BAIK
(Cara Penyimpanan Dan Pengiriman Obat Yang Baik)
1. RISKAYANTI (52119007)
TASIKMALAYA
2019
wawasan serta pengetahuan kita. Dan harapan saya semoga makalah ini
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
Penyusun
KELOMPOK 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................II
DAFTAR ISI.......................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Tujuan......................................................................................2
C. Manfaat....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................3
A. Teori Umum.............................................................................3
1. Definisi CPOB....................................................................3
2. Cara penyimpanan dan pengiriman obat yang baik..........3
B. Perbedaan Pedoman CPOB 2012 dan CPOB 2018………....11
BAB III PENUTUP.............................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................12
B. Saran.......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................13
A. Latar Belakang
B. TUJUAN
Mahasiswa diberi kesempatan untuk mempelajari Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) dan penerapannya dalam industri farmasi
C. MANFAAT
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami tugas dan tanggung
jawab Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di industri
farmasi berdasarkan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
A. TEORI UMUM
1. Definisi CPOB
Cara Pembuatan Obat yang Baik yang selanjutnya disingkat
CPOB adalah cara pembuatan obat dan/atau bahan obat yang
bertujuan untuk memastikan agar mutu obat dan/atau bahan obat
yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan
penggunaan.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi,
yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
Bahan Obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak
berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan
standar dan mutu sebagai bahan baku farmasi.
Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.
, atau kelelahan otot.
2. Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik tahun 2018
a. Prinsip
Penyimpanan dan pengiriman adalah bagian yang penting
dalam kegiatan dan manajemen rantai pemasokan obat yang
terintegrasi. Dokumen ini menetapkan langkah-langkah yang
10 | C a r a P e n y i m p a n a n d a n P e n g i r i m a n O b a t y a n g B a i k
memengaruhi stabilitas produk dan keutuhan kemasan, serta
mencegah semua jenis kontaminasi.
Rancangan dan penggunaan kendaraan dan perlengkapan
harus bertujuan untuk meminimalkan risiko kesalahan dan
memungkinkan pembersihan dan/atau pemeliharaan yang efektif
untuk menghindarkan kontaminasi, penumpukan debu atau
kotoran dan/atau efek merugikan terhadap obat yang
didistribusikan.
Jika memungkinkan, hendaklah digunakan kendaraan dan
perlengkapan tersendiri untuk menangani obat.
Alat untuk memantau kondisi di dalam kendaraan dan
wadah pengiriman, misal suhu dan kelembaban, hendaklah
dikalibrasi.
Kendaraan dan wadah pengiriman hendaklah mempunyai
kapasitas yang memadai untuk penempatan secara teratur
berbagai kategori obat selama transportasi.
Hendaklah tersedia tindakan pengamanan untuk mencegah
pihak yang tidak berwenang masuk dan/atau merusak
kendaraan dan/atau perlengkapan, serta mencegah pencurian
atau penggelapan.
c. Wadah Pengiriman dan Pelabelan
Seluruh obat hendaklah disimpan dan dikirimkan dalam
wadah pengiriman yang tidak mengakibatkan efek merugikan
terhadap mutu produk, dan memberikan perlindungan yang
memadai terhadap pengaruh eksternal, termasuk kontaminasi.
Label wadah pengiriman tidak perlu mencantumkan
deskripsi lengkap mengenai identitas isinya (untuk menghalangi
pencurian), namun hendaklah tetap mencantumkan informasi
yang memadai mengenai kondisi penanganan dan penyimpanan
serta tindakan yang diperlukan untuk menjamin penanganan
yang tepat.
11 | C a r a P e n y i m p a n a n d a n P e n g i r i m a n O b a t y a n g B a i k
Jika pengiriman obat di luar pengendalian sistem
manajemen industri farmasi, hendaklah diberi label yang
mencantumkan nama dan alamat industri farmasi, kondisi
transportasi khusus dan ketentuan lain yang dipersyaratkan
termasuk simbol-simbol keamanan. Lihat ketentuan CDOB.
12 | C a r a P e n y i m p a n a n d a n P e n g i r i m a n O b a t y a n g B a i k
Hendaklah dilakukan validasi pengiriman untuk membuktikan
bahwa seluruh kondisi penyimpanan terpenuhi pada seluruh
rantai distribusi.
Obat tidak boleh dipasok setelah tanggal kedaluwarsa, atau
mendekati tanggal kedaluwarsa.
Transportasi dan produk transit, apabila gudang industri
farmasi bertindak juga sebagai pusat pengiriman kepada
pelanggan, maka industri farmasi hendaklah juga memenuhi
ketentuan CDOB.
i. Dokumentasi
Hendaklah tersedia prosedur dan catatan tertulis yang
mendokumentasikan seluruh kegiatan yang berhubungan
dengan penyimpanan dan pengiriman obat, termasuk semua
tanda terima dan hal terkait yang dapat diterapkan. Nama
penerima produk tersebut hendaklah tercantum dalam semua
terkait.
Hendaklah tersedia mekanisme untuk melakukan transfer
informasi, baik informasi mengenai mutu atau regulasi antara
industri farmasi dan pelanggan maupun transfer informasi
kepada Badan POM sesuai persyaratan.
Catatan yang terkait dengan penyimpanan dan distribusi
obat hendaklah disimpan dan dengan mudah tersedia jika
diminta oleh Badan POM sesuai dengan CPOB.
Catatan permanen, baik tertulis maupun elektronis,
hendaklah tersedia untuk tiap produk yang disimpan yang
mengindikasikan kondisi penyimpanan yang direkomendasikan,
semua tindakan pencegahan yang harus diamati. Persyaratan
Farmakope dan peraturan lain yang berlaku tentang label dan
kemasan/wadah pengiriman hendaklah selalu dipatuhi.
Apabila catatan dibuat dan disimpan secara elektronis,
hendaklah tersedia backup untuk mencegah kehilangan data.
13 | C a r a P e n y i m p a n a n d a n P e n g i r i m a n O b a t y a n g B a i k
j. Keluhan
Semua keluhan dan informasi lain tentang kemungkinan
kerusakan dan kemungkinan pemalsuan obat hendaklah dikaji
dengan seksama sesuai dengan prosedur tertulis mengenai
tindakan yang perlu dilakukan, termasuk tindakan penarikan obat
jika diperlukan.
k. Kegiatan Kontrak
Tiap kegiatan yang terkait dengan penyimpanan dan
pengiriman obat yang didelegasikan kepada orang atau sarana
lain hendaklah dilaksanakan sesuai kontrak tertulis yang disetujui
oleh pemberi dan penerima kontrak tersebut. Kontrak tersebut
hendaklah menegaskan tanggung jawab masing-masing pihak,
termasuk ketaatan terhadap prinsip-prinsip CDOB.
Tiap penerima kontrak hendaklah memenuhi ketentuan yang
tercantum dalam Pedoman CDOB tersebut tersebut. alam
kondisi tertentu, subkontrak diperbolehkan jika ada persetujuan
tertulis dari pemberi kontrak. Penerima kontrak hendaklah diaudit
secara berkala.
B. Perbedaan Pedoman CPOB 2012 dan CPOB 2018
Pedoman CPOB tahun 2012 pada BAB 6 tertulis “Produksi”
sementara pada CPOB tahun 2018 pada BAB 6 tertulis “Cara
Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik’’. Namun, untuk
isinya tidak ada perubahan sama sekali.
14 | C a r a P e n y i m p a n a n d a n P e n g i r i m a n O b a t y a n g B a i k
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pedoman CPOB tahun 2012 pada BAB 6 tertulis “Produksi”
sementara pada CPOB tahun 2018 pada BAB 6 tertulis “Cara
Penyimpanan dan Pengiriman Obat yang Baik’’. Namun, untuk isinya tidak
ada perubahan sama sekali.
B. SARAN
15 | C a r a P e n y i m p a n a n d a n P e n g i r i m a n O b a t y a n g B a i k
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM, 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta:
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Halaman 27-49
Badan POM, 2018. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta:
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Halaman 70-77
16 | C a r a P e n y i m p a n a n d a n P e n g i r i m a n O b a t y a n g B a i k