DI SUSUN OLEH :
Boyolali, 2021
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
NIP. 196403121990031009
Penguji I. Penguji II
Mengetahui
NIP. 1964031219900310009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidaya Nya sehingga kami dapat
melaksanakan Praktek Kerja lapangan (PKL) di Apotek Bengawan Farma dengan baik dan
lancar.
2. Segenap karyawan/ asisten apotek Amalina Farma yang telah memberikan bantuan
selama PKL berlangsung.
3. Bapak/Ibu guru yang telah memberikan ilmu pengetahuan dengan ikhlas dan penuh
semangat
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu demi satu yang telah membantu dalam
pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu segala
saran dan kritik demi kesempurnaan sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bisa
bermanfaat bagi pembacanya dan semua pihak yang membutuhkan dalam peningkatan
wawasan keterampilan dalam pengolahan apotek.
BAB I
PENDAHULUAN
Ruang lingkup praktek kerja lapangan yaitu apotek yang berada di desa Pandanan Wonosari
yaitu Apotek Bengawan Farma. Sedangkan ruang lingkup pasiennya yaitu masyarakat desa
Pandanan Wonosari yang merupakan konsumen dari apotek.
Waktu dan tempat pelaksanaan prakerin bertempat di Apotek Bengawan Farma Wonosari
RT.015 RW.006 Desa Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Dimulai pada
tanggal 01 Juli 2021 s.d 27 November 2021. Dengan jadwal dalam satu minggu 6 hari kerja
yang di mulai dari pukul 07.00-14.30 WIB dan pukul 14.00-20.00 WIB dengan memakai
seragam sesuai hari dan jas almamater.
e. Memberikan gambaran yang luas dan jelas mengenai seluruh manajerial dan pelayanan
farmasi di perapotekan dan menjamin penggunaan obat yang rasional dalam hal pengabdian
masyarakat (pharmaceutical care).
Kerjasama antara SMK dengan Apotek dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling
mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan memberi nilai
tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:
1. Apotek dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar dan bekerja di tempat PKL.
2. Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses pelayanan secara aktif sehingga pada
pengertian tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan
3. Apotek dapat memberi tugas kepada peserta PKL untuk kepentingan pelayanan sesuai
kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja lapangan, peserta PKL lebih mudah diatur
dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan Apotek. Karena itu, sikap peserta
PKL dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas kerja di Apotek.
5. Memberi kepuasan bagi Apotek karena diakui ikut serta menentukan masa depan anak
bangsa melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik lebih terjamin
pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendiddikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and Match). Memberi kepuasan bagi
penyelenggaraan pendidikan sekolah karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal
yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan
bangsa.
Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul-betul
memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai
bekal untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri
tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian
profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi. Peserta PKL akan dapat menambah wawasan
yang diperoleh dari dunia kerja di Apotek.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit
oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah
kesehatan yang optimal. Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek
bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat
investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini
kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat
sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk
Apotek ini dibuat untuk memperluas akses obat terjamin kepada masyarakat. Selain
memperluas akses, apotek ini juga bertujuan untuk mengurangi peredaran obat-obat
palsu dan tidak terjamin keabsahannya (ilegal), serta memberikan kesempatan pada
secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah
Oleh karena itu dengan adanya apotek dapat membantu apoteker dalam melakukan
proses pelayanan kefarmasian baik itu proses penyembuhan terapi pasien dan
disekitar apotek.
A. Visi
B. Misi
modal.
2.3 STRUKTUR ORGANISASI APOTEK
Alamat : Wonosari RT. 015 RW. 006 Desa Pandanan Kecamatan Wonosari
Luas Bangunan : 20 m2
Lokasi : Terlampir
BAB III
LANDASAN TEORI
Berdasarkan peraturan pemerintah No. 26 tahun 1965 tentang apotek, yang dimaksud
dengan apotek adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan usaha-usaha di bidang farmasi
dan pekerjaan kefarmasian. Kemudian diperbaharui dengan peratuan pemerintah No. 25 tahun
1980 tentang apotek yang mendefinisikan bahwa apotek adalah salah satu tempat tertentu,
tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat.
Pengertian apotek ini diperbaharui lagi dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.
922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yang
menyatakan bahwa apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
Definisi terbaru tentang apotek terdapat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No.
922/Menkes/Per/X/1993 yang menyatakan bahwa apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan
lainnya kepada masyarakat.
Administrasi Keuangan
• Pelayanan Kefarmasian
2. Asisten Apoteker
e. Membantu apoteker mengontrol stok obat dan menjaga kebersihan serta kerapihan apotek.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Kesehatan No. 35 Tahun 2014 Pelayanan8armasi klinik meliputi :
1. Pengkajian Resep
b. Nama dokter, nomor surat izin praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf dan
b. Stabilitas dan
d. Reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi klinis lain)
f. Interaksi