Disusun oleh:
NIS : 150161251
Maret 201
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis Laporan pelaksanaan praktek kerja
lapangan (PKL) Di apotek Kiara dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian
laporan ini,terutama kepada :
Penulis menyadari sepenuh nya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan.
Muda- mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Institusi dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar dan bekerja
ditempat PKL
2. Institusi dapat memberikan tugas kepada peserta PKL untuk kepentingan
pelayanan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki
3. Memberi keahlian profesional bagi peserta didik agar lebih terjamin
pencapaiannya
4. Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan (sekolah) karna lulusannya
lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat
BAB 2
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah pendirian Instansi
Dengan keinginan yang kuat dan kerja keras, Apotek Kiara didirikan pada tanggal
10 mei 2014, Dengan berbagai persyaratan dan pada bulan mei 2014 maka di
syahkan mendirikan apotik sendiri.
VISI
MISI
PSA
RINDU ,AM.Keb
APOTEKERSANTI ENDRAWATI,S.Si,Apt
BAB 3
Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan sediaan farmasi harus
melalui jalur resmi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. penyimpanan
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan yang dilakukan apotik sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku, meliputi: perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan
pelayanan. Penelolaan ini bertujuan untuk menjaga dan menjamin ketersediaan barang di
Apotek sehingga tidak terjadi kekosongan baran. Selain itu juga bertujuan untuk memperoleh
barang yang dibutuhkan dalam jumblah yang cukup dengan kualitas harga yang dapat di
pertanggungjawbkan dalam waktu tertentu secara efektif dan efisien, menurut tata cara dan
ketentuan yang berlaku.
3.2.1 Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan dalam pemilihan jenis, jumblah dan harga dalam
rangka pengadaan dengan tujuan mendapatkan jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran, serta menghindari kekosonan obat. Dalam perencanaan pengadaan
ini, ada empat metode yang sering dipakai yaitu:
1. Metode epidemiologi yaitu berdasarkan pola penyebaran penyakit dan pola
pengobatan penyakit yang terjadi dalam masyarakat sekitar.
2. Metode konsumsi yaitu berdasarkan data pengeluaran barang priode lalu. Selanjutnya
data tersebut dikelompokan dalam kelompok fast moving (cepat beredar) maupun
yang slow moving (lambat beredar)
3. Metode kombinasi yaitu gabungan dariepidemiologi dan metode
konsumsi.perencanaan pengadaan barang dibuat berdasarkan pola penyebaran
penyakit dan melihat kebutuhan sediaan farmasi priode sebelumnya.
4. Metode just in time yaitu dilakukan saat obat dibutuhkan dan obat yang tersedia di
apoyek dalam jumlah terbatas. Digunakan untuk obat-obatan yang jarang dipakai atau
diresepkan dan harganya mahal serta memiliki waktu kadaluarsa yang pendek.
Di Apotek perencanaan pengadaan sediaan farmasi seperti obat-obatan dan
alat kesehatan dilakukan dengan melakukan pengumpulan data obat-obatan
yang akan dipesan. Data tersebut ditulis dalam buku defecta, selaon dengan
menggunakan buku defecta, perencanaan pengadaan obat dan perbekalan
kesehatan lainnya dilakukan berdasarkan analisis pareto yang berisi daftar
barang yang terjual yang memberikan kontribusi terhadap omzet.
3.2.2. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi di Apotek dilakukan pleh bagian unit
pembelian yang meliputi pengadaan obat bebas, obat bebas terbatas, obat
keras tertentu, narkotika dan psikotropika, dan alat kesehatan.
Pengadaan perbekalan farmasi dapat berasal dari beberapa sumber,yaitu:
1. Pengadaan Rutin
Merupakan cara pengadaan perbekalan farmasi yang paling utama.
Pembelian rutin yaitu pembelian baran kepada para distributor
perbekalan farmasi untuk obat-obat yang kosong berdasarkan data
dari buku defekta. Pemesanan dilakukan dengan cara membuat surat
pesanan (SP) dan dikirim ke masing-masing distributor/PBF yang
sesuai dengan jenis barang yang dipesan.
2. Pengadaan mendesak
Pengadaan mendesak dilakukan, apabila barang yang diminta tidak
ada dalam persediaan serta untuk menghindari penolakan obat/resep.
Pembelian barang dapat dilakukan ke apotek lain yang terdekat seuai
dengan jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan tidak dilebihkan
untuk stok di apotek.
3. Konsinyasi
Konsinyasi merupakan suatu bentuk kerja sama anatara Apotek
dengan suatu perusahaan atau istributor yang menitipkan produknya
untuk dijual di Apotk, misalnya madu, sari kurma, setiap dua bulan
sekali prusahaan yang menitipkan produknya akan memeriksa produk
yang di titipkan di Apotek. Pembayaran yang dilakukan oleh apotek
sesuai dengan barang yang laku.
4. Penyimpanan
Perbekalan farmasi yang telah diterima kemudian disimpan dengan
sebelumnya mengisi kartu stok yang berisikan tanggal pemasukan
obat, nomor dokumen, jumlah barang, sisa, nomor batch, tanggal
kadaluarsa, dan paraf.
Penyimpanan barang di Apotek dilaksanakan berdasarkan system
FIFO (first in first out) dan FEFO (first expired first out). Sistem
FIFO adalah penyimpanan barang dimana barang yang datang lebih
dulu akan disimpan di depan sehingga akan dikeluarkan lebih dahulu
dari yang lain, sedangkan baran yang yang terakhir datang ditaruh di
belakang. Demikian seterusnya. Sistem FEFO (first expired first out)
adalah penyimpanan baran dimana barang yang mendekati tanggal
kadaluarsa diletakan di depan sehingga akan di keluarkan lebih dulu
dari yang lainnya. System ini digunakan agar perputaran barang di
apotek dapat terpantau dengan baik.
Sistem penyimpanan obat di Apotek antara lain:
1. Berdasarkan golongan obat
1. Narkotik dan Psikotropika
Apotik kiara tidak menjual obat golong Narkotik dan Psikotropika
2. Obat bebas dan Obat bebas terbtas
Disimpan di etalase depan, dan disusun menurut Abjad dan khasiat
obat.
3. Obat Keras
Obat keras di simpan di etalase dalam dan disusun sesuai khasiat
obat.
2. Bentuk sediaan
3. Obat generk
Obat generic disimpan dalam etelase dengan label warna hiju, obat
lainnya (paten) diisimpan dengan warna label yang berbeda-beda
berdasarkan efek farmakologinya.
4. Efek farmakologinya
1. Antibiotik
2. Anti nyeri
3. Flu dan batuk
4. Anti radang dan gatal
5. Asam urat
6. Vitamin
7. pencernaan
8. Demam
9. sesak
10. paru-paru
11. diabetes
5. Berdasarkan sifat obat
Terdapat obat yang di simpan di lemari es, contohnya: supositoria,
lacto-B.
6. Alat kesehatan
Alat kesehatan di simpan di etalase depan sama dengan penyimpanan
obat bebas
3.2.4. Adimistrasi
1. Administrasi umum
Pencatatan, pengarsipan pelaporan narkotik, psikotropika dan
dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Administrasi pelayanan
Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien,
Ppengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
3.3 Pelayanan
Pelayanan di Apotek melipui pelayanan tunai. Pelayanan berdasarkan resep dokter, baik resep
dari dokter yang melakukan praktek di Apotek maupun dokter luar peraktek Apotek, serta
pelayanan non resep yang terdiri dari pelayanan obat bebas, UPDS ( upaya pengobatan diri
sendiri), serta alat kesehatan.
Pelayanan resep dilakukan oleh pasien yang datang langsung ke Apotek untuk
menebus resep yang di butuhkan dan di bayar secara tunai. Alur pelayanan resep
denga penjelasan sebagai berikut:
1. Penerimaan resep
Pemeriksaan kelengkapan resep, meliputi: (1) Nama, alamat, ,
nomor sip dan paraf dokter penulisresep. (2) Nama obat, dosis,
mlah dan aturan pakai. (3) Nama pasieen, umur , alamat dan
nomor telepon.
Pemberian nomor resep
Penetapan harga
Pemeriksaan ketersediaan obat.
2. Pembayarn
Pengambilan obat
Ada atau tidak adanya penggantian obat atas persetujuan
dokter/pasien
Pembayaran
Pemeriksaan ketersediaan obat
3. Penyiapan oabat/ peracikan
Penyiapan etiket atau penandaan obat dan kemasan.
Peracikan obat (hitung dosis/penimbangan,pencampuran,
pengemasan).
Penyiapan obat.
4. Pemeriksaan akhir
Kesesuaian hasil penyajian atau peracikan dengan resep, jenis,
dodis,jumlah, aturan pakai, nama pasien, umur, alamat dan
nomor telpon.
Kesesuaian antara salinan resep dengan resep asli.
Kebenaran kuwitansi.
5. Penyerahan obat dan pemberian informasi.
Nama obat, kegunaan, dosis, jumlah dan aturan pakai.
Cara penyimpanan.
Efek samping yang mugkin timbul dan cara mengatasinya.
3.3.2 Promosi
Pelayanan ini seperti pelayanan obat bebas, obat bebas terbatas , pelayanan
terhadap ini lebih sederhana dibandingkan dengan dengan pelayanan resep. Petugas
dapat langsung mengambilkan obat yang diminta oleh konsumen , kemudian
langsung dibayar pada kasir dan dicatat kedalam computer olehh kasir.
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Waktu, tempat dan teknis pelaksanaan PKL
4.1.1 Waktu
Waktu pelaksanaan peraktek kerja lapangan (PKL) Di Apotek Kiara pada tanggal 5
Januari sampai dengan tanggal 3 Maret 2017.
4.1.2 Tempat
Peraktik kerja lapangan (PKL) di Apotek kiara di lakukan oleh 2 orang yang terdiri
dari: Amara Syafa Nabila Dan Ira hasanah. Dan dibagi menjadi dua sift ,
pembagian sift adalah sift pagi dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul
16.00 dan sift siang dilaksanakan mulai pukul 14.00 sampai pukul 21.00 .
kita pernah mengalami sift pagi dan sift siang. Masing-masing selama 3 hari
bergantian setiap minggunya, Dan libur etiap hari Sabtu dan Minggu bergantian setiap
Minggunya.
2. 2. Menghafal Antibiotik
(Amoxcilin:Yusimox,Omemox,
16 januari 2017
bintamox,etamox)
Senin
3.Melayani pembelian Obat
(sanmol, hufagrif flu,
hufamag,Dexa m,dll)
2. Mencatat barang-barang
yang habis
3.Merapihkan Obat-Obatan
yang baru datang
PENUTUP
5.1 Simpulan
Pembelajaran di dunia kerja, yaitu di Apotek Kiara merupakan suatu strategi yang
memberi peluang buat saya mengalami proses belajar, dan mencari wawasan melalui bekerja
langsung pada pekerjaan sesungguh nya. Dengan adanya peraktek kerja lapangan di Apotek
Kiara, dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di dunia kerja.
5.2 Saran-saran
Pada kesempatan ini ijinkanlah penulis untuk memberikan beberapa saran kepada pihak
sekolah yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan dimasa
mendatang. Saran-saran itu adalah:
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Denah lokasi instansi
Lampiran 2 :
PSA
RINDU ,AM.Keb
APOTEKERSANTI ENDRAWATI,S.Si,Apt
Lampiran 3 :
Lampiran 4
Contoh apograf
Lampiran 6 :
Contoh kuitansi
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
DI APOTEK KIARA