Anda di halaman 1dari 39

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN DAN AGENDA KEGIATAN

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

STIKES BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA

2019
DATA PRIBADI PESERTA PKPA

NAMA :

NIM :

Angkatan :

Alamat Asal :

Nomor Tlp/HP :

E-Mail :
TATA TERTIB PRAKTEK KERJA APOTEKER (PKPA) PROGRAM APOTEKER
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA

Tata tertib ini disusun sebagai pedoman mahasiswa program pendidikan profesi
Apoteker STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya. Tata tertib ini berisi pedoman dalam
berbuat, bertindak dan berperilaku sesuai aturan yang ada di lingkungan tempat PKPA.

Tata tertib ini mengatur kegiatan mahasiswa profesi sejak pra operasional yaitu sebelum
mahasiswa melaksanakan PKPA selama pelaksanaan PKPA dan saat kembali ke kampus.

Pra Operasional pembekalan dan pretest

Merupakan salah satu kegiatan dari rangakaian kegiatan PKPA


1. Sebelum mengikuti pembekalan mahasiswa wajib menyelesaikan kewajiban
akademik dan administratif.
2. Mahasiswa calon peserta PKPA wajib mengikuti seluruh kegiatan pembekalan
secara tuntas dan terjadwal
3. Selama mengikuti pembekalan, mahasiswa calon peserta diwajibkan hadir tepat
waktu, berpakaian, berperilaku sopan, menjaga ketertiban, dan mengikuti sampai
selesai sesuai jadwal yang ditetapkan.
4. Selama mengikuti pembekalan, mahasiswa calon peserta PKPA diwajibkan
mengikuti daftar hadir.
5. Bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan diatas akan diambil tindakan
sebagimana mestinya. Mulai dari tehuran lisan, tidak diperkenankan mengikuti
pembekalan sampai ditangguhkannya pelaksanaan PKPA bagi mahasiswa
bersangkutan.
6. Sebelum melaksanakan PKPA Mahasiswa wajib melaksanakan bimbingan dan pre
test dengan dosen pembimbing.
Operasional

1. PKPA dilaksanakan pada semester kedua pelaksanaan program profesi apoteker.


2. PKPA dilaksanakan berdasarkan materi yang telah disusun dalam kurikulum dan
disesuaikan dengan aplikasi yang ada di tempat PKPA.
3. PKPA dilaksanakan dengan bentuk praktek kerja, tutoril, diskusi dan penugasan
dengan bimbingan pembimbing PKPA dari tempat PKPA
4. Selama pelaksanaan PKPA mahasiswa wajib :
a. Melaksanakan PKPA dengan tempat dan waktu sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan dan tidak diperkenalkan meninggalkan tempat PKPA tanpa
keterangan
b. Melaksanakan peraturan yang ada di setiap tempat PKPA dengan penuh
kesadaran dan rasa tanggung jawab.
c. Meembina kerjasama yang baik antar sesama peserta PKPA, pembimbing
PKPA, serta staf dan karyawan di lingkungan PKPA.
d. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pembimbin PKPA di temapt
PKPA dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.
e. Mengisi buku kegiatan harian setiap harinya dan meminta bukti kehadiran
pada pada pemberian materi/ pambmbing PKPA di tempat PKPA.
f. Menyusun dan mendapatkan pengesahan dari pembimbing PKPA setelah
melaksanakan PKPA. Tidak diperkenalkan pindah tempat PKPA berikutnya
senelum menyelesaikan draf laporan.
5. Bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan di atas akan diambil tindakan
sebagaimana mestinya. Mulai dari teguran lisan, tidak diperkenalkan melanjutkan
PKPA dn ditangguhkannya pelaksanaan PKPA sampai semester berikutnya bagi
mahasiswa bersangkutan.
III. Evaluasi

1. Evaluasi PKPA dilakukan secara menyeluruh meliputi pembekalan, pretest,


pelaksanaan PKPA, laporan, post test/ ujian prekomprehensif dan ujian komprehensif.
2. Hal-hal yang dievaluasi meliputi kemampuan, kedisiplinan, inisiatif, kesopanan dan
presensi.
3. Laporan dan bukukegiatan harian dikumpulkan kepada pengelola paling lambat satu
minggu setelah PKPA terakhir.
4. Ujian pre-komprehensif adalah ujian post test yang dilakukan secara lisan oleh
pengujian dari internal (Dosen )yang bertujuan untuk mengevaluasi kematangan teori-
teori kefarmasian setelah mahasiswa melksanakan PKPA dan sebagai syarat untuk
mengikuti ujian komprehensif.
5. Ujian komrehensif adalah ujian dilaksanakan secara lisan yang bertujuan untuk
mengevaluasi kemaangan teori-teori kefarmasian setelah mahasiswa melaksanakan
PKPA. Ujian ini melibatkan penguji dari tempat PKPA/ Apoteker Praktisi dan dosen
MATERI PENDIDIKAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)

PKPA APOTEK
1. Aspek Administrasi dan perundang-undangan
a. Tugas dan Fungsi Apotek menurut undang-undang
b. Aspek legal pendirian apotek
i. Studi kelayakan pendirian apotek
ii. Modal : BEP (Break Even Point), PBP (Pay Back Periode), dan ROI
(Return of invesment).
iii. Tata cara pendirian apotek
iv. Definisi Apoteker ,Persyaratan Apoteker PenanggungJawab
Apotek, Apoteker Pendamping, dan Apoteker Pengganti, Tugas,
wewenang dan tanggung jawab Apoteker, Kompetensi Apoteker di
Apotek.
v. Struktur organisasi Apotek
2. Aspek managerial
a. Administrasi keuangan, Laporan rugi laba,
b. Administrasi pengelolaan obat (perencanaan, pengadaan/surat pesanan,
buku penerimaan dan pembelian obat), pengelolaan obat rusak dan
kadaluarsa, Sistem penyimpanan obat, mekanisme penyaluran obat
c. Administrasi pelaporan penggunaan oat generik, psikotropika, narkotika
d. Administrasi SDM
3. Aspek Pekerjaan Kefarmasian
a. Administrasi pembelian, penerimaan barang, atau penyimpanan (sistem
FIFO, FEFO,dsb)
b. Penerimaan resep (melakukan skrining administratif, farmasetik dan klinis),
perhitungan dosis, pemberian harga dan pemberian informasi kepada
pasien.Penyimpanan resep dan pemusnahan resep.
c. Peracikan, penyimpanan obat dan etiket/aturan pakai
i. Penyimpanan obat berdasarkan farmakologis, alfabetis atau
kombinasi
ii. Penyiapan OTR, OWA, Obat Keras, Psikotropika dan narkotika
serta perbekalan farmasi lainnya.
d. Asuhan Kefarmasian, penyerahan, KIE (Komunikasi Informasi Edukasi),
Konseling dan monitoring terhadap pasien) dan pelayanan residensial.
e. Pengarsipan dan dokumentasi ( misalnya: resep, pencatatan PMR, laporan-
laporan dsb.
f. Pelaporan, penyimpanan dan pemusnahan obat narkotika dan psikotropika.
g. Perpajakan ( macam-macam pajak, ketentuan dan tatacara perpajakan, pajak
penghasilan dsb).
4. Aspek Bisnis
a. Permodalan
b. Analisis Keuangan
c. Perpajakan
d. Strategi pengembangan
e. Kewirausahaan
PKPA RUMAH SAKIT

1. Aspek administrasi dan perundang-undangan yang terkait dengan rumah sakit dan
instalasi farmasi rumah sakit.
2. Organisasi rumah sakit dan instalasi farmasi rumah sakit
a. Klasifikasi rumah sakit
b. Struktur organisasi RS
c. Panitia Farmasi dan terapi/ Komisi Farmasi dan terapi
d. Struktur Organisasi Farmasi Rumah sakit
e. Standar pelayanan FRS
f. Akreditasi RS
g. Fasilitas RS
h. SDM
i. Visi dan Misi RS
j. Tugas dan wewenang IFRS
3. Kebijakan dan keuangan
a. Kebijakan dan anggaran RS
b. Sumber pendapatan IFRS
c. Pengajuan anggaran
d. Penggunaan anggaran
e. Monitoring dan evaluasi anggaran
f. Kerjasama
4. PFT dan Formularium
a. Struktur dan keanggotaan organisasi PFT
b. Tugas dan wewnang PFT
c. Program PFT
d. Prosedur pembuatan/revisi formularium.
5. Pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit
a. Perencanaan dan seleksi
i. Anggaran obat
ii. Sistem perencanaan
iii. Pemilihan suplier
b. Pengadaan
i. Prioritas pengadaan
ii. Metode pengadaan
iii. Seleksi PBF
iv. Sistem dan waktu pembayaran
c. Penyimpanan
i. Tata letak sistem pergudangan RS
ii. Kontrol persediaan
iii. Sistem penyimpanan
iv. Manajemen kehilangan, kerusakan, ED, kebakaran dll
v. Laporan administrasi
d. Distribusi
i. Sistem distribusi
ii. Pengendalian distribusi
6. Sistem pengendalian mutu pada isntalasi Farmasi Rumah Sakit
a. Model sistem pengendalian
b. Pelaksanaan pengendalian di IFRS
7. Produksi dan laboratorium
a. Macam Produksi
b. Sistem produksi
c. Sistem distribusi
d. QC dan QA
8. Apotek Rawat Inap dan Jalan
a. Sistem distribusi obat ke pasien
b. Rasionalitas resep
c. Pelayanan resep ‘
d. Indikator pelayanan resep
e. Konsultasi obat
9. Ruang Operasi dan IGD
a. Sistem distribusi obat ke pasien
10. Farmasi Klinik
a. TDM ( Therapeutic Drug Monitoring)
b. ADR
c. Interaksi Obat
d. Pelayanan informasi obat dan konseling
e. Penanganan obat sitostatika
f. TPN
g. DUE
h. RDU
i. Analisa rekam medik
j. IV admixture
k. Farmakoekonomi
l. Patien safety
m. Pengendalian infeksi
11. CSSD
a. Fungsi dan tujuan CSSD
b. Pengelolaan CSSD
c. Sarana dan prasarana
d. K3
e. Paramete keberhasilan CSSD
f. Kontrol INOS
12. Penanganan limbah rumah sakit
a. Penanganan limbah cytotoxic
b. Penanganan limbah IFRS yang lain.
PKPA INDUSTRI FARMASI

1. Aspek Administrasi dan Perundang-undangan yang terkait dengan industri farmasi


2. Managemen Industri
a. Struktur organisasi
b. Pesonalia
c. Konsep pengendalian mutu
d. Konsep supply chain Management
3. CPOB/CPOTB/CPKB/CPMB/CPAKB
4. Quality Assurence Departement
a. Stuktur organisasi QA Departement
b. Pemeriksaan bahan baku, finish goods, packaging
c. In process control (IPC) untuk sediaan sediaan tablet, sirup, salep, steril
d. Kegiatan Validasi, kalibrasi
e. Mengenal metode dan alat uji kualitatif dan kuantitatif
f. Uji kualitas sediaan padat, cair , gas
g. Cara menentukan waktu kadaluarsa, sampel tertinggal dll
h. EHS ( environment, health and safety)
i. Pengelolaan limbah
ii. Asuransi kesehatan tenaga kerja
iii. Perlindungan keselamatan kerja
i. Inventory Departement
i. Tugas PPIC
ii. Sistem pengadaan barang
iii. Whare house
iv. Export import
j. Penelitian dan Pengembangan (R&D) Departement
i. Struktur dan tugas R&D
k. Regulatory Affairs
i. Sistem dokumentasi
ii. Kegiatan inspeksi diri
iii. Pendaftaran Obat baru
iv. Penarikan obat
PKPA PEMERINTAHAN

1. Kebijakan dalam bidang obat dan kesehatan seperti dalam hal pemilihan, pengadaan,
dan distribusi obat untuk kebutuhan nasional
2. Pengelolaan : Pengawasan, pengaturan, dan distribusi obat dan perbekalan farmasi
lainnya.
3. Pendidikan dan pelatihan bidang farmasi
4. Pendaftaran dan perizinan
5. Aspek Pengujian
6. Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
7. Aspek manajerial dalam pelayanan kefarmasian di puskesmas sesuai aturan yang
berlaku
8. Akreditasi puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku
9. Sistem jaminan kesehatan nasional di puskesmas.
PKPA DISTRIBUTOR FARMASI

1. Aspek-aspek CDOB
2. peranan apoteker dalam penentu kebijakan obat
3. Regulasi kebijakan obat
4. Sistem pelaporan obat
5. Sistem operasional distribusi ( pengadaan, penerimaan, dan penyimpanan, penyaluran
dan penarikan kembali)
6. Alur pendistribusian
7. Inspeksi diri
8. Stratifikasi PBF
9. Output stratifikasi/mapping PBF
10. Sertifikasi PBF
FORMAT PORTOFOLIO

Laporan harus dijilid dalam bentuk jilid dalam bentuk jilid langsung dengan memperhatikan
aturan sebagai berikut :

Sampul

Sampul laporan PKPA dibuat tebal dengan kertas Asturo (soft cover) laminating
dengan aturan sebagai berikut :

1. Judul laporan
2. Lambang STIKes Bakti Tunas Husada
3. Nama dan nomor induk mahasiswa
4. Nma program studi profesi, STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
5. Tahun laporan diselesaikan
6. Warna sampul
a. Laporan PKPA Apotek :
b. Laporan PKPA rumah sakit :
c. Laporan PKPA Industri :
d. Laporan PKPA Pemerintahan :
e. Laporan PKPA PBF :
7. Tulisan pada sampul dicetak dengan tinta hitam
8. Contoh halaman sampul dan halaman pengesahan terlampir :

Jumlah Laporan

Jumlah laporan PKPA yang diserahkan kepada Program studi profesi apoteker sebanyak 1
(satu) buah untuk setiap mahasiswa, diserahkan paling lambat 1 bulan setelah pelaksanaan
PKPA. Pengadaan laporan PKPA untuk kebutuhan pengujian komprehensif disesuaikan
dengan kebutuhan mahasiswa dan dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah pembagian
kelompok ujian komprehensif diumumkan.
Bahan dan ukuran

Laporan PKPA dibuat dengan kertas HVS 70 gram, tidak boleh bolak balik, ukuran Kwarto
(A4), diketik dan dijilid rapi sesuai aturan baku pengetikan.

Pengetikan

1. Jenis huruf
Laporan PKPA diketik dengan font ukutan 12, jenis huruf times New Roman pada
seluruh naskah. Huruf harus tegak, kecuali untuk keperluan tertentu dapat digunakan
huruf miting.
2. Jarak Baris
Jarak baris dibuat 1,5 spasi, kecuali kutipan langsung langsung, judul tabel dan gambar
yang lebih dari satu baris, daftar pustaka, kata pengantar, daftar isi dapat diketik 1 spasi.
3. Batas tepi
Batas pengetikan ditinjau dari tepi laporan PKPA diatur sebagai berikut :
Tepi atas : 4 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi Kanan : 3 cm
4. Pengisian Ruangan
Ruangan diisi penuh, dari tepi kiri ke kanan (Justify). Tidak diperkenankan memberikan
header and footer, kecuali untuk page number.
5. Pemberian Halaman
Halaman judul hingga halaman daftar gambar dan daftar singkatan ditulis dengan angka
romawi kecil, diletakkan simetris pada bagian bawah halamana. Halaman isi laporan
pada bagian bawah simetris.
6. Format laporan dapat berubah sesuai dengan kebijakan dan kegiatan PKPA di instansi
terkait.
FORMAT LAPORAN PKPA APOTEK

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

BAB I. PENDAHULUAN

a. Latar belakang
b. Tujuan PKPA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian Apotek
b. Tugas dan Fungsi Apotek
c. Ketentun Umum dan Peraturan perundang-undangan tentang Apotek
d. Persyaratan Apotek
e. Persyaratan APA
f. Tugas dan tanggung jawab APA
g. Studi Kelayakan Pendirian Apotek
h. Tata Cara Pendirian Apotek
i. Pengelolaan Apotek
a. Pengelolaan Obat
b. Pengelolaan resep
c. Administrasi
d. SDM

J. Perpajakan

K. Pelayanan KIE dan Pharmaceutical Care


L. Evaluasi Apotek

BAB III. KEGIATAN PKPA DI APOTEK DAN PEMBAHASAN

a. Sejarah Apotek
b. Stuktur organisai Apotek
c. Pengelolaan Apotek
a. Pengelolaan Obat
b. Pengelolaan Resep Administratif
c. SDM
d. Perpajakan
e. Pelayaan KIE dan Pharmaceutical Care
f. Evaluasi Apotek

BAB IV. PENUTUPAN ( KESIMPULAN DAN SARAN )

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
FORMAT LAPORAN PKPA RUMAH SAKIT

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

BAB I. PENDAHULUAN

a. Latar belakang
b. Kompetensi PKPA Rumah Sakit
c. Tujuan PKPA DI Rumah Sakit
d. Pelaksanaan PKPA

BAB II. Tinjauan Umum Rumah sakit

a. Tinjauan pustaka rumah sakit,


b. Pelayanan Farmasi di Rumah sakit
c. Instalasi Farmasi Rumah sakit
d. Visi, misi dan tujuan rumah sakit
e. Struktur organisasi
f. Akreditasi Rumah sakit
g. Komite Medik
h. PFT
i. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

BAB III . Kegiatan PKPA dan pembahasan


a. Administrasi Farmasi Rumah Sakit
b. Unit Produksi Devisi Farmasi
c. Gudang Devisi Farmasi
d. Depo Farmasi Rawat Jalan
e. Depo farmasi rawat inap
f. Depo farmasi rawat darurat
g. Depo farmasi rawat intensif
h. Depo farmasi bedah sentral
i. Farmasi klinik
j. Pelayanan Infromasi Obat
k. CSSD
l. Sanitasi
m. Laboratorium
n. Rekam medis

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
FORMAT LAPORAN PKPA INDUSTRI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

BAB I

a. Latar belakang
b. Tujuan PKPA

BAB II. Tinjauan Umum Industri

a. Sejarah singkat
b. Misi dan Visi Perusahaan
c. Kegiatan di Industri
a. Ppic
b. Procurement
c. Qa
d. Production
e. Engineering
f. Regulatory Affairs
g. Operational Excellence (Oe)

BAB III. Hasil Observasional Dan Pembahasan

a. PPIC
b. Pocurement
c. Quality Assurance (QA)
d. Production
e. Engineering
f. Regulatory Affairs
g. Operational Excellence (OE)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

a. KESIMPULAN
b. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
FORMAT LAPORAN PKPA PEMERINTAHAN

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

BAB I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
b. Kompetensi farmasi di pemerintahan
c. Tujuan PKPA di Pemerintahan

BAB II. Dinas kesehatan dan Puskesmas

a. Sejarah
b. Visi dan misi
c. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan dan Puskesmas

BAB III. Kegiatan di Dinas Kesehatan dan Puskesmas serta pembahasan

BAB IV. Penutup (Kesimpulan dan Saran)

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
ATURAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
(PKPA) PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER STIKes BAKTI TUNAS
HUSADA TASIKMALAYA

BAB 1

PENDAHULUAN

(Definisi, Tujuan, Waktu Pelaksanaan)

Pasal 1

Definisi PKPA

Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan program pendidikan dan pelatihan calon
Apoteker berupa magang kerja di institusi yaitu Apotek, Rumah Sakit, Pemerintahan, industri,
dan PBF yang diselenggarakan oleh program studi Profesi Apoteker Prodi Profesi Apoteker
STIKes BTH Tasikmalaya bekerja sama dengan institusi Apotek, Rumah Sakit, Pemerintahan,
industri, dan PBF baik pemerintah maupun swasta.

Pasal 2

Tujuan PKPA

Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) adalah:

1. Mendidik dan melatih mahasiswa calon Apoteker agar lebih kompeten di dunia
kerja
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan praktis mahasiswa calon Apoteker
dalam menjalankan profesinya dengan penuh amanah di bidang Apotek , Rumah
Sakit, Pemerintahan, industri, dan PBF.
3. Menjalin kerjaama dan komunikasi dengan Apotek, Rumah Sakit dan Industri
dalam bidang pendidikan dan pelatihan

Pasal 3

Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan PKPA setiap tahunnya dibagi menjadi 2 peiode yaitu:


1. Periode I dilaksanan mulai bulan Februari sampai dengan Mei.
2. Periode II dilaksanaan mulai bulan Agustus sampai dengan November.

BAB II

Tahap dan Bentuk Kegiatan PKPA

Pasal 4

Tahap Kegiatan PKPA

Pelaksanaan PKPA dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu :

1. Kegiatan pra-KPA
2. Kegiatan saat PKPA ( Kegiatan di lapangan)
3. Kegiatan pasca PKPA

Pasal 5

Bentuk Kegiatan

1. Bentuk Kegiatan pra-PKPA


Kegiatan pra-PKPA merupakan kegiatan pengajaran yang dilaksanakan untuk
membekali para mahasiswa PKPA sebelum ke lokasi PKPA, yang meliputi: kuliah
pembekalan, pretest dan tugas pra-PKPA
2. Bentuk keegiatan pada saat PKPA (Kegiatan ditempat PKPA)
Kegiatan di tempat PKPA ( Industri, Rumah Sakit, Apotek, Pemerintahan, PBF dan
industri) adalah kegiatan pengajaran dan pelatihan yang berupa kuliah, kegiatan
observasi, diskusi, penyusunan laporan sesuai dengan program pendidikan dan
pelatihan di tempat PKPA dengan bimbingan preceptor (Apoteker tempat PKPA
terkait).
3. Bentuk Kegiatan Pasca PKPA
Kegiatan pasca PKPA merupakan kegiatan evaluasi hasil belajar para mahasiswa calon
apoteker selama melaksanakan kegiatan PKPA yang meliputi : kegiatan responsi(pre-
kompre), diskusi hasil PKPA, pembekalan kompre oleh praktisis dan ujian
komprehenshif.
BAB III

Pembimbing PKPA

Pasal 6

Dosen Pembimbing

Pembimbing PKPA dilakukan oleh :

1. Dosen Pembimbing Akademik ( DPA) adalah Dosen dari Program studi Apoteker
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya yang memenuhi syarat menjadi DPA dan
ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Program Studi Apoteker STIKes Bakti
Tunas Husada Tasikmalaya.
2. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL/Preceptor) adalah seorang Apoteker yang ditunjuk
oleh institusi tempat PKPA dan diberi tugas melakukan pembimbingan kepda
mahasiswa calon Apoteker di tempat PKPA tersebut.

BAB IV

Tugas DPA dan Preceptor

Pasal 7

Tugas DPA

Tugas DPA adalah

1. Secara umum tugas DPA adalah membimbing, mengarahkan, mengevaluasi dan


menilai mahasiswa PKPA sebelum, selama dan pasca PKPA.
2. Secara khusus:
a. Mengadakan pretest
b. Mengevaluasi hasil pretest dan melakukan follow up dengan memberikan
pengarahan ataupun tuga-tuga pendukung PKPA kepada mahasiswa
bimbingannya agar lebih siap dalam melakukan PKPA
c. Melakukan kegiatan monitoring mahasiswa ke lokasi PKPA minimal 1 kali per
semester
d. Melaksanakan kegiatan pembimbingan terhadap mahasiswa selama kegiatan
PKPA berlangsung dan sekaligus mengadakan diskusi hasil observasi
mahasiswa PKPA minimal 4 kali selama periode PKPA dan melakukan
bimbingan penyusunan laporan hasil PKPA
e. Mendampingi diskusi hasil PKPA mahasiswa
f. Satu minggu sebelum pelaksanaan ujian komprehensif, DPA wajib
menyerahkan rekapitulasi nilai PKPA yang meliputi: nilai pretest, tugas dan
diskusi.

Pasal 8

Tugas Preceptor

Tugas Preceptor adalah

1. Secara umum Tugas preceptor adalah membimbing, mengarahkan, mengevaluasi dan


menilai kegiatan mahasiswa dilokasi kegiatan PKP.
2. Secara khusus:
a. Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada mahasiswa kegiatan PKPA
b. Memberikan tugas-tugas pendukung materi PKPA
c. Melaksanakan diskusi berhubungan dengan tugas atau pokok materi PKPA
yang telah diberikan
d. Menilai dan mengevaluasi hasil PKPA mahasiswa
e. Menyerahkan rekapitulasi nilai pelaksanaan PKPA kepada Kaprodi profesi
Apoteker STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

BAB V

Bentuk dan Definisi Pembimbing

Pasal 9

Bentuk Pembimbing yang dilakukan oleh DPA meliputi:

1. Pembimbing pasca pretest adalah pembimbing/trearment dilakukan sebagai follow up


dari hasil pretest mahasiswa dengan harapan mahasiswa lebih siap dalam kegiatan
PKPA. Bentuk kegiatannya adalah pemberian tugas dan pengarahan langsung oleh
DPA.
2. Pembimbing saat kegiatan PKPA adalah bentuk kegiatan yang dilakukan tiap minggu
pada saat kegiatan PKPA berlangsung dengan harapan mahasiswa lebih fokuss dalam
melakukan observasi selama PKPA dan lebih memahami materi yang diperoleh.
Bentuk kegiatannya adalah memotivasi mahasiswa, mengarahkan objek observasi
PKPA, pemberian tugas diskusi minimal 4 kali selama periode PKPA dan penyusunan
laporan.
3. Pembimbing penyusunan laporan, dan kegiatan merevisi laporan serta memberikan
masukan kepada mahasiswa berkaitan dengan penyusunan laporan.
BAB IV
Hak Dan Kewajiban Mahasiswa
Pasal 10
Hak Mahasiswa
1. Mendapatkan bimbingan secara maksimal oleh DPA maupun Preceptor
2. Berhak untuk bertanya ataupun melakukan observasi berkaitan dengan kegiatan
PKPA di lokasi tempat PKPA atau di program studi STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya.

Pasal 11

Kewajiban Mahasiswa

1. Mematuhi segala peraturan yang berlaku di tempat PKPA dan ketentuan


pelaksanaan PKPA
2. Mengikuti pretest sebelum PKPA dilaksanakan
3. Wajib membuat resume kegiatan tiap minggu dan melaporkan kepada DPA masing-
masing.
4. Menyusun laporan hasil PKPA selama melaksanakan PKPA dan menyerakan
kepada DPA dan Preceptor unutuk dikoreksi
5. Satu bulan setelah pelaksanaan PKPA wajib menyerahkan laporan hasil PKPA yang
sudah disetujui ( ditandatangani) oleh masing-masing DPA dan Preceptor kepada
Program studi profesi Apoteker.
6. Mengikuti ujian responsi (pre-kompre) yang dilaksanakan oleh Program studi
profesi Apoteker.
7. Mahasiswa wajib mengikuti diskusi hasil kegiatan PKPA
8. Wajib mengikuti pembekalan kompre oleh praktisis
9. Ujian kompre dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan
BAB VII

Teknis Pelaksanaan

Pasal 12

Teknis Pelaksanaan PKPA adalah sebagai berikut:

1. Setiap kegiatan PKPA dilaksanakan kurang lebih 1 bulan.


2. Sebelum PKPA diadakan kuliah pembekalan PKPA oleh praktisi.
3. Kegiatan pretest untuk mengukur kemampuan calon mahasiswa PKPA serta
memberikan tugas-tugas penunjang PKP.
4. Evaluasi dan treatment terhadap hasil pretest yang mahasiswa dilaksanakan oleh
DPA.
5. Selama Kegiatan PKPA diadakan monitoring ke tempat PKPA oleh DPA
6. Pembimbing PKPA untuk wilayah luar Yogyakarta dapat dilakukan melalui fax/e-
mail.
7. Setelah kegiatan PKPA, mahaswa mengumpulkan laporan hasil PKPA yang sudah
direvisi dan disetujui oleh DPA dan Preceptor.
8. Kegiatan ujian responsi (Pre-kompre).
9. Kegiatan diskusi (Presentasi hasil PKPA) yang didampingi oleh dosen pembimbing
PKPA
10. Kegiatan pembekalan ujian komprehensif
11. Ujian Komprehensif

BAB VIII
Persyaratan menjadi DPA
Pasal 13

Persyaratan DPA

1. Dosen program studi Apoteker STIKes Bakti Tunas Husada yang kompeten di bidang
Apotek, Rumah Sakit, Distributor, Industri dan Pemerintahan.
2. Memiliki Sertifikat Kompetensi Apoteker (SKA)
3. Mendapatkan persetujuan dari Kaprodi Profesi Apoteker STIKes Bakti Tunas Husada
1. hasil rapat Program Studi Profesi Apoteker STIKes Bakti Tunas Husada.
BAB IX

Ujian komprehensif

1. Ujian Komprehensif merupakan ujian akhir PKPA yang dilaksanakan pada bulan
Januari atau bulan juni.
2. Dosen Penguji pada ujian komprehensif terdiri dari praktisi akademisi yang kompeten
di masing-masing bidang PKPA yang ditetapkan dalam rapat program studi profesi
Apoteker.

BAB X
Persyaratan dosen penguji komprehensif
Pasal 14

Persyaratan Penguji Komprehensif dari praktisi adalah :

1. Praktisi Apotek :
a. Apoteker yang kompeten di bidang Apotek dengan pengalaman minimal 4
tahun mengelola Apotek.
b. Aktif memberikan asuhan kefarmasian
c. Memiliki setifikat prespeptor
2. Praktisis Rumah sakit
a. Apoteker yang kompeten di bidang Rumah sakit dengan pengalaman bekerja
minimal 4 tahun.
b. Aktif memberikan asuhan kefarmasian.
c. Mendapatkan rekomendasi dari Direktur Rumah Sakit.
d. Memiliki setifikat prespeptor
3. Praktisi Industri
a. Apoteker yang kompeten di bidang Industri dengan pengalaman bekerja
minimal 4 tahun.
b. Minimal sedang menjabat sebagai asisten manajer bagian QA atau produksi
c. Mendapatkan rekomendasi dari Direktur Industri Farmasi
d. Memiliki setifikat prespeptor
4. Praktisi Pemerintahan
a. Apoteker yang kompeten di bidang Pemerintahan (Dinas kesehatan,
Puskesmas) dengan pengalaman minimal 4 tahun.
b. Mendapatkan rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan
c. Memiliki setifikat prespeptor
5. Praktisi Distributor
a. Apoteker yang kompeten di bidang PBF dengan pengalaman minimal 4 tahun
mengelola PBF
b. Memiliki setifikat prespeptor

Pasal 15

Persyaratan Dosen/Akademisi sebagai Penguji Komprehensif adalah :

1. Kompeten di bidangnya dan memenuhi persyaratan sebagai DPA seperti pada pasal 13
2. Minimal mempunyai jabatan akademik Asisten Ahli
3. Mendapatkan persetujuan dari Kaprodi Profesi Apoteker berdasarkan rapat program
studi profesi Apoteker.

BAB XII

PENUTUP

PASAL 16

1. Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau kembali bila diperlukan
2. Hal-hal yang belum diatur dalam aturan ini akan dibahas dalam rapat program studi
Profesi Apoteker.
CATATAN KEGIATAN PKPA APOTEK

No Hari, tanggal Uraian Kegiatan Hasil dan hambatan

Mengetahui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa

(.....................................) (.....................................) (.....................................)


CATATAN KEGIATAN PKPA RUMAH SAKIT

No Hari, tanggal Uraian Kegiatan Hasil dan hambatan

Mengetahui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa

(.....................................) (.....................................) (.....................................)


CATATAN KEGIATAN PKPA INDUSTRI

No Hari, tanggal Uraian Kegiatan Hasil dan hambatan

Mengetahui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa

(.....................................) (.....................................) (.....................................)


CATATAN KEGIATAN PKPA PEMERINTAHAN

No Hari, tanggal Uraian Kegiatan Hasil dan hambatan

Mengetahui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa

(.....................................) (.....................................) (.....................................)


CATATAN KEGIATAN PKPA DISTRIBUTOR

No Hari, tanggal Uraian Kegiatan Hasil dan hambatan

Mengetahui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mahasiswa

(.....................................) (.....................................) (.....................................)


Lembar bimbingan dan Monitoring Dosen Pembimbing PKPA Program Pendidikan
Profesi Apoteker Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tasikmalaya

TANGGAL MATERI KEGIATAN PARAF DOSEN


PEMBIMBING

CATATAN :
HALAMAN PENGESAHAN

Nama :

NIM :

Telah menyelesaikan kegiatan PKPA bidang...........................................................................di


...........................................................................................................................................................
................................. tanggal...........................................sampai..........................................

Pembimbing akademik PKPA Internal Pembimbing PKPA

(.....................................) (.....................................)

Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Apoteker

( Nur Rahayuningsih M.Si., Apt)


NIY: 880057
Lampiran

HALAMAN JUDUL

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TASIKMALAYA

Bulan-Tahun

Logo STIKes BTH

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa Profesi

No Mahasiswa

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

STIKes BTH TASIKMALAYA

2020
Contoh

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TASIKMALAYA

Bulan-Tahun

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker pada
Program Studi Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Disetujui oleh :

Pembimbing PKPA Internal Pembimbing PKPA Eksternal

(.....................................) (.....................................)

Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Apoteker

( Nur Rahayuningsih M.Si., Apt)


NIY: 880057

Anda mungkin juga menyukai