ANALISIS MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI
RS PRIMA MEDIKA PEMALANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu bagian atau unit atau divisi atau fasilitas di rumah sakit, tempat penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Seperti diketahui, pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan, termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Berdasarkan hal-hal tersebut IFRS dapat didefinisikan sebagai suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yang memenuhi persyaratan peraturan perundang - undangan yang berlaku dan kompeten secara profesional, tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian, yang terdiri atas pelayanan paripurna, mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan perbekalan kesehatan atau sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita rawat inap atau rawat jalan, pengendalian mutu, dan pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit, pelayanan farmasi klinik umum dan spesialis. Menurut Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1197 tahun 2004, salah satu fungsi dari pelayanan kefarmasian yang dilakukan di rumah sakit adalah pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi suatu proses yang merupakan siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Cakupan dari perbekalan farmasi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis. Tahap awal yang penting untuk menjaga ketersediaan obat dan perbekalan farmasi lainnya agar dapat digunakan pada saat yang tepat adalah tahap perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi. Proses pengelolaan akan berjalan efekif dan efisien bila ditunjang dengan sistem informasi manajemen obat untuk menggalang keterpaduan pelaksanaan kegiatan - kegiatan dalam pengelolaan obat. Kegiatan pengelolaan obat meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi, penggunaan dan pengendalian obat yang dikelola. Perencanaan dan penentuan kebutuhan obat merupakan fungsi yang pertama dalam logistik farmasi karena perencanaan merupakan langkah nyata pertama dalam usaha mencapai tujuan. Perencanaan harus terlihat dengan jelas apa yang harus dikerjakan dalam kurun waktu tertentu. Perencanaan dan penentuan kebutuhan obat di gudang farmasi mutlak diperlukan agar terpenuhi tingkat persediaan yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan sistem pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah ditetapkan dan disetujui dalam fungsi perencanaan sebelumnya. Dalam hal pengadaan persediaan obat di gudang farmasi harus memperhatikan langkah - langkah dalam siklus pengadaan, yaitu memilih metode pengadaan, memilih pemasok, pemantauan pesanan, penerimaan dan pemeriksaan barang ketika datang. Perencanaan dan pengadaan persediaan obat di gudang farmasi harus dilakukan secara baik, agar rumah sakit terhindar dari masalah kehabisan persediaan obat di gudang farmasi. Apabila terjadi kekosongan obat di gudang farmasi ini, akan sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien. Hal ini yang sering kali terjadi di sub bagian gudang farmasi rumah sakit, sering kali terjadi kekososngan obat di sub bagian gudang farmasi sehingga obat tersebut harus dibeli diapotek ataupun di luar rumah sakit lain. Tenaga Teknis Kefarmasian di Rumah Sakit Prima Medika Pemalang masih banyak yang kurang memahami bagaimana proses perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi sehingga mengakibatkan pelayanan kurang maksimal, maka dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisa manajemen pengelolaan obat di Rumah Sakit Prima Medika Pemalang meliputi perencanaan dan pengadaan obat, agar dapat memberi pengetahuan dalam perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimana manajemen pengelolaan obat di Rumah Sakit Prima Medika Pemalang yang meliputi perencanaan dan pengadaan obat?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen pengelolaan obat di Rumah Sakit Prima Medika Pemalang yang meliputi perencanaan dan pengadaan obat.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan Tenaga Teknis Kefarmasian di RS. Prima Medika Pemalang dapat menambah pengetahuan tentang manajemen pengelolaan obat yang meliputi perencanaan dan pengadaan obat. Hasil penelitian dapat sebagai rujukan bagi peneliti lebih lanjut untuk menjadi referensi dan perbandingan bagi peneliti lanjutan yang mengkaji topik yang relevan.