Disusun Oleh:
Fiona Olivia Margareta (10821009)
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan fasilitas penyedia pelayanan kesehatan rujukan
utama bagi masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan secara
baik dan layak. Oleh karena itu, rumah sakit harus memberikan pelayanan
secara komprehensif bagi setiap pasien.
Organisasi yang ada di rumah sakit harus menjadikan rumah sakit yang
berkualitas agar dipandang baik oleh pengguna jasa. Kualitas rumah sakit
ditentukan oleh sumber daya manusia, karena sumber daya manusia dalam hal
ini menjadi tolak ukur penting dalam penilaian pengembangan mutu
pelayanan di suatu rumah sakit. Sumber daya manusia yang terstandarisasi
ialah tenaga yang dimiliki oleh organisasi yang telah mempunyai keterampilan
serta pengetahuan yang sesuai dengan bidang tugas yang dikerjakan.
Keuntungan manajemen sumber daya manusia yang efektif dapat
menyebabkan performa yang semakin meningkat juga meningkatkan reputasi
rumah sakit/perusahaan sebagai organisasi yang baik serta akan diperoleh
suatu kepuasan pribadi. Sumber daya manusia yang ada di rumah sakit secara
khusus telah memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan tugas
masing-masing yang ditekuni. Latar belakang pendidikan yang sesuai ini
diharapkan dapat menunjang pelayanan rumah sakit secara berkualitas.
Tetapi jika dilihat dari kondisi empirik, kualitas sumber daya manusia di
Indonesia mengalami ketertinggalan dibandingkan negara lain dalam
menghadapi pasar global. Selain itu, modernisasi yang ada di Indonesia saat
ini belum membawa dampak perubahan secara signifikan yang mendasar
dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat. Indonesia juga tergolong
lemah dalam menghasilkan karya-karya yang bermutu sebagai hasil dari
penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dengan adanya perkembangan ilmu teknologi yang sangat cepat akan
memberikan dampak bagi sumber daya manusia, seperti keadaan sumber daya
manusia akan lebih memprihatikan dan tidak akan dapat bersaing di pasar
global. Oleh karena itu, hal ini harus diantisipasi secara cepat dan tepat serta
harus ada solusi yang strategis untuk dapat menanggulangi masalah ini. Selain
itu pengembangan sumber daya manusia di rumah sakit sangat perlu untuk
lebih diperhatikan agar tugas pekerjaan berjalan dengan lancar, hal ini berguna
agar tercapainya tujuan organisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana globalisasi di Indonesia dalam sektor kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian sumber daya manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia?
4. Apa pengertian dari pengembangan sumber daya manusia?
5. Bagaimana pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam
organisasi?
6. Bagaimana strategi pengembangan sumber daya manusia di rumah sakit?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui globalisasi yang terjadi di Indonesia dalam sektor
kesehatan.
2. Untuk mengetahui pengertian sumber daya manusia.
3. Untuk mengetahui manajemen sumber daya manusia.
4. Untuk mengetahui pengertian dari pengembangan sumber daya manusia.
5. Untuk mengetahui pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam
organisasi.
6. Untuk mengetahui strategi pengembangan sumber daya manusia di rumah
sakit.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai
dampak globalisasi dalam sektor industri, pentingnya pengembangan
sumber daya manusia, dan mengetahui strategi pengembangan sumber
daya manusia di rumah sakit.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui dan memahami bagaimana dampak
globalisasi bagi kesehatan dan dengan adanya strategi tersebut
diharapkan dapat menambah kepercayaan dari masyarakat.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi salah satu acuan dalam menyampaikan materi
mengenai strategi sumber daya manusia rumah sakit agar dapat
bersaing di era globalisasi.
4. Bagi Pemerintah
Dapat membantu upaya pemerintah dalam memajukan pelayanan
kesehatan, sehingga dapat dipercaya oleh masyarakat dan pemerintah
dalam hal kesehatan diharapkan dapat bersaing pada arus globalisasi
yang ada.
BAB II
ISI
A. Globalisasi di Indonesia
Globalisasi merupakan peristiwa mendunia atau proses membuana
dari keadaan lokal atau nasional yang lebih terbatas dari sebelumnya.
Dampak globalisasi bagi Indonesia, yaitu:
a. Transisi demografis yang menyebabkan peningkatan populasi lansia,
sehingga meningkatnya jumlah pasien geriatrik.
b. Transisi epidemiologis yang mengarah pada penyakit degenerative
juga akibat perbuatan manusia yang memerlukan biaya tinggi pada
saat pengelolaannya.
c. Pola hidup perkotaan yang menyebabkan risiko penyakit yang
membutuhkan pengelolaan secara multi sektoral.
d. Perilaku masyarakat semakin menuntut pelayanan medis yang
bermutu serta sikap ingin terlibat dalam pengambilan keputusan
terhadap pengobatan masyarakat.
e. Masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang kedokteran.
f. Perubahan sikap tenaga kesehatan seperti sikap individualistic,
materialistic, serta menurunnya solidaritas sosial.
g. Scientific culture yang masih rendah pada lembaga pendidikan
kedokteran di Indonesia serta pemberian bobot yang lebih tinggi pada
pelayanan kesehatan. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia lebih
berperan sebagai pengguna ilmu pengetahuan dan teknologi pada
bidang kedokteran daripada pembuat.
h. Industri jasa kesehatan asing yang berorientasi profit tidak merata,
kokoh secara keuangan, sumber daya manusia, serta organisasi akan
masuk ke Indonesia melalui globalisasi sehingga memiliki daya saing
yang tinggi.
Pengaruh perkembangan global akibat adanya globalisasi
diantaranya:
a. Politik
Dalam bidang politik, pemerintah kurang memperhatikan
permasalahan kesehatan yang mucul. Fokus utama dari negara pada
saat pemilu ialah kampanye yang selalu menjanjikan kesehatan, tetapi
hal tersebut belum terealisasikan. Topic kesehatan seakan-akan hanya
menjadi alat untuk kepentingan politik bagi suatu individu maupun
golongan oran-orang yang ada dalam dunia politik. Pemerintah dengan
adanya globalisasi belum memberikan perhatian khusus pada industri
kesehatan, terutama rumah sakit agar dapat bersaing serta dapat
memenangkan persaingan bebas.
b. Ekonomi
Dengan adanya globalisasi, tekanan demografi dan transisi
epidemiologi mengakibatkan beban sosial-ekonomi bertambah berat.
Hal ini dapat terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil,
sumber daya yang tidak tersedia juga tidak sepadan untuk memenuhi
kebutuhan, dan adanya tuntutan serta harapan yang terus meningkat
tentang pemeliharaan kesehatan. Rendahnya rata-rata pertumbuhan
ekonomi dan meningkatnya biaya pelayanan kesehatan menyebabkan
tingkat kesehatan penduduk sangat rawan terhadap perubahan situasi
ekonomi maupun global.
c. Sosial Budaya
Pada bidang sosial budaya, kesehatan masyarakat semakin
menurun. Hal ini terlihat pada semakin banyak kasus gizi buruk yang
disebabkan kemiskinan serta penyakit-penyakit baru baru yang
menyebabkan angka kematian meningkat. Untuk menghadapai
globalisasi pada bidang sosial budaya dibutuhkan penanganan
kesehatan yang sesuai dengan tingkat sosial tanpa harus mengurangi
mutu pelayanan yang diberikan pada tingkatan sosial tertentu.
d. Pertahanan dan Keamanan
Keamanan yang tidak stabil menyebabkan kondisi Indonesia menjadi
rawan sebagai akibat lemahnya pemerintah dalam melakukan tata
kelola pemerintahan, sehingga tatanan pemerintahan menjadi tidak
terpenuhi dan masyarakat menjadi tidak patuh.
Selain beberapa hal tersebut, globalisasi juga berdampak pada
sektor kesehatan secara spesifik, diantaranya:
1. Tenaga Kesehatan
Arus tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia semakin hari
semakin meningkat. Selain itu, tenaga medis asing seperti dokter
spesialis sudah banyak yang melamar untuk dapat bekerja di
Indonesia. Tenaga kesehatan asing tersebut mengetahui bahwa banyak
rumah sakit di Indonesia membutuhkan tenaga kesehatan, karena
jumlah dokter di Indonesia yang relatif sedikit, bahkan banyak yang
telah berusia kurang produktif, serta produksi dokter spesialis baru
yang sangat rendah.
2. Data Pasien yang Berobat ke Luar Negeri
Pasien yang berobat ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura
setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2003, jumlah orang
Indonesia yang berobat ke Malaysia, yaitu ke Rumah Sakit Lam Wah
Ee sebanyak 12.000 orang atau sekitar 32 pasien per hari. Pasien yang
berobat ke Rumah Sakit Adventist sebanyak 14.000 orang atau sekitar
38 pasien per hari. Sedangkan jumlah orang Indonesia yang berobat ke
Singapura pada tahun 2003 sebanyak 75.000 orang.
Sehingga dapat dilaporkan bahwa setiap tahunnya kedua negara
tersebut mendapat devisa sekitar 400 juta dollar AS dari warga
Indonesia yang berobat.
B. Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Ahmad Tohari (2002), sumber daya manusia merupakan
segala potensi yang ada pada setiap orang berupa akal pikiran, tenaga,
keterampilan, dan emosi yang digunakan untuk diri sendiri maupun
organisasi.
Mathis dan Jackson (2006) mengungkapkan bahwa sumber daya
manusia ialah rancangan sistem formal dalam suatu organisasi untuk
memastikan penggunaan bakat secara efektif dan efisien agar tujuan
organisasi dapat tercapai.
Potensi sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap upaya
organisasi dalam mencapai tujuannya. Meskipun teknologi dan informasi
berkembang sangat pesat serta memadainya bahan, jika tanpa adanya
sumber daya manusia akan sulit bagi organisasi. Sehingga tujuannya tidak
akan cepat tercapai.
Hal penting yang berkaitan dengan sumber daya manusia menurut
Henry Simamora (1999:4), yaitu:
a. Penekanan pengintegrasian yang lebih dari biasanya pada kebijakan
sumber daya manusia dengan melakukan perencanaan bisnis.
b. Tanggung jawab pengelolaan sumber daya manusia terletak pada
manajer khusus dan manajer lini senior.
c. Fokus dari hubungan pekerja serikat manajemen menjadi hubungan
karyawan dari kolektivisme menjadi individualisme.
d. Adanya aksentuasi pada komitmen dan melatih inisiatif dari manajer,
sehingga manajer berperan sebagai penggerak dan fasilitator.
A. Kesimpulan
Globalisasi merupakan peristiwa mendunia atau proses membuana dari
keadaan lokal atau nasional yang lebih terbatas dari sebelumnya. Globalisasi
memberikan dampak dalam sektor kesehatan. Sumber daya manusia sangat
berperan penting dalam berjalannya suatu organisasi. Potensi sumber daya
manusia sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai
tujuannya. Meskipun teknologi dan informasi berkembang sangat pesat serta
memadainya bahan, jika tanpa adanya sumber daya manusia akan sulit bagi
organisasi. Sehingga tujuannya tidak akan cepat tercapai.
Pengembangan sumber daya manusia sangat penting dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan agar proses pengembangan dapat terlaksana
dengan baik. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan membuat suatu
program yang disusun secara cermat, didasarkan pada metode-metode ilmiah,
serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan. Pengembangan sumber
daya manusia bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan atau masyarakat
yang menggunakan barang/jasa yang dihasilkan. Agar dapat berkompetensi
dalam globalisasi, harus diterapkan rencana yang strategis untuk
meningkatkan sumber daya manusia di rumah sakit. Hal ini dilakukan dengan
tujuan menjadikan faktor kekuatan yang kompetitif.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan sumber daya
manusia yang ada di rumah sakit agar tujuan dari suatu rumah sangat dapat
terpenuhi secara maksimal.
2. Bagi Masyarakat
Dengan adanya pengembangan sumber daya manusia rumah sakit
akan memberikan dampak yang positif. Hal ini dikarenakan masyarakat
diharapkan akan merasa lebih percaya terhadap pelayanan yang ada di
rumah sakit. Karena dengan adanya pengembangan sumber daya manusia
ini, mutu di rumah sakit akan menjadi lebih baik lagi sehingga diharapkan
dapat bersaing di era globalisasi.
3. Bagi pemerintah
Peran pemerintah dalam hal ini diharapkan dapat mampu
mendukung pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah
diharapkan dapat mengalokasi dana agar mutu sumber daya manusia
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA