Anda di halaman 1dari 21

UPAYAKU DALAM MENINGKATKAN

KEPEMIMPINAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajeman

Disusun Oleh

Kadek Reza Alit Sugiawan


Januarizky
Nuraprilianti
Ahmad Saepullah
Muhamad Ishaqul Adha
Rizky san kurnia rusti
Muhamad Nurfaizi
Ubaidillah Al Ihror

PROGRAM STUDI PENGANTAR MANAJEMEN

STIE GICI SCHOOL

BOGOR 2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat-Nya lah
akhirnya makalah “Kepemimpinan Dalam Pengambilan Keputusan Dalam Menjalankan Bisnis”
ini bisa terselesaikan. Kami harap, makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih juga
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah ini.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Intan Idianto selaku dosen pengantar
manejemen , semoga makalah ini bisa memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen. Kami
memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam kata, laporan, dan lain sebagainya. Kami
mengharapkan kritik dan saran demi penyusunan makalah yang lebih baik lagi.

Bogor, 10 Oktober 2021

2
Daftar Isi

BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
1. Pengertian Soft Skill...............................................................................................................5
2. Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Keberhasilan Pengelolaan..............9
3. Upaya Meningkatkan Kepemimpinan..................................................................................13
4. Kepemimpinan Efektif......................................................................................................... 16
BAB III........................................................................................................................................... 19
KESIMPULAN...............................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan merupakan masalah yang penting bagi suatu kelompok
atau organisasi kelembagaan. Hal ini dikarenakan pemimpin merupakan salah
satu faktor yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan suatu organisasi atau
lembaga tersebut mencapai tujuan. Pemimpin adalah seseorang yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi bawahan sehubungan dengan

tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Kepemimpinan bisa juga diartikan sebagai kekuatan atau
kemampua.untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang.
Kepemimpinan dalam pendidikan adalah segenap kegiatan dalam usaha mempengaruhi
personal di lingkungan pendidikan pada situasi tertentu agar mereka melalui usaha kerja sama dan
mau bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
Pemimpin dalam dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi disebut rektor. Ia
memiliki peranan penting karena mampu mempengaruhi, mengkoordinasi, membimbing dan
mengarahkan serta mengawasi semua personalia dalam hal yang ada kaitannya dengan kegiatan
yang dilaksanakan sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien
Sebagai pemimpin, rektor harus mampu mendorong semangat dan kepercayaan diri dosen, staf
dan mahasiswa/i dalam melaksanakan tugas masing-masing.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Soft Skill


Pada dasarnya, pengertian soft skill sendiri tidak jauh berbeda dengan bakat, namun dalam
bentuk yang berbeda satu sama lain. Atau dalam kata lain soft skill merupakan kemampuan
non teknis pada diri seseorang yang terlahir secara alami dan sangat penting dimiliki untuk
menjajaki dunia kerja. Karena soft skill terlahir secara alami, maka soft skill sendiri tidak bisa
dipelajari di bangku sekolah, pelatihan, atau kuliah seperti ilmu pasti.

Setelah mengetahui pengertian soft skill, tidak lengkap jika tidak mengetahui contoh dari
soft skill itu sendiri. Berikut ini adalah soft skill yang tidak bisa dipelajari baik di bangku
sekolah, pelatihan, atau kuliah yang sangat penting sekali dalam dunia kerja.

1. Pikiran Serta Perkataan yang Positif

Contoh soft skill yang pertama adalah pikiran serta perkataan internal yang positif.
Pikiran serta perkataan internal yang positif sendiri tentu sangat penting di dunia kerja. Hal
tersebut dikarenakan dunia kerja tentu sangat membutuhkan orang-orang atau karyawan yang
mempunyai pikiran serta perkataan internal yang positif untuk kemajuan atau keberhasilan dari
perusahaan.

Bukan hanya itu saja, pikiran serta perkataan internal positif mampu memberikan rasa
percaya diri pada seseorang atau karyawan. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah keuntungan
tersendiri bagi perusahaan. Maka dari itu, contoh soft skill yang satu ini sangat penting sekali
dimiliki oleh setiap orang.

2. Kemampuan Mendengar yang Baik

Kemampuan mendengar yang baik merupakan contoh dari soft skill yang selanjutnya.
Contoh soft skill yang satu ini sangat penting sekali dimiliki oleh setiap orang atau karyawan.

5
Karena dengan menjadi seorang pendengar yang baik, maka berbagai macam instruksi dari
atasan pun bisa dilakukan dengan baik pula. Sehingga kemajuan atau keberhasilan perusahaan
pun bisa diraih dengan cepat.

Contoh soft skill yang satu ini pun bukan hanya bagus dan bermanfaat bagi keberhasilan
dan kemajuan sebuah perusahaan. Lebih dari itu, kemampuan soft skill yang satu ini pun
bermanfaat bagi diri sendiri. Karena dengan menjadi pendengar yang baik, banyak sekali
manfaat yang akan didapatkan dari kemampuan soft skill itu sendiri.

3. Mempunyai Kemampuan dalam Memimpin

Mempunyai kemampuan dalam memimpin merupakan salah satu contoh soft skill yang
sangat penting sekali dimiliki oleh orang-orang yang ingin bekerja pada suatu perusahaan.
Karena kemampuan dalam memimpin sendiri sangat diperlukan bagi perusahaan. Jika setiap
karyawan mempunyai kemampuan dalam memimpin, maka mereka pun akan memimpin
sendiri dalam pekerjaan mereka masing-masing sehingga pekerjaan pun akan optimal.

4. Mudah Beradaptasi dengan Orang Lain

Mudah beradaptasi dengan orang lain menjadi salah satu soft skill yang selanjutnya.
Kemampuan yang satu ini tentu sangat diperlukan di dunia pekerjaan. Karena dengan
kemampuan mudah beradaptasi dengan orang lain akan mempermudah proses pekerjaan
berlangsung. Dengan begitu kemajuan serta keberhasilan suatu perusahaan pun akan mudah
didapatkan.

5. Mudah Berkomunikasi

Selain mudah beradaptasi dengan orang lain, mudah berkomunikasi pun menjadi salah
satu soft skill yang sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan atau bisnis yang sedang
dijalankan. Karena dengan kemampuan yang satu ini perusahaan atau bisnis bisa mendapatkan
relasi yang banyak dan besar. Dengan begitu perusahaan atau bisnis yang sedang dijalankan
pun akan cepat berkembang.

6. Kemampuan Mengatur Waktu

6
Kemampuan mengatur waktu menjadi salah satu soft skill yang sangat penting dimiliki
oleh setiap orang. Soft skill yang satu ini tentu mempunyai pengaruh besar baik bagi dunia
kerja maupun pada diri sendiri. Seseorang atau karyawan yang mempunyai soft skill
kemampuan mengatur waktu tentu akan lebih bertanggung jawab dengan pekerjaan yang
mereka dapatkan. Sehingga hasil dari pekerjaan itu pun akan menghasilkan pekerjaan yang
baik dan sesuai dengan target yang sudah ditentukan.

7. Tahu Kapan Harus Diam

Tahu kapan harus diam menjadi salah satu contoh soft skill yang terakhir. Pada umumnya,
orang yang sedang mengalami kondisi marah, kecewa, jengkel, maupun gundah akan
mengeluarkan kata-kata kasar secara spontan. Maka dari itu menguasai lidah pada saat kondisi
sedang tidak menyenangkan merupakan kemampuan soft skill yang sangat penting sekali.

Hal tersebut dikarenakan bisa menyelamatkan hubungan dengan klien potensial atau rekan
kerja yang sangat berpengaruh untuk berkembangnya perusahaan. Maka tidak heran jika soft
skill yang satu ini sangat berperan besar bagi sebuah perusahaan atau bisnis yang sedang
dijalankan.

Fungsi Soft Skill Bagi Pengembangan Bisnis

Dari pengertian serta beberapa contoh di atas tentu sudah bisa dilihat bagaimana fungsi
soft skill bagi pengembangan bisnis. Fungsi soft skill bagi pengembangan bisnis sendiri tentu
mempunyai peran serta pengaruh besar agar bisnis bisa berkembang.

Karena dengan karyawan yang mempunyai soft skill seperti contoh di atas, maka
perusahaan atau bisnis pun akan berkembang dengan pesat dan tentunya akan menguntungkan
bagi perusahaan atau bisnis yang dijalankan itu sendiri.

Manfaat Soft Skill Untuk Karier

1. Meningkatkan Networking

Dengan memiliki kemampuan soft skill yang terasah, akan relatif lebih mudah dalam
meningkatkan networking. Seiring meluasnya relasi atau networking, maka potensi

7
peningkatan karier Anda juga akan semakin besar karena perusahaan bisa memanfaatkan
jaringan yang Anda miliki untuk semakin memperlebar sayap bisnis.

2. Mempercepat Jenjang Karier

Berdasarkan pengalaman, pekerja atau karyawan sebuah perusahaan yang memiliki


kemampuan soft skill biasanya relatif lebih menonjol dibandingkan orang lain. Bahkan, Ada
yang berpendapat bahwa karyawan dengan kemampuan soft skill optimal mungkin lebih
dipilih untuk menjadi pemimpin walaupun kemampuan hard skillnya kurang optimal.

3. Mempunyai banyak Relasi

Kita bisa mempunyai banyak teman dan channel atau relasi dengan memiliki soft skill
yang baik. Dengan mempunyai banyak relasi, kita akan mudah dalam meminta bantuan untuk
mengembangkan bisnis dan usaha.

4. Mengembangkan Otak Kanan

Dengan soft skill, kita bisa lebih mengembangkan otak kanan, untuk mengelola emosi dan
bisa membuat kita berpikir kreatif dan inovatif dalam bekerja.

5. Membantu Mencapai Jenjang Karir

Memiliki banyak kemampuan personal membantu kita cepat mencapai jenjang karir yang
kita inginkan karena dengan mampu berpikir kritis dan analisis. Kita bisa menyelesaikan
masalah dengan cepat dan tepat disaat terjadi suatu konflik, sehingga menjadi poin tambahan
untuk kita.

6. Kestabilan Emosi dan Kesehatan

Stabilnya emosi kita termasuk dengan banyak tersenyum dan jarang sekali marah bisa
membuat kesan baik terhadap diri kita. Tidak hanya itu, kita juga akan terhindar dari penyakit
atau sulit sekali terserang penyakit, karena perasaan yang positif dan bahagia tanpa menyakiti
orang lain.

7. Mengendalikan Mood atau Perasaan

8
Selain itu, kita bisa mengendalikan mood kita dalam menjalani pekerjaan
dan bersosialisasi, sehingga membantu kita untuk tetap bersemangat.

Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Keberhasilan


Pengelolaan
Kepemimpinan dan Motivasi kerja merupakan sebahagian dari faktor penentu
kieberhasilan pengelolaan suatu organisasi atau sebuah lembaga perusahaan.. Dalam
pengelolaan kegiatan pembelajaran, peranan pimpinan atau manajer PKBM meupakan kunci
utama perputaran roda organisasi yang ada di lembaga tersebut. Apabila pola kepemimpinan
yang diterapkan oleh sang manajer mampu mengakomodir semua kebutuhan institusi, maka
boleh dikatakan bahwa roda organisasi itu dapat berputar dengan lancar. Sebaliknya bila
kepemimpinan yang dilakukan tidak memiliki arah yang jelas, pasti akan mempengaruhi
proses pencapaian tujuan organisasi atau lembaga.

Faktor penentu berhasil tidaknya pengelolaan PKBM yakni tumbuhnya motivasi kerja
yang positif di kalangan staf dan tenaga pendidik yang ada di PKBM yang bersangkutan
sebagaimana yang dikemukakan dalam teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah seni atau proses mempengaruhi orang-orang sehingga mereka mau
berjuang berkerja secara sukarela dan penuh antusias kearah pencapaian tujuan. Sedangkan
motivsi kerja adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keberhasilan pengelolaan adalah hasil yang dapat
diukur melalui proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan prestasi yang diraih.

Hasil analisis dilakukan penulis temukan bahwa pengaruh kepemimpinan terhadap


keberhasilan pengelolaan PKBM berkorelasi kuat, sedangkan motivasi kerja dengan
keberhasilan pengelolaan PKBM berkorelasi sedang. Jika kedua apek kepemimpinan dan
motivasi kerja digabungkan maka diperoleh koefisien korelasi yang cukup kuat, artinya
bahwa kedua faktor kepemimpinan, dan motivasi kerja secara bersama-sama dapat
menentukan keberhasilan pengelolaan PKBM.

Didalam setiap organisasi pastilah seorang pemimpin ingin organisasi yang dipimpinnya
berhasil, dan berkembang. Kunci keberhasilan seorang pemimpin bukanlah ketrampilan

9
manajemen dasar, tetapi leadership skill itu sendiri. Karena begitu banyak konsep yang keliru
tentang orang -- orang yang berhasil dimana bahwa mereka dapat mencapai apa yang mereka
capai karena mereka tidak mempunyai masalah. Tetapi itu tidak benar sama sekali.

Beberapa hal yang harus diperhatikan didalam Memimpin sebuah organisasi:

a. Dibangun Dalam Kepercayaan/keyakinan

Tugas dasar seorang pemimpin adalah untuk memahami dan menangani situasi para
karyawannya. Jadi, dengan memotivasi dan mendorong mereka untuk bekerja lebih keras,
pemimpin berhasil menciptakan kepercayaan pada mereka untuk mencapai pekerjaan
organisasi secara efektif dan efisien.

Sering kali, kita melihat pemimpin hanya menyediakan dukungan psikologis kepada para
karyawannya melalui perilaku mereka dan ekspresi dan gagal untuk mengenali kualitas dan
kemampuan masing-masing bawahannya. Namun, pemimpin yang efektif diperlukan untuk
mengidentifikasi kemampuan karyawan serta mendukung mereka dengan semua cara yang
memungkinkan.

b. Produktivitas

Inti dari suatu organisasi adalah dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan non-
manusia yang tersedia untuk menghasilkan kinerja yang efisien dan efektif. Ini hanya dapat
dicapai dengan mengalikan kemampuan dengan kemauan. Dalam hal ini peran seorang
pemimpin adalah meningkatkan produktivitas karyawan dengan menaikkan kemauan untuk
bekerja keras dan berkontribusi secara efisiensi.

Kepuasan Kerja

Menyediakan insentif dan kondisi kerja yang lebih baik meningkatkan kepuasan kerja
karyawan. Namun, ini kepuasan kerja sangat tergantung pada perilaku pemimpin terhadap
karyawan mereka.

10
Seorang pemimpin yang bossy mungkin bisa mendapatkan hasil pekerjaan seperti yang
diinginkan atas diri para karyawannya awal, tapi dengan berjalannya waktu, akan gagal untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan serta akan menghasilkan produktivitas rendah.

Di sisi lain, seorang pemimpin dengan kepedulian serta pemahaman terhadap keadaan
bawahannya mungkin akan menghadapi beberapa hambatan pada awalnya, tetapi dalam
jangka panjang, dia akan jauh lebih sukses. Jadi, pemimpin harus memastikan bahwa mereka
mengungkapkan perilaku yang dapat diterima oleh bawahan.

Dalam bisnis, kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan
yang dilaksanakan dalam bisnis yang dilakukan oleh pemimpin. Kepemimpinan itu sendiri
adalah aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

Keberhasilan suatu usaha tergantung dari faktor kepemimpinan dan Efektivitas tim kerja pada
karyawan, Seorang pemimpin diharapkan dapat berperan sebagai figure yang menggerakkan
bawahannya dan penuh inisiatif serta kecerdasan dalam pengambilan keputusan.

Kepemimpinan adalah fondasi terpenting sebuah organisasi. Kepemimpinan berbicara tentang


bagaimana seseorang dapat mempengaruhi dan menginspirasi orang lain bagaimana seseorang
bisa membuat orang lain mau belajar dan bekerja ekstra dengan ikhlas. Banyak orang
mengatakan, kemampuan memimpin berhubungan dengan bakat, tetapi yang pasti, kepemimpinan
adalah keterampilan yang perlu dilatih bukan hanya dipelajari ilmu dan teorinya.

Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin
organisasi, efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawannya mempengaruhi dan
mengarahkan para anggotanya

Seorang pemimpin berbeda dengan manajer, meskipun keduanya sama-sama memahami


bisnis organisasinya dengan baik. Seorang pemimpin bertanggung jawab dalam menciptakan
visi organisasi, konsep bisnis, rencana, serta program untuk mencapai target organisasi.
Sementara manajer bertanggung jawab dalam penerapan dan pencapaiannya

Ada perbedaan mendasar antara pemimpin dan manajer. Seperti yang sering kita dengar, “A

manager does things right. A leader does the right things.” Manajer bertugas membuat pekerjaan

11
menjadi efisien, sementara pemimpin membuat pekerjaan menjadi efektif. Manajemen
berbicara tentang “bagaimana”, sementara kepemimpinan berbicara tentang “apa dan
mengapa”. Kepemimpinan melakukan inovasi, sementara manajemen menerapkan aturan.
Manajemen berhubungan dengan sistem, kontrol, prosedur, struktur, serta kebijakan;
sedangkan kepemimpinan berbicara tentang manusia dan tentang kepercayaan

Tidak sedikit permasalahan yang harus dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan
bisnis. Peran penting seorang pemimpin perusahaan diperlukan untuk menyelesaikannya.
Tidak sekedar hadirnya seorang pemimpin namun yang benar-benar memahami bagaimana
menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu juga tetap mampu mendorong para bawahan
atau anak buah untuk tetap bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan. Jiwa kepemimpinan
memang tidak selalu harus dimiliki pemimpin perusahaan tersebut. Namun setiap orang yang
memperoleh tanggung jawab membawahi orang lain maka perlu meningkatkan kemampuan
leadership-nya. Hal ini diperlukan untuk mengelola bagaimana kerjasama antar anak buah
atau rekan kerja. Selain itu juga harus menemukan formula yang tepat untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan dan hal tersebut bisa dipahami dan dilakukan oleh anak buah dengan
baik.

Suatu organisasi dapat selalu hidup dan berkembang karena adanya keterlibatan seorang
pemimpin yang mampu menggerakkannya. Pemimpin adalah aktor yang memiliki peran besar
dalam sebuah organisasi. Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena adanya
upaya kerjasama antara pekerja, tim kerja dan kepemimpinan yang terdapat pada organisasi.
Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan erat antara kinerja pekerja, tim kerja, dan
pemimpin kerja yang terwadahi dalam kinerja organisasi. Dengan perkataan lain bila kinerja
para pekerja, tim kerja dan pemimpinnya baik, maka kemungkinan besar kinerja organisasi
akan lebih baik pula.

Ada beberapa kriteria orang-orang yang memang memiliki jiwa kepemimpinan atau
leadership. Mungkin anda memiliki salah satu diantaranya atau mungkin semuanya dari tiga
kriteria berikut ini yaitu :

Mampu memberikan inspirasi dan memberikan motivasi kepada orang lain misalnya kepada
bawahan.

12
Memiliki kemampuan yang membuat orang lain merasa segan sehingga ketika berada dalam
sebuah organisasi maupun perusahaan ia pun disegani baik oleh rekan kerja maupun rekan
bisnis.

Memiliki kewibawaan dan kebijaksanaan sehingga selain mampu menyelesaikan masalah


juga tetap disegani oleh para bawahan.

Setiap orang sebenarnya memiliki bakat kepemimpinan. Namun kesuksesannya tentu


tinggal bagaimana masing-masing orang tersebut mengembangkan bakat yang dimilikinya.
Pada dasarnya seorang pemimpin akan memberikan pengaruh terhadap orang-orang yang
dipimpinnya. Artinya bagaimana pengaruh pemimpin perusahaan terhadap perusahaannya
tersebut bisa dilihat bagaimana perkembangan perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya
tersebut. Apakah perusahaan mampu memiliki prestasi yang baik misalnya memberikan
banyak keuntungan atau justru mengalami kerugian. Keberhasilan atau kegagalan bisnis
perusahaan pasti akan berkaitan dengan pemimpin yang bersangkutan. Dengan demikian
leadership dalam bisnis merupakan suatu hal yang harus diperhatikan karena perannya tidak
bisa dianggap sebelah mata

Upaya Meningkatkan Kepemimpinan


Komunikasi yang Efektif

Komunikasi pada intinya adalah tentang mendengarkan dan mengerti apa yang lawan
bicara sampaikan kepada Anda dengan sungguh-sungguh. Fokus pada lawan bicara, dan
hindari berbagai macam gangguan. Sebagai seorang pemimpin, pastikan bahwa Anda selalu
memiliki komunikasi yang efektif dengan bawahan Anda.

Anda harus mendengarkan komplain, ide, atau hal lainnya yang berkaitan dengan
hapekerjaan yang mereka sampaikan dengan seksama. Kemudian pastikan pula bahwa
bawahan Anda menerima respon dari Anda. Berikan respon seefektif dan seefisien mungkin
atas apa yang mereka sampaikan. Hal ini akan menunjukka kepedulian Anda dan membangun
ikatan yang kuat dengan bawahan Anda.

Tentukan Target dan Buat Rencana untuk Mencapai Target

13
Target diperlukan, untuk memandu bawahan Anda dalam bekerja. Untuk itu tentukan
target yang jelas yang ingin dicapai oleh perusahaan atau divisi Anda dalam jangka waktu
tertentu kedepan. Ketika semua bawahan tau apa yang Anda inginkan dari mereka, dan apa
yang perlu mereka capai; memimpin mereka akan menjadi lebih mudah.

Tanpa target yang jelas serta rencana untuk mencapainya, semua pemimpin akan ‘tersesat’.
Oleh karena itu, Anda harus menyisihkan waktu untuk memikirkan target yang ingin Anda
capai bagi perusahaan atau divisi Anda. Kemudian buat rencana bagaimana cara mencapai
target yang telah ditentukan tersebut secara efektif dan efisien.

3. Buat Keputusan yang Tepat

pegawai biasanya mendapat promosi lebih tinggi jika ia memiliki kemampuan dalam
membuat keputusan yang tepat. Keputusan yang baik akan membuat perusahaan berkembang
maju, sebaliknya keputusan yang salah bisa membuat perusahaan merosot. Oleh sebab itu,
pastikan memilikirkan secara mendalam sebelum mengambil suatu keputusan.

Seorang pemimpin harus mampu membuat suatu keputusan. Jangan takut membuat
keputusan. Ketika membuat keputusan yang salah, Anda masih dapat menunjukkan tanggung
jawab dengan berusaha memperbaikinya. Namun jika tidak membuat keputusan sama sekali
malah akan membuat bawahan Anda dalam kebimbangan. Hal ini akan merusak kredibilitas
Anda sebagai seorang pemimpin di mata bawahan Anda.

Dalam mengambil sebuah keputusan, Anda bisa menanyakan 3 pertanyaan pada diri Anda:
Apakah keputusan ini yang terbaik? Mengapa ini keputusan terbaik? Keputusan apa yang akan
Anda lakukan ketika menghadapi permasalahan yang sama dilain waktu? Pertanyaan ini akan
membantu Anda merefleksi apakah keputusan yang akan Anda buat itu tepat atau tidak.

4. Perduli dan Motivasi Bawahan Anda

Ketika bawahan Anda merasakan kepedulian Anda terhadap mereka, akan lebih mudah
bagi meraka untuk respek pada Anda dan bekerja secara efektif sebagai bawahan Anda. Untuk
itu tunjukkan bahwa Anda benar-benar perduli pada bawahan Anda.

14
Anda juga perlu memberi mereka motivasi dengan meingspirasi bawahan Anda mengenai
apa yang sebaiknya dilakukan. Alih-alih mengeluh sepanjang waktu, dan memprediksi
scenario terburuk yang bisa terjadi. Senantiasa berikan energy positif pada bawahan Anda.

5. Tinggalkan Ego Anda di Rumah

Sebagai seorang pemimpin, Anda harus memperhatikan kepentingan perusahaan atau


divisi Anda secara keseluruhan. Bukan kepentingan pribadi Anda. Seorang pemimpin yang
menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi, akan kehilangan
rasa hormat dari bawahannya. Oleh sebab itu,tetaplah rendah hati dan dahulukan kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi Anda.

6. Bersemangat

Seorang pemimpin yang baik akan menginspirasi bawahannya dengan apa yang ia lakukan.
Jadilah contoh yang baik bagi bawahan Anda. Bersemangatlah dalam mencapai target dan
melakukan yang terbaik bagi perusahaan, dan tularkan semangat dan antusiasme tersebut pada
bawahan Anda. Sebab tindakan nyata akan jauh lebih baik dari pada kata-kata nasihat belaka.

7. Ketahui Kelebihan Anda dan Gunakan

Tidak ada seorang pemimpin yang sempurna. Kemampuan untuk menjadi seorang
pemimpin yang baik tidak didapatkan sedari lahir, diperlukan usaha, pengalaman, dan waktu
untuk mencapainya. Salah satu yang penting untuk Anda lakukan adalah mengetahui
kelebihan dan kekurangan diri Anda.

Setelah mengetahui kelebihan dan kemampuan terbaik yang Anda miliki, Anda bisa
memanfaatkannya untuk kepentingan pekerjaan Anda. Dan mengetahui kelemahan Anda akan
membuat Anda mengetahui apa yng harus ditingkatkan.

8. Akui Kesalahan dan Bertanggung Jawab

Semua pemimpin, termasuk pemimpin paling menginspirasi sekalipun pasti pernah


melakukan kesalahan. Anda tidak bisa mengulang hari, jadi hal yang terbaik yang dapat Anda
lakukan Andalah mengakui kesalahan tersebut.

15
Setelah itu, bertanggungjawablah dengan berusaha untuk memperbaiki kesalahan tersebut,
sehingga target yang telah sitentukan tetap dapat tercapai. Hal ini akan memberikan kesan
yang kuat bagi bawahan Anda, bahwa Anda tetap dapat memimpin dengan baik, meskipun
telah melakukan kesalahan.

9. Fokus Pada Hal Positif

perusahaan Anda menghadapi masalah, baik akibat masalah internal ataupun eksternal.
Hadapi masalah tersebut dan tetaplah optimis. Fokuslah pada hal positif yang mungkin terjadi.
Tularkan semangat dan energy positif pada bawahan Anda. Dengan demikian bawahan Anda
juga akan berfokus pada hal positif, sehingga akan tercipta atmosphere yang lebih baik.

10. Kembangkan Kemampuan dan Jangan Pernah Berhenti Belajar

Untuk terus meningkatkan kemampuan kepempinan atau leader skills yang Anda miliki,
Anda harus terus belajar. Anda bisa membaca artikel ataupun buku-buku mengenai
kepemimpinan di waktu senggang Anda, untuk mempelajari dan meningkatkan kemampuan
kepemimpinan Anda. Bagaimanapun yang namanya skil akan semakin baik bila terus di asah.
Semoga dengan begini, Anda menjadi pemimpin yang membawa kemajuan.

4. Kepemimpinan Efektif
Ada sejumlah pedoman dasar untuk menjadi pemimpin yang efektif.

1. Keluwesan.

Pemimpin yang luwes memiliki potensi menjadi efektif dalam sejumlah Situasi.
Kemampuan setiap pemimpin untuk mengubah gayanya pada situasi yang berbeda, akan
berbeda-beda. Dengan kata lain, efektivitas pemimpin tergantung pada bagaimana gaya
kepemimpinan mereka saling berkaitan dengan keadaan atau situasi. Pemimpin yang sukses
adalah pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya mereka Dengan kebutuhan situasi. Namun
dalam situasi arus kerja yang rutin, terstruktur dan Mantap, keluwesan kepemimpinan menjadi
tidak begitu penting.

2. Berorientasi pada pencapaian.

16
Pemimpin dituntut untuk mampu menetapkan sasaran menantang dan menunjukkan
kepercayaan diri bahwa mereka dapat mempercayainya. Dalam hal ini pemimpin adalah
seseorang yang menjadi kunci dalam menimbulkan motivasi, kepuasan dan kinerja bawahan yang
lebih baik. Mampu mempengaruhi jalur antara perilaku bawahan dan sasaran. Pada batas tertentu,
pemimpin adalah seorang pelatih yang merencanakan jalur realistik bagi tim. Bawahan yang
mengerjakan tugas pekerjaan tak rutin dan bekerja untuk pemimpin yang berorientasi pada
pencapaian merasa lebih yakin bahwa upaya mereka akan menyebabkan kinerja yang lebih baik.

3. Partisipasi.

Dalam hal ini pemimpin bertindak untuk meminta, menerima dan menggunakan saran
bawahan untuk membuat keputusan. Partisipasi lebih menekankan pada upaya meningkatkan
peluang bagi kepuasan pribadi bawahan. Membantu upaya bawahan untuk mencapai sasaran,
menolong mengurangi rintangan yang mengecewakan dalam upaya mencapai sasaran dan
memberi penghargaan atas pencapaian sasaran.

4. Transformasional.
Dalam hal ini pemimpin dituntut untuk mampu mendorong semangat, menggunakan
nilai-nilai, kepercayaan dan kebutuhan bawahan untuk menyelesaikan tugas. Dan mampu
melakukan dalam situasional yang sangat cepat berubah atau situasi yang penuh krisis.
Dengan kata lain mampu menampilkan atau menciptakan kepemimpinan yang kharismatik,
penuh inspirasi, stimulasi intelektual dan perasaan bahwa setiap bawahan diperhitungkan.

Ada beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan.

1. Persepsi yang tepat.

Persepsi memainkan peran dalam mempengaruhi efektivitas kepemimpinan. Para manajer


yang memiliki persepsi yang keliru terhadap pegawainya mungkin kehilangan peluang untuk
mencapai hasil optimal. Oleh karenanya ketepatan persepsi manajerial sangat penting, dan hal
itu begitu penting pada setiap model

situasional.

2. Tingkat kematangan.

17
Pemimpin dituntut untuk berkemampuan dan berkemauan mengambil tanggung jawab
untuk mengarahkan perilaku mereka sendiri dengan memperhatikan tingkat kematangan
dalam pengetahuan, keahlian dan pengalaman untuk melaksanakan pekerjaan tanpa
pengawasan ketat dan juga kemauan untuk melaksanakan pekerjaan itu. Bagaimana pun,
bawahan harus diberi perhatian serius ketika membuat pertimbangan tentang gaya
kepemimpinan yang dapat mencapai hasil yang diinginkan.

3. Hubungan seprofesi.

Pemimpin membentuk hubungan dengan pemimpin yang lain. Hubungan seprofesi ini
digunakan untuk tukar menukar pandangan, gagasan, pengalaman, dan saran-saran. Teman
seprofesi seorang pemimpin dapat memberikan dukungan dan dorongan semangat bagi
berbagai perilaku kepemimpinan, sehingga mempengaruhi pemimpin itu pada waktu yang
akan datang. Teman-teman seprofesi merupakan sumber penting tentang perbandingan dan
informasi dalam membuat pilihan dan perubahan gaya kepemimpinan.

4. Penilaian yang tepat terhadap tugas.

Para pemimpin harus mampu menilai dengan Tepat tugas yang dilaksanakan oleh
bawahan. Dalam situasi tugas yang tidak terstruktur, Kepemimpinan otokratik mungkin sangat
tidak sesuai. Para bawahan memerlukan garis Petunjuk, bebas bertindak, dan sumber daya
untuk menyelesaikan tugas itu. Pemimpin harus dapat dengan tepat menentukan kekurangan
tugas bawahan sehingga pilihan gaya kepemimpinan yang layak harus dilakukan.

18
BAB III

KESIMPULAN
Soft skill merupakan kemampuan non teknis pada diri seseorang yang terlahir secara
alami dan sangat penting dimiliki untuk menjajaki dunia kerja. Karena soft skill terlahir secara
alami, maka soft skill sendiri tidak bisa dipelajari di bangku sekolah, pelatihan, atau kuliah seperti
ilmu pasti, begitupun dengan kemampuan memimpin . Jadi pemimpin yg baik memiliki soft skill
dan kemampuan lainnya sehingga dapat mengarahkan dan menggerakkan para karyawan atau tim
dalam menjalankan tugas nya dengan baik dan dapat mencapai tujuan bersama.

19
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._PENDIDIKAN_MANAJEMEN_PERKA
NTORAN/197404122001121002

ADMAN_FUAD/Artikel%20Ilmiah/MENINGKATKAN%20profesionalitas%40kep emimpinan.pdf

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-soft-skill/

https://ejournal.upi.edu/index.php/pls/article/view/1000 https://www.simulasikredit.com/bagaimana-
meningkatkan-leadership-skill/ https://glints.com/id/lowongan/soft-skill/#.YUiZ1Lcxdkw

20
21

Anda mungkin juga menyukai