Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN

PELAKSANAAN ORIENTASI UNIT FARMASI

Disusun Oleh :

Tiffani Andika A.Md. Farm

TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan penyertaan-
Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Orientasi Unit Farmasi dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa tanpa campur tangan dari-Nya Laporan Orientasi ini tidak akan
terselesaikan. Namun, atas bimbingan-Nya Laporan Orientasi ini dapat dikerjakan dengan
baik.

Saya berterima kasih kepada Direktur Rumah Sakit Prima Husada yang telah
memberikan tempat dan waktu untuk memberikan ilmu dan wawasan yang bermanfaat
kepada kami. Dan kepada tim Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Prima Husada Malang yang
telah melatih dan membimbing kami selama masa orientasi di Instalasi Farmasi.

Setiap manusia tidak terlepas dari keterbatasan. Sebagai manusia, penulis


menyadari berbagai keterbatasan sehingga Laporan ini juga tidaklah sempurna adanya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan Laporan ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih yang tulus di sampaikan kepada semua pihak
atas upaya yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran sehingga laporan ini bisa disusun
dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan
kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.

Malang, 21 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan Orientasi

1.3. Manfaat Orientasi

1.4 Tempat dan waktu Orientasi

BAB II PEMBAHASAN ORIENTASI

2.1 Jenis dan kegiatan Orientasi

2.2 Prosedur Orientasi

BAB III PELAKSANAAN ORIENTASI

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam rangka meningkatkan standart pelayanan yang bermutu dan kualitas
sumber daya manusia di Rumah Sakit Prima Husada, dipandang perlu untuk
memberikan informasi kepada karyawan baru baik mengenai organisasi, tanggung
jawab, hak dan kewajiban, prosedur kerja dan sebagainya.
Program orientasi merupakan salah satu program di bidang kepegawaian
dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan para karyawan
baru agar dapat bekerja cepat dan tepat sesuai dengan peran dan fungsinya.
Oleh sebab itu Rumah Sakit Prima Husada memandang perlu untuk
mengadakan Program Orientasi bagi setiap karyawan baru sebagai salah satu
pendukung keberhasilan Rumah Sakit.

1.2 TUJUAN ORIENTASI


Dilakukannya orientasi berguna sebagai salah satu komponen proses
sosialisasi karyawan baru, yaitu proses penanaman sikap, standart, nilai dan pola
perilaku yang berlaku dalam Rumah Sakit. Mempersiapkan dan melatih karyawan
baru dan berguna untuk memahami alur pelayanan yang diterapkan pada Rumah
Sakit.

1.3 MANFAAT ORIENTASI


a. Mengenalkan karyawan baru dengan lingkungan kerja di Rumah Sakit
b. Menyampaikan informasi tentang pekerjaan yang akan dilakukan
c. Mengenalkan karyawan baru dengan unitnya

1.4 TEMPAT DAN WAKTU ORIENTASI


Tempat pelaksanaan orientasi dilaksanakan di Rumah Sakit Primah Husada
Malang
Waktu pelaksanaan orientasi dilaksanakan pada tanggal 13 November 2018
sampai 19 November 2018.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 JENIS DAN KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di Rumah Sakit Prima Husada Malang telah dilakukan pada 13
November – 19 November 2018. Kegiatan ini adalah salah satu program pembelajaran
yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana
mengaplikasikan pelayanan kefarmasian.
Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Prima Husada terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
Instalasi Farmasi Rawat Jalan, Instalasi Farmasi Rawat Inap dan Gudang Farmasi.
Instalasi Farmasi rawat jalan adalah instalasi farmasi yang dikhususkan untuk melayani
pengambilan obat untuk pasien rawat jalan. Sedangkan instalasi rawat inap
dikhususkan untuk pelayanan pengambilan obat untuk pasien rawat inap. Di unit
pelayanan gudang farmasi RS Prima Husada dilakukan kegiatan pengelolahan
perbekalan farmasi meliputi, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian. Masing-masing unit memiliki kegiatan yang berbeda-beda, kegiatan-
kegiatan tersebut didasarkan pada Standart Operasional Prosedure Rumah Sakit.
Standart Operational Prosedure (SOP) merupakan pedoman tentang langkah-langkah
kegiatan kefarmasian yang ada di Rumah Sakit dan disetiap unit.

2.2 PROSEDUR ORIENTASI

Tanggal 14 November 2018 : Instalasi Farmasi Rawat Inap


a. Menyiapkan Obat dan alat kesehatan
b. Menulis e-tiket
c. Menulis e-tiket untuk UDD

Tanggal 15 - 17 November 2018 : Instalasi Farmasi Rawat Jalan


a. Monitoring Perbekalan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan
b. Menyiapkan Obat yang terdapat dalam resep pasien
c. Meracik obat puyer, kapsul dan salep
d. Menulis e-tiket

Tanggal 18 November 2018 : Gudang


a. Menyiapkan obat dan alat kesehatan yang akan didistribusikan ke masing-
masing unit farmasi.
Tanggal 19 November 2018 : Instalasi Farmasi Rawat Jalan
a. Monitoring Perbekalan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan
b. Menyiapkan Obat yang terdapat dalam resep pasien
c. Meracik obat puyer, kapsul dan salep
d. Menulis e-tiket
BAB III
PELAKSANAAN ORIENTASI

3.1 Alur Pelayanan Obat Instalasi Rawat Inap

1. Di RS Prima Husada menggunakan resep online


2. Petugas melakukan verifikasi resep
3. Petugas melakukan pemeriksaan persediaan obat sesuai dengan resep.
4. Jika semua obat atau alkes yang tertulis diresep tersedia, maka dilakukan entry obat
atau alkes dikomputer sesuai dengan yang tertera pada resep.
5. Petugas melakukan print nota klaim.
6. Resep diberikan kepada petugas yang melakukan dispensing resep dan dikerjakan
sesuai dengan resep yang tertulis.
7. Obat atau alkes dibungkus dan diberikan etiket, kemudian petugas menulis detur
pada resep sebagai tanda bahwa resep telah dilayani.
8. Dilakukan pengecekan terhadap resep yang telah didispensing sebanyak tiga kali
oleh petugas yang berbeda, setelah itu petugas memberikan paraf pada kolom paraf
yang tedapat pada kertas resep
9. Dilakukan pengecekan ulang oleh Apoteker, kemudian obat beserta resepnya
diletakkan dalam box untuk setiap ruangan berbeda.
10. Setelah semua obat atau alkes yang didispensingkan siap, kemudian obat
diantar ke masing-masing ruangan dan dilakukan penyerahan obat ke perawat.

Monitoring Perbekalan Farmasi di Instalasi Farmasi Rawat Inap


Monitoring perbekalan farmasi dilakukan bertujuan untuk meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. Monitoring yang dilakukan yaitu :
1. Kontrol Suhu
Pemantauan suhu adalah proses pengamatan dan pencatatan suhu dan atau adanya
perubahan kondisi di tempat penyimpanan. Kontrol suhu dilakukan pada suhu ruangan
dan suhu pada lemari pendingin. Hal ini bertujuan agar suhu dalam penyimpanan obat
tetap stabil.Suhu tempat penyimpanan yang dipersyaratkan adalah 25˚C (ruangan) dan
2 sampai 8˚C (lemari pendingin).
2. Kontrol Expired Date
Kontrol expired date dilakukan dengan tujuan agar obat yang hampir expired bisa
dikeluarkan terlebih dahulu, selain itu untuk menghindari pemberian obat kepada pasien
yang telah expired.
3. Stock Opname
Stock opname dilakukan bertujuan untuk menyamakan stock yang ada di dalam kartu
stock, sistem komputer dengan fisik yang ada. Selain itu, dengan melakukan stock
opname juga dapat diketahui obat yang memiliki masa kadaluwarsa dekat sehingga
dapat dilakukan penandaan.
4. Permintaan harian ke gudang
Permintaan harian dapat digunakan sebagai monitoring pada perbekalan farmasi
karena petugas farmasi dapat melakukan inventarisir pada obat – obat yang hampir
habis.

3.2 Alur Pelayanan Obat Instalasi Rawat Jalan


1. Di RS Prima Husada menggunakan resep online
2. Petugas melakukan verivikasi resep
3. Petugas melakukan pengecekan persediaan obat sesuai dengan resep
4. Jika semua obat yang tertulis diresep tersedia, maka dilakukan entry obat sesuai
dengan yang tertera pada resep
5. Petugas memanggil nama pasien untuk mengkonfirmasi harga total obat
6. Pasien membayar obat
7. Petugas melakukan print nota klaim
8. Resep diberikan kepada petugas yang melakukan disepensing resep dan dikerjakan
sesuai dengan resep yang tertulis.
9. Dilakukan pengecekan terhadap obat yang telah didispensing oleh petugas yang
berbeda, setelah itu petugas memberikan paraf pada kolom paraf yang terdapat pada
kertas resep.
10. Dilakukan pengecekan ulang oleh Apoteker, kemudian apoteker menyerahkan obat
kepada pasien disertai dengan KIE.

Penyimpanan Perbekalan Farmasi


Penyimpanan perbekalan farmasi adalah penataletakan perbekalan farmasi diruang
penyimpanan maupun diruang pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah
dipersyaratkan untuk masing-masing perbekalan farmasi.
Penyimpanan obat-obat di Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap menggunakan sistem
FIFO dan FEFO sedangkan untuk penyimpanannya dibedakan berdasarkan :
1. Alphabetik
2. Berdasarkan bentuk sediaan obat (tablet, injeksi, liquid, semisolid, infus)
3. Berdasarkan golongan obat
Obat golongan narkotik dan psikotropik diletakkan didalam lemari dengan pintu rangkap
yang tidak dapat diangkat.
4. Berdasarkan suhu penyimpanan obat
Obat – obat yang akan rusak bila disimpan pada suhu ruang
5. Berdasarkan golongan alat kesehatan.
6. Berdasarkan obat-obat High Alert.
Obat high alert atau obat yang perlu diwaspadai adalah obat-obatan yang memiliki
resiko lebih tinggi untuk menyebabkan atau menimbulkan adanya komplikasi atau
membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis,
interval dan pemilihannya). Penyimpanan obat-obat high alert dibedakan berdasarkan
bentuk sediaan, stabilitas obat, sistem FIFO-FEFO, almari berpintu ganda untuk
psikotropika dan narkotika, disimpan terpisah dari sediaan non high alert. Obat-obat
high alert diberikan penandaan berupa sticker yang bertuliskan high alert berwarna
merah.
7. Obat-obat LASA tidak ditata secara berdekatan dan diberi jarak satu obat serta diberi
label LASA dengan warna kuning.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Dari hasil orientasi selama 7 hari di Rumah sakit Prima Husada, dapat disimpulkan
bahwa pelayanan

b. Saran
sebaiknya laboratorium prima husada menggunakan vacumtener untuk
meningkatkan kualitas sampel pasien ,semakin bagus kualitassampel pasien semakin tepat
diagnosa laboratprium terhadap pasien

Anda mungkin juga menyukai