Anda di halaman 1dari 9

Gelombang 1 :

Gelombang 2 :

Dini

Vivi Lestary

Jumiyati

Vonny Carissa D
Gelombang 3 :

PUSKESMAS
LAMEPAYUNG

Latar belakang
Praktek Kerja Industri adalah Praktek Kerja yang dilaksanakan di Dunia Usaha /
Dunia Industri ( DU / DI ). DU / DI yang digunakan untuk program kompetensi farmasi
adalah puskesmas, apotek, dan rumah sakit. Selain itu, Praktek Kerja Industri juga
sebagai salah satu modal dasar atau sumber acuan bagi para siswa, khususnya siswa
SMK Bakti Indonesia Kuningan, apabila telah lulus dari sekolah. Melalui Praktek Kerja
Industri, penyusun juga mendapatkan informasi - informasi tentang kesempatan kerja
sehingga penyusun dapat mempersiapkan tambahan ilmu yang mungkin tidak
didapatkan di sekolah.
Praktek Kerja Industri juga sebagai studi banding antara teori dan praktek yang
dilaksanakan di sekolah dengan di dunia kerja yang sebenarnya.
Oleh karena itu, tenaga farmasi di bidang obat perlu dipersiapkan agar mempunyai
wawasan dan pengetahuan yang cukup mengenai kegiatan puskesmas terutama di
bidang obat - obatan, melalui Praktek Kerja Industri ( Prakerin ), maka dari itu dinas
kesehatan bekerjasama dengan puskesmas, telah memberikan izin kepada siswa SMK
Bakti Indonesia Kuningan untuk melaksanakan prakerin tersebut dalam jangka waktu
tertentu, sehingga diharapkan dapat lebih menambah wawasan dan pengalaman bagi
calon tenaga farmasi.

Tujuan prakerin
Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
Perencanaan perbekalan farmasi ke puskesmas
Melakukan tugas - tugas administrasi
Pelayanan dan peracikan sediaan farmasi
berdasarkan kebutuhan dokter

Tinjauan khusus
Visi UPTD Puskesmas Lamepayung
Masyarakat Kota Kuningan yang Sehat, Mandiri dan
Sejahtera Tahun 2018
Misi UPTD Puskesmas Lamepayung
1. Meningkatkan Motivasi masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat.
2. Mendorong masyarakat untuk hidup sehat secara
mandiri.
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
bagi seluruh lapisan masyarakat.

Motto UPTD Puskesmas Lamepayung

Mottonya yaitu : CERIA


C

Cepat, sigap dan tanggap

Efisien waktu dan biaya

Ramah, sopan, santun, senyum, salam,


dan sapa dalam bertindak

Inovatif dan kreatif

: Aman dan kepuasan pasien adalah tujuan utama


pelayanan

Pembahasan
Dapat membaca dan membuat kartu stock.
Dapat mengisi kartu stock dengan lengkap setiap ada lalu lintas barang.
Dapat menyesuaikan kartu stok dengan jumlah barang / fisik.
Dapat meneliti kesesuaian dokumen pengiriman barang dengan arsip LPLPO.
Dapat meneliti kesesuaian dokumen pengiriman barang dengan jumlah, jenis dan kondisi
barang dengan benar.
Dapat melakukan penyimpanan resep resep sesuai aturan.
Dapat menuliskan pengeluaran obat di Buku Laporan Catatan Harian Pemakaian Obat.
Dapat mencatatkan permintaan obat obat ke gudang farmasi puskesmas.
Dapat melakukan kegiatan pelayanan resep
Dapat melakukan persiapan obat yang akan diracik ataupun yang langsung diserahkan.
Dapat melakukan penyimpanan barang sesuai dengan khasiat farmakologi dan sesuai
alfabetis.
Melakukan kegiatan peracikan untuk resep resep racikan.
Dapat mengemas sediaan obat sesuai bentuk dan jenis obat tersebut.
Memberikan etiket / label yang tepat dan jelas sesuai dengan resep dokter.

Penyimpanan obat
Yaitu kegiatan untuk mengamankan persediaan obat, maka
tujuan penyimpanan obat tersebut agar :

Pengaturan obat yang dikelompokan berdasarkan bentuk sediaan agar


tidak rusak, dan agar mutu obat tetap terjamin.

Agar aman yaitu mempunyai ruangan khusus, pintu gudang dan


pelayanan obat dilengkapi dengan kunci, dan untuk psikotropika dan
narkotika disimpan di lemari khusus.

Untuk mempermudah pengaturan. Perlu diadakan dan disusun dengan


nama generik.

Berikut ini adalah pengaturan penyimpanan obat di Puskesmas :

Obat disusun secara alfabetis.

Obat yang disimpan pada lantai harus diletakan di atas

palet.

Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk.

Cairan dipisahkan dari padatan.

Sera, vaksin, suppositoria disimpan dalam lemari pendingin.

Kesimpulan
Setelah penyusun melakukan kegiatan prakerin di UPTD
Puskesmas Lamepayung penyusun dapat mengambil kesimpulan
bahwa :
Penyusun dapat mengembangkan dan mendapat pengetahuan yang
lebih tentang kefarmasian selama prakerin.
Penyusun dapat mengaplikasikan secara langsung teori kefarmasian
yang telah penyusun dapatkan di sekolah.
Kami dapat mengetahui bagaimana kenyataan dunia kerja kefarmasian.
Dapat berkomunikasi dan memberikan edukasi kepada pasien tentang
penggunaan obat.
Penyusun mampu melaksanakan target praktek lapangan dalam rangka
memenuhi standar kompetensi.

Saran
Saran untuk UPTD Puskesmas Lamepayung
Dalam pelayanan kepada pasien, petugas di bagian
Apotek UPTD Puskesmas Lamepayung sudah sangat
baik; ramah kepada pasien, menerapkan pola 3S
( Senyum, Salam, Sapa ), detail dalam pemberian obat
kepada pasien serta sangat teliti dan sabar dalam
memberikan informasi kepada pasien. Fasilitaspun
sudah cukup memadai, tetapi akan lebih baik lagi jika di
usahakan untuk melengkapi ketersediaan obat dengan
tingkat penggunaan paling banyak agar pengobatan
kepada pasien dapat dimaksimalkan.

Anda mungkin juga menyukai