UNIVERSITAS PANCASILA
PANDUAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
JAKARTA
2020
Panduan PKPA PSPA FFUP | ii
Panduan PKPA PSPA FFUP | iii
Tim Penyusun
Anggota :
Pelaksana Teknis :
8. Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012, Badan
pengawasan Obat dan Makanan, 2013, Badan Pengawasan obat dan Makanan,
Jakarta.
11. Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun tahun 2015 tentang Perubahan
Penggolongan Psikotropika.
13. Peratuan Menteri Kesehatan No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian d Rumah Sakit.
14. Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek.
15. Peraturan Menteri kesehatan No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
Mengingat seluruh pelaksanaan PKPA ini hanya berlangsung selama 4 bulan efektif
setiap semesternya, khusus untuk pembuatan laporan, setiap selesai melaksanakan
PKPA di suatu instansi mahasiswa diharapkan sesegera mungkin menyelesaikan
laporannya sebelum mengikuti PKPA di Institusi yang berikutnya.
Dengan diterbitkannya Buku Pedoman/Modul PKPA ini baik mahasiswa maupun
pembimbing PKPA diharapkan untuk memahami ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan agar pelaksanaan PKPA dapat berjalan dengan secara efektif dan efisien.
Ucapan terima kasih kami tujukan kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan untuk penyempurnaan buku pedoman/modul ini.
Hal
Halaman Sampul i
Keputusan Dekan ii
Kata Pengantar v
Pedoman PKPA
B. Tujuan PKPA 2
D. Beban SKS 2
E. Materi PKPA 3
F. Strategi Pembelajaran 3
G. Tempat PKPA 3
H. Jadwal Pelaksanaan 3
LAMPIRAN 9
Hal
Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) adalah suatu kegiatan wajib dalam kurikulum
pendidikan Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
(PSPA FFUP) dimana mahasiswa melakukan magang atau kerja praktek untuk
mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dari
seorang apoteker. Perluasan paradigma pelayanan kefarmasian dari drug oriented
ke patient oriented menuntut apoteker untuk bermitra dan berinteraksi dengan
profesi kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan dengan tujuan akhir
meningkatkan kualitas hidup pasien. Kemitraan ini seyogyanya dimulai saat
menjalani praktik kerja pendidikan profesi apoteker, sehingga pengalaman belajar
praktik kefarmasian ini selanjutnya dapat membekali apoteker dalam melakukan
praktik kefarmasian yang sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Kolaborasi yang produktif antara akademisi dan praktisi sangat diperlukan untuk
membangun metoda yang pragmatis, efisien, efektif, relevan, dan sesuai kebutuhan,
sehingga interaksi peserta didik, ilmu pengetahuan dan praktik mempunyai orientasi
bagi tercapainya kompetensi profesi.
VISI
Menjadi Program Studi Profesi Apoteker yang unggul dalam menghasilkanl
lulusan yang bermutu sesuai dengan Standar Kompetensi Apoteker Indonesia,
berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila.
MISI
Menyelenggarakan pendidikan profesi apoteker yang bermutu, mampu
beradaptasi dan berinovasi sesuai dengan dinamika perkembangan IPTEK serta
mampu memenuhi pekembangan tuntutan pemangku kepentigan melalui :
1. Program pendidikan yang interaktif dan kondusif di bidang farmasi industri
maupun farmasi klinik-komunitas sesuai standar kompetensi apoteker
Indonesia.
2. Kegiatan penelitian di bidang kefarmasian dan hasil-hasilnya baik yang
dipublikasi sebagai artikel ilmiah maupun yang tidak dipublikasi.
B. TUJUAN PKPA
Tujuan PKPA adalah mempersiapkan mahasiswa program profesi apoteker untuk
menjadi apoteker yang siap menjalankan profesinya secara profesional sesuai
dengan Standar Kompetensi Apoteker dan filosofi asuhan kefarmasian melalui
keterlibatannya dalam aspek-aspek peran dan fungsi profesi apoteker pada
bidang pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan kefarmasian.
Program PKPA bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
berlatih:
a. membuat keputusan profesi, menetapkan tindakan profesi, serta melakukan
pekerjaan kefarmasian.
D. BEBAN SKS
Satu sks PKPA setara dengan 8 jam praktek selama 1 minggu (5 hari kerja) atau
40 jam/minggu. Lama waktu PKPA merupakan jumlah hari kerja (6-8 jam/hari).
E. MATERI PKPA
Materi PKPA dapat dikelompokkan dalam dua jenis orientasi yaitu:
1. Orientasi produk (bahan dan sediaan farmasi) yang meliputi bidang praktik:
a. pembuatan
b. pengembangan
c. pengadaan
d. pendistribusian
Mahasiswa diharapkan memperoleh keahlian utama dalam bidang
farmasetika dan sistem penjaminan mutu.
2. Orientasi pelayanan (pasien dan masyarakat) meliputi bidang praktik:
a. pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
b. pelayanan konsultasi, informasi, dan edukasi
Mahasiswa diharapkan memperoleh keahlian utama dalam pemilihan dan
penggunaan sediaan farmasi yang tepat, aman, dan terjangkau.
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pembelajaran PKPA dilaksanakan dengan strategi pembelajaran aktif secara
mandiri (self-directed active experiential learning) dan berjenjang untuk mencapai
target hasil belajar (targeted level of learning outcomes) di tempat praktik kerja.
G. TEMPAT PKPA
Praktik kerja profesi dapat dilakukan di sarana yang melaksanakan fungsi :
1. Pengadaan
2. Produksi
3. Distribusi
4. Pelayanan
Kriteria yang harus dipenuhi sebagai tempat PKPA sesuai dengan ketentuan
dalam Standar Praktik Kerja Profesi Apoteker (SPKPA) yang telah dikeluarkan
oleh Majelis Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI).
H. JADWAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan PKPA diatur dan disesuaikan dengan kegiatan akademik di PSPA
FFUP sebagai berikut :
1. Semester gasal : bulan Agustus sampai dengan November
5. Penilaian dalam bentuk angka dan huruf dengan ketentuan sebagai berikut :
1 80 – 100 A
2 76-79, 99 AB
3 72-75, 99 BB
4 68-71, 99 B
5 64-67, 99 BC
6 60-63, 99 CC
7 56-59, 99 C
8 45-55, 99 D
9 < 45 E
DI APOTEK
( 4 SKS )
I. Deskripsi :
Praktek Kerja Profesi di Apotek merupakan bentuk pelaksanaan langsung
pekerjaan kefarmasian di apotek yang meliputi pembelajaran berdasarkan
pengalaman kerja yang mencakup sistem organisasi perapotekan, aspek legal,
aspek administratifi dan perundang-undangan, aspek manajerial, aspek
pekerjaan dan pelayanan kefarmasian serta aspek bisnis.
II. Maksud :
A Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, posisi dan
tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di apotek.
B Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di apotek.
C Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan
mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam
rangka pengembangan praktek farmasi komunitas di apotek.
D Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai
tenaga farmasi yang profesional.
E Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di
apotek.
III. Tujuan :
A. Peserta dapat memahami peran, fungsi dan tanggung jawab seorang
dalam pekerjaan kefarmasian di Apotek.
B. Peserta dapat menerapkan dan memiliki ketrampilan dalam melaksanakan
manajemen dan kepemiminan yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
sarana pekerjaan kefarmasian dan pelayanan kefarmasian yang bermutu di
Apotek yang bermanfaat bagi klien dan masyarakat yang membutuhkan.
C. Peserta mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan
kefarmasian di apotek.
D. Peserta mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di apotek.
IV. Manfaat :
A. Calon apoteker memiliki kemampuan dan pengalaman praktis untuk
mengelola serta melaksanakan pelayanan kefarmasian (pharmaceutical
care) di Apotek sesuai dengan GPP dan Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek (Permenkes No. 73 tahun 2016 ).
B. Fakultas memperoleh masukan mengenai materi yang perlu diajarkan
dikampus khususnya Manajemen Farmasi sehingga kurikulum FFUP selalu
mengikuti apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja.
IX. MATERI :
Catatan :
1. Peserta PKPA mengetahui, mempelajari dan memahami peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan dan dasar pendirian
apotek.
2. Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah maka peraturan-
peraturan yang ada telah mengalami perubahan disesuaikan dengan
kebijakan daerah masing-masing.
B. Aspek Pelayanan
C. Aspek Manajerial
1. Visi dan Misi
2. Organisasi
3. Program Kerja
4. Perbekalan farmasi: perencanaan, seleksi, pemesanan penerimaan,
penyimpanan, distribusi, pengontrolan, dan pelaporan.
5. Pengelolaan obat rusak, pemusnahan obat narkotika dan psikotropika,
dan obat kedaluarsa.
6. Proses atau aktivitas pengelolaan sumber daya (SDM, Stok Obat, 5M,
sarana dan prasarana, SOP, keuangan).
7. Evaluasi dan Tindakan Perbaikan
E. Aspek Bisnis
1. Unit Bisnis
2. Permodalan
3. Analisis Keuangan
4. Perpajakan
5. Strategi Pemasaran
6. Strategi Pengembangan
7. Kewirausahaan
X. PUSTAKA :
( 4 sks )
I. DESKRIPSI :
PKPA di industri farmasi merupakan bentuk praktik kerja profesi di industri farmasi
atau yang sejenis terutama untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
industri farmasi, penerapan CPOB/CPOTB/CPKB/CPMB/CPAKB dan penerapan
peraturan perundang-undangan terkait dengan industri farmasi, proses
pembuatan sediaan farmasi, sarana dan prasarana dalam industri farmasi, dan
fungsi kefarmasian dalam industri farmasi.
II. MAKSUD :
III. TUJUAN :
IV. MANFAAT:
A. Mahasiswa mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker
dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di industri, baik dalam managerial
skills (soft skills) maupun technical skills (hard skills).
B. Mahasiswa memiliki kemampuan dan pengalaman praktis untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian di industri sesuai dengan GMP dan Standar
Pelayanan Farmasi di Industri.
C. Mahasiswa memahami konsep sistem mutu (quality system) dan penjaminan
mutu (quality assurance) dalam manajemen mutu (quality management) di
bidang manufaktur (GMP).
D. Mahasiswa dapat meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker
yang profesional.
E. Fakultas memperoleh masukan mengenai materi yang perlu diajarkan
dikampus khususnya Farmasi Industri sehingga kurikulum PSPA FFUP selalu
mengikuti apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja.
IX. MATERI :
D. Registrasi :
Pengumpulan data baik hasil penelitian dan pengembangan yang berupa
formulasi, farmakologi dan toksikologi, proses produksi dan data teknik
lainnya yang diperlukan untuk pendaftaran (registrasi) produk baru.
E. Lain-lain
1. Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan (PPPP) = PPIC
(Production Planning and Inventory Control) :
4. Manajemen Produksi
Produksi dilaksanakan mengikuti siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action)
dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan yang dapat menjamin
spesifikasi produk yang memenuhi persyaratan. Kegiatan produksi
disesuaikan dengan rencana produksi harian / mingguan yang dijabarkan
dari rencana produksi bulanan yang mengacu kepada rencana tahunan.
Aspek yang dipelajari :
a. Rencana produksi
b. Pelaksanaan proses produksi
c. In-process control
d. Batch-Record
6. Pergudangan
Fungsi gudang ada 4 yaitu : penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
dan penghitungan barang.
a. Penerimaan barang (eksternal maupun internal):
Penerimaan eksternal meliputi barang untuk produksi (raw material
and packaging material), barang non produksi, barang untuk promosi,
dan obat kembalian.
b. Penyimpanan barang:
Perlu diperhatikan kondisi penyimpanan, dalam hal ini bahan obat dan
obat, memerlukan perlakuan khusus terutama suhu penyimpanan.
c. Pendistribusian barang:
Untuk pendistribusian barang terutama produk jadi perlu adanya
persyaratan yang telah dipenuhi yang dinyatakan dalam tanda
released dari bagian pengawasan mutu. Pendistribusian ada 2
macam yaitu internal dan eksternal. Distribusi internal adalah
distribusi barang yang akan digunakan secara internal, sedangkan
distribusi eksternal adalah barang yang akan didistribusikan ke luar
perusahaan, termasuk penyerahan produk jadi kepada distributor.
d. Penghitungan barang : gudang juga berfungsi sebagai pengendali
jumlah (stock) persediaan barang dan produk jadi.
X. PUSTAKA :
Lampiran 3
DI RUMAH SAKIT
( 4 SKS )
I. DESKRIPSI :
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit merupakan bentuk praktek kerja
profesi yang dilaksanakan di rumah sakit terutama di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit (IFRS), untuk mengetahui organisasi dan penerapan peraturan perundang-
undangan terkait dengan rumah sakit dan instalasi farmasi rumah sakit. Selain itu
peserta dapat mempelajari dan memperoleh pengetahuan tentang pengelolaan
perbekalan farmasi (perencanaan dan pemilihannya, pengadaan, distribusi);
penggunaan obat; produksi di IFRS; CSSD; laboratorium internal; sistem
manajemen informasi obat; sistem pengendalian dan infeksi nosokomial; praktek
farmasi klinik, dan pengolahan limbah rumah sakit.
II. MAKSUD:
A Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, posisi, dan
tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
B Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di rumah sakit.
C Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari
strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka
pengembangan praktek farmasi komunitas di rumah sakit.
D Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga
farmasi yang profesional.
E Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di
rumah sakit.
III. TUJUAN:
A Peserta meningkatkan pemahaman tentang peran, fungsi, posisi dan
tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
B Peserta menerapkan dan memiliki ketrampilan dalam melaksanakan
manajemen dan kepemimpinan yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
pekerjaan kefarmasian dan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
IV. MANFAAT :
A. Calon apoteker memiliki kemampuan dan pengalaman praktis untuk
mengelola serta melaksanakan pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care)
di rumah sakit sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit (Permenkes No. 72 tahun 2016).
B. Fakultas memperoleh masukan mengenai materi yang perlu diajarkan
dikampus khususnya Farmasi Rumah Sakit sehingga kurikulum FFUP selalu
mengikuti apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja.
V. BEBAN SKS
IX. MATERI :
A. Aspek Administrasi dan Perundang-undangan
Aspek Administrasi dan Perundang-undangan yang terkait dengan Rumah
Sakit (RS) dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS).
B. Organisasi Rumah Sakit
1. Tujuan, tugas, fungsi Rumah Sakit
2. Visi, Misi Rumah Sakit
3. Klasifikasi Rumah Sakit
4. Struktur Organisasi Rumah Sakit
5. Staf Medis Fungsional (SMF) dan Farmasi Fungsional yang ada
6. Implementasi UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
C. Instalasi Farmasi Rumah Sakit:
1. Struktur organisasi
2. Tujuan
3. Tugas
4. Tanggung jawab
5. Fungsi
6. Standar Pelayanan FRS
7. Pelayanan produk
8. Pelayanan Klinik
9. Pelayanan Penelitian dan Pengembangan
D. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) / Komisi Farmasi dan Terapi (KFT)
Adalah suatu badan penasehat dan pelayanan yang berfungsi sebagai
penghubung antara staf medik dan instalasi farmasi. Komisi ini terdiri dari
dokter, apoteker, dan tenaga kesehatan lain yang dipilih dan ditetapkan oleh
pimpinan Rumah Sakit.
Materi yang dipelajari meliputi:
1. Organisasi PFT
2. Tujuan PFT
3. Tugas PFT
4. Fungsi PFT
5. Tanggung jawab PFT
6. Sistem Formularium
7. Formularium RS
E. Akreditasi dan klasifikasi RS
F. Indikator Mutu Pelayanan RS
G. Pengelolaan Perbekalan dan Manajemen Farmasi di RS
1. Perencanaan dan seleksi
a. Anggaran Obat
b. Dasar Perencanaan Pengadaan
c. Sistem Perencanaan
d. Pemilihan Supplier
2. Pengadaan
a. Prioritas Pengadaan
b. Metode Pengadaan
3. Penyimpanan
a. Persyaratan Gudang
b. Sistem Pengeluaran
c. Tata – letak sistem pergudangan RS
d. Sistem Penyimpanan
4. Distribusi
a. Sistem Distribusi
b. Pengendalian Distribusi
(Dinkes, Sudin Kesmas, Puskesmas, Badan POM atau Balai Besar POM,
Ditjen Binfar & Alkes)
(2 SKS )
I. Deskripsi :
Merupakan bentuk praktek kerja profesi di lembaga pemerintahan terutama untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peran apoteker dalam penentuan
kebijakan obat baik nasional maupun regional, distribusi dan ketersediaan obat
sampai sarana pelayanan kesehatan yang terendah. Peserta dapat memperoleh
gambaran nyata tentang pekerjaan kefarmasian dalam lembaga pemerintahan
yang meliputi: pengelolaan pengawasan, perijinan, pengujian, pembuatan
kebijakan tentang pengaturan, pemilihan, pengadaan, distribusi baik dalam skala
kecil maupun skala nasional.
II. Maksud:
A Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, posisi dan
tanggung jawab apoteker dalam lembaga pemerintahan.
B Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian di lembaga pemerintahan.
C Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja sebagai tenaga
farmasi yang profesional.
III. Tujuan:
A Peserta dapat menerapkan dan memiliki ketrampilan dalam melaksanakan
manajemen dan kepemimpinan yang efektif dan efisien dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok regulasi, pembinaan dan pengawasan pekerjaan
kefarmasian dan perbekalan farmasi yang bermutu, aman dan berkahasiat /
bermanfaat bagi klien / masyarakat yang membutuhkan.
B Peserta mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian di lembaga pemerintahan.
C Peserta mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian
di lembaga pemerintahan.
IV. Manfaat:
V. Metode Pembelajaran :
VII. Materi:
A Peraturan per Undang-undangan yang berkaitan dengan instansi
pemerintahan yang bersangkutan
B Visi dan Misi Instansi
C Struktur Organisasi beserta personil pejabatnya
D Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi )
E Indikator Kinerja Kunci (key performance indicators)
F Melakukan observasi dan magang dilingkungan kerja dimana mahasiswa
ditempatkan
G Pembuatan laporan
H Tugas-tugas khusus berkenaan dengan kegiatan PKPA.
( 2 sks )
I. DESKRIPSI :
II. MAKSUD :
III. TUJUAN :
IV. MANFAAT:
A. Mahasiswa mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab apoteker
dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di industri, baik dalam managerial
skills (soft skills) maupun technical skills (hard skills).
B. Mahasiswa memiliki kemampuan dan pengalaman praktis untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian di industri sesuai dengan GDP dan Standar
Pelayanan Farmasi di Distribusi.
C. Mahasiswa memahami konsep sistem mutu (quality system) dan penjaminan
mutu (quality assurance) dalam manajemen mutu (quality management) di
bidang distribusi.
D. Mahasiswa dapat meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker
yang profesional.
E. Fakultas memperoleh masukan mengenai materi yang perlu diajarkan
dikampus khususnya Distribusi Farmasi sehingga kurikulum PSPA FFUP
selalu mengikuti apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja.
IX. MATERI :
D. Lain-lain
2. Pergudangan
Fungsi gudang ada 4 yaitu : penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
dan penghitungan barang.
• Penerimaan barang (eksternal maupun internal):
• Penyimpanan barang:
Perlu diperhatikan kondisi penyimpanan, dalam hal ini bahan obat dan
obat, memerlukan perlakuan khusus terutama suhu penyimpanan.
• Pendistribusian barang:
Untuk pendistribusian barang terutama produk jadi perlu adanya
persyaratan yang telah dipenuhi yang dinyatakan dalam tanda
released dari bagian pengawasan mutu. Pendistribusian ada 2
macam yaitu internal dan eksternal. Distribusi internal adalah
distribusi barang yang akan digunakan secara internal, sedangkan
distribusi eksternal adalah barang yang akan didistribusikan ke luar
perusahaan, termasuk penyerahan produk jadi kepada distributor.
• Penghitungan barang : gudang juga berfungsi sebagai pengendali
jumlah (stock) persediaan barang dan produk jadi.
1. WHO Technical Report Series NO. 917 Annex 5, Good Distribution Practices
for Pharmaceutical Products, 2010.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor tahun 2017 tentang Pedagang Besar
Farmasi;
3. Petunjuk Operasional Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik, Badan POM
4. Keputusan Majelis Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia Nomor:
013/APTFI/MA/2010 tentang Standar Praktik Kerja Profesi Apoteker (SPKPA)
2010.
5. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
6. Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Apoteker Indonesia.
7. Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 Tanggal 10 Agustus
2012 tentang Pendidikan Tinggi,
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
BUKU HARIAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
(PKPA)
Nama Mahasiswa :
NPM :
Bidang PKPA :
Tempat PKPA :
Alamat :
Nama Pembimbing :
1. Di tempat PKPA :
Telepon/HP : /
2. Di FFUP :
Telepon/HP : /
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
Kegiatan : Tanggal :
Lamp. Rincian
No. Uraian Kegiatan Hasil/Kesimpulan
Keg. No.
1.
Saran :
Catatan Pembimbing :
Tanda
Pembimbing Nama Tanggal
tangan
1. Di tempat 1.
PKPA
(Preseptor)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
Kegiatan : Tanggal :
Bidang : ………………………………………………………………………………
TTD TTD
No Hari/Tanggal Uraian Catatan
Mhs Pembimbing
Ketentuan Umum
Format Laporan PKPA
(dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat PKPA)
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
9. Rangkuman
10. Bab I (Pendahuluan)
• Latar belakang/perlunya melakukan PKPA di…………………..
• Tujuan PKPA
11. Bab II Gambaran Umum dan Ruang Lingkup Tempat PKPA
Tujuan kegiatan secara umum ditempat PKPA dan hasil pengamatan yang dapat
dipertanggung jawabkan yang meliputi antara lain :
• Sejarah instansi tempat PKPA
• Struktur organisasi
• Visi & Misi
• Profil Perusahaan/Instansi
12. Bab III Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker
13. Bab IV Pembahasan
Membahas hasil kegiatan secara umum dan tugas-tugas yang dilakukan dengan
landasan teori/kajian ilmiah
14. Bab V Penutup (Simpulan dan Saran)
Simpulan dan saran yang dikaitkan antara tujuan PKPA dengan kegiatan yang
dilaksanakan selama PKPA.
15. Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah/skripsi
di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila.
16. Lampiran
17. Tugas Khusus (bila ada)
UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS FARMASI
LAPORAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
DI .............................................................................................
JAKARTA .......................
Disusun Oleh :
……(nama)……… ……(NPM)……
……(nama)……… ……(NPM)……
……(nama)……… ……(NPM)……
UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
DI .........................................................................................
JAKARTA .......................
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
……(nama)……… ……(NPM)……
……(nama)……… ……(NPM)……
……(nama)……… ……(NPM)……
Disetujui Oleh :
Tanggal,
……………………………
Pembimbing / Penilai
(……………………………………)
Nama jelas dan stempel
Keterangan :
LEMBAR PENILAIAN
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
(oleh pembimbing dari FFUP)
Jumlah
Nilai Rata-Rata
(……………………………………)
Keterangan :