Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN MENSTRUASI &

TERAPINYA
MANAJEMEN FARMASI KELOMPOK 1
PROGRAM STUDI S2 FARMASI CAKKA KUMARA V.D. 242010514U
FAKULTAS FARMASI DIAH KARTIKA PUTRI 242010517U
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURYONO 242010528U
MENSTRUASI

Menstruasi atau haid adalah perdarahan uterus


secara periodik dan siklik, yang disertai pelepasan
endometrium. Umumnya panjang siklus
menstruasi adalah 28±7 hari, dengan lama
menstruasi 4±2 hari. Jumlah darah yang keluar
rata-rata 20–60 ml. Menstruasi pertama kalinya
pada remaja perempuan disebut menarche. Usia
menarche bervariasi antara 10–16 tahun, tetapi
rata-ratanya adalah 12,5 tahun.
01 Polimenorea
Siklus haid lebih pendek dari normal,
yaitu <21 hari, perdarahan kurang lebih
sama atau lebih banyak daripada haid
normal. Disebabkan oleh gangguan
hormonal, kongesti ovarium karena
peradangan, endometriosis, dan lai-lain.
Pada gangguan hormonal terjadi
gangguan ovulasi yang menyebabkan
pendeknya masa luteal. Diagnosis dan
pengobatan membutuhkan pemeriksaan
hormonal dan laboratorium lain

Gangguan Menstruasi 02 Oligomenorea


Gangguan Siklus Haid Siklus haid lebih panjang dari normal,
yaitu lebih dari 35 hari, dengan
perdarahan yang lebih sedikit. Umumnya
pada kasus ini kesehatan penderita tidak
terganggu dan fertilitas cukup baik.
03 Amenorea
Keadaan dimana tidak adanya haid
selama minimal 3 bulan berturut-turut.
Amenorea dibagi menjadi 2, yaitu
amenorea primer dan sekunder.Amenorea
primer ialah kondisi dimana seorang
perempuan berumur 18 tahun atau lebih
tidak pernah haid, umumnya
dihubungkan dengan kelainan-kelainan
kongenital dan genetik.Amenorea
sekunder adalah kondisi dimana seorang
pernah mendapatkan haid, tetapi
kemudian tidak mendapatkan haid,
Gangguan Menstruasi biasanya merujuk pada gangguan gizi,
gangguan metabolisme, tumor, penyakit
Gangguan Siklus Haid infeksi, dan lain-lain. Ada pula amenorea
fisiologis yaitu masa sebelum pubertas,
masa kehamilan, masa laktasi, dan
setelah menopause.
01 Hipermenorea
(menoragia)
Merupakan perdarahan haid yang lebih banyak dari
normal, atau lebih lama dari 8 hari.Penyebab
kelainan ini terdapat pada kondisi dalam
uterus.Biasanya dihubungkan dengan adanya
mioma uteri dengan permukaan endometrium yang
lebih luas dan gangguan kontraktilitas, polip
endometrium, gangguan peluruhan endometrium,
dan sebagainya. Terapi kelainan ini ialah terapi
pada penyebab utama.

02 Hipomenorea
Gangguan Menstruasi Merupakan perdarahan haid yang lebih
pendek dan / lebih sedikit dari normal.
Gangguan Volume & Lama Penyebabnya
konstitusi
adalah
penderita,
terdapat
kondisi
pada
uterus,
Haid gangguan endokrin, dan lain-lain. Terapi
hipomenorea adalah bersifat psikologis
untuk menenangkan penderita, kecuali bila
sudah didapatkan penyebab nyata lainnya.
Kondisi ini tidak memperngaruhi fertilitas.
A. Dismenorea
01 Primer
Merupakan nyeri menstruasi yang
diasosiasikan dengan siklus ovulasi dan
merupakan hasil dari kontraksi
miometrium tanpa teridentifikasinya
kelainan patologik. Dismenorea primer
umumnya terjadi 12-24 bulan setelah
menarche, ketika siklus ovulasi sudah
terbentuk.

02 Sekunder
Sekunder merujuk pada nyeri saat
Gangguan Menstruasi menstruasi yang diasosiasikan dengan
kelainan pelvis, seperti endometriosis,
Gangguan Lain Terkait Haid adenomiosis, mioma uterina dan lainnya.
Oleh karena itu, dismenorea sekunder
umumnya berhubungan dengan gejala
ginekologik lain seperti disuria,
dispareunia, perdarahan abnormal atau
infertilitas
B. Pre Menstrual Syndrome /
Tension
Merupakan kumpulan keluhan yang
umumnya dimulai datu minggu hingga
beberapa hari sebelum mulainya haid dan
menghilang sesudah haid mulai,
meskipun terkadang berlangsung sampai
selesai haid.Keluhan yang sering muncul
umumnya berupa iritabilitas, gelisah,
insomnia, nyeri kepala, perut kembung,
mual, pembesaran dan rasa nyeri
payudara, dan lain-lain
Penanganan dengan Pembatasan
konsumsi garam dan pengurangan
minum selama 7-10 hari sebelum haid
Gangguan Menstruasi serta pemberian diuretik dapat dilakukan
untuk mengurangi retensi cairan dan
Gangguan Lain Terkait Haid natrium.Progesteron sintetik dosis kecil
dapat diberikan untuk mengimbangi
kelebihan relatif estrogen. Terapi
psikologis juga dapat diberikan pada
penderita.
Terapi
Beberapa terapi yang dapat diberikan pada penderita:
a. Penerangan dan nasihat / Konseling
Perlu dijelaskan bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya bagi
kesehatan dan diberi nasihat mengenai makanan yang sehat, istirahat yang cukup
serta olahraga.

b. NSAID
Merupakan pilihan utama pada remaja dan dewasa perempuan yang mengalami
dismenorea primer. Berbagai studi menyebutkan efektivitas NSAID pada 70%-90%
penderita. Beberapa contoh NSAID yang dapat dipilih adalah derivat asam propinat
(seperti naproxen dan ibuprofen) dan golongan fenamat (seperti asam mefenamat dan
meklofenamat), semuanya sangat efektif. Efikasi NSAID berasal dari kemampuannya
dalam menurunkan produksi 19 prostaglandin endometrium dan menurunkan aliran
menstruasi. Golongan fenamat juga memblok aksi prostaglandin. Terapi NSAID dapat
dimulai saat onset menstruasi dan dilanjutkan selama durasi nyeri.Perempuan
dengan dismenorea berat dapat memulai terapi 1-2 hari sebelum menstruasi. NSAID
perlu dikonsumsi dengan makanan untuk mencegah efek pada saluran pencernaan.
Derivat asam proprionat adalah pilihan yang baik karena terjangkau dan dapat dibeli
tanpa resep dokter.
Terapi
Beberapa terapi yang dapat diberikan pada penderita:

c. Analgesik
Dapat diberikan sebagai terapi simptomatik, seperti kombinasi aspirin, fenasetin,
dan kafein.
d. Terapi hormonal
Terapi hormonal berupa kontrasepsi oral juga efektif pada dismenorea dan dapat
menjadi pilihan pertama pada perempuan yang aktif secara seksual yang
membutuhkan kontrasepsi, intolerasi terhadap NSAID dan tidak berkurang
nyerinya pada terapi NSAID. Efikasi kontrasepsi oral didapat dari kerjanya
menginhibisi ovulasi, menurunkan produksi prostaglandin endometrium dan
menurunkan volume dan durasi menstruasi.
e. Kompres hangat pada perut bawah
Kompres hangat selama beberapa jam dapat mengurangi nyeri. Pada penderita
dengan terapi NSAID dan atau terapi hormonal yang tidak berkurang nyerinya
serta mengalami nyeri berulang dan 20 nyeri yang lebih berat perlu dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut, seperti laparoskopi untuk memeriksa kemungkinan
terjadinya dismenorea sekunder. Terapi dismenorea sekunder adalah terapi
sesuai dengan kelainan penyebabnya.
Terapi
Kasus
Nn. K umur 16 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kelelahan, nyeri
perut bagian bawah, nyeri punggung, dan pusing. Berdasarkan anamnesis
yang dilakukan oleh dokter, Nn. K sedang dalam masa menstruasi hari ke 2,
mengalami menarche pada usia 13 tahun, belum pernah merasakan nyeri
perut sebelumnya, dan tidak memiliki riwayat penyakit lambung. Selain itu,
Nn. K mengatakan bahwa nyeri tersebut sangat mengganggu kegiatan sehari-
hari, nyeri tidak berkurang meskipun sudah berusaha untuk istirahat. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukkan KU: baik, TD 110/80, suhu 36,80C abdomen
tidak teraba massa, flour albus (-). Pasien tersebut didiagnosis : disminorea
primer.
Sebutkan dan jelaskan terapi yang sebaiknya diberikan kepada pasien !
Penyelesaian
Disminorea primer merupakan nyeri menstruasi yang diasosiasikan dengan
siklus ovulasi dan merupakan hasil dari kontraksi miometrium tanpa
teridentifikasinya kelainan patologik. Dismenorea primer umumnya terjadi 12-
24 bulan setelah menarche, ketika siklus ovulasi sudah terbentuk.

Terapi yang diberikan :


a. Penerangan dan Nasihat / Konseling (Terapi Non Farmakologi)
Perlu dijelaskan bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya
bagi kesehatan dan diberi nasihat mengenai makanan yang sehat, istirahat
yang cukup serta olahraga.

b. Kompres Hangat pada perut bagian bawah (Terapi Non Farmakologi).

c. Terapi dengan Analgetik (Terapi Farmakologi)


Dapat diberikan analgetik sebagai terapi simptomatis. Analgetik yang
diberikan misalnya obat-obat NSAID derivat asam propiaonat (Ibuprofen)
atau dapat juga menggunakan obat dari golongan mefenamat (Asam
mefenamat)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai