Ilmiah
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pegawaian saya
sendiri. Tidak ada pegawaian orang lain yang saya gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan
untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya
menyatakan dengan jelas bahwa saya pernah menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi
adanya plagiarisme.
Mata Kuliah
: Perilaku Organisasi
Dosen
:
Judul Makalah
: Peran Komunikasi Internal dalam
Efektivitas Kinerja
Organisasi pada UKM Roti Bakar Eddy
Nama Mahasiwa
NPM
Tandatangan
: Muhammad Firman
: 1206254832
:
Nama Mahasiwa
NPM
Tandatangan
Nama Mahasiwa
NPM
Tandatangan
: Roria Anggrina
:
:
BAB I
PENDAHULUAN
Roti bakar Eddy adalah UKM yang bergerak di bidang Kuliner .Berdiri
sejak tahun 1971. Dibelakang Universitas Al-Azhar Indonesia, Blok M, Jakarta
Selatan oleh bapak Eddy Supardi. Bapak Eddy memutuskan untuk berjualan
roti bakar karena di seputar komplek Universitas Al-Azhar Indonesia belum
ada yang menjual roti bakar.Alasan beliau berjualan roti bakar awalnya
adalah hanya untuk mengumpulkan uang untuk makan sehari-hari. Namun
karena didukung oleh lingkungan yang ramai dan usaha keras dari beliau,
akhirnya usaha Roti Bakar Eddy semakin hari semakin maju. Roti Bakar Eddy
kini sudah memiliki sembilan cabang yang tersebar di beberapa tempat yaitu
di Tanah Abang, Pondok Pucung, Ciledug, Blok M, H.Nawi, Pondok Gede,
Lenteng Agung, Margonda dan Cibubur. Saat ini, usaha Roti Bakar Eddy telah
dikelola oleh anak-anak dari bapak Eddy sendiri. Roti Bakar Eddy yang
berada di daerah Blok M telah dikelola oleh anak ke-4 dari bapak Eddy yang
bernama Ariyadi. Usaha roti Bakar Eddy yang dikelola oleh manajemen
Ariyadi memiliki konsep kaki lima karena ingin menjaga tradisi dan konsep
awal yang dijalani oleh ayahnya. Sedangkan untuk cabang-cabang yang
dikelola oleh ibu Risdiyanti (anak ke-2 daribapak Eddy) memiliki konsep yang
berbeda yaitu konsep semi resto. Ibu Risdiyanti memilih konsep tersebut
karena ia ingin agar pelanggan-pelanggan yang datang mendapatkan
suasana yang nyaman, tenang dengan harga yang murah.
Roti Bakar Eddy cabang Margonda yang berada di depok baru berdiri
sejak tahun 2013. Roti Bakar Eddy yang berada di depok merupakan cabang
kelima dari sembilan cabang. Cabang Margonda ini berada di bawah
naungan manajemen anak ke-2 bapak Eddy yaitu ibu Risdiyanti. Maka dari
itu,bila dilihat dari tempatnya memang seperti semi resto. Roti Bakar Eddy
cabang Margonda merupakan tempat yang memiliki pegawai paling banyak
yaitu 40 orang. Hari yang paling ramai akan pengunjung adalah saat hari
sabtu dan minggu. Shift yang diberlakukan di Roti Bakar Eddy cabang
Margonda dibagi menjadi tiga yaitu morning, middle, dan closing. Jumlah
pegawai yang diletakkan untuk shift sore adalah paling banyak dibandingkan
dengan shift lainnya karena sore hari, pengunjung yang datang lebih banyak
dibandingkan dengan pagi dan siang hari
Awalnya Roti Bakar Eddy hanya menjual roti bakar saja, namun seiring
dengan berjalannya waktu dan didukung oleh hasil inovasi dari
pengelolanya,akhirnya ada penambahan menu seperti nasi goreng,nasi
uduk,mie ayam, bihun,aneka jus, bakso dan lain-lain.Sedangkan untuk roti
bakarnya sendiri ada roti bakar standar (satu rasa), roti bakar medium (dua
rasa), roti bakar corned keju (keju+coklat+kacang+susu), roti bakar SE
(telur+kornet), roti bakar 2 kg (keju+kornet+telur), roti bakar Burju (tabor
keju) dan pisang bakar. Salah satu menu roti bakar favorit yang sering
dipesan oleh pengunjung adalah roti bakar keju dan roti bakar 2 kg.
Di tengah maraknya usaha roti bakar yang kini tersebar dimana-mana,
Roti Bakar Eddy tetap tidak kehilangan pelanggannya karena Roti Bakar Eddy
memiliki kelebihan atau ciri khas yang terletak pada ukuran roti yang
berbeda dari roti biasa, ukuran dari Roti Bakar Eddy cukup besar. Hal yang
membuat pelanggan menyukai Roti Bakar Eddy adalah karena rasa gurih
dari keju dengan tekstur rotinya yang lembut dan saat dihidangkan, kejunya
seperti meleleh dalam mulut memberikan sensasi tersendiri bagi pelanggan.
Roti Bakar Eddy tidak memesan roti dari tempat atau pabrik lain melainkan
memproduksi roti sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk.
Roti yang dibuat oleh Roti Bakar Eddy tidak menggunakan bahan pengawet
sehingga bila sudah tiga hari, roti akan mengeras. Kebersihan juga
merupakan kunci dari pihak manajemen untuk menjaga kualitas roti.
Logo dari Roti Bakar Eddy adalah tulisan huruf RB disertai bendera
yang bertuliskan Blok M yang terdapat di tengah-tengahhuruf R dan B. Selain
itu terdapat pula foto dari bapak Eddy di sebelah tulisan tersebut. Logo ini
sendiri dibuat agar para pelanggan dapat dengan mudah mengenali Roti
Bakar Eddy dan logo ini belum pernah mengalami perubahan sampai saat
ini.
Gaya manajemen yang digunakan oleh pemilik terhadap pegawai
adalah manajemen kekeluargaan sehingga tidak ada batasan, tetapi tetap
menjaga sopan santun dan saling menghargai satu sama lain. Roti Bakar
Eddy tidak menerima kerjasama dalam bentuk franchise karena faktor
kesiapan dan tanggungjawab. Hal-hal yang diprioritaskan oleh Roti Bakar
Eddy adalah peningkatan pelayanan, menjaga kualitas yang baik,
menyediakan kenyamanan serta lokasi yang mudah diakses bagi pelanggan.
Untuk menyelidiki proses manajemen inilah maka kami akan membahas
komunkasi Internal yang terjadi di dalam UKM Roti Bakar Eddy yang akan
kami paparkan lebih dalam di bab selanjutnya
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
a.
Pengertian Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami. Menurut para ahli yaitu Theodore M.
Newcomb, komunikasi adalah setiap bentuk komunikasi dipandang sebagai
suatu transmisi informasi, yang terdiri dari rangsangan yang diskriminatif,
dari sumber untuk penerima sedangkan menurut Rogers & O. Lawrence
Kincaid Komunikasi merupakan suatu interaksi dimana terdapat dua orang
atau lebih yang sedang membangun atau melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lain yang pada akhirnya akan tiba dimana mereka saling
memahami dan mengerti
b.
Pengertian Organisasi
Menurut Evert M. Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya
Communications in Organization, Organisasi adalah suatu sistem yang
mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,
melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas, sedangkan Robert
Bonnington dan Berverd E. Needles, Jr. dalam bukunya Modern Business:A
Systems Approach Organisasi adalah sarana dimana manajemen
Komunikasi Horizontal
Komunikasi Lateral
Komunikasi lateral yaitu komunikasi yang terjadi di antara para anggota dari
kelompok kerja yang sama, para anggota dari kelompok kerja pada level
yang sama, para manajerpada level yang sama, atau beberapa pegawai
yang setara.
d.
Mode Komunikasi
1.
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan cara tertulis atau
dengan cara lisan.
Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan dapat dilakukan dengan cara bertatap muka secara
langsung atau melalui sebuah alat misalnya berupa telepon, ataupun
menggunakan video conferencing.
Komunikasi melalui tulisan
Komunikasi secara tulisan meliputi surat, email, pesan singkat, dan banyak
metode lainnya yang menyampaikan tulisan dengan kata-kata atau symbol
2.
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah kebalikan dari komunikasi verbal yaitu suatu
proses dari komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya
tidak memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa
isyarat. Bentuk dari komunikasi nonverbal ini memakai gerakan seperti
misalnya: bahasa tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain
sebagainya. Berikut ini contoh komunikasi non verbal:
- Menggunakan bahasa tubuh, misalnya seperti dengan
bersalaman,sentuhan, menanguk-anggukkan kepala dan lain sebagainya.
- Dengan ekspresi wajah, misalnya dengan senyuman, tertawa dan lain
sebagainya.
- Menggunakan simbol atau lambang-lambang, misalnya seperti pada
pakaian yang digunakan menunjukan identitas pemakainya.
e.
Fungsi Komunikasi
Komunikasi melakukan empat fungsi utama di dalam kelompok atau
organisasi yaitu :
Pengendalian
Komunikasi membantu para pegawai mengkomunikasikan pegawaian yang
terkait dengan penyampaian keluhan, mengikuti deskripsi pegawaian
mereka atau mematuhi kebijakan perusahaan.
Motivasi
Komunikasi membantu meningkatkan motivasi dengan menjelaskan kepada
para pegawai mengenai apa yang harus mereka lakukan, seberapa baik
mereka dalam melakukannya, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan
kinerja mereka.
Pernyataan emosional
Komunikasi menyediakan pernyataan emosional dari perasaan dan
pemenuhan kebutuhan sosial.
Informasi
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan oleh para individu dan
kelompok untuk mengambil keputusan dengan mengirimkan data yang
diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan
f.
Penyaringan (filtering)
Suatu manipulasi informasi dari pengirim sehingga akan terlihat lebih
menyenangkan bagi si penerima. Level yang semakin vertikal dalam hierarki
organisasi, maka akan semakin membuka banyak kesempatan untuk
melakukan penyimpangan
Pemilihan persepsi
Menerima informasi berdasarkan pada kebutuhan mereka, motivasi,
pengalaman, latarbelakang, dan karakteristik personal lainnya. Menyeleksi
informasi sesuai kepentingannya dan keinginannya.
Informasi yang berlebihan
Suatu kondisi dimana informasi yang mengalir masuk melebihi kapasitas
pemrosesan dari seorang individu. Ketika berlebihan informasi, mereka
cenderung untuk memilih mengabaikan, melewati atau melupakannya.
Emosi
Seseorang yang berada dalam suasana hati yang negative lebih cenderung
untuk mengkritisi pesan dengan lebih terperinci sedangkan mereka yang
berada dalam suasana hati positif cenderung untuk menerima komunikasi
begitu saja.
Bahasa
Adanya penggunaan bahasa yang beragam dapat menjadi salah satu
hambatan dalam berkomunikasi.Adanya kesalahan dalam mengartikan katakata dan istilah-istilah juga dapat disebabkan adanya perbedaan bahasa
yang digunakan.
Kekhawatiran komunikasi
Adanya kesulitan dalam berbicara antar muka dengan orang lain atau
menjadi luar biasa cemas ketika mereka harus menggunakan telepon
merupakan beberapa contoh kekhawatiran dalam berkomunikasi.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Komunikasi Internal pada UKM Roti Bakar Eddy
Merujuk pada pertukaran informasi dan gagasan di dalam organisasi.
Komunikasi di antara anggota suatu organisasi penting untuk melakukan
fungsi secara efektif. Untuk mempertahankan arus informasi yang sehat,
menajer yang efektif menggunakan saluran komunikasi formal dan informal.
Menurut Lawrence D. Brennun bahwa komunikasi internal adalah upaya
Bakar Eddy). Proses komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah
ke atas.
Komunikasi dari pihak manajer yaitu para manajer cabang kepada pegawai
dan dari pegawai kepada manajer cabang . Dalam komunikasi vertikal, pihak
manajer memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasiinformasi, kepada para pegawainya.Baik juru masak, pramuniaga,maupun
cleaning service . Sedangkan para pegawai memberikan laporan-laporan,
saran-saran, pengaduan-pengaduan, pihak manajer.
2. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama
seperti dari para pegawai kepada pegawailainnya , manajer cabang kepada
manajer cabang lainnya . Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian
yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian . Komunikasi
lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode,
dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa
masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja
dan kepuasan kerja di dalam internal organisasi UKM Roti Bakar Eddy .
Komunikasi horizontal paling sering terjadi dalam rapat, pertemuan dan
training manajer cabang, interaksi pribadi para pegawai selama waktu
istirahat, obrolan di telepon, whatsapp dan memo, kegiatan sosial dan
lingkaran kualitas. Lingkaran kualitas adalah sebuah kelompok pegawai
sukarela yang berbagi wilayah tanggung jawab. Dalam komunikasi seperti ini
desas-desus cepat sekali menyebar dan menjalar, biasanya yang menjadi
perbincangan adalah masalah-masalah teknis pekerjaan atau tindakan pihak
pimpinan puncak yang kurang mengenakkan para pegawai .
Pemecahan masalah yang timbul akibat proses komunikasi dengan
jalur seperti itu adalah tugas public relations (kepala hubungan masyarakat)
yang diperani oleh manajer cabang. Tugas humas sebenarnya tidak hanya ke
luar (eksternal), tetapi juga ke dalam (internal). Oleh karena itu, ruang
lingkup kegiatan public relations terdapat apa yang disebut internal public
relations, yang diantaranya mencakup apa yang dinamakan employee
relations, yakni hubungan dengan pegawai. Dalam rangka pelaksanaan
employee relations ini, para manajer cabang UKM Roti Bakar Eddy
berinteraksi langsung ,bergaul dengan pegawai untuk menampung keluhan,
keinginan, atau apa saja yang mungkin berpengaruh pada pekerjaan an
kinerja mereka. Desas-desus yan menjalar dikalangan pegawai mengenai
suatu hal sering kali disebabkan oleh interprestasi yang salah. Tugas manajer
cabanglah untuk meluruskan, menetralisir, dan menganalisisnya sehingga
berada dalam proporsi yang sebenarnya.
Ada beberapa syarat-syarat komunikasi efektif dan bisa diterima oleh
pegawai yaitu yaitu : Pesan dapat dimengerti Pada saat keputusan diambil,
pegawai percaya bahwa komunikasi yang dilancarkan cocok dengan tujuan
organisasi, Komunikasi cocok dengan kepentingan pribadi pegawai Secara
mental dan fisik, pegawai mampu melaksanakannya Sistem dan proses
komunikasi organisasi seperti diuraikan diatas berlaku untuk jenis organisasi
ke pegawai apapun baik di perusahaan, jawatan, badan, lembaga, dan lainlain.
Peran Komunikasi Internal pada
pengendalian,pengawasan,motivasi, pengungkapan emosi dan
informasi pada UKM Roti Bakar Eddy
Fungsi Pengendalian dalam organisasi adalah Suatu proses
pemantauan prestasi dan pengambilan prestasi dan pengambilan tindakan
untuk menjamin hasil tindakan dan untuk menjamin hasil yang diharapkan.
Melihat kasus UKM Roti Bakar Eddy bahwa sikap dan tindakan pemilik (Bapak
Eddy Supardi) dan manajer cabang mengenai pentingnya pengendalian
internal
Organisasi ,efektivitas unsur pengendalian internal sangat ditentukan oleh
atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Sebagai contoh, dalam
pada suatu cabang UKM Roti Bakar Eddy yang manajer pusatnya
menganggap anggaran hanya sebagai alat untuk memenuhi akuntabilitas
keada pimpinan yaitu Pak Edy Supardi, bukan sebagai alat untuk
perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, lingkungan ini akan
mengakibatkan manajer cabang tidak serius dalam melaksanakan anggaran
organisasi. Lingkungan engendalian harus diberi tekanan perhatian, karena
berdasarkan kenyataan, justru lingkungan pengendalian ini yang mempunyai
dampak besar terhadap keseriusan pengendalian intern yang diterapkan di
dalam internal organisasi UKM Roti Bakar Eddy
Proses pengelolaan yang baik dalam sebuah organisasi seperti UKM
Roti Bakar Eddy seharusnya dimulai dengan perencanaan strategik
(strategic planning) yang didalamnya terjadi proses penetapan tujuan
organisasi dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan organisasi dan
penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan
perusahaan ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih,
manajer cabang untuk perubahan bahan dasar suatu menu, level motivasi
pegawai tersebut menentukan seberapa jauh ia akan meyakinkan manajer
cabang. Apakah pegawai tersebut hanya menyebutkan kebutuhan akan
perubahan tersebut dalam percakapan biasa, atau ia akan mempersiapkan
detail yang menunjukkan keunggulan sarannya tersebut . Seandainya
manajer cabang menyatakan bahwa perubahan bahan dasar menu adalah
membingungkan konsumen meskipun menghemat biaya bahan dasar
,apakah pegawai tersebut akan gigih mencoba untuk mendapatkan
implementasi perubahan tersebut atau menyerah walaupun dia sangat
percaya bahwa hal itu diperlukan.Misalnya, jika kompor dari salah seorang
pegawai rusak, apakah pegawai akan berhenti bekerja dan menunggu
manajer cabang untuk datang menyelesaikan permasalahan, atau ia
mencoba untuk memperbaiki kompor tersebut sendiri atau paling tidak
memberitahu rekan kerjanya tentang permasalahan tersebut.
Salah satu cara agar sebuah organisasi berbasis laba seperti UKM Roti Bakar
Eddy bisa lebih unggul maka digunakan hubungan dengan pelanggan yaitu
melayani segala kebutuhan pelanggan agar tercukupi. Pelanggan adalah
suatu aset perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan
kepada Pelanggan. Pelaku bisnis berusaha menciptakan loyalitas pelanggan
pelanggan tetap setia dengan roti bakar yang mereka nikmati selama ini.
Terciptanya loyalitas pelanggan disebabkan karena pelanggan merasa puas
atas pelayanan yang diberikan UKM Roti Bakar Eddy dirasa baik. Pihak
manajer cabang akan memberikan pelayanan
yang terbaik kepada pelanggannya, agar pelanggannya masih setia dan
cinta dengan
menumenu yang ditawarkan atau yang telah dinikmati oleh pelanggan
selama ini. Pelanggan merasa puas jika segala kebutuhannya selalu dilayani
dengan baik, dengan kepuasan pelanggan akan memberikan pengaruh
kepada menu yang ditawarkan.
Untuk menci.akan kepuasan pelanggan, maka perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang jasa pelayanan masyarakat harus menci.akan dan
mengolah suatu
sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih banyak dan juga memiliki
kemampuan
untuk mempertahankan pelanggan setia. Jadi perlu dipikirkan cara-cara yang
efektif untuk dapat memenangkan persaingan / kompetisi yang sedang
berlangsung
dengan program-program yang bersifat retain pelanggan.
Sebagai tolak ukur kualitas pelayanan terbagi dalam 5 (lima) prinsip, yaitu :
1) Reliabilitas (Reliability), adalah kemampuan untuk memberikan secara
tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada tamu.
2) Responsif (Responsiveness), adalah kesadaran atau keinginan untuk
cepat bertindak membantu tamu dan memberikan pelayanan yang tepat
waktu.
3) Kepastian/Jaminan (Assurance), adalah memberikan kepastian dan
jaminan akan kepuasan tamu.
4) Empati (Empathy), adalah memberikan perhatian individu tamu secara
khusus. Dimensi empati ini memiliki ciri-ciri : kemauan untuk melakukan
pendekatan, memberikan perlindungan dan usaha untuk mengerti
keinginan, kebutuhan dan perasaan tamu.
5) Nyata (Tangibles), adalah sesuatu yang tampak nyata, yaitu : penampilan
para pegawai, dan fasilitas-fasilitas fisik seperti peralatan dan
perlengkapan yang menunjang pelaksanaan pelayanan.
Dua unsur utama yang membentuk pelayanan yang berkualitas, yaitu :
1) Kualitas manusia atau perilaku pribadi adalah berkaitan dengan
bagaimana pegawai memberikan pelayanan dengan menggunakan
sikap, perilaku dan keterampilan berinteraksi dengan tamu. Untuk
memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam kualitas manusia tersebut,
cenderung dapat dikatakan bahwa kualitas manusia yang diperlukan
adalah manusia yang dapat memberi dan diberi serta dapat atau mau
mencintai dan dicintai.
2) Keterampilan atau keahlian adalah penguasaan terhadap unsur-unsur
tekhnik dan prosedur sistem pelaksanaan yang mapan dalam mentransfer
produk atau jasa.
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF
API pdfcrowd.com
Pembaharuan atau lebih di kenal dengan istilah berinovasi atau
mati adalah ungkapan yang sangat terkenal diterapkan pada dunia bisnis
perusahaaan. Aturan pertama saing industri internasional adalah inovasi.
Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan ketika perusahaan
berinovasi. Inovasi adalah penuh dengan ketidakpastian, masa depan
tidak dapat diprediksi, orientasi lemah atau organisasi dapat mengambil
semua upaya gagal, terutama ketika inovasi berfokus pada proses
teknologi dan rekayasa terdepan. Tapi apakah itu inovasi dalam bidang ini
memiliki kekuatan terbesar, memungkinkan respon yang lebih baik
kepada konsumen dan menambah nilai lebih kepada perusahaan, dan
karena itu ekonomi, seperti kasus informasi baru dan teknologi
komunikasi (TIK) di terakhir dekade.
menjadi hambatan yang lebih besar untuk proyek. Hal ini sesuai dengan
periode sekitar 6 sampai 12 bulan untuk proyek dapat memberikan hasil
yang nyata;
3. Aspek situasional: ketidakpastian politik dan ekonomi juga sering menjadi
penyebab terhambatnya inovasi, karena perusahaan harus memiliki
beberapa kondisi untuk memprediksi perilaku masa depan mikro dan
makroekonomi. Ketika adegan itu adalah mendung atau terlalu volatile,
perusahaan biasanya cenderung gagal untuk membuat taruhan pada
inovasi.
Inovasi adalah semakin hasil dari pendekatan sistematis dan
terencana di mana perusahaan harus mengambil keuntungan dari sinergi
tidak hanya internal tetapi juga saham pengetahuan di seluruh dunia,
kemajuan teknologi (Web) sekarang menyediakan cara yang mudah, dan
memungkinkan dimasukkannya pengetahuan baru dalam konteks bisnis
yang mengarah pada produk atau jasa baru.
Dari teori diatas, nampaknya . telah melakukan inovasi baru
yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, antara lain adalah
dengan pemesanan tiket melalui minimarket indomart, dan konter-konter
lainnya, bahkan dengan melalui online yang dapat di akses dimanapun
berada. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi yang dilakukan oleh .
dapat dirakan langsung oleh konsumen, sehingga pelayanan pada
konsumen dapat meningkat, layanan maksimum, untungpun juga
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF
API pdfcrowd.com
maksimum.
4. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi pegawai, adalah dengan
meningkatkan komunikasi informal. Uraikan hal tersebut seluas mungkin,
disertai dengan contoh !
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu
tindakan yang memungkinkan manusia mampu menerima dan
memberikan informasi ataupun pesan sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Komunikasi adalah penghubung semua interaksi
sosial. Apabila seseorang telah menjalin hubungan secara tetap,
maka sistem komunikasi yang dilakukan akan menentukan apakah
sistem tersebut dapat mempererat atau mempersatukan,
mengurangi ketegangan bahkan melenyapkan persengketan.
Komunkasi telah memperpendek jarak, menghemat biaya,
menembus ruang dan waktu. Komunikasi berusaha menjembatani
antara pikiran, perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia
luarnya. Komunikasi membangun kontak-kontak manusia
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF
API pdfcrowd.com
informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang
mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orangorang
dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi
konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan pegawai
(pegawai) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan,
jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau
organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif
ini, yaitu: atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran
manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu
mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi
atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan
mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya
perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
Namun demikian, sikap pegawai untuk menjalankan perintah
banyak bergantung pada: keabsahan pihak manajer dalam
penyampaikan perintah kekuatan pihak manajer dalam memberi sanksi
kepercayaan pegawai terhadap atasan sebagai seorang
pemimpin sekaligus sebagai pribadi tingkat kredibilitas pesan yang
diterima pegawai.
berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan
regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, pegawai
membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pegawaian
yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang
open in browser PRO version Are you a developer? Try out the HTML to PDF
API pdfcrowd.com
diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pihak manajer yang
lebih suka untuk mempersuasi pegawainya daripada memberi
perintah. Sebab pegawaian yang dilakukan secara sukarela oleh
pegawai akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar
dibanding kalau pihak manajer sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang
memungkinkan pegawai dapat dilaksanakan tugas dan pegawaian
dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan
khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, bulletin, iklan di
internet,) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran
komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama
masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan
darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan
keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri
pegawai terhadap organisasi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Nama
Jabatan
Margonda
: Rully
: Manajer cabang Roti Bakar Eddy cabang
Transkrip Wawancara
Q
: Bagaimana para pegawai mendapat arahan dari atasan dalam bentuk
komunikasi apa?
A
: Para pegawai mendapatkan arahan dari atasan dalam bentuk komunikasi
formal, yaitu biasanya dengan tatap muka secara langsung. Biasanya
dilakukan briefing secara global untuk semua pegawainya, selain itu juga
melalui panggilan secara langsung kepada masing-masing pribadi jika ada
yang harus disampaikan kepada pegawai tersebut misalnya adanya
kesalahan
pada
pegawai
yang
dianggap
penting
dan
harus
disampaikan.Kalau secara global dilakukan dengan briefing.Untuk ke
pusatnya biasanya dilakukan melalui berita acara atau menggunakan aplikasi
Whatsapp.
Q
: Bagaimana bentuk komunikasi formal disini? Melalui surat, tatap muka,
email, software atau ada yang lain?
A
: Komunikasi untuk ke pegawai (supervisor kepada pegawai) melalui tatap
muka. Biasanya dimulai dengan pendekatan, harus mengetahui karakteristik
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Q
A
Daftar Pustaka
Alwi, Hasan. 2007. KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.
http://www.e-jurnal.com/2013/12/macam-macam-komunikasi-menurut-paraahli.html
http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-komunikasi-menurutpara-ahli.html
Lena Satlita. 2002. Program Komunikasi Internal Untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan
Muhammad, Arini. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Robbbins dan Judge. 2015. PerilakuOrganisasi. Jakarta :SalembaEmpa
Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontoversi, Aplikasi .
Jilid I (terjemahan). Jakarta:PT Prenhallindo
Sofyan Amarta .2013. Komunikasi Internal dan Eksternal Studi Kasus pada PT
KAI
Suranto. 2003. Komunikasi Organisasi. Diktat. Yogyakarta: Politeknik PPKP.
Wayne, Pace & Faules, Don F. 1998. Komunikasi Organisasi (terjemahan).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wursanto. 1989. Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta: Penerbit Kanisius