PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh Kelompok 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena kasih-Nya sehingga kami sekelompok dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas pak Pasheli selaku dosen
Pada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Selain itu pembuatan makalah ini juga juga
bertujuan guna menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dengan
membagikan ilmunya kepada kami di penulisan makalah ini hingga kami dapat dengan rampung
menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami menantikan kritik dan saran yang nantinya akan membangun kesempurnaan di
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………..……………………………………………iii
2.4 Hak dan Kewajiban warga negara menurut UUD 1945 ……..…..7
3.1 Kesimpulan………….……………………………………………….……..……………10
DAFTAR PUSTAKA…………………….…………………..………………………………..12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum Negara dan Konstitusi merupakn dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Bahkan ,setelah abad pertengahan yang ditandai dengan ide demokrasi dpat
dikatakan tanpa konstiyusi Negra tidak mungkin berbentuk.Konstitusi merupakan hukum
dasarnya suatu Negara. Dasar-dasar penyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi
sebagai hokum dasar.Negara yang berlandas kan kepada suatu konstitusi dinamakan Negara
konstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal sebagai Negarakonstitusional
maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-sifat dancirri-ciri dari
konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut gagasantentang konstitusionalisme.
Konstitusionalisme sendiri merupakan suatu ide,gagasan, atau paham. Oleh sebab itu, bahasan
tentang negara dan konstitusi padabab ini terdiri atas konstitusionalisme, konstitusi Negara,
UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia, dan Sistem ketatanegaraan Indonesia.
Warga negara memiliki peran yang penting bagi keberlangsungan sebuah negara. Oleh
karena itu, hubungan antara warga negara dan negara sebagai institusi yang menaunginya
memiliki aturan atau hubungan yang diatur dengan peraturan yang berlaku di negara tersebut.
Agar dapat memiliki status yang jelas sebagai warga negara, pemahaman akan pengertian,
sistem kewarganegaraan serta hal-hal lain yang menyangkut warga negara hendaknya menjadi
penting untuk diketahui. Dengan memiliki status sebagai warga negara, orang memiliki
hubungan dengan negara. Hubungan ini nantinya tercermin dalam peran, hak dan kewajiban
secara timbal balik antara warga negara dengan negaranya,
Terbentuknya negara indonesia di latar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa, sudah
sejak lama indonesia menjadi incaran banyak negara. atau bangsa lain, karena potensinya yang
besar dilihat dari wilayah yang luas dengan kekayaan alam yang banyak, kenyataannya
ancaman datang tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti setelah
perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam
juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang ideologis. Meski demikian, bangsa
Indonesia memegang suatu komitmen bersama untuk tegaknya NKRI. Dorongan kesadaran
negara yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia
yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai, salah satu
unsur penting dalam membangun masyarakat demokratis ke dalam peranan negara, negara
demokratis adalah yang ikut terlibat dalam pertumbuhan masyarakat demokratis, pada saat
yang sama masyarakat demokratis harus bersinergi dengan negara dalam membangun
peradaban demokrasi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
PEMBAHASAN
2.1 Peran Konstitusi dalam Kehidupan Bernegara
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai
pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi
Indonesia. Hampir setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi
tersebut telah dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang jelas, konstitusi adalah
perangkat negara yang perannya tak bisa dipandang sebelah mata.
Di dalam sebuah negara, pastilah terdapat konstitusi karena konstitusi adalah hal paling
fundamental yang mengatur jalan nya sebuah pemerintahan. Selain itu konstitusi juga
mengatur tugas atau pembagian wewenang/kekuasaan diantara legislatif, eksekutif dan
Yudikatif. Indonesia memiliki konstitusi yaitu Undang Undang Dasar tahun 1945, maka
Undang-undang 1945 inilah yang menjadi landasan atau acuan dalam menjalankan kegiatan
pemerintahan. Selain itu undang undang 1945 ini adalah sumber hukum tertinggi dari negara
Indonesia. Undang-undang dasar atau konstitusi negara tidak hanya berfungsi membatasi
kekuasaan pemerintah, akan tetapi juga menggambarkan struktur pemerintahan suatu
Negara.
1. UUD 1945: yaitu konstitusi pertama yang ada di Indonesia. Konstitusi ini berbentuk
tertulis yang memuat hukum dasar negara Indonesia yang dalam dokumen formal. UUD
1945 ini berlaku pada 18 Agustus 1945–27 Desember 1949.
2. Konstitusi RIS 1949: setelah UUD 1945 berakhir kemudian diberlakukan Konstitusi RIS
1949. Konstitusi ini juga merupakan konstitusi tertulis karena dalam bentuk dokumen.
Konstitusi RIS berlaku mulai 27 Desember 1949–17 Agustus 1950.
3. UU Sementara 1950: yaitu konstitusi yang berlangsung dari 17 Agustus 1050–5 Juli 1959.
Sama dengan dua jenis konstitusi sebelumnya, Undang-Undang Sementara 1950 juga
merupakan bentuk konstitusi tertulis.
4. UUD 1945: yaitu konstitusi yang berlaku hingga sekarang. Konstitusi yang berbentuk
tertulis dan memuat hukum dasar dan pedoman dalam pembentukan peraturan.
Indonesia juga termasuk salah satu negara yang menerapkan konstitusi dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam hal ini, konstitusi yang dianut Indonesia
tidak lain adalah Undang-Undang Dasar 1945. UUD 1945 memuat dasar-dasar dan tujuan
negara yang dibentuk pada awal pemerintahan Indonesia.
Berikut beberapa peran konstitusi dalam kehidupan bernegara yang perlu diketahui :
Sebagai anggota dari negara maka warga negara memiliki hubungan atau dengan
negara. Hubungan warga negara dengan negara terwujud dalam partisipasi, identitas, dan
bentuk-bentuk hak dan kewajiban antara keduanya. Maksudnya adalah warga negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap negara dan begitu juga sebaliknya.
Orang-orang yang tinggal di wilayah negara, tetapi bukan warga negara dari negara itu
tidak memiliki hubungan timbal balik dengan negara tersebut. Setiap negara berdaulat hanya
menetukan siapa-siapa yang menjadi warga negaranya. Negara tidak terkait oleh negara lain
dalam menetukan kewarganegaraan. Begitu sebaliknya negara lain juga tidak berhak
menentukan atau ikut campur dalam menentukan kewarganegaraan suatu negara. Negara
Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Ketentutuan negara itu
tercantum dalam pasal 26 UUD 1945. Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada
kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan
sebagainya.
Adapun Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: "Hak adalah kuasa untuk
menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu. dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.
Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan
Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Contohnya: melaksanakan tata tertib dil sekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas
yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.
Penjelasan:
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika
keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika
keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya.
Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan
kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak
dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak
bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun
rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan
materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum
mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus
bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang”.
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
– Menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: Segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
Pembelaan negara”.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis.”
– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. Menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Hak dan Kewajiban telah
dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai
kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu. Pada ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur
dengan undang-undang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap Warga Negara Indonesia ( WNI ) memiliki hak dan kewajiban . Hak
adalah sesuatu yang harus/mutlak dimiliki atau diperoleh oleh setiap individu,
sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus/mutlak dilakukan. Hak
seseorang dibatasi oleh hak orang lain dan dibatasi oleh kewajiban yang harus
dilakukan oleh orang yang bersangkutan. Karena itu, walaupun hak
merupakan suatu keharusan yang mutlak dimiliki, tetapi hak tersebut ada
batasannya. Hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia telah diatur dalam
UUD 1945. Pada Pasal 28, menetapkan hak warga dan penduduk untuk
berserikat dan berkumpul atau mengeluarkan pikiran dengan lisan atau pun
tulisan, syarat-syaratnya diatur dalam undang-undang. Pasal ini
menggambarkan bahwa negara Indonesia memiliki sifat demokrasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unikom.ac.id/34962/1/12.%20Hubungan%20Negara%20dengan%20Warga
%20Negara.ppt
https://123dok.com/document/qm6n5d5y-hak-kewajiban-warga-negara-indonesia-berdasarkan-
uud.html
https://nurulhaj19.wordpress.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia/
http://www.ilmusiana.com/2015/04/fungsi-negara-paling-lengkap.html?m=1
https://www.academia.edu/43523988/MAKALAH_HUBUNGAN_NEGARA_DAN_WARGA_NEGARA
https://m.merdeka.com/jateng/tujuan-konstitusi-di-indonesia-ketahui-jenis-dan-fungsinya-kln.html?
page=3
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732