 dengan melakukan cek
kesehatan gratis selama 3 hari. Pemilik Apotek adalah ibu apt. Sri
Nurmawati.S.Si dan Apoteker Pengelola Apotek adalah Ibu apt. Rikke
Prenanda Yurosinta. S.Farm, dengan didampingi Asisten Apoteker Nourma
Savitri, Amd. Farmasi. Jumlah karyawan sampai bulan September ada 8
karyawan.
3.2 Gambaran umum institusi pasangan
Personalia Apotek CARANGREJO terdiri dari:

NAMA TUGAS
apt. Sri Nurmawati.S,si Pemilik Sarana Apotek
apt. Rikke Prenanda Yurosinta, Apoteker PenanggungJawab
S.Farm
Nourma Tenaga Teknis Kefarmasian
Rikke Bagian keuangan dan
administrasi, penjualan
Anisa Bagian Shift dan keuangan,
administrasi, penjualan
Nourma Bagian administrasi, penjualan
Debi Bagian shift dan keuangan,
administrasi, penjualan
Lisa Bagian Shift dan keuangan,

Halaman 19
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
administrasi, penjualan
Anis Bagian keuangan, gudang dan
pejualan
Pipit Bagian gudang dan penjualan

Riza Bagian gudang dan penjualan

3.3 Struktur organisasi dan job deskripsi institusi pasangan

PEMILIK SARANA APOTEK (PSA)

apt. SRI NURMAWATI, S.Si

APOTEKER PENANGGUNG JAWAP APOTEK


Halaman 20
Laporan praktik kerjaapt.
lapangan
RIKKEdi apotek carangrejoYUROSINTA,
PRENANDA mulai tanggal 22S.Farm
september sampai
tanggal 29 november 2020
NOURMA SAVITRI

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN


SHIFT KEUANGAN ADMINITRASI GUDANG KEBERSIHAN

RIZA RIKKE RIKKE ANIS SEMUA


KARYAWAN
LISA LISA NOURMA PIPIT
DEBI DEBI LISA RIZA

ANISA DEBI ANISA

ANIS ANISA LISA

3.4 Pengelolaan institusi


3.4.1 Pengelolaan SDM
Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus
dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelola
apotek, spoteker senantiasa harus memiliki kemampuan
menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil
keputusan yang tepat, mampu berkomunikasi antar profesi,
menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner,
kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar
sepanjang karir dan membantu memberi pendidikan dan memberi
peluang untuk meningkatkan pengetahuan.

1.2 Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

 Perencanaan

Halaman 21
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun
daftar kebutuhan obat yang berkaitan dengan suatu pedoman atas dasar
konsep kegiatan yang sistematis dengan urutan yang logis dalam
mencapai tujuan yang akan ditetapkan, yaitu untuk menyusun
kebutuhan obat yang tepat dan sesuai kebutuhan untuk mencegah
terjadinya kekurangan atau kelebihan sediaan farmasi.
Dalam perencanaan pengadaan ini, ada empat metode yang akan
sering di pakai seperti:

1. Metode epidemiologi yaitu berdasarkan pola penyebaran penyakit


dan pengobatannya pada masyarakat sekitar.
2. Metode konsumsi yaitu berdasarkan data pengeluaran barang
periode. Selanjutnya data tersebut dikelompokkan dalam kelompok
fast moving (cepat beredar) ataupun slow moving.
3. Metode kombinasi yaitu perencanaan pengadaan yang dibuat
berdasarkan pola penyebaran penyakit dan kebutuhan sediaan
farmasi periode sebelumnya.
4. Metode just in time yang akan dilakukan saat obat tersebut
dibutuhkan dan obat yang tersedia di apotek dalam jumlah yang
terbatas. Yang akan digunakan untuk obat obat yang jarang di
konsumsi atau di resepkan dan harga yang mahal serta memiliki
waktu ed yang pendek.
 Pengadaan
Pengadaan di apotek dilakukan oleh bagian unit pembeliaan yang
meliputi pengadaan obat bebas,obat bebas terbatas,obat keras
tertentu,narkotika dan psikotropika dan alat kesehatan. Pengadaan
dibagi menjadi dua yaitu:
1) Pengadaan rutin

Halaman 22
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Adalah cara pengadaan perbekalan farmasi yang paling
utama perbekalan farmasi ini dilakukan untuk menyetok
obat-obat yang kosong berdasarkan data dari buku defecta.
Pemesanan biasanya dilakukan dengan membuat sp yang
akan dikirimkan ke masing-masing distributor yang sesuai
dengan jenis barang yang dipesan tersebut.
Distributor atau pbf akan mengirim barang yang telah
dipesan ke apottek tersebut dengan membawa faktur sebagai
bukti pembelian barang yang sudah dipesan.
2) Pengadaan mendesak
Pengadaan ini dilakukan apabila barang yang diminta
tidak ada dalam persediaan serta untuk menghindari
penolakan resep. Pembelian barang tersebut dapat dilakukan
ke apotek lain yang sesuai dengan jumlah sediaan farmasi
yang telah dibutuhkan.

 Penyimpanan
Yaitu perbekalan farmasi yang telah diterima kemudian disimpan
dalam gudang secara alfabetis yang tersedia didalam apotek dengan
sebelumnya sudah mengisi kartu stok atau stok gudang yang berisikan
tanggal, nomer faktur, nomer batch, harga netto, jumlah masuk barang,
jumlah keluar barang, jumlah sisa barang dan tanda tangan orang yang
menyetok tersebut.
Penyimpanan barang diapotek dilkuakan berdasarkan sistem FIFO
(first in first out) adalah masuk pertama keluar pertama, maka pada
metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke gudang apotik
akan dijual pertama. dan FEFO adalah penyimpanan obat berdasarkan
obat yang memiliki tanggal kadaluwarsa lebih cepat maka dikeluarkan
terlebih dahulu. (first expired first out) lalu disusun secara alfabetis
yang merupakan obat obat yang tersedia disusun berdasarkan alfabet

Halaman 23
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
dari huruf A sampai Z, kemudian farmakologi yang berarti obat ini
dikelompokkan berdasarkan khasiat atau indikasi obat tersebut.
Sistem FIFO merupakan penyimpanan barang datang yang lebih
dulu disimpan didepan sehingga akan dikeluarkan lebih dulu dari yang
lainnya.
Sedangkan barang yang terakhir ditaruh dibelakang dan
seterusnya. Sistem FEFO merupakan penyimpanan barang yang akan
mendekati tanggal kadaluarsanya sehingga diletakkan didepan lalu
dikeluarkan terlebih dahulu yang lainnya.
 Administrasi
Di Apotek CARANGREJO semua yang berkaitan dengan
administrasi adalah semua karyawan yang berada di Apotek.
Administrasinya adalah sebagai berikut:
a. Buku Defekta
Adalah buku yang berguna untuk mencatat barang yang habis atau
hamper habis. Buku ini berfungsi untuk mengecek persediaan barang
yang ada di apotek supaya tidak kehabisan stok dan juga tidak
kelebihan stok.
b. Buku pembelian
Adalah buku yang digunakan untuk merencanakan pengadaan
obatdan yang lainnya untuk distributor/pbf [pedagang besar farmasi],
dengan mencantumkan nama sediaan dan jumlahnya.
c. Buku Penerimaan Barang
Adalah buku yang berguna untuk mencatat barang yang baru saja
dikirim oleh PBF. Biasanya buku ini mengacu pada faktur yang telah
diterima oleh apotek.
d. Buku Pencatatan Psikotropika dan Narkotika
Buku ini digunakan untuk mencatat dan mengontrol pemasukan
maupun pengeluaran obat psikotropika dan narkotika.
e. Buku Penjualan Obat Tanpa Resep

Halaman 24
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Adalah buku yang digunakan untuk mencatat total penjualan dan
pendapatan di Apotek setiap harinya.
f. Buku Penjuaan Resep
Adalah buku yang digunakan untuk mencatat resep-resep yang
masuk atau dilayani oleh apotek.
g. Buku Gudang/ mutasi
Adalah buku yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya
barang dari dalam gudang dan juga dari luar gudang.
h. Kartu Stok
Adalah kartu yang berguna untuk mencatat barang yang masuk dan
keluar apabila ada penambahan atau pengurangan obat. Buku ini
terletak pada masing-masing kotak obat.
i. Kartu stok gudang
Adalah buku yang digunakan untuk mengetahui keluar masuknya
barang yang ada di gudang.

j. Buku pencatatan faktur


Adalah buku yang digunakan mencatat daftar faktur yang masuk
dengan jumlah tagihan yang harus dibayarkan ke PBF
k. Buku pencatatan ED

Berfungsi untuk mencatat obat-obatan yang hampir expired, biar


mudah untuk mengetahui barang expired sehingga obat tersebut
bisa dikeluarkan dari gudang terlebih dahulu.

Di Apotek CARANGREJO, Semua pekerjaan yang berhubungan dengan


kebersihan di apotek dilakukan oleh para karyawan yang bekerja di
Apotek.
 Keuangan
Pemilik apotek yang mengelola apotek.
3.5 Pelayanan di institusi

Halaman 25
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
3.5.1 Pelayanan resep
A. Pelayanan resep dilakukan sebagai berikut;
1. Penerimaan resep adalah pemeriksaan kelengkapan
administratif resep.
2. Pemeriksaan kesesuaian farmasetik
3. Pertimbangan klinik
4. Konsultasikan dengan dokter apabila ditemukan keraguan
pada resep atau obatnya tidak tersedia
B. Peracikan obat
Setelah memeriksa resep dilakukan hal hal sebagai berikut:
1. Pengambilan obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan
menggunakan alat.
2. Peracikan obat
3. Pemberian etiket
4. Masukkan obat dalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk
obat yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan penggunaan
yang salah.
C. Setelah peracikan obat dilakukan hal hal sebagai berikut:
1. Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan
pemaksaan kembali mengenai nama pasien pada etiket, cara
penggunaan serta jenis dan jumlah obat.
2. Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan
cara yang baik dan sopan.
3. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau
keluarganya
4. Memberikan informasi cara penggunaan obat atau edukasi
pada obat dan hal hal yang lain terkat dengan obt tersebut.
D. Pelayanan informasi obat

Halaman 26
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Harus benar , jelas, mudah dimengerti, akurat,etis,bijksana
dan terkini sangat diperlukan dalam penggunaan obat yang
rasional oleh pasien.
E. Cara penyimpanan obat
Disampaikan petugas obat dengan memberikan brosur yang
bisa dibawah pulang pasien.
3.5.2 Promosi dan edukasi

Edukasi adalah proses penyampaian pesan atau saran dari


sumber ke penerima pesan seperti menyampaikan cara minum
obat, makan atau minuman apa yang harus dihindari.

3.5.3 Pelayanan residensial (home care)


Apoteker sebagai care gifer diharapkan juga dapat
melakukan pelayanan kefarmasiaan yang bersifat kunjungan
rumah, khususnya untuk lansia.

3.5.4 Pelayanan obat tanpa resep


Merupakan pelayanan apoteker kepada pasien yang ingin
melkukan pengobtan sendiri,dikenal dengan swamedikasi.
3.6 Pelayanan narkotika
Semua proses dari skiring resep,penyiapan resep dan penyerahan
resep narkotika di apotik carang rejo tidak dapat dilayani karena di apotik
carang rejo tidak mempunyai obat obatan psikotropika dan narkotika.
3.7 Perpajakan
Dibayar 1 bulan sekali sebelum tanggal 15 dari 0,5 omzet,
pembayarn melalui online atau bisa melalui kantor pos atau bank.
3.8 Pengembangan
Di apotek carangrejo biasanya terdapat pengecekan kolestrol,
kadar gula, asam urat, dan terdapat pengecekan tulang secara gratis. Di

Halaman 27
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
apotik carang rejo terdapat dua sift yaitu sift pagi dan siang. Semua para
karyawan datang tepat waktu.
3.9 Uraian kegiatan PKL
 Setiap hari datang untuk shift pagi mulai jam 07.00 sampai jam
13.00, untuk shift sore mulai jam 13.00 sampai jam 20.00.
 Melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh pegawai yaitu
bersih-bersih.
 Setiap pagi menyetok barang keluar masuk dari gudang dan dicatat
dibuku mutasi kemudian disalin ke kartu stok gudang
 Membantu menjual barang
 Jika barang datang, sebagian mengecek barang, sebagian menerima
barang datang
 Merekap dibuku faktur
 Melunas dibuku faktur

3.10 Pelayanan resep


o Alur penerimaan resep

Halaman 28 Pasien datang membawa resep


Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Pegawai menyapa dengan ramah

Cek ketersediaan obat apakah


ada / tidak

Konfirmasi harga

Ya Tidak

Diberikan dengan menjelasan KIE

Di kemas

o Alur penerimaan
Pembayarantanpa resep

Pasien datang tanpa membawa


resep
Halaman 29
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Pasien disapa ramah dan
ditanya keluhannya

Pasien disarankan obat


berdasarkan keluhan pasien

Disiapkan dan menjelaskan


KIE

Dikemas dan pembayaran


BAB IV

PEMBAHASAN KASUS DAN KIE


Halaman 30
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
PENGERTIAN KIE

KIE adalah suatu proses penyampaian informasi antara apoteker dengan


pasien atau keluarga pasien yang dilakukan untuk membantu pengetahuan pasien
atau keluarga pasien dalam penggunaan obat yang benar.

TUJUAN KIE

Dapat menjelaskan dan menguraikan (explain and describe) penggunaan obat


yang benar dan baik bagi pasien sehingga tujuan terapi pengobatan dapat tercapai
dan pasien merasa aman dengan obat yang dikonsumsi.

PERMASALAHAN RESEP

Halaman 31
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
NO. ISI RESEP KETERANGAN

1. Dr. Hexawan R/ Ketoconazole


Tgl. 24/10/2020  Indikasi : infeksi jamur sistemik,
R/ Ketokonazol 100 mg No.X kandidiasis mukokotan kronis yang
S 1 dd 1 responsif terhadap nistatin atau obat
R/ Myconazole salep No.I lain.
SUE  Kandungan : ketoconazole
 Kontra indikasi : - jika terdapat
riwayat reaksi hipersensitivitas
terhadap komponen obat
- Pada pasien dengan resiko
gangguan liver akibat resiko
hepatotoksisitas yang tinggi
- Pada penggunaan bersama
dengan quinidine,
pimozide,cisapride, methadone
karena peningkatan resiko
pemanjangan interval QT
 Efek samping : mual, muntah, sakit
kepala, gangguan abdomen,
hepatotoksik
 Cara penggunaan : minum 1-2x
sehari sesudah makan
R/ Myconazole
 Indikasi : infeksi kuku dan kulit
karena dermatofita, kandida atau
jamur lain dan bakteri gram positif
 Kandungan : miconazole nitrate
 kontra indikasi : pada orang dengan
hipersensitivitas terhadap

Halaman 32
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
miconazole dan komponen lain pada
sediaan miconazole
 efek penggunaan : sensasi rasa
terbakar, maserasi, dermatitis alergik
 cara penggunaan : oleskan 2 kali
sehari pada pagi dan sore hari dalam
keadaan bersih
 kesimpulan : gatal jamur
 KIE :
1. Hindari ruangan yang lembab
dan kotor
2. Jagalah kebersihan setiap harinya
3. Minum obat yang telah
dianjurkan sesuai aturan
pakainya.
2. Dr. Selvi Rahmawati R/ Amlodipin 5 mg
Tgl 04/09/2020  Indikasi: Menurunkan tekanan darah
R/ Amlo 5 mg  Kandungan: amlodipin 5 mg
No X  Kontra indikasi: hipersensitif
S. 1 - 0 0 terhadap amlodipine
R/ Neurodex  Efek samping: merasa lelah, pusing,
No X mual, jantung berdebar, mengantuk
S 1 dd 1  Cara penggunaan: 1x kali sehari 1
tablet sesudah makan (pagi)
R/ Neurodex
 Indikasi: mengatasi kekurangan
vitamin B kompleks, mengatasi
mual, muntah.
 Kandungan: Vit B1, Vit B6, Vit B12
 Kontra indikasi: hipersensitif

Halaman 33
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
terhadap komponen obat ini
 Efek samping: gatal-gatal, mual,
demam, kelelahan, sakit kepala
 Cara penggunaan: 1x sehari 1 tablet
sesudah makan
 Kesimpulan: hipertensi
 KIE:
-perbanyak mengkonsumsi sayur
- mengurangi makanan yang
mengandung garam
-rajin berolahraga
3. Dr. Rahmawati R/ sucralfat syr
Tanggal 12/09/2020  Indikasi : pengobatan jangka pendek
R/ sucralfat syr no 1 (sampai dengan 8 Minggu) ulkus
S3 dd 1C gengster, ulkus duo denum, gastritis
kronik.
R/ Lansoprazol No x  Kandungan :
S1 dd 1  Kontra indikasi: hipersensitif pasien
dengan gagal ginjal kronis karena
obat ini bisa menyebabkan nefropati
yang diinduksi oleh alumunium.
 Efek samping: sembelit, mulut
kering, diare, mual, muntah, pusing.
 Cara penggunaan : dikonsumsi
dalam perut kosong, 1 jam sebelum
makan dengan aturan pakai 3 kali
sehari 1 sendok makan.
 Cara kerja: dengan cara membentuk
lapisan pelindung pada tukak
lambung untuk melindunginya dari

Halaman 34
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
infeksi dan kerusakan lebih lanjut.
R/Lansoprazol
 Indikasi : pengobatan ulkus
duodenum, tukak lambung dan
refluks esopagitis.
 Kandungan :
 Kontra indikasi: penderita yang
hipersensitif terhadap lansoprazol
serta pasien yang mengonsumsi
rilpivirine dan ataanafir.
 Efek samping: sakit
kepala,diare,nyeri
abdomen,mual,muntah,mulut kering.
 Cara penggunaan : diminum pagi
hari sebelum makan dengan aturan
pakai 1 kali sehari 1 tablet.
 Cara kerja: penghambat sekresi asam
lambung yang efektif.
 KIE :
-Tidak boleh telat makan
-Makan makanan yang bergizi
-Usahakan sebelum beraktifitas
harus sarapan terlebih dahulu
-saat tidur posisi kepala harus lebih
tinggi dengan tujuan asam lambung
tidak naik
-di sarankan banyak minum air putih

4. Dr. Dian  Indikasi : Untuk mengatasi diare dan


Tanggal 8/9/2020 mencegah itoleransi lactosa pada

Halaman 35
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
R/ Lacto-B No.VI masalah pencernaan lainnya. Selain
S 2 dd 1 itu Lacto-B juga bisa digunakan
untuk mengatasi infeksi vagina dan
R/ Guanistrep Syr infeksi saluran kencing.
FI 1
 Kandungan : lactobacillus
S 3 dd 1
acidophilus, bifidobacterium
longum, dan streptococcus
thermophilus
 Kontra indikasi : hipersensitif
terhadap produk probiotik
 Efek samping :
-perut kembung dan rasa tidak
nyaman diperut
-pembengkakan
wajah,bibir,lidah,atau tenggorokan
-gatal-gatal dan kemerahan pada
kulit
 Cara penggunaan : lacto-b sachet
dapat dikonsumsi langsung dengan
air putih,atau diberikan bersama
makanan anak dan susu
formula,hindari mencampurnya
dengan minuman bersoda,konsumsi
segera setelah sachet dibuka dan
dicampurkan. Bila lacto-B lupa
diberikan jangan menggandakan
dosis dijadwal konsumsi berikutnya.
Baik disimpan disuhu ruangan,
jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat lembab

Halaman 36
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
 Aturan pakai :
Lacto-b 2x1 sesudah makan. 1 sachet
 Bentuk sediaan : bubuk
R/ Guanistrep Syr
 Indikasi : untuk pengobatan
simtomatik pada diare dimana tidak
diketahui penyebabnya dengan jelas
 Kandungan : kaolin, pektin
 Kontra indikasi :
hipersensitif,penderita obstruksi
usus,penderita yang harus
menghindari konstipasi
 Efek samping : dapat menyebabkan
ketidak seimbangan elektrolit dengan
meningkatkan kehilangan natrium
dan kalium dalam tinja.
 Cara penggunaan :
-dewasa dan anak > 12 tahun: 2
sendok takar (10 ml)
-anak 6-12 tahun dan anak 3-6
tahun : 1-2 sendok takar (5-10 ml)
 Aturan pakai :
Guanistrip 3x1 sesudah makan. 1
sendok teh
 KIE :
-sebaiknya makanan lebih
diperhatikan
-menjaga kebersihan
-penggantian sementara sufor yang
rendah lactosa

Halaman 37
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
PERMASALAHAN KIE

NO. PERMASALAHAN RESEP KETERANGAN


1. Seorang ibu paruhbaya datang  PERTIMBANGAN :
dengan keluhan sakit demam Dari masalah tersebut diketahui
 Pasien ditanya sudah pasien sakitnya sudah 5 hari, juga
berapa hari sakitnya? sudah mengkonsumsi obat
 Sebelumnya sudah parasetamol akan tetapi tidak
mengkonsumsi obat kunjung sembuh
apa?  PENANGANAN :
Pasien sebaiknya diberikan
farsifen,dengan kandungan
ibuprofen dan indikasi untuk
menurunkan demam, cara
Halaman 38
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
minumnya 3 kali sehari sesudah
makan
 KIE :
- Kurangi minum air es
- Istirahat yang cukup
- Minum air putih yang cukup
- Setelah meminum obat selama
2-3 hari demam masih belum
reda, segera periksakan ke
dokter
2. Pasien datang mengeluh karena  PERTIMBANGAN:
seluruh badan mengalami gatal Karena gatal-gatalnya baru
gatal disekujur tubuh dan bintik- tadi pagi dan sudah
bintik merah. mengonsumsi obat incidal-
 Sudah berapa lama od, kemudian bintik-bintik
gatal-gatalnya nya? nya tidak berarir
 Sebelumnya  PENANGANAN:
mengonsumsi obat Saya berikan obat incidal-od
apa? karena sesuai dengan
 Bintik-bintik nya permintaan pasien tadi.
berair atau tidak? Dengan aturan minum 1 kali
sehari sesudah makan dan
jika keadaan sudah membaik
Obat bisa dihentikan.
 KIE:
-hindari bahan penyebab
alergi termasuk parfum,
sabun.
-kompres dengan es batu
dengan dibungkus kain

Halaman 39
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
yang lembab pada area
bidur/bintik bitik tersebut.
Tambahkan antiseptic kedalam
bak mandi jika mau mandi.
3. Seorang ibu datang mengeluh di  PERTIMBANGAN :
tangan nya terasa panas dan Sudah di periksakan tapi
gatal,bintik merah dan ber tidak kunjung sembuh atau
air.sudah di kasih salep membaik
Aciclovir tidak kunjung sembuh  PENANGANAN :
 Sebelumnya sudah Pasien di berikan salep
di periksakan ke azovir dengan kandungan
dokter atau belum? aciclovir dan indikasinya
 Sudah ada reaksi untuk menyembuhkan luka
atau belum setelah herpes,dengan cara pakainya
mengkonsumsi di oleskan pada pagi dan
obat atau salep malam hari waktu keadaan
tersebut ? bersih.
 KIE :
-Jaga agar luka herpes tetap
kering
-Jangan memecah bintik
pada luka
-Makan makanan sehat dan
bergizi agar daya tahan
tubuh lebih kuat sehingga
herpes akan lebih mudah
membaik
4. Pasien datang mengeluh  PERTIMBANGAN:
perutnya terasa perih dan sakit Diketahui pasien sakit sudah
diarea ulu hati 2 hari dan sudah

Halaman 40
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
 Sakitnya sudah mengkonsumsi antasida tapi
berapa hari? tidak ada reaksi
 Sudah  PENANGANAN:
mengkonsumsi Pasien diberikan omeprazole
obat apa? yang indikasinya untuk
 Punya riwayat mengurangi kadar asam
penyakit maag apa lambung, dengan aturan
tidak? pakai 2x sehari pada pagi
dan sore hari sebelum makan
 KIE:
-hindari mengkonsumsi
makanan pedas dan
minuman yang mengandung
kofein
-makan yang teratur
-istirahat yang cukup

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil praktik kerja lapangan (PKL) di apotik carangrejo dari tanggal
22 September 2020 sampai tanggal 29 November 2020 dapt disimpulkan
bahwa:

1. Apotik carangrejo telah menjalankan tugas dengan fungsinya dengan baik


sesua dengan peraturan yang berlaku,mulai dari

Halaman 41
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
administrasi,keuangan,sistem pengadaan dan penyimpanan
obat,laporan,serta pelayanan obat kepada masyarakat.
2. perkembangan apotik carang rejo selama ini cukup baik karena lokasi
yang strategis dan fasilitas yang baik.

5.2 SARAN
1. Saran untuk pihak sekolah
 Siswa harus lebih diajarkan untuk disiplin
 Siswa harus mempunyai pemantapan belajar yang lebih untuk bekal
berangkat PKL
 Dapat bekerja sama dengan apotek tersebut
2. Saran untuk apotek
 Ruang tunggu dimohon diperluaskan
 Tempat penyimpanan barang untuk karyawan lebih diperluas.

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

2002.Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia, No.1332/


Menkes/sk/x/2002,

Buku pedoman pkl smk sehat insan perjuangan

Deparetemen kesehatan RI 1993

Halaman 42
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Peraturan mentri kesehatan no 922/MENKES/PER/X/1993 Kesahatan dan tata
cara pemberian izin apotek.

BAB VII

LAMPIRAN

 Lampiran – Lampiran
Lampiran 1 : -Rak pintu 1 adalah rak Obat ED
- Rak pintu 2 adalah rak narkotika dan psikotropika.

Halaman 43
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Lampiran 2 : Faktur

Halaman 44
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Lampiran 3 : Kartu Stok

Lampiran 4 : SP OOT

Halaman 45
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Lampiran 5 : Etiket

Halaman 46
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020
Lampiran 6 : Laporan Narkotika

Lampiran 7 : Laporan Psikotropika

Halaman 47
Laporan praktik kerja lapangan di apotek carangrejo mulai tanggal 22 september sampai
tanggal 29 november 2020

Anda mungkin juga menyukai