Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MAGANG SUPERVISI

MANAJEMEN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


RS.STELLA MARIS MAKASSAR
1 s/d 16 Agustus 2018

OLEH :
1. NURJANNAH,S.Kep,Ns
2. NURUL MUFLIH,AMd.Keb

RS STELLA MARIS MAKASSAR


2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia kini telah memasuki era baru, yakni era reformasi

dengan segala bentuk perubahan yang cepat di segala bidang,

termasuk bidang kesehatan. Berbagai tuntutan reformasi bidang

kesehatan diantaranya dikarenakan masih adanya ketimpangan

pembangunan kesehatan antar daerah, tidak meratanya persebaran

tenaga dan sarana kesehatan, serta derajat kesehatan yang masih

tertinggal dengan negara lain (Nursalam, 2011)

Rumah Sakit (RS) merupakan bagian dari sistem pelayanan

kesehatan yang terdiri dari berbagai profesi yang saling bekerja sama

melayani pasien dengan menyediakan berbagai jenis pelayanan.

Rumah Sakit dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi

pelayanan kesehatan perlu penataan atau sistem manajerial terpadu

untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya dalam

bidang keperawatan dan kebidanan, mengingat pelayanan

keperawatan dan kebidanan sebagai sub item pelayanan kesehatan di

rumah sakit merupakan komponen sentral terwujudnya pelayanan

kesehatan yang bermutu.

Tenaga Perawat dan Bidan mempunyai kedudukan penting

dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit

karena pelayanan yang diberikannya merupakan pelayanan unik, yang

mencakup aspek bio-psiko-sosial-spiritual yang diberikan selama 24

jam dan berkesinambungan dimana hal ini merupakan kelebihan

tersendiri dibandingkan dengan pelayanan lainnya. Perawat juga

merupakan kelompok pemberi jasa pelayanan dengan jumlah terbesar

di rumah sakit, yakni memcapai 40% – 60% (Huber,2006).


Supervisi Keperawatan dan Kebidanan adalah kegiatan

pengawasan dan pembinaan yang dilakukan berkesinambungan oleh

supervisor. Supervisi dalam konteks keperawatan dan kebidanan

dipahami sebagai suatu proses kegiatan pemberian dukungan

sumber-sumber yang dibutuhkan perawat dan bidan dalam rangka

menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pelaksananan Supervisi bukan hanya ditujukan untuk mengawasi

apakah seluruh staf keperawatan dan kebidanan menjalankan

tugasnya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan instruksi atau

ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga bagaimana memperbaiki

proses keperawatan dan kebidanan yang sedang berlangsung.

Kegiatan supervisor yang baik menjadikan seluruh staf keperawatan

dan kebidanan bukan sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek.

Perawat dan Bidan diposisikan sebagai mitra kerja yang memiliki ide-

ide, pendapat, dan pengalaman yang perlu didengar, dihargai dan

diikutsertakan dalam melakukan asuhan keperawatan dan kebidanan.

B. GAMBARAN RUMAH SAKIT

1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

Rumah Sakit Stella Maris didirikan sejak tanggal 22

September 1939. Rumah Sakit Stella Maris berusia 79 tahun.

Direktur pertamanya berkebangsaan belanda. Rumah Sakit Stella

Maris terletak di JL. Somba Opu No.273 Makassar, Sulawesi

Selatan. Jumlah pegawai di Rumah Sakit Stella Maris kurang lebih

565 Orang diluar dari dokter tamu dan dokter spesial bebas serta

tenaga Cleanning Service dan Satpam bekerjasama dengan

perusahanan penyedia jasa. Gedung RS. Stella Maris yang lama

terdiri dari 3 tingkat dan gedung baru terdiri dari 8 tingkat..


2. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit Terbaik di Sulawesi Selatan, Khususnya

di Bidang

Keperawatan, Dengan Semangat Cinta Kasih KRISTUS

Kepada Sesama.

b. Misi

1. Tetap memperhatikan pada golongan masyarakat lemah.

2. Pelayanan dengan mutu keperawatan prima

3. Pelayanan kesehatan dengan standar kedoktran yang

mutakhir dan komprehensif.

4. Peningkatan kesejahteraan karyawan dan kinerja.

c. Motto

Melayani dengan semangat cinta kasih

C. GAMBARAN KHUSUS

1. Lokasi dan Waktu Magang Supervisi

Berdasarkan dengan Surat tugas dari Rs. Mitra Manakarra dengan

No.03/1219/VII/2018/RSMM. Lokasi magang supervisi di RS. Stella

Maris Makassar, Sulawesi Selatan. Mulai tanggal 1 s/d 16 Agustus

2018.

2. Sasaran

a. Manajemen Keperawatan Di Ruang Rawat Inap dan Rawat

Jalan

b. Manajemen Kebidanan Di Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan

c. Personalia
3. Tempat Supervisi

a. Supervisi Keperawatan

 1 s/d 4 Agustus 2018, Ruangan Bernadeth IIa

 6 Agustus 2018, Ruangan Bernadeth IIIa dan IIIb

 7 Agustus 2018 , Ruangan yosept 7

 8 Agustus 2018 , Ruangan IGD

 9 Agustus 2018, Ruangan Santa Maria II

 10 s/d 11 Agustus 2018, Ruangan ICU

 13 s/d 14 Agustus 2018, Ruangan OK

 15 s/d 16 Agustus 2018, Ruangan Personalia

b. Supervisi Kebidanan

 1 s/d 4 Agustus 2018, Ruangan Yosept 2

 6 s/d 7 Agustus 2018, Ruangan IGD/Ponek

 8 s/d 9 Agustus 2018, Ruangan Poliklinik KIA/Poli

Kandungan

 10 s/d 14 Agustus 2018, Ruangan Yosept 2

 15 s/d 16 Agustus 2018, Ruangan Personalia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. METODE IDENTIFIKASI

Metode supervisi yang dilakukan di setiap ruangan bagian di

Rumah Sakit Stella Maris Makassar antara lain dengan cara :

1. Observasi

Yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung di

lingkungan kerja dan mencatat hal-hal yang patut dijadikan

pedoman yang ditemukan di lingkungan RS Stella Maris

Makassar. Hasil Observasi yang ditemukan akan sangat

bermanfaat serta bisa menjadi masukan untuk perkembangan

RS MITRA MANAKARRA Mamuju kedepannya.

2. Wawancara

Yaitu dengan melakukan Tanya jawab kepada kepala ruangan

dan staf yang bekerja pada unit kerja tersebut. Hasil wawancara

kami akan dokumentasikan dan akan kami jadikan masukan

kepada manajemen di RS Mitra Manakarra Mamuju, untuk

kemajuan Rumah Sakit kedepannya.

B. LAPORAN KEGIATAN

1. Supervisi Keperawatan dan Kebidanan

Secara umum kami melakukan Observasi dan wawancara

di unit-unit kerja dengan mendapatkan beberapa hal, yang

patut di contoh, seperti :

 Kedisiplinan (disiplin waktu)

 Kekompakan Tim / sift

 Keseragaman penampilan

 Kebersihan ruangan

 Pembagian tugas harian yang jelas sehingga masing-

masing individu bertanggung jawab atas tugasnya


 Pencatatan dan pendokumentasian yang lengkap

 Berdo’a bersama sebelum melaksanakan tugas

 Ada petugas khusus ampra barang dan alkes yang

sangat membantu sehingga tidak mengganggu

proses pelayanan pasien yg sedang berlangsung

 Ketersediaan khusus bagian linen sangat membantu

pekerjaan Perawat dan Bidan

 Jalur Linen bersih dan kotor dibedakan

 Kepala Bagian selalu mengadakan evaluasi atau

diskusi tentang kendala-kendala yang dialami dihari

sebelumnya

 Pegawai yang sangat ramah-ramah

 Cs yang selalu standby diruang perawatan sangat

membantu untuk kebersihan area perawatan

 Alat apar yg tersedia ditriase sangat memudahkan

petugas jika terjadi hal hal yg tdk diinginkan

 Hand rub selalu tersedia dimasing-masing ruangan

dan yg terdekat dari jangkauan petugas, keluarga

serta pasien
BAB III

SARAN DAN KESIMPULAN

A. SARAN DAN SOLUSI

1. Sistem pemberian Asuhan keperawatan yang digunakan adalah

metode Tim dan Metode Kasus tetapi kadang tidak sesuai di

pelayanan, karena masih kurangnya tenaga perawat dan bidan.

Solusi : Mengadakan perekrutmen pegawai dan menempatkanya

sesuai tupoksinya.

2. Penempatan pasien yang digabung antara pasien Interna dengan

Bedah yang sangat berisiko terjadinya infeksinosokomial.

Solusi: Memisahkan Ruangan pasien Interna dengan pasien

bedah walaupun sama kelasnya.

3. Pemberian Obat Injeksi dan Obat Oral kadang tidak tepat waktu

Solusi : Pengadaan Buku Obat Injeksi dan Buku Obat Oral.

4. Lebih Banyak waktu digunakan perawat dan bidan menulis laporan

dan pendokumentasi dari pada ke pelayanan.

Solusi: Mencari metode yang memudahkan perawat/bidan dalam

pendokumentasian

5. Sarana dan prasarana alat kesehatan yang sudah lama dan sering

rusak dan jumlahnya yang masih kurang.

Solusi : Pengadaan alat kesehatan yang baru.

6. Ketersediaan tim khusus evakuasi pasien sehingga Bidan /

perawat yg bertugas lebih dimudahkan dalam evakuasi pasien

Solusi : Perekrutmen tenaga tim evakuasi

7. Masih kurangnya liflet/brosur tentang Etika Batuk yang dipajang.

8. Daftar dinas yang dipatenkan dan teratur tiap bulannya sehingga

karyawan harus mengikuti jadwal yg telah ditetapkan oleh kepala

bagian
9. Bidan ponek yang ditempatkan di ugd sebisa mungkin dibuatkan

jadwal sehingga tiap siftnya petugas bidan ponek tetap ada 24

jam/ sift

10. Terkhusus dibagian poli imunisasi sebisa mungkin tenaganya jgn

hanya 1 org saja sehingga jika ada yg berhalangan teman yang

lain dapat membantu

11. Bidan dipekerjakan sesuai dengan kompetensinya (ditempatkan

diruangan kebidanan bukan diunit lain)

12. Bidan yg bertugas diperawatan dan dikamar bersalin dibedakan

atau ditentukan

13. Tiap tahun diadakan penilaian kerja tenaga medis dan bagi yg

berprestasi mendapatkan REWARD sebagai motivasi sehingga

mereka lebih giat, tekun dan lebih disiplin lagi dalam bekerja.

14. Anak usia <12 tahun tidak diperbolehkan berada diruangan

observasi dan perawatan kecuali yang berstatus pasien

15. Untuk kedepannya Jika ada anak magang harus ada pembimbing

khusus yang mendampingi agar informasi yg didapatkan lebih

akurat & lengkap


B. KESIMPULAN

Kami melakukan magang supervisi manajemen keperawatan

dan kebidanan selama 16 hari, banyak mendapatkan ilmu dan

masukan dari perawat dan bidan di RS. Stella Maris Makassar.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada

Direktur RS. Stella Maris beserta jajarannya dan semua pihak yang

telah menerima dan mengijinkan kami melaksanakan magang

supervisi di Rs Stella Maris.

Semoga Hal_hal yang kami dapatkan dalam proses magang ini

dapat kami terapkan dengan baik untuk perkembangan Rs Mitra

Manakarra kedepannya. Jika selama kami magang ada kesalahan

atau ada ucapan yang tidak berkenan dihati kiranya mohon dimaafkan.

Anda mungkin juga menyukai