1945
Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum Tata Negara
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Idzam Fautanu, M.Ag
Oleh :
BANDUNG
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur marilah kita panjatkan kepada Allah Swt, karena atas berkah limpah curah
dari nikmatnya kita senantiasa masih diberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan ini
dengan penuh keberkahan nikmat yang dilimpahkan oleh-Nya kepada seluruh hamba-Nya.
Shalawat salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, sang
pemimpin umat yang semoga kita semua tetap patuh dan taat terhadap risalah yang
disyiarkannya kepada kita semua yang kelak dapat menjadi syafa’at penolong kita di hari akhir
kelak.
Adapun banyak ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Idzam Fautanu, M.Ag selaku
dosen pengampu dalam mata kuliah Hukum Tata Negara yang senantiasa telah memberikan
pengajaran serta bimbingannya, tak lupa juga kepada rekan-rekan seperjuangan kelas HTN 3B
yang mana memberikan sumbangsihnya kepada penulis, sehingga tulisan makalah yang
Dalam penulisan ini tentunya penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dibandingkan kelebihan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis
terbuka akan saran serta kritik yang diharapkan dengan kritik atau saran tersebut bisa
menjadikan penulisan ini menjadi lebih baik lagi, dan dari adanya penulisan makalah ini dapat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cakupan lingkup kenegeraan, yang mana kaitannya dengan negara ini sendiri sangat
erat karena Lembaga-lembaga ini sendiri mempunyai peranan yang sangat sentral
dalam menunjang berjalannya suatu negara aturan yang terkait di dalamnya, seperti
pembagaian organ kelembagaan negara yang mana konsep itu sering dikenal dengan
konsep “ trias politika”. Di Indonesia sendiri menganut sistem demokrasi yang mana
konsep ini dimaknai sebagai moda transportasi berjalannya suatu negara. Adapun dari
satu dari kesatuannya berkaitan sehingga jika satu Lembaga tidak berjalan dengan
optimal maka negara tersebut tidak dapat berjalan secara optimal sebagaimana
hakikatnya.
Adapun dari adanya penulisan makalah ini penulis ingin membahas secara
eksplisit apa saja macam-macam tugas serta wewengan kelembagaan negara menurut
UUD 1945 beserta temuan permasalahannya yang nantinya akan diulas lebih lanjut
B. Rumusan Masalah
dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, untuk
3. Apa saja tugas-tugas dan kewenangan lembaga di Indonesia yang sesuai menurut
C. Tujuan Penulisan
BAB II
Sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh J.H.A Logeman mengenai hukum tata
negara itu sendiri yang dimana menurutnya, “ Hukum tata negara merupakan suatu hukum
yang mengatur organsisasi negara, negara merupakan organsiasi dari jabatan-jabatan.1. Karena
bahwasannya dalam hal ini negara merupakan organisasi yang terdiri dari fungsi-fungsi dalam
hubgungannya satu degan yang lainnya maupun dalam keseluruhannya, yang dalam secara
Menrutu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) lembaga sendiri diartikan sebagai , “
badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan
suatu usaha, dan pola perilaku manusaia yang mapan yang terdiri atas interaksi sosial yang
Sedangkan menurut salah satu pakar hukum tata negara yakni H.A.S Natabaya
menuturkan, bahwasannya “badang negara” mempunyai makna yang esensinya kurang lebih s
ana, yang dari berbagai istilahnya digunakan untuk menyebutkan suatu organisasi yang tugas
Jika ditarik lebih jauh dalam pembahasannya, konsepsi lembaga negara menurut
(Ahmad Sukardja) yang menyatakan, untuk melaksanakan fungsi negara, maka dibentuklah
alat perlengkapan negara atau dalam Bahasa lain disebut sebagai lembaga-lembaga negara.
1
2
H.A.S. Natabaya, “Lembaga (tinggi) Negara Menurut UUD 1945” dalam Refly Harun, dkk (editor), menjaga denyut
Konstitusi, Refleksi Satu Tahun Mahkamah Konstitusi, (Jakarta:Konstitusi Press, 2004),hlm. 60-61. Sebagaimana dikutip oleh
Patrialis Akbar, LembagaLembaga Negara Menurut UU NRI Tahun 1945, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 1
4
Pada prinsipnya organisasi (lembaga) negara itu terdiri dari tiga kekuasaan yakni sejalan
dengan konsepsi “trias politica” yang dikemukakan oleh Montesquie dan Jhon Locke yang
berfokus terhadap pembagian kekuasaan yang terdiri dari : legislatif, eksekutif, dan yudikatif.3
Dengan adanya keberadaan organ atau lembaga negara yang diatur dalam konstitusi
ataupun undang-undang dasar suatu negara, menurut Hans Kelsen “ negara hanya dapat
bertindak melalui organ-organnya (the state acts only through its organ), yang dimana
keseluruhan organ negara merupakan bagian-bagian dari negara sebagai organisasi namun hal
ini masing-masing dari lembaga tersebut mempunyai peranan dalam menjalankan fungsi
tertentu tetapi saling berhubugnan, oleh karena itu diperlukanlah pengaturan dan pemahaman
1. Lembaga negara langsung (mittebare organ) dan negara yang tidak langsung, dalam
ukuran ini sendiri yang membedakan kedua hal tersebut ditentukan oleh langsung
atau tidaknya pembentukan alat perlengkapan negara yang dimaksud oleh konstitusi.
2. Lembaga negara utama (main state) yaitu lembaga negara yang dibentuk untuk
menjalankan salah satu cabang kekuasaan negara, dan organ negara penunjang atau
lembaga negara pendukung yang dibentuk untuk memperkuat lembaga negara utama.
3Etsuko Sugawara and Hiroshi Nikaido, ‘Hukum Tata Negara Dan Hukum Administrasi Negara Dalam Prespektif Fifih
Siyasah’, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58.12 (2014), 7250–57
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25246403%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC42
49520>.
4
Jimly Asshiddiqie, dalam Jimly Assiddiqie, ibid., h. x
5
pemerintahan secara demokrasi, hal ini dirasa tidak cukup hanya dengan
Seiring berjalannya waktu dari waktu pastinya dalam suatu aturan yang
amandemen, dari hal ini ada beberapa lembaga negara yang secara
1945 tidak ditemuinya istilah “lembaga negara” istilah yang ada pada
1945), selain itu juga adan Pemeriksa keuangan (Pasal 23 Ayat (5) UUD
1945), dan setelah itu istilah lembaga negara dijumpai dalam dua
posisi dan fungsi fungsi yang diatura dalam UUD 1945. Selanjutnya
Lembaga negara.
2001, ketentuan Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 mengalami perubahan, Hukum
Dalam UUD NRI Tahun 1945 dijumpai istilah “badan” (Bab VIIIA,
Pasal 23E, Pasal 23F, dan Pasal 23G mengenai Badan Pemeriksa
Keuangan), dan istilah “lembaga negara” (Pasal 24C ayat (1), yang
politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan menjadi tiga bidang
DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum untuk masa jabatan
selama lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru
mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang
Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen maka
MPR termasuk lembaga negara.98 Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR
wakil presiden; 3) memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
Selain itu ada juga fungsi serta wewenang dari Dewan Pewakilan Rakyat (DPR)
undang. 2) Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak untuk
Presiden dan Wakil Presiden Presiden adalah lembaga negara yang memegang
Perwakilan Rakyat. 2) mengangkat duta dan konsul. Duta adalah perwakilan negara
Indonesia di negara sahabat. Duta bertugas di kedutaan besar yang ditempatkan di ibu
kota negara sahabat itu. Sedangkan konsul adalah lembaga yang mewakili negara
Indonesia di kota tertentu di bawah kedutaan besar kita. 3) menerima duta dari negara
9
lain 4) memberi gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan lainnya kepada warga negara
Indonesia atau warga negara asing yang telah berjasa mengharumkan nama baik
dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha
negara Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut: 1)
rehabilitasi.
konstitusi yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun
2001 sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal
dalam perubahan UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR, sebagaimana dirumuskan
dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2) dan Pasal 24C UUD 1945 dalam Perubahan
10
and balance” sebagai pengganti system supremasi parlemen yang berlaku pada masa
keputusan politik yang hanya didasarkan pada prinsip The rule of majority(suara
terbanyak), yang senyatanya berdasar suka atau tidak suka bukan atas dasar keadilan.
terkandung dalam UUD 1945. Pasal 24C Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945
lainnya, ditambah dengan Komisi Yudisial Komisi Yudisial adalah lembaga negara
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Anggota Komisi Yudisial harus
dan kepribadian yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan
BAB III
A. Kesimpulan
1. Lembaga negara merupakan salah satu organisasi-organisasi yang berada dalam cakupan
lingkup kenegeraan, yang mana kaitannya dengan negara ini sendiri sangat erat karena
Lembaga-lembaga ini sendiri mempunyai peranan yang sangat sentral dalam menunjang
2. Di Indonesia sendiri menganut sistem demokrasi yang mana konsep ini dimaknai sebagai
moda transportasi berjalannya suatu negara. Dengan adanya lembaga-lembaga seperti yang
terbagi kepada pembagian kekuasaan nya seperti : Legistlatif, Eksekutif, dan Yudikatifnya
yang terbagi kedalam beberapa cabang organ negara yang sesuai dengan Undang-Undang
3. Dengan adanya lembaga-lembaga tersebut diharapkan bisa menjadi angin segar untuk
berjalannya roda pemerintahan negara ini dengan secara optimal dan maskimal sesuai
B. Saran
Dengan adanya kepenulisan itu diharapkan bisa memberikan manfaat kepada pembaca
yang diharapkan dapat membuka insight baru dalam memahami bagaimana lembaga itu sendiri
berjalan dengan wewenang dan fungsinya secara nyata dengan mengacu kepada hierarki
DAFTAR PUSTAKA
(Nurdiyana et al., 2022; Safira, 2014)(Ayu & Rachmi, 2022; Munir, 2005)Ayu, G., & Rachmi, K. (2022).
Sistem Penyelenggaraan Negara Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Materi.
Dr.Tundjung.Herning Sitabuana, S.H.C.N, M. H. (2008). No TitleМаркетинг по Котлеру.
Munir, E. (2005). Laporan Akhir Pengkajian Hukum Tentang Hubungan Lembaga Negara Pasca
Amandemen Uud1945 Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Badan Pembinaan Hukum
Nasioanal Tahun 200. Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia, 16.
Nurdiyana, P. :, Ichwani, S., Utami, S., & Haryati, A. (2022). Hukum Tata Negara ii HUKUM TATA
NEGARA (Issue 1). www.unpam.ac.id
Safira, M. E. (2014). Hukum Tata Negara Dalam Bingkai Sejarah Dan Perkembangan Ketatanegaraan
di Indonesia. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 5(2), 40–51.
H.A.S. Natabaya, “Lembaga (tinggi) Negara Menurut UUD 1945” dalam Refly Harun, dkk (editor), menjaga
denyut Konstitusi, Refleksi Satu Tahun Mahkamah Konstitusi, (Jakarta:Konstitusi Press, 2004),hlm. 60-61.
Sebagaimana dikutip oleh Patrialis Akbar, LembagaLembaga Negara Menurut UU NRI Tahun 1945, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2013), h. 1
Etsuko Sugawara and Hiroshi Nikaido, ‘Hukum Tata Negara Dan Hukum Administrasi Negara Dalam
Prespektif Fifih Siyasah’, Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58.12 (2014), 7250–57
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25246403%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlere
nder.fcgi?artid=PMC4249520>.