Anda di halaman 1dari 15

TINJAUAN KELEMBAGAAN NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR

1945

Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Tata Negara
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Idzam Fautanu, M.Ag

Oleh :

Muhammad Agpa Nugraha 1223030072

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

BANDUNG

2023
i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Swt, karena atas berkah limpah curah

dari nikmatnya kita senantiasa masih diberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan ini

dengan penuh keberkahan nikmat yang dilimpahkan oleh-Nya kepada seluruh hamba-Nya.

Shalawat salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, sang

pemimpin umat yang semoga kita semua tetap patuh dan taat terhadap risalah yang

disyiarkannya kepada kita semua yang kelak dapat menjadi syafa’at penolong kita di hari akhir

kelak.

Adapun banyak ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Idzam Fautanu, M.Ag selaku

dosen pengampu dalam mata kuliah Hukum Tata Negara yang senantiasa telah memberikan

pengajaran serta bimbingannya, tak lupa juga kepada rekan-rekan seperjuangan kelas HTN 3B

yang mana memberikan sumbangsihnya kepada penulis, sehingga tulisan makalah yang

berjudul “ Tinjauan Kelembagaan Negara Menurut Undang-Undang Dasar 1945”, dapat

terselesaikan dengan tepat hingga pada waktunya.

Dalam penulisan ini tentunya penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan dibandingkan kelebihan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis

terbuka akan saran serta kritik yang diharapkan dengan kritik atau saran tersebut bisa

menjadikan penulisan ini menjadi lebih baik lagi, dan dari adanya penulisan makalah ini dapat

memberikan manfaat baik kepada penulis maupun pembaca sekalian.

Bandung, 15 Oktober 2023

Penulis
ii

DAFTAR ISI

TINJAUAN KELEMBAGAAN NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR 1945................................. 1


KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
A. Definisi Lembaga Negara............................................................................................................. 3
B. Macam-macam Lembaga Negara di Indonesia ........................................................................... 4
C. Wewenang dan Fungsi Lembaga Negara di Indonesia ................................................................ 7
BAB III .................................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 11
B. Saran ............................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 12
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga negara merupakan salah satu organisasi-organisasi yang berada dalam

cakupan lingkup kenegeraan, yang mana kaitannya dengan negara ini sendiri sangat

erat karena Lembaga-lembaga ini sendiri mempunyai peranan yang sangat sentral

dalam menunjang berjalannya suatu negara aturan yang terkait di dalamnya, seperti

pada umumnya montesqiue pernah menjabarkan konsep mengenai pembagian-

pembagaian organ kelembagaan negara yang mana konsep itu sering dikenal dengan

konsep “ trias politika”. Di Indonesia sendiri menganut sistem demokrasi yang mana

konsep ini dimaknai sebagai moda transportasi berjalannya suatu negara. Adapun dari

Lembaga-lembaga tersebut mempunyai tupoksi serta peranannya masing-masing yang

satu dari kesatuannya berkaitan sehingga jika satu Lembaga tidak berjalan dengan

optimal maka negara tersebut tidak dapat berjalan secara optimal sebagaimana

hakikatnya.

Adapun dari adanya penulisan makalah ini penulis ingin membahas secara

eksplisit apa saja macam-macam tugas serta wewengan kelembagaan negara menurut

UUD 1945 beserta temuan permasalahannya yang nantinya akan diulas lebih lanjut

dalam penulisan makalah ini.


2

B. Rumusan Masalah

Adapun berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, untuk

rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apa definiisi dari lembaga negara ?

2. Apa saja macam-macam Lembaga negara yang terdapat di Indonesia ?

3. Apa saja tugas-tugas dan kewenangan lembaga di Indonesia yang sesuai menurut

ketetapan Undang-Undang Dasar 1945 ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, didapatkan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui macam-macam lembaga negara di Indonesia.

2.Untuk mengetahui maccam-macam dari lembaga negara yang terdapat di Indonesia.

3.Untuk mengetahui tugas dan kewenangan embaga negara di Indonesia sesuai

Undang-Undang Dasar 1945.


3

BAB II

A. Definisi Lembaga Negara

Sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh J.H.A Logeman mengenai hukum tata

negara itu sendiri yang dimana menurutnya, “ Hukum tata negara merupakan suatu hukum

yang mengatur organsisasi negara, negara merupakan organsiasi dari jabatan-jabatan.1. Karena

bahwasannya dalam hal ini negara merupakan organisasi yang terdiri dari fungsi-fungsi dalam

hubgungannya satu degan yang lainnya maupun dalam keseluruhannya, yang dalam secara

yuridisnya hukum tata negara meliputi baik persoonler maupun gebiedsleer.

Menrutu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lembaga sendiri diartikan sebagai , “

badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan

suatu usaha, dan pola perilaku manusaia yang mapan yang terdiri atas interaksi sosial yang

berstruktur disatu kerangka nilai yang relevan.2

Sedangkan menurut salah satu pakar hukum tata negara yakni H.A.S Natabaya

menuturkan, bahwasannya “badang negara” mempunyai makna yang esensinya kurang lebih s

ana, yang dari berbagai istilahnya digunakan untuk menyebutkan suatu organisasi yang tugas

dan fungsinya menyelenggarakan pemerintahan negara.

Jika ditarik lebih jauh dalam pembahasannya, konsepsi lembaga negara menurut

(Ahmad Sukardja) yang menyatakan, untuk melaksanakan fungsi negara, maka dibentuklah

alat perlengkapan negara atau dalam Bahasa lain disebut sebagai lembaga-lembaga negara.

1
2
H.A.S. Natabaya, “Lembaga (tinggi) Negara Menurut UUD 1945” dalam Refly Harun, dkk (editor), menjaga denyut
Konstitusi, Refleksi Satu Tahun Mahkamah Konstitusi, (Jakarta:Konstitusi Press, 2004),hlm. 60-61. Sebagaimana dikutip oleh
Patrialis Akbar, LembagaLembaga Negara Menurut UU NRI Tahun 1945, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 1
4

Pada prinsipnya organisasi (lembaga) negara itu terdiri dari tiga kekuasaan yakni sejalan

dengan konsepsi “trias politica” yang dikemukakan oleh Montesquie dan Jhon Locke yang

berfokus terhadap pembagian kekuasaan yang terdiri dari : legislatif, eksekutif, dan yudikatif.3

B. Macam-macam Lembaga Negara di Indonesia

Dengan adanya keberadaan organ atau lembaga negara yang diatur dalam konstitusi

ataupun undang-undang dasar suatu negara, menurut Hans Kelsen “ negara hanya dapat

bertindak melalui organ-organnya (the state acts only through its organ), yang dimana

keseluruhan organ negara merupakan bagian-bagian dari negara sebagai organisasi namun hal

ini masing-masing dari lembaga tersebut mempunyai peranan dalam menjalankan fungsi

tertentu tetapi saling berhubugnan, oleh karena itu diperlukanlah pengaturan dan pemahaman

yang tepat agar benar-benar berjalan sebagai suatu sistem.4

Selain itu juga lembaga-lembaga negara diklasifikasikan kedudukannya, seperti

menurut Georg Jelinek menggolongkan lembaga negara menjadi dua, yaitu;

1. Lembaga negara langsung (mittebare organ) dan negara yang tidak langsung, dalam

ukuran ini sendiri yang membedakan kedua hal tersebut ditentukan oleh langsung

atau tidaknya pembentukan alat perlengkapan negara yang dimaksud oleh konstitusi.

Lembaga negara langsung menentukan ada atau tidaknya keberadaan lembaga

negara yang tidak langsun bergantung nantinya kepada lembaga langsung.

2. Lembaga negara utama (main state) yaitu lembaga negara yang dibentuk untuk

menjalankan salah satu cabang kekuasaan negara, dan organ negara penunjang atau

lembaga negara pendukung yang dibentuk untuk memperkuat lembaga negara utama.

3Etsuko Sugawara and Hiroshi Nikaido, ‘Hukum Tata Negara Dan Hukum Administrasi Negara Dalam Prespektif Fifih
Siyasah’, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58.12 (2014), 7250–57
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25246403%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC42
49520>.
4
Jimly Asshiddiqie, dalam Jimly Assiddiqie, ibid., h. x
5

Meskipun dalam perkembangannya seperti di negara yang menjalankan sistem

pemerintahan secara demokrasi, hal ini dirasa tidak cukup hanya dengan

mengandalkan lembaga-lembaga negara yang dibentuk untuk melanksanakan

cabang kekuasaan yang secara desentralisasi seperti konsep yang dipaparkan

oleh Montesquieu yang berkenaan dengan Trias Politik yang di dalamnya

mencakup pembagian ekses legislative,eksekutif,dan yudikatif.

Adapun untuk macam-macam lembaga negara di Indonesia yang berdasarkan

dengan Undang-Undang Dasar 1945 antara lain sebagai berikut;

1. Lembaga Negara sebelum Perubahan Undang-Undang Dasar 1945

Seiring berjalannya waktu dari waktu pastinya dalam suatu aturan yang

berkenaan dengan konstitusi tidak selamanya tetap, seperti halnya

undang-undang dasar 1945 yang sering mengalami perubahan ataupun

amandemen, dari hal ini ada beberapa lembaga negara yang secara

beriringan ada, akan tetapi setelah pengesahan Undang-Undang dasar

1945 tidak ditemuinya istilah “lembaga negara” istilah yang ada pada

saat itu hanyalah badan, semisal Badan Kehakiman (Pasal 24 UUD

1945), selain itu juga adan Pemeriksa keuangan (Pasal 23 Ayat (5) UUD

1945), dan setelah itu istilah lembaga negara dijumpai dalam dua

ketetapan MPRS yakni, TAP MPRS Nomor X 1996 mengenai

Kedudukan semua lembaga-lembaga tingkat pusat dan daerah pada

posisi dan fungsi fungsi yang diatura dalam UUD 1945. Selanjutnya

diatur dalam Tap MPRS RI Nomor XIV 1996 mengenai Pembentukan

Panitia Ad Hoc MPRS yang bertugas melakukan penelitian Lembaga-

Lembaga negara.

2. Lembaga Negara Setelah Perubahan Undang-Undang Dasar 1945


6

Pada Perubahan Ketiga UUD 1945 yang berlangsung pada tahun

2001, ketentuan Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 mengalami perubahan, Hukum

Tata Negara Indonesia yang semula berbunyi, “Kedaulatan berada di tangan

rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat,”

menjadi, “Kedaulatan berada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut

Undang-Undang Dasar.” Dengan demikian Indonesia tidak lagi menganut

prinsip supremasi parlemen, melainkan prinsip supremasi konstitusi.

Sejalan dengan itu terbit Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003 tentang

Peninjauan Kembali Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan

Tahun 2002. Pada Pasal 1 angka 4 Ketetapan MPR tersebut, “Ketetapan

MPR Nomor III/MPR/1978 tentang Kedudukan dan Hubungan Tata Kerja

Lembaga Tertinggi Negara dengan/atau Antar Lembaga-Lembaga Tinggi

Negara,” dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Dalam UUD NRI Tahun 1945 dijumpai istilah “badan” (Bab VIIIA,

Pasal 23E, Pasal 23F, dan Pasal 23G mengenai Badan Pemeriksa

Keuangan), dan istilah “lembaga negara” (Pasal 24C ayat (1), yang

menyatakan bahwa salah satu kewenangan MK adalah mengadili dan

memutus sengketa kewenangan antar “lembaga negara” yang

kewenangannya diberikan oleh UUD 1945).

Menurut Jimly Asshiddiqie, ada lebih dari 34 lembaga negara yang

keberadaannya disebutkan dalam UUD NRI Tahun 1945. Ke 34 lembaga

negara tersebut dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan hierarkinya.

Berdasarkan fungsinya, lembaga negara ada yang bersifat utama (primer)


7

dan ada lembaga negara yang bersifat sekunder (penunjang). Dengan

demikian berdasarkan fungsinya, ada lembaga negara utama atau primer

(primary constitutional organs), 115 BAB VII Lembaga Negara (Institusi-

Institusi yang dibentuk Guna Melaksanakan Fungsi Negara) dan ada

lembaga negara pendukung atau penunjang.

C. Wewenang dan Fungsi Lembaga Negara di Indonesia

Sebagai negara demokrasi, pemerintahan Indonesia menerapkan teori trias

politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang

yang memiliki kedudukan sejajar.96 Ketiga bidang tersebut yaitu :

1. Legislatif bertugas membuat undang undang. Bidang legislatif adalah Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR). 2. Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan

undang-undang. Bidang eksekutif adalah presiden dan wakil presiden beserta

menterimenteri yang membantunya. 3. Yudikatif bertugas mempertahankan

pelaksanaan undang-undang. Adapun unsur yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung

(MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK). Lembaga-lembaga negara Indonesia

diposisikan sesuai dengan ketiga unsur di depan.

Berikut adalah nama lembaga-lembaga negara hasil amandemen UUD 1945

fungsi, tugas dan wewenangnya.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Anggota MPR terdiri atas anggota

DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum untuk masa jabatan

selama lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru

mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang

paripurna MPR.Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan sebagai

lembaga tertinggi negara.


8

Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen maka

MPR termasuk lembaga negara.98 Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR

amandemen mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :

1) mengubah dan menetapkan undang-undang dasar; 2) melantik presiden dan

wakil presiden; 3) memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya

menurut undang-undang dasar.

Selain itu ada juga fungsi serta wewenang dari Dewan Pewakilan Rakyat (DPR)

yang antara lain sebagai berikut:

1) Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat undang-

undang. 2) Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk

menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 3) Fungsi

pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan pengawasan terhadap

pemerintahan yang menjalankan undang-undang.

Presiden dan Wakil Presiden Presiden adalah lembaga negara yang memegang

kekuasaan eksekutif yaitu presiden mempunyai kekuasaan untuk menjalankan

pemerintahan. Presiden mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan

sekaligus sebagai kepala negara..

menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Presiden mempunyai wewenang sebagai berikut:

1) membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan Dewan

Perwakilan Rakyat. 2) mengangkat duta dan konsul. Duta adalah perwakilan negara

Indonesia di negara sahabat. Duta bertugas di kedutaan besar yang ditempatkan di ibu

kota negara sahabat itu. Sedangkan konsul adalah lembaga yang mewakili negara

Indonesia di kota tertentu di bawah kedutaan besar kita. 3) menerima duta dari negara
9

lain 4) memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga negara

Indonesia atau warga negara asing yang telah berjasa mengharumkan nama baik

Indonesia. Sebagai seorang kepala pemerintahan, presiden mempunyai kekuasaan

tertinggi untukmenyelenggarakan pemerintahan negara Indonesia.

Mahkamah Agung Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang

memegang kekuasaan kehakiman. Perlu diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat

dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha

negara Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut: 1)

berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di

bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya

yang diberikan oleh undang-undang; 2) mengajukan tiga orang anggota hakim

konstitusi; 3) memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan

rehabilitasi.

Mahkamah Konstitusi Sejarah berdirinya lembaga Mahkamah Konstitusi (MK)

diawali dengan diadopsinya ide MK (Constitutional Court) dalam amandemen

konstitusi yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun

2001 sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal

7B Undang-Undang Dasar 1945 hasil Perubahan Ketiga yang disahkan pada 9

Nopember 2001. Ide pembentukan MK merupakan salah satu perkembangan pemikiran

hukum dan kenegaraan modern yang muncul di abad ke-20.

Puncaknya terjadi pada tahun 2001 ketika ide pembentukan MK diadopsi

dalam perubahan UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR, sebagaimana dirumuskan

dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2) dan Pasal 24C UUD 1945 dalam Perubahan
10

Selanjutnya untuk merinci dan menindaklanjuti amanat Konstitusi tersebut, Pemerintah

bersama DPR membahas Rancangan Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi.

1) Terciptanya prinsip ”pemisahan Kekuasaan(separation of law) dan cheeks

and balance” sebagai pengganti system supremasi parlemen yang berlaku pada masa

sebelumnya. Pergumulan Peran Pemerintah dan Parlemen dalam Sejarah: Telaah

Perbandingan Konstitusi Berbagai 2) Mengontrol peranan hukum dari proses produk

keputusan politik yang hanya didasarkan pada prinsip The rule of majority(suara

terbanyak), yang senyatanya berdasar suka atau tidak suka bukan atas dasar keadilan.

3) Mengawal (the guardian) dan mengawasi normanorma hukum dasar yang

terkandung dalam UUD 1945. Pasal 24C Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945

menetapkan bahwa Mahkamah Konstitusi (Constitutional Court) merupakan salah satu

lembaga negara yang mempunyai kedudukan setara dengan lembaga-lembaga negara

lainnya, ditambah dengan Komisi Yudisial Komisi Yudisial adalah lembaga negara

yang mempunyai wewenang berikut ini:

1) mengusulkan pengangkatan hakim agung; 2) menjaga dan menegakkan

kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Anggota Komisi Yudisial harus

mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas

dan kepribadian yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan

diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR.


11

BAB III
A. Kesimpulan

1. Lembaga negara merupakan salah satu organisasi-organisasi yang berada dalam cakupan

lingkup kenegeraan, yang mana kaitannya dengan negara ini sendiri sangat erat karena

Lembaga-lembaga ini sendiri mempunyai peranan yang sangat sentral dalam menunjang

berjalannya suatu negara aturan yang terkait di dalamnya.

2. Di Indonesia sendiri menganut sistem demokrasi yang mana konsep ini dimaknai sebagai

moda transportasi berjalannya suatu negara. Dengan adanya lembaga-lembaga seperti yang

terbagi kepada pembagian kekuasaan nya seperti : Legistlatif, Eksekutif, dan Yudikatifnya

yang terbagi kedalam beberapa cabang organ negara yang sesuai dengan Undang-Undang

Negara Republik Indonesia 1945.

3. Dengan adanya lembaga-lembaga tersebut diharapkan bisa menjadi angin segar untuk

berjalannya roda pemerintahan negara ini dengan secara optimal dan maskimal sesuai

tujuan Undang-Undang Dasar 1945.

B. Saran

Dengan adanya kepenulisan itu diharapkan bisa memberikan manfaat kepada pembaca

yang diharapkan dapat membuka insight baru dalam memahami bagaimana lembaga itu sendiri

berjalan dengan wewenang dan fungsinya secara nyata dengan mengacu kepada hierarki

perundang-undangan yang berlaku.


12

DAFTAR PUSTAKA
(Nurdiyana et al., 2022; Safira, 2014)(Ayu & Rachmi, 2022; Munir, 2005)Ayu, G., & Rachmi, K. (2022).
Sistem Penyelenggaraan Negara Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Materi.
Dr.Tundjung.Herning Sitabuana, S.H.C.N, M. H. (2008). No TitleМаркетинг по Котлеру.
Munir, E. (2005). Laporan Akhir Pengkajian Hukum Tentang Hubungan Lembaga Negara Pasca
Amandemen Uud1945 Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Badan Pembinaan Hukum
Nasioanal Tahun 200. Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia, 16.
Nurdiyana, P. :, Ichwani, S., Utami, S., & Haryati, A. (2022). Hukum Tata Negara ii HUKUM TATA
NEGARA (Issue 1). www.unpam.ac.id
Safira, M. E. (2014). Hukum Tata Negara Dalam Bingkai Sejarah Dan Perkembangan Ketatanegaraan
di Indonesia. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 5(2), 40–51.
H.A.S. Natabaya, “Lembaga (tinggi) Negara Menurut UUD 1945” dalam Refly Harun, dkk (editor), menjaga
denyut Konstitusi, Refleksi Satu Tahun Mahkamah Konstitusi, (Jakarta:Konstitusi Press, 2004),hlm. 60-61.
Sebagaimana dikutip oleh Patrialis Akbar, LembagaLembaga Negara Menurut UU NRI Tahun 1945, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2013), h. 1
Etsuko Sugawara and Hiroshi Nikaido, ‘Hukum Tata Negara Dan Hukum Administrasi Negara Dalam
Prespektif Fifih Siyasah’, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58.12 (2014), 7250–57
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25246403%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlere
nder.fcgi?artid=PMC4249520>.

Anda mungkin juga menyukai