Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN LIMBAH DAUN GUNA MENINGKATKAN

KREATIVITAS ANAK-ANAK DI DUSUN SALAK MELALUI


SOSIALISASI ECOPRINT

Yuliansyah, S.Pd.,M.Pd.1, Fhadinda Hizza Raphasya2


Universitas Negeri Yogyakarta

Email: fhadindahizza.2019@uny.ac.id

ABSTRAK
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang diikutsertakan
oleh mahasiswa perguruan tinggi yang memadukan antara pendidikan dan pengajaran,
penelitian serta pengabdian kepada masyarakat sekaligus dalam suatu kegiatan. KKN
terintegrasi dengan PK ini dilaksanakan mulai dari Juli – Desember. Kegiatan KKN ini
berlokasikan di Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa
Tengah. KKN bertujuan untuk memberikan pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk
pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial kemasyarakatan. Serta membantu
masyarakat dalam melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan pemberdayan di lokasi
KKN tersebut. Berdasarkan tujuannya, penerjunan mahasiswa KKN diharapkan dapat
membantu masyarakat setempat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dan
memberikan solusi bagi permasalahan tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat serta menjadikan kegiatan KKN lebih bermakna. Berdasarkan hasil
observasi yakni kurangnya pemanfaatan daun sebagai bahan baku untuk menciptakan produk
yang bernilai estetis dan ekonomis, diadakanlah program kerja utama individu yaitu
Sosialisasi Ecoprint sebagai bentuk pemanfaatan limbah daun guna meningkatkan kreativitas
anak-anak di Desa Tubokarto. Metode yang digunakan dalam program ini diantaranya adalah
metode pendekatan yang meliputi ceramah dan diskusi yang dilaksanakan pada kegiatan
sosialisasi pengetahuan tentang ecoprint. Serta metode workshop melalui bentuk sosialisasi,
pelatihan, dan pendampingan pembuatan ecoprint hingga evaluasi dan monitoring. Melalui
sosialisasi ecoprint ini anak-anak menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif serta lebih belajar
untuk menumbuhkan sikap mencintai lingkungan alam sekitar dengan memanfaatkan limbah
daun menjadi produk yang memiliki nilai tersendiri.

Kata kunci: KKN, Sosialisasi Ecoprint, Limbah Daun, Kreativitas..

PENDAHULUAN adalah dengan memanfaatkan limbah


dedaunan yang ada di lingkungan sekitar
Indonesia merupakan negara yang
yang dapat diolah menjadi berbagai produk
kaya akan flora dan fauna. Tak jarang
kerajinan. Seperti yang kita ketahui, bahwa
masyarakat indonesia sangat kreatif serta
indonesia kaya akan keragaman floranya
inovatif dalam memanfaatkan kekayaan
yang memiliki nilai tersendiri.
alam yang ada di sekitarnya. Salah satunya
Ecoprint merupakan salah satu (2018), teknik ecoprint dapat dilakukan
bentuk dari pemanfaatan limbah dedaunan dengan beberapa teknik, seperti teknik
yang ada di lingkungan sekitar yang merebus (boiling), teknik mengkukus
memiliki nilai estetis atau keindahan (steaming), dan teknik pukul (pounding).
tersendiri dan tentunya ramah lingkungan. Teknik-teknik tersebut dapat dilakukan
Namun tak jarang juga masyarakat luas dimana saja dengan peralatan yang
masih banyak yang keliru dalam memahami sederhana. Seluruh proses penelitian
ecoprint, mereka kerap kali menyebutnya ecoprint dianggap unggul dalam bidang
sebagai batik oleh karena itu perlunya ramah lingkungan, maka teknik ecoprint
pengetahuan terkait ecoprint ini semakin populer tidak hanya di kalangan
disampaikan dengan benar. tata busana, namun juga di kalangan umum
Ecoprint bukan batik karena tidak seperti seniman, pengrajin homemade
memenuhi persyaratan sebagai batik handcraft, dan lain sebagainya.
sebagaimana yang tertuang dalam SNI 0239 Sosialisasi ecoprint dilaksanakan
– 2019: Batik Pengertian dan Istilah. berdasarkan hasil observasi mahasiswa
Menurut SNI [3], batik merujuk pada KKN yang menemukan permasalahan yaitu
kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan kurangnya pemanfaatan daun sebagai bahan
secara perintangan menggunakan baku untuk menciptakan produk yang
malam/lilin batik panas sebagai perintang bernilai estetis dan ekonomis. Target
warna dengan alat utama pelekat lilin batik sosialisasi ecoprint ini adalah anak-anak
berupa canting tulis dan atau canting cap yakni yang duduk di bangku sekolah dasar
untuk membentuk motif tertentu yang hingga sekolah menengah atas. Anak-anak
mememiliki makna. Sedangkan ecoprint sebagai target sosialisasi diharapkan juga
adalah suatu proses menstranfer warna dan dapat meningkatkan serta mengembangkan
bentuk secara langsung pada media kain. kreativitas mereka dalam program ecoprint.
Teknik ecoprint digunakan untuk menghias Lingkungan sebagai faktor eksternal
permukaan suatu kain dengan berbagai berperan memberikan kontribusi dalam hal
macam bentuk dan warna (pewarnaan) yang pengalaman dan pendidikan yang
dihasilkan dari bahan alam (Flint, 2008). dibutuhkan oleh anak. Karenanya menjadi
Ecoprint adalah sebuah metode tanggung jawab moral bagi para orang
yang dapat mengimplikasikan bentuk dan dewasa untuk menyiapkan lingkungan yang
warna tumbuhan secara langsung pada dapat memenuhi kebutuhan psikis dan
media berbahan kain. Menurut Maharani
kebutuhan eduaktif bagi anak (Anwar, rangka pemanfaatan daun sebagai bahan
2018). baku untuk menciptakan produk yang
Sosialisasi itu sendiri diartikan bernilai estetis dan ekonomis serta
sebagai proses seseorang memperoleh meningkatkan kreativitas anak-anak yang
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ada di Dusun Salak.
diperlakukannya agar dapat berfungsi
sebagai orang dewasa dan sekaligus sebagai METODE PEMBERDAYAAN
pemeran aktif dalam suatu kedudukanatau
Sosialisasi pembuatan ecoprint
peranan tertentu di masyarakat (Syahrial,
merupakan kegiatan pengabdian
2009).
masyarakat yang dilaksanakan di Dusun
Fungsi perkembangan kreativitas
Salak, Desa Tubokarto, Kecamatan
anak adalah untuk mengembangkan
Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa
kecerdasan dan kemampuan anak dalam
Tengah. Sosialisasi ecoprint dilaksanakan
mengekspresikan serta menghasilkan
pada hari Senin, 25 Juli 2022. Program ini
sesuatu yang baru. Jika potensi yang
dilaksanakan di kediaman salah satu karang
dimilikinya dikembangkan dengan baik
taruna Dusun Salak dan diikutsertakan oleh
maka anak akan dapat mewujudkan dan
Mahasiswa KKN UNY dan anak-anak
mengaktualisasikan dirinya menjadi
masyarakat dusun setempat.
manusia yang sejati serta dapat
mempermudah mencari jalan keluar dari
sebuah permasalahan. (Fakhriyani, 2016).
Ecoprint dipilih sebagai sarana
sosialisasi karena merupakan salah satu
contoh produk tekstil yang ramah
lingkungan. Pengetahuan dan ketrampilan
akan tekstil ramah lingkungan diharapkan
akan memicu anak-anak selaku peserta
pelatihan memilih produk ramah
lingkungan baik untuk diri sendiri maupun Gambar 1. Peta Dusun Salak

keluarga serta akan meningkatkan Metode pendekatan yang digunakan


kreativitas anak tersebut. untuk pelaksanaan program pengabdian
Maka dari itu diadakannya pada anak-anak Dusun Salak, Desa
Sosialisasi Ecoprint ini bertujuan dalam Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro,
Kabupaten Wonogiri ini meliputi metode anak Dusun Salak yang duduk di bangku
ceramah, diskusi, dan workshop (pelatihan). SD hingga SMA berperan sebagai subjek
Metode ceramah dan diskusi dilaksanakan atau target program ini. Penyampaian
pada kegiatan sosialisasi pengetahuan materi sosialisasi ini menggunakan metode
tentang ecoprint serta teknik dan cara ceramah diskusi dan pelatihan.
pembuatannya. Metode yang digunakan Tahap yang selanjutnya adalah
pada kegiatan ini adalah menggunakan pendampingan dan bimbingan dalam
metode workshop melalui bentuk pembuatan ecoprint yang memanfaatkan
sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan dedaunan yang ada di lingkungan sekitar.
secara intensif sampai dapat mempraktikan Dalam pembuatan ecoprint ini diterapkan
pembuatan ecoprint tersebut. teknik pounding atau teknik pukul yang
Tahapan pelaksanaan program ini menggunakan alat bantu seperti palu, batu,
yang pertama adalah melakukan persiapan. atau benda tumpul semacamnya. Sedangkan
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap bahan yang digunakan adalah kain mori.
pemilihan lokasi dan sasaran objek yang Tahap yang terakhir adalah evaluasi
dituju. Kemudian dilanjutkan dengan dan monitoring. Kegiatan evaluasi dan
penyusunan materi pemanfaatan limbah monitoring perlu dilakukan agar tujuan
daun guna meningkatkan kreativitas anak- kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana
anak melalui ecoprint dengan dengan baik dan sesudah pelatihan dapat
menggunakan media visual berupa terus berlangsung serta berkembang.
PowerPoint, yang mana isi dari materi Evaluasi dan monitoring dilakukan selama
tersebut mulai dari pengertian ecoprint, kegiatan pelatihan berlangsung, pada tahap
teknik ecoprint, produk-produk ecoprint, ini anak-anak di observasi untuk dilihat
hingga pentingnya pemanfaatan limbah kemampuannya dalam membuat produk
daun guna meningkatkan kreativitas anak- dimulai dari proses pembuatan ecoprint
anak melalui ecoprint. dengan benar dan penilaian terhadap tekstil
Tahap yang kedua adalah pelaksanaan ecoprint yang dihasilkan.
program Sosialisasi Ecoprint, dimana anak-

HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Tubokarto yang dilaksanakan dalam


rangka pemanfaatan limbah daun guna
Kegiatan pengabdian masyarakat
meningkatkan kreativitas anak-anak.
berupa sosialisasi ecoprint merupakan salah
satu program kerja individu di Dusun Salak,
Adapun pelaksanaan kegiatan ini dapat membuka kegiatan dan menyampaikan
diuraikan sebagai berikut: agenda atau rundown kegiatan, lalu
Kegiatan sosialisasi ecoprint mempersilahkan mahasiswa lainnya sebagai
dilaksanakan di Dusun Salak, Desa pembicara untuk penyampaian materi
Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, sosialisasi menggunakan PowerPoint yang
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. telah disiapkan. Mulanya anak-anak ditanya
Program ini dilaksanakan di kediaman salah apakah sebelumnya ada yang sudah pernah
satu karang taruna Dusun Salak, yakni di mendengar istilah ecoprint. Beberapa
rumah Mba Nimas dan diikutsertakan oleh diantaranya menjawab pernah mendengar
Mahasiswa KKN UNY dan anak-anak istilah ecoprint namun tidak tahu apa
masyarakat dusun setempat yang duduk di maksud dari istilah tersebut. Selanjutnya
bangku SD hingga SMA yang berjumlah diisi dengan penyampaian materi ecoprint
kurang lebih 15-20 anak. mulai dari pengertian ecoprint, teknik
Kegiatan Sosialisasi ecoprint ecoprint, produk-produk ecoprint, hingga
dilaksanakan pada hari Senin, 25 Juli 2022 pentingnya pemanfaatan limbah daun guna
dengan waktu pelaksanaan selama 6 jam. meningkatkan kreativitas anak-anak melalui
Adapun rincian waktunya terbagi menjadi ecoprint.
2, yaitu 3 jam pertama digunakan untuk
rancangan atau persiapan kegiatan yang
dimulai dari pukul 09:00 – 12:00 WIB, dan
3 jam berikutnya digunakan untuk kegiatan
sosialisai ecoprint tersebut yang dimulai
dari pukul 14:00 – 17:00 WIB.
Kegiatan ini diawali dengan
pembukaan dan perkenalan oleh mahasiswa
KKN. Kemudian dilakukan persiapan
media yang digunakan untuk penyampaian
materi sosialisasi, seperti laptop dan Gambar 2. Pelaksanaan Sosialisasi
Pembuatan Ecoprint
proyektor. Lalu pengkondisian anak-anak
Anak-anak terlihat mengikuti dan
agar sosialisasi berjalan dengan lancar dan
memperhatikan penyampaian materi
dapat dicermati dengan seksama.
dengan sangat seksama. Kemudian setelah
Kemudian setelah semuanya telah
semua materi telah disampaikan, dibuka
disiapkan, mahasiswa KKN selaku MC
sesi diskusi dan tanya jawab. Terdapat plastik bening yang sesuai dengan ukuran
beberapa anak yang bertanya terkait kain mori. Adapun dalam pembuatan
penerapan teknik-teknik pada ecoprint dan ecoprint ini diterapkan teknik
daun seperti apa saja yang dapat digunakan pounding/teknik pukul yang menggunakan
dalam pembuatan ecoprint, serta jenis kain alat bantu seperti palu, batu, atau benda
apa saja yang dapat digunakan dalam tumpul semacamnya. Pembuatan ini
pembuatan ecoprint. didampingi oleh mahasiswa KKN, juga
Setelah selesai sesi diskusi dan mengingat bahwa adanya penggunaan palu
tanya jawab, selanjutnya adalah dan banyak diikuti anak-anak SD sehingga
pendampingan dan pembuatan produk harus lebih hati-hati dan harus dalam
ecoprint yang memanfaatkan dedaunan jangkauan orang dewasa.
yang ada di lingkungan sekitar. Sebelum Selanjutnya setelah semua dedaunan
kegiatan ini dimulai, satu hari sebelumnya dan bunga-bunga terpukul rata di atas kain
anak-anak di Dusun Salak sudah mori dan sudah menyerap, kain mori
diinformasikan untuk menyiapkan dibawa keluar ruangan untuk dijemur
dedaunan atau bunga yang ada di dibawah terik matahari agar transfer warna
lingkungan sekitar dan membawa palu dari dari daun-daun tersebut dapat lebih
rumah masing-masing agar tidak memakan menyerap dan mengering hingga
banyak waktu. Mahasiswa KKN juga telah menghasilkan warna dan motif yang cantik.
menyiapkan kain mori dengan 2 ukuran Dalam kegiatan ini anak-anak
yang berbeda, dan juga membawa palu, terlihat antusias dan sangat mencermati
serta 2 plastik besar yang digunakan untuk arahan yang diberikan oleh mahasiswa
alas dan pelapis. KKN mulai dari membentuk lingkaran
Sebelum pembuatan ini, anak-anak dengan rapi, menata dedaunan di atas kain
dikondisikan terlebih dahulu untuk mori dengan bersemangat, hingga memukul
membuat lingkaran mengelilingi kain mori palu ke kain mori dengan berhati-hati. Hal
yang berukuran lebih besar, kemudian ini sesuai dengan teori yang disampaikan
pertama-tama diarahkan untuk meletakkan oleh Desmita (2010), bahwa seorang anak
plastik berukuran besar yang berguna disebut kreatif jika ia menunjukkan ciri-ciri
sebagai alas, kemudian anak-anak diminta berikut ini; (a) Anak yang kreatif cenderung
untuk menata dedaunan diatas kain mori aktif, (b) Bereksplorasi, bereksperimen,
agar menghasilkan motif yang cantik, lalu memanipulasi, bermain-main, mengajukan
diatas dedaunan tersebut dilapisi dengan pertanyaan, menebak, (c) Menggunakan
imajinasi ketika bermain peran, bermain
bahasa, bercerita, (d) Berkonsentrasi untuk
tugas tunggal dalam waktu cukup lama, (e)
Menata sesuatu sesuai selera, (f)
Mengerjakan sesuatu dengan orang dewasa,
(g) Mengulang untuk tahu lebih jauh.

Gambar 4. Hasil Pembuatan Ecoprint oleh Anak-


Anak Dusun Salak

SIMPULAN

Pelaksanaan program kerja


Gambar 3. Pendamipngan Pembuatan Ecoprint
Kegiatan ini sangat berperan “Sosialiasi Ecoprint” dalam rangka bentuk

penting, karena dapat memotivasi anak pemanfaatan limbah daun guna

untuk berkarya dan mengembangkan meningkatkan kreativitas anak-anak

kreativitasnya dalam membuat suatu karya, mendapatkan respon positif dan dukungan

serta disisi lain dapat melatih anak-anak dari anak-anak Dusun Salak. Dari kegiatan

untuk lebih memanfaatkan lingkungan ini anak-anak dapat mengambil banyak

sekitar seperti memanfatatkan limbah daun manfaat dan pembelajaran, diantaranya

menjadi suatu karya yang memiliki nilai. anak-anak lebih termotivasi untuk berkarya

Menurut Abdurrahman (2005), serta mengembangkan kreativitasnya dalam

anak-anak harus diberikan kemampuan membuat suatu karya, serta disisi lain dapat

kreativitas sejak kecil, sehingga mereka melatih anak-anak untuk lebih

dapat memiliki ketrampilan khusus, memanfaatkan lingkungan sekitar seperti

sebagaimana dari kegiatan ini anak-anak memanfatatkan limbah daun menjadi suatu

diajarkan untuk mengolah kreativitas dari karya yang bernilai estetis maupun

limbah daun menjadi suatu produk baru ekonomis.

yang bermanfaat dan memiliki nilai Melalui sosialisasi ecoprint ini juga

tersendiri. anak-anak menjadi pribadi yang kreatif dan


inovatif serta lebih belajar untuk
menumbuhkan sikap mencintai lingkungan
alam sekitar dengan memanfaatkan limbah
daun menjadi produk yang memiliki nilai
tersendiri. Kegiatan ini juga salah satu SNI 0239 – 2019: Batik – Pengertian dan
Istilah.
langkah atau upaya dalam menciptakan
Flint, I. 2008. Eco Colour. Millers Point.
produk ramah lingkungan serta upaya Murdoch Books.
Maharani, A. (2018). Motif dan Pewarnaan
mengurangi pencemaran limbah daun di
Tekstil di Home Industry Kaine Art Fabric
lingkungan sekitar. “Ecoprint Natural Dye”. Pend. Seni
Kerajinan-S1 (e-Craft), 7(4), 383-394.
Fakhriyani, D. V. (2016). Pengembangan
kreativitas anak usia dini. Wacana
Didaktika, 4(2), 193-200.
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan.
Cet. Ke-IV. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, J. (2005). Tahapan
Mendidik Anak. Bandung: Irsyad Baitus
Anwar, A. (2018). Paradigma Sosialisasi Salam.
Dan Kontribusinya Terhadap Syahrial, S. R. (2009). Dasar-Dasar
Pengembangan Jiwa Beragama Sosiologi. Edisi Pertama, Cetakan Pertama.
Anak. Komunida: Media Komunikasi Dan Yogyakarta:Graha Ilmu.
Dakwah, 8(2), 155-167.

Anda mungkin juga menyukai