1. perbedaan belajar, mengajar, membelajarkan dan mendidik.
1) belajar adalah aktivitas ke arah perubahan (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) melalui interaksi individu terhadap lingkungan. Contoh: peserta didik yang membaca sebuah buku dan menanyakan kepada pendidik tentang hal yang belum ia pahami, setelah kegiatan tersebut peserta didik mengalami perubahan dalam pengetahuannya dari yang belum tahu menjadi tahu. 2) mengajar adalah suatu kegiatan menyampaikan pengetahuan atau informasi dari seorang pendidik kepada peserta didik. Contoh: Pendidik yang menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya tentang Aljabar kepada peserta didik. 3) membelajarkan adalah suatu kegiatan yang dilakukan pendidik untuk membuat peserta didik mau belajar. Contoh: Pendidik menggunakan media pembelajaran dan mengajak peserta didik terjun ke lapangan agar peserta didik tertarik dan mau untuk belajar. mendidik adalah suatu proses menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pelajaran (transfer of value). Contoh: ketika seorang pendidik memberikan materi tentang sejarah perjuangan dalam meraih kemerdekaan, maka pendidik juga perlu untuk menanamkan nilai-nilai yang berhubungan dengan materi tersebut, seperti patriotisme, persatuan, nasionalisme.
2. hambatan penerapan model pembelajaran inquiry dan problem based learning.
1) Inquiry. selama ini peserta didik telah terbiasa menerima informasi dari pendidik. peserta didik akan merasa ragu dalam bertindak untuk mencari informasi dan mengolahnya untuk kemudian membuat simpulan berdasarkan versi mereka sendiri. Contoh: pada proses pembelajaran PPKn. pendidik memberikan persoalan tentang salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia. Pada proses pembelajaran ini peserta didik mungkin merasa ragu untuk mencari,mengolah informasi dan memberikan kesimpulan sesuai dengan versi peserta didik sendiri. 2) Problem based learning. hambatan pada model pembelajaran PBL adalah kurangnya waktu proses pembelajaran. model PBL membutuhkan lebih banyak waktu untuk menghadapi persoalan yang diberikan, sementara waktu pelaksanaan pembelajaran harus disesuaikan dengan kurikulum. Contoh: dalam pelajaran matematika. Pendidik memberikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari. peserta didik akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menentukan teori matematika mana yang sesuai untuk memecahkan persoalan tersebut.