Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN RAPAT

Hari/Tanggal : Senin / Tanggal 13 Agustus 2018


Pukul : 15.00 WIB s/d Selesai
Dipimpin Oleh : Ketua Komisi C
Materi : Pembahasan Masalah Pengaduan Masyarakat Ke Komisi C DPRD Dairi.

POKOK PEMBAHASAN :

1. Rapat Dengar Pendapat di Buka dan di Pimpin Oleh Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Dairi.
2. Diikuti oleh :
Anggota Komisi C Kab. Dairi Sebagai Berikut :
a. Binsar Sinaga
b. Markus HS. Sinaga
c. Hendra J. Sinaga
d. Lamhot E. Munthe
e. Togar Pasaribu
Mewakili Pemkab Dairi Sebagai Berikut :
a. Ramlan Sitohang (Asisten Pemerintahan)
b. Sudung Ujung (Asisten Administrasi Umum)
c. Harryson FS. Rumapea (Kepala BPKAD)
d. dr. Nitawati Sitohang (Kepala Dinas Kesehatan)
e. Direktur RSUD Sidikalang dan Jajarannya
f. Sekretariat DPRD Kabupaten Dairi
Mewakili Aliansi NGO Dairi Sebagai Berikut :
a. WAMADA
b. PESADA
c. PETRASA
d. GMKI
e. YDPK
3. Membahas Keprihatinan Atas Rendahnya Kualitas Layanan Kesehatan Termasuk RSUD Sidikalang
dalam Pelayanan Kesehatan.
4. Hari ini adalah Aksi yang ke 3 dari tahun-tahun lalu, Aksi hari ini dilakukan karena RSUD Sidikalang
berjanji untuk memperbaiki pelayanan sesuai dengan VISI dan MISI RSUD Sidikalang.
5. Menurut Aliansi NGO Dairi belum puas karena keadaan RSUD Sidikalang dengan apa yang terjadi
dengan pelayanan RSUD sehingga Obat Habis dan Pasien Meninggal.
6. Beberapa data yang dihimpun Aliansi NGO Dairi menunjukkan Rendahnya Kualitas Layanan di
RSUD Sidikalang sebagai berikut :
a. Sabtu 28 Juli 2018, Anggota Masyarakat yang sakit Pukul 22.30 WIB, Semua Obat yang
dibutuhkan termasuk alat suntik (Spuit) harus dibeli di Apotik, dengan Resep Dokter dengan
Alasannya semuanya tidak tersedia alias habis.
b. Tanggal 22 Juli 2018, 3 Pasien, Perempuan yang akan melahirkan Normal di RSUD
Sidikalang terpaksa di Rujuk ke Rumah Sakit Efarina dengan Alasan karena dokter obgyn
tidak ada ditempat. 1 Pasien (Deeli Banjarnahor) terpaksa di operasi akibat kelelahan dalam
perjalanan
c. Ramayana Manihuruk (38) dan bayi dalam kandungannya meninggal di RSUD Sidikalang
pada Minggu 15 April 2018 diduga meninggal akibat ketiadaan penanganan dokter. (Dairi
News)
d. RSUD Sidikalang kehabisan stok obat, pasien meninggal, diliput di Dairi Pers 5 mei 2017.
e. Orang tua Boy Leo Sigalingging, Persiapan untuk operasi sudah selesai, pas diantar ke
kamar bedah, dokter bilang operasi tidak jadi karena obat bius habis.
f. April 2017 lalu sebanyak 5 Pasien yang akan melakukan operasi persalinan tertunda karena
ketersediaan obat di RSUD Sidikalang.
Oleh karena itu Aliansi NGO Dairi menyatakan keprihatinan atas kondisi dan menuntut agar :
a. Meminta pertanggung jawaban DPRD Kabupaten Dairi mengenai Kinerja pengawasan
pelayanan RSUD Sidikalang sesuai dengan kesepakatan RDP pada aksi yang dilakukan
oleh Masyarakat Anti Pembodohan pada tanggal 04 Mei 2017.
b. DPRD Kabupaten dairi segera mengambil tindakan tegas atas kinerja Dinas Kesehatan dan
RSUD Sidikalang (Audit dan Evaluasi Kinerja)
c. RSUD Sidikalang diwajibkan untuk memiliki dokter kandungan siap melayani 24 Jam, Bukan
dokter jaga yang tidak bisa melakukan tindakan darurat, sehingga dalam keadaan darurat
tindakan pertolongan dapat dilakukan dengan segera
d. BPJS dan Kementerian Kesehatan melakukan pengawasan mengenai SOP (Standard
Operating Procedure) di RSUD Sidikalang. Saat ini masih banyak oknum rumah sakit
mengambil keuntungan dengan tidak memberikan obat-obatan, transfusi darah, screening
dan lab rutin dan biaya di bebankan kepada pasien.
e. Memastikan pengelolaan e-catalog dan SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) dalam
manajemen obat di RSUD Sidikalang digunakan dengan baik. Banyak kasus ditemukan,
Pasien BPJS harus membeli obat dari luar dengan alasan persediaan obat habis. Yang
mengakibatkan pasien harus membeli ke Apotik dengan harga yang mahal.
f. Memastikan Bidan – Bidan bekerja dengan baik. Tinggal di desa dan membangun
komunikasi yang baik dengan pasien. Mengingat sulitnya transportasi dari desa-desa, Dinas
Kesehatan harus memastikan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) berfungsi dengan baik dan
dipantau secara terus menerus sehingga tidak ada pasien yang di rujuk ke RSUD Sidikalang
dalam keadaan Gawat Darurat. Hal ini berkaitan juga dengan Permenkes Nomor 97 Tahun
2014 pasal 14 Ayat 1 yaitu mendorong masyarakat untuk bersalin ditolong oleh tenaga
kesehatan dan dilakukan di fasilitas Kesehatan.
7. Menyikapi tentang kejadiaan tanggal 28 Juni 2018 Direktur RSUD Sidikalang menjelaskan bahwa
Apabila Pasien BPJS tidak ada IUR Biaya, Pasien Umum harus membeli obat dari Apotik Luar.
8. Menyikapi tentang kejadian tanggal 22 Juli 2018 Direktur RSUD Sidikalang menjelaskan bahwa 2
dokter spesialis pada saat itu sudah berumur 50 Tahun, RSUD Sidikalang menyediakan 2 Dokter
Spesialis pada saat ini sehingga saat ini RSUD Sidikalang butuh dokter spesialis Obgyn 1 Orang
Lagi.
9. Direktur RSUD Sidikalang telah menyurati dan meminta ke Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia untuk mendatangkan dokter WKDS (Wajib Kerja Dokter Spesialis) spesialis obgyn agar
bersedia bekerja di RSUD Sidikalang tetapi belum ada yang bersedia.
10. Untuk kasus kematian Ibu dan Bayi Direktur RSUD Sidikalang menjelaskan bahwa pada saat itu
Bidan telah memberikan pelayanan namun pada saat itu tidak ada Dokter Spesialis Obgyn di tempat
sehingga Pasien dianjurkan untuk dirujuk Namun keluarga pasien menolak karena adanya pasien
lain yang melahirkan secara normal oleh bidan. Setelah beberapa saat kemudian pasien bersedia
untuk dirujuk.
11. Direktur RSUD menjelaskan bahwa pada tahun 2017 RSUD Sidikalang mengalami kesulitan dalam
pengadaan Obat karena pada saat itu Vendor Menutup Pengadaan untuk 2017 dan Pada Tahun
2018 RSUD Sidikalang dalam pengadaan Obat telah mengalami Penurunan Kekosongan Obat
dikarenakan vendor sudah membuka kembali sehingga Pengadaan obat di RSUD Sidikalang pada
2018 bisa berjalan dengan lebih baik.
12. Direktur RSUD juga menjelaskan bahwa RSUD Sidikalang sedang mempersiapkan untuk Akreditasi
yang akan dinilai oleh tim KARS per Oktober 2018.
13. Dan dalam upaya mempermudah pengadaan obat dan operasional di rumah sakit maka Bupati Dairi
telah menerbitkan SK PPK-BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang setelah melewati tahapan
penilaian per Februari 2018 namun atas saran BPK maka pemberlakuannya akan dilaksanakan di
awal tahun anggaran 2019.
14. Pemberlakuan Peraturan Bupati No 33 Tahun 2017 yang membuat keraguan dalam pemanfaatan
dana BPJS dimana pembayarannya dilakukan secara paket yang didalamnya ada Obat, BMHP,
Operasional, dan Jasa sehingga NGO Aliansi Kabupaten Dairi meminta DPRD mendorong untuk
merevisi Perbup dimaksud untuk memperlancar keuangan RSUD Sidikalang.
15. Masalah RTK yang dikeluhkan maka Kepala Dinas Kesehatan telah menyampaikan bahwa RTK
adalah Rumah Tunggu Kelahiran yg ada di dekat Puskesmas bukan fasilitas kesehatan. Pasien
harus melahirkan ditolong oleh bidan berkelompok untuk penanganan yang lebih baik.
16. Kepala Dinas Kesehatan juga menyampaikan agar NGO Aliansi Kabupaten Dairi membantu dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat.
17. Demikian Notulen rapat yang ditutup pukul 18.00 WIB.
HASIL RAPAT DENGAR PENDAPAT ANTARA DPRD DENGAN MITRA KERJA KOMISI C, DINAS
KESEHATAN KABUPATEN DAIRI DAN RSUD SIDIKALANG.

HARI/ TANGGAL : SELASA/14 AGUSTUS 2018


PUKUL : 08.00 WIB
TEMPAT : RUANG KOMISI C DPRD KABUPATEN DAIRI

DENGAN INI SELURUH ANGGOTA DPRD KABUPATEN DAIRI KOMISI C YANG HADIR
MEREKOMENDASIKAN BEBERAPA HAL SEBAGAI BERIKUT :

1. UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN YANG LEBIH OPTIMAL TERHADAP MASYARAKAT


YANG BEROBAT KE RSUD SIDIKALANG MAKA DISAMPAIKAN SUPAYA TIDAK ADA LAGI
OBAT-OBATAN YANG KOSONG DI RSUD SIDIKALANG AGAR TIDAK ADA LAGI PASIEN
YANG MEMEGANG KARTU BPJS MEMBELI OBAT TAMBAHAN DI APOTIK.
2. MENGUSULKAN PENAMBAHAN DOKTER SPESIALIS KHUSUSNYA DOKTER SPESIALIS
KEBIDANAN & KANDUNGAN DI RSUD SIDIKALANG AGAR TERSEDIA PELAYANAN 24
JAM TERHADAP MASYARAKAT KHUSUSNYA YANG MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN
PERSALINAN YANG SEGERA.
3. KEPADA RSUD SIDIKALANG AGAR MEMBERIKAN INFORMASI YANG SEJELAS-
JELASNYA TERHADAP PASIEN DAN KELUARGA PASIEN BAGAIMANA PROSEDUR
PENANGANAN PASIEN DENGAN BPJS DAN UMUM SEHINGGA TIDAK TERJADI
KESALAHPAHAMAN MASYARAKAT.
4. MENYARANKAN KEPADA BUPATI DAIRI AGAR MEREVISI PERATURAN BUPATI N0MOR
33 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI
NEGERI SIPIL TERUTAMA PADA PASAL 7 AYAT 4 POIN C, YANG MENYEBABKAN
KURANG BERGAIRAHNYA PELAYANAN KESEHATAN KHUSUSNYA DI RSUD
SIDIKALANG.
5. KEPADA KEPALA DINAS KESEHATAN AGAR MENINGKATKAN SOSIALISASI KEPADA
MASYARAKAT TENTANG PEMANFAATAN RTK (RUMAH TUNGGU KELAHIRAN) YANG
TERSEDIA DI SELURUH KECAMATAN DAN MEMANFAATKAN KERJASAMA DENGAN
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT YANG ADA DI KABUPATEN DAIRI UNTUK
PENYAMPAIAN INFORMASI TERSEBUT.

SIDIKALANG, 14 AGUSTUS 2018


DPRD KABUPATEN DAIRI
KOMISI C

SEKRETARIS, KETUA

LAMHOT E. MUNTHE BINSAR SINAGA, SE


DAFTAR HADIR RAPAT DENGAR PENDAPAT ANTARA DPRD DENGAN MITRA KERJA KOMISI C,
DINAS KESEHATAN KABUPATEN DAIRI DAN RSUD SIDIKALANG.

HARI/ TANGGAL : SELASA/14 AGUSTUS 2018


PUKUL : 08.00 WIB
TEMPAT : RUANG KOMISI C DPRD KABUPATEN DAIRI
MATERI : PEMBAHASAN MASALAH PENGADUAN MASYARAKAt KE KOMISI C
DPRD KABUPATEN DAIRI

NO N A M A JABATAN TANDATANGAN

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

10. 10.

11, 11.

12. 12.

13. 13.

14. 14.

15. 15.

16. 16.

17. 17,

Anda mungkin juga menyukai