Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nada Surya

Nim : 1810426466

Jurusan : Akuntansi G

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen : Dra. Reni Dwi Widyastuti, MSi

1. Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan
membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian
dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan, jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak
seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut memeliki keterampilan
atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan belajar untuk lebih
mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, kerena dia
akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran
yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu makanan,
pakaian, jasa, atau barang-barang lain. Menurut saya nilai-nilai positif yang harus diperlukan
untuk membentuk jiwa wirausaha ialah :
1) Sikap Mental : sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu untuk seorang
wirausaha, sikap ini berujuan untuk selalu dalam keadaan baik.
2) Kepemimpinan : Merupakan Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah
“perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”.
Berusaha membangkitkan suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut
mengembangkan sebuah sikap yang baik pula. Pengusaha yang berpeluang untuk maju
secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri
mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak
terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha. Mereka
“tampil beda”.
3) Tata Laksana : Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya
pengelolaan. Yang perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata
konsumsi para manajer saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan
orang tersebut. Bahkan ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang
dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan
prosedur. Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap
pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam
penyerahannya.
4) Ketrampilan: Lapisan terluar dari struktur prioritas kewirausahaan adalah ketrampilan.
Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang
akan bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini
sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan,
misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki
sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup besar. Namun demikian, kalau
wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan-keberhasilan itu
sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa
kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang
menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.
2. Observasi lingkungan warung sembako di dusun padang sebantik, Faktor-faktor yang
menyebabkan keberhasilan nya yaitu :
1) Memiliki kemauan dan tekad yang kuat : artinya dlm wirausaha tidak mudah jika hanya
membuka usaha tanpa ada kemauan dan tekat yang kuat, karna tekan dan kemauan inilah
yang akan membawa sebuah keberhasilan.
2) Memiliki modal yang cuku : artinya modal yang cukup dlm artian tidal terlalu besar dan
juga tidak terlalu kecil, besar kecilnya modal tergantung cara kita yang mengelola nya
usaha nya lagi.
3) Tahu persis dengan target pasar : artinya sebagai seorang usaha kita harus tau tentang
target yang akan kita jual, misalnya observasi saya tentang warung sembako. Nah target
yang saya tuju ialah semua kalangan masyarakat kecil dan menengah karna warung
sembako saya menjual semua kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari.
4) Pelayanan yang baik : pelayanan yang baik akan meningkatkan citra sebuah usaha, karna
pelayanan yang baik bias membuat konsumen menjadi tertarik dengan produk yang kita
jual.
5) Inovasi dan kreatifitas yang tingi : artinya kita harus mempunyai inovasi dan kreatifitas
yang tinggi. Karna dalam berbisnis atau wirausaha tentu ada pesaing yang sama dengan
kita, maka untuk itulah kita di haruskan untuk mempunyai inovasi dan kreatifitas yang
tinggi.
6) Barang-barang yang di jual relatif murah atau harganya terjangkau.

3. Menurut Dwi Larso, Ph.d, seorang pengajar di School of Business Management, Institut
Teknologi Bandung mengatakan bahwa pengusaha adalah orang yang memiliki bisnis skala
besar maupun kecil dan tidak semua pengusaha memiliki jiwa entrepreneur. Sedangkan
seorang entrepreneur pasti memiliki jiwa pengusaha, di mana mereka dapat memanfaatkan
peluang dari setiap bisnisnya atau orang yang terjun ke dalam suatu bisnis. Berikut ini
merupakan paparan mengenai perbedaan antara entrepreneur dengan pengusaha.
1) Sifat dan Tujuan
Entrepreneur mencurahkan semua upayanya untuk membuat inovasinya berhasil, dan
untuk ini, dia tidak peduli dengan waktu dan sumber
2) Rentang Risiko
Dalam kasus seorang entrepreneur, kisaran risikonya lebih tinggi karena dia
memperkenalkan ide-ide baru untuk bisnis. Karenanya, selalu ada risiko tinggi karena
jika ide atau strategi baru gagal, waktu, uang, dan semua sumber dayanya akan sia-sia.
Di sisi lain, jika idenya berhasil, maka dia dapat memimpin pasar karena dia tidak
memiliki pesaing.
Tetapi bagi seorang pengusaha sesuai dengan sifatnya, kisaran risikonya relatif rendah
karena dia selalu mengikuti sisi yang aman, dan tujuannya berorientasi pada keuntungan.
Ia selalu mendukung peluang-peluang yang dapat mengubah usahanya menjadi
keuntungan. Tetapi ada kekurangannya, karena ia mengikuti jalur yang sudah ada, ia
memiliki beberapa kompetitor untuk dikalahkan.
3) Sikap Dengan Karyawan dan Pelanggan
Seorang entrepreneur memiliki sifat ramah dan selalu menemukan anggota karyawan
yang tidak pernah bekerja seperti mesin dan memiliki kesabaran di dalamnya.
Entrepreneur menyukai orang-orang yang memiliki tujuan dan tanggung jawab untuk
memberikan manfaat kepada pelanggan melalui inovasinya. Sedangkan Seorang
pengusaha memiliki sifat suka memerintah dan bekerja sebagai manajer atau majikan
dan selalu mempekerjakan orang-orang yang ahli di bidangnya karena dia mencari
keuntungan dan pertumbuhan bisnisnya.
4) Tempat Kerja
Seorang entrepreneur memiliki sifat ramah, sehingga tempat kerjanya tidak terbatas. Dia
ingin membuat idenya sukses, jadi dia tidak punya masalah untuk berbagi tempat kerja
dengan rekan kerja. Dia juga terbuka untuk mengubah tempatnya sesuai kebutuhan.
Tetapi cara kerja seorang pengusaha berbeda. Dia bekerja di area yang luas di mana dia
dapat memisahkan departemen atau kantor rekan kerja dan mempromosikan hubungan
kerja tim antara karyawannya. Tujuannya adalah untuk membuat perusahaannya
memiliki reputasi yang baik dan mendapatkan lebih banyak keuntungan karena dia
memiliki lokasi tetap.
5) Keahlian
Sebagai seorang wirausahawan yang memiliki sifat encaustic, maka ia selalu siap
mengambil resiko, dan jika gagal dapat mengatasinya dan mencari solusi yang sesuai.
6) Adaptasi
Menurut entrepreneur, dunia berkembang sehari-hari, setiap hari berikutnya, ide, alat,
dan mesin baru diperkenalkan di dunia bisnis. Dan sebagai entrepreneur memiliki sifat
revolusioner dan dapat dengan mudah menerima perkembangan terkini serta dapat
mengatasi perubahan sehari-hari. Tetapi seorang pengusaha mengikuti cara-cara
tradisional, sehingga ia menghadapi banyak rintangan dan kesulitan dalam mengadaptasi
teknik-teknik baru untuk pembangunan.
7) Tujuan
seorang entrepreneur akan lebih peduli terhadap perubahan yang ada di sekitar. Karena
memang pada dasarnya seorang entrepreneur memang bertujuan untuk mengejar passion
dan tujuan akhir dari seorang entrepreneur nantinya akan memberikan suatu kesenangan
dan juga kepuasan tersendiri. tidak tertarik pada keuntungan yang didapat secara
finansial. Sedangkan untuk seorang pengusaha memiliki tujuan tertentu dalam
menjalankan bisnis. Di mana seorang pengusaha tersebut bertujuan untuk mendapat
keuntungan. Selain itu, keuangan yang didapatkan akan lebih stabil dan menjadi lebih
sukses. Namun keuntungan yang didapat dari seorang pengusaha tidak selamanya karena
bisa mendapatkan sebuah kerugian.
8) Segi Waktu
Seorang entrepreneur dalam perbedaannya dari segi waktu ini sangat suka untuk
membuang banyak waktu dalam mendapatkan ide baru. Karena seorang entrepreneur
ingin mendapatkan hasil produk dari ide yang dimiliki lebih sempurna. Di mana seorang
entrepreneur ini lebih mengutamakan masalah produk karena produk tersebut merupakan
karya yang harus dikembangkan.
Namun untuk seorang pengusaha lebih menghargai waktu dan tidak suka membuang
waktu lebih lama dalam mendapatkan ide. Karena memang seorang pengusaha tidak
ingin mencari ide namun lebih suka menggunakan ide yang sudah ada. Meskipun ide
tersebut sudah digunakan oleh pengusaha lainnya. Selain itu, seorang pengusaha lebih
memiliki sifat disiplin masalah pekerjaan.
9) Visi
Dari segi visi, seorang entrepreneur selalu berpikir untuk kondisi yang akan datang.
Sehingga selalu memiliki inspirasi untuk menciptakan suatu produk yang baru. Selain
itu, produk yang diciptakan juga memiliki jenis yang sama dengan produk yang dibuat
sebelumnya. Akan tetapi tetap memikirkan masalah profit yang didapat. Sedangkan visi
dari seorang pengusaha ini selalu lebih fokus terhadap apa yang sedang dikerjakan pada
saat sekarang ini. Karena memang dalam pikiran seorang pengusaha mengenai
bagaimana cara yang harus dilakukan dalam mencetak sebuah profit banyak. Sehingga
bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
4. Ringkasan proposal :
a. Latar Belakang : Wirausahawan adalah seorang yang inovatif,kreatif dan mampu
mewujudkan kreatifitasnya agar meningkatnya kesejahteraan diri dilingkungan dan
masyarakat dengan melakukan kombinasi-kombinasi baru kedalam bentuk praktek yang
menciptakan sebuah bisnis yang pastinya berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian
dengan bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara
mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Sebagai
seorang mahasiswa tentunya kita berkeinginan menjadi wirausahawan yang kreatif dan
inovatif,maka harus dikembangkan dengan berwirausaha. Wirausaha merupakan peluang
usaha untuk mengatasi masalah meningkatkannya pengangguran, selain
menguntungakan dari segi ekonomi sebagian dari kegiatan berwirausaha sangat
membantu usaha usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita sebagai seorang
mahasiswa harus menciptakan lapangan pekerjaan sendiri salah satunya adalah berbisnis
usaha angkringan. Angkringan menjadi sebuah alternatif dalam memenuhi kebutuhan
konsumsi masyarakat, biasanya angkringan ini lokasinya ada dipinggir pingir jalan
sehingga tidak sulit menemukannya. Alasan kenapa kami memilih usaha angkringan
adalah Karena ini adalah usaha dengan pasar yang tidak terbatas serta harga yang relatif
terjangkau untuk semua kalangan masyarakat membuat usaha ini dapat berkembang
secara pesat dan pastinya menguntungkan.

b. Produk yang di pilih :


 Menu Makanan
 Sosis Bakar
 Pentol Bakar
 Ceker
 Telur Puyuh
 Ati Ampela
 Nasi Bakar
 Kulit Ayam
 Tempe Bacem
 Tahu bacem
 Nugget
 Menu Minuman
 Es The
 Es jeruk
 Teh hangat
 Kopi
c. Lokasi : Rencana nya lokasi penjualan usaha kami berada di jl. Komyeos soedarso di
tepii jalan raya dan dekat dengan kampus upb. Lokasi pembuatan barang-barang nya
juga di perkirakan tidak jauh dari tempat penjualan. Karja jika terlalu jauh maka akan
sedikit susah.
Sasarn : semua kalangan masyarakat ( usia produktif)
d. Rekapitulasi keperluan modal awal

Rencana/Anggaran Penerimaan Dan Pengeluaran Rencana /


Anggaran awal
 Pengeluaran
1. Gerobak angkringan + kursi + terpal + tikar Rp 1.500.000
2. Sendok 2 lusin @ Rp 15.000 Rp 30.000
3. Gelas 2 lusin @ Rp 20.000 Rp 40.000
4. Garpu 6 pcs @ Rp 1500 Rp 9.000
5. Termos es 1 pcs @ Rp 40.000 Rp 40.000
6. Ceret 2 pcs@ Rp 20.000 Rp 40.000
7. Nampan 2 pcs @ Rp 4.000 Rp 8.000
8. Ember 1 pcs @ Rp 10.000 Rp 10.000
9. Tempat sampah 1 pcs @ Rp 15.000 Rp 15.000
Total Pengeluaran Rp 1.692.000

e. Cari dana hibah atau ikut kegiatan yang bisa menghasilkan uang
dari kampus. Misalnya ikut pkm.

f. Strategi pemasaran : online dan offline.

Anda mungkin juga menyukai