Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novia Ananda

NIM : E041201058

CONTOH HASIL ANALISIS DENGAN PENELITIAN YANG ADA


• Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
• Visi dan tujuan dari dokumen The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM),
yaitu Princples and Standards for School Mathematics, semua siswa harus mendapatkan
kesempatan untuk mempelajari, mengapresiasi, dan menerapkan skill-skil, konsep-konsep,
dan prinsip-prinsip matematika baikdidalam ataupun diluar sekolah (Wahyudin, 2008:4).
Standar NCTM (Van deWalle, 2008:4) sebagai standar utama dalam pembelajaran
matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah (problem solving), kemampuan
komunikasi (communication), kemampuan koneksi (connection), kemampuan penalaran
(reasoning), dan kemampuan representasi (representation). Kelima standar tersebut
mempunyai peranan penting dalam kurikulum matematika.
• Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang
mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak
tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat
model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
• Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan
masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah
kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.
Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
• Pembelajaran matematika dengan pendekatan kotekstual atau realistic memberikan peluang
pada siswa untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika. Dalam menyelesaikan suatu
masalah yang dimulai dari masalah-masalah yang dapat dibayangkan oleh siswa, siswa diberi
kebebasan menemukan strategi sendiri, dan secara perlahan-lahan guru membimbing siswa
menyelesaikan masalah tersebut secara matematis formal melalui matematisasi horisontal dan
vertikal.
• Ada istilah kontekstual dan juga ada istilah realistik. Pada pembelajaran matematika istilah
kontekstual dikenal sebagai pendekatan Contextual Teachingand Learning atau yang lebih
dikenal dengan pendekatan CTL dan realistic dikenal sebagai pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME) dan di Indonesia dikenal dengan istilah Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
• Menurut pandangan konstruktivistik bahwa perolehan pengalaman seseorang itu dari proses
asimilasi dan akomodasi sehingga pengalaman yang lebih khusus ialah pengetahuan tertanam
dalam benak sesuai dengan skemata yang dimiliki seseorang. Skemata itu tersusun dengan
upaya dari individu siswa yang telah bergantung kepada skemata yang telah dimiliki
seseorang (Ernest dalam Hudoyo,1998: 4-5).

Anda mungkin juga menyukai