Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita salah satunya
adalah menciptakan sistem organ yang memungkinkan makhluk hidup
menjalankan fungsinya, diantaranya pada sistem pernapasan. Sistem
pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan
diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi
memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara
yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan
yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran
pernapasan dan mekanisme pernapasan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari sistem pernafasan?
1.2.2 Bagaimana Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan?
1.2.3 Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sistem kerja
pernafasan manusia?
1.2.4 Apa saja gangguan kesehatan yang dapat menyerang sistem
pernafasan manusia?

1
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1 Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari sistem
pernafasan.
1.3.2 Agar mahasiswa dapat mengetahui Bagaimana Anatomi dan
Fisiologi Sistem Pernapasan.
1.3.3 Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sistem kerja
pernafasan pada manusia
1.3.4 Agar mahasiswa dapat mengetahui Apa saja gangguan kesehatan
yang dapat menyerang sistem pernafasan atas manusia

2
BAB II

ISI

2.1 Pengertian dari Sistem Pernafasan

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang


digunakan untuk pertukaran gas. Pada manusia, sistem pernapasan
umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke
dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara
masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan
ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki
sistem pernapasan

2.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan

2.2.1 Hidung

Hidung bagian luar (eksternal) merupakan bagian hidung yang


terlihat. Dibentuk oleh dua tulang nasal dan tulang rawan. Keduanya
dibungkus dan dilapisi oleh kulit dan sebelah dalamnya terdapat bulu-
bulu halus (rambut) yang membantu mencegah benda-benda asing
masuk ke dalam hidung. Kavum Nasalis (Nasal Cavity) adalah suatu
lubang besar yang dipisahkan oleh septum. Nares anterior adalah
bagian terbuka yang masuk kedalam dari sebelah luar dan posterior
nares terbuka dengan cara yang sama pada bagian belakang, masuk
kedalam faring. Langit-langit dibentuk aloe tulang athmoidalis pada
bagian dasar tengkorak dan lantai yang keras serta palatum lunak
pada bagian langit-langit mulut. Dinding lateral rongga dibentuk oleh

3
maksila, konkanasalis tengah dan sebelah luar tulang ethmoidalis
yang tegak lurus dan vomertis, sementara bagian anterior dibentuk
oleh tulang rawan.
Ketiga konka nasalis tersebut diproyeksikan kedalam rongga
nasal pada setiap sisi sehingga memperbesar luas bagian dalam
hidung. Rongga hidung dilapisi oleh membrane mukosa bersilia yang
memiliki banyak pembuluh darah dan udara dihangatkan setelah
melewati epithelium yang mengandung banyak kapiler. Mucus
membasahi udara dan menangkap banyak debu dan silia
menggerakan/memindahkan mukus belakang kedalam faring untuk
menelan dan meludah. Ujung-ujung saraf indra penciuman terletak
dibagian tertinggi rongga hidung disekitar lembaran cribriform tulang
ethmoidalis.
Beberapa tulang disekitar rongga dasar berlubang. Lubang
didalam tulang tersebut disebut sinus parasinalis, yang memperlunak
tulang dan berfungsi sebagai ruang bunyi suara, menjadikan suara
beresonansi. Sinus maksilaris terletak dibawah orbit dan terbuka
melalui dinding lateral hidung. Sinus frontalis terletak diatas orbit kea
rah garis tengah tulang frontalis. Sinus frontalis cukup banyak dan
merupakan bagian tulang ethmoidalis yang memisahkan lingkaran
hidung dan sinus sfeinoidalis berada didalam tulang sfenoidalis.
Semua sinus paranasalis dilapisi oleh membrane bermukosa dan
semua terbuka kedalam rongga nasal, dimana mereka dapat
terinfeksi.

4
2.2.2 FARING

Bagian sebelah atas faring dibentuk oleh badan tulan sfenoidalis


dan sebelah dalamnya berhubungan langsung dengan esophagus.
Pada bagian belakang faring dipisahkan dari vertebra servikalis oleh
jaringan penghubung, semntara dinding depannya tidak sempurna dan
berhubungan dengan hidung, mulut dan laring. Faring dibagi kedalam
tiga bagian, nasofaring yang terletak dibelakang hidung, orofaring
yang terletak dibelakang mulut dan laringofaring yang terletak
dibelakang laring.
Nasofaring adalah bagian faring yang terletak di belakang
hidung diatas spalatum yang lembut. Pada dinding posterior terdapat
lintasan jaringan limfoid yang disebut tonsil faringeal yang biasanya
disebut adenoid. Jaringan ini kadang-kadang membesar dan menutupi
faring serta menyebabkan pernafasan mulut pada anak-anak. Tubulus
auditorium terbuka dari dinding lateral nasofaring dan melalui tabung
tersebut udara dibawa ke bagian tengah telinga. Nasofaring dilapisi
membrane mukosa bersilia yang merupakan lanjutan dari membrane
yang melapisi bagian hidung.
Orofaring terletak di belakang mulut diwah palatum lunak,
dimana dinding lateralnya saling berhubungan. Diantara lipatan
dinding ini, ada yang disebut arkus palate-glosum yang merupakan
kumpulan jaringan limfoid yang disebut tonsilpalatum. Orofaring
merupakan bagian dari sistem pernafasan dan sistem pencernaan,
tetapi tidak dapat digunakan untuk menelan dan bernafas secara
bersamaan. Saat menelan, pernafasan berhenti sebentar dan orofaring
terpisah sempurna dari nasofaring dengan terangkatnya palatum.
Orofaring dilapisi oleh jaringan epitel berjenjang.

5
2.2.3 LARING

Laring merupakan lanjutan bagian bawah orofaring dan bagian


atas trachea. Disebelah atas laring terletak tulang hyoid dan akar
lidah. Otot leher terletak didepan laring dan dibelakang laring terletak
laringofaring dan vertebra servikalis. Pada sisi lain terdapat lubang
kelenjar tiroid. Laring disusun oleh beberapa tulang rawan tidak
beraturan yang dipersatukan oleh ligament dan membrane-membran.
Tulang rawan tiroid dibentuk oleh dua lempeng tulang rawan
datar yang digabungkan bersama kebagian depan untuk membentuk
tonjolan laryngeal atau adams apple (buah jakun). Disebelah atas
tonjolan laring tersebut terdapat suatu noktah tiroid. Tulang rawan
tiroid pada pria lebih besar daripada wanita. Bagian atas dilapisi oleh
epitel berjenjang dan bagian bawahnya oleh epitel bersilia.
Tulang rawan krikoideus terletak dibawah tulang rawan tiroid
dan berbentuk seperti suatu cincin bertanda pada bagian belakangnya.
Tulang tersebut membentuk dinding lateral dan posterior laring dan
dilapisi oleh epitel bersilia.
Epiglotis adalah tulang rawan berbentuk daun yang terikat
pada bagian dalam bagain depan dinding tulang rawan tiroid,
dibagian bawah noktah tiroid. SElama proses menelan, laring
bergerak kea rah atas dan kearah depan, sehingga laring yang terbuka
tersebut dapat ditahan oleh epiglottis.
Tulang rawan aritenoid adalah sepasang piramida kecil yang
dibentuk oleh tulang rawan hialin. Tulang rawan ini terletak pada
ujung atas sebelah laur tulang rawan krikoideus dan ligament suara
menyatu pada tulang rawan tersebut. Tulang rawan ini membentuk
dinding posterior laring.

6
Tulang hyoid dan tulang rawan laringeus digabungkan oleh
ligament dan membrane. Salah satunya ialah membrane krikotiroid,
sekelilingnya menyatu dengan sisi atas tulang rawan krikoid dan
memiliki batas sebelah atas yang bebas, yang tidak sirkular seperi
batasan sebelah bawah, tetapi membentuk dua garis paralel yang
melintas dari depan kebeakang. Kedua batasan parallel tersebut
adalah ligament suara (vocal ligament). Mereka terikat pada bagian
tengah tulang rawan tiroid disebelah depan dan pada tulang rawan
aritenoid pada bagian belakang dan mengandung banyak jaringan
elastic. Ketika otot intrinsic lain menggantikan posisi tulang rawan
aritenoid, ligament suara ditarik bersama, menyempitkan celah
diantara mereka. Apabila udara digerakkan melalui celah sempit yang
disebut chink selama ekspirasi, ligament suara bergetar dan
menghasilkan bunyi. Nada dari bunyi yang dihasilkan tergantung
pada panjang dan kekencangan ligament. Tekanan yang meningkat
menghasilkan not yang lebih tinggi sedangkan tekanan yang lebih
kendur menghasilkan not yang lebih rendah. Suara bergantung
kepada tenaga yang menyebabkan udara terhisap. Perubahan suara
menjadi kata-kata yang berbeda tergantung pada gerakan mulut,
lidah, bibir dan otot muka.

2.2.4 TRAKEA

Trakea dimulai dari bagian bawah laring dan melewati


bgaian depan hidung menuju dada. Trakea dibagi atas bagian kiri dan
kanan bronkus utama yang sejajar dengan vertebrae thoraciae yang
kelima. Panjangnya sekitar 12 cm. istmus kelenjar tiroid memotong
bagian depan trakea dan lengkung aorta terletak disebelah bawahnya
dengan manubrium sternum didepannya. Esophagus terletak

7
dibelakan trakea, memisakannya dari badan vertebra torasik. Pada
sisi-sisi lain trakea terdapat paru-paru, dengan lobus kelenjar tiroid
disebelah atasnya. Dinding trakea tersusun atas otot involunter dan
jaringan fibrosa yang diperkuat oleh cincin tulang rawan hialin yang
tidak sempurna. Defisiensi dalam tulang rawan terlertak pada bagian
belakang, dimana trakea bersentuhan dengan esophagus. Ketika suatu
bolus makanan ditelan, esophagus mampu mengembang tanpa
gangguan, tetapi tulang rawan mempertahankan kepatenan jalan
nafas. Trakea dihubungkan dengan epithelium yang mengandung sel-
sel goblet yang menyekresi mucus. Silia membersihkan mucus dan
partikel-partikel asing yang dihisap ke arah laring.

2.3 Sistem Kerja Pernafasan Manusia

Jika Anda bernafas, gerakkan sistem pernapasan. Diafragma


kompresi, sehingga paru-paru memiliki ruang lebih besar untuk
mengisi udara. Untuk kebutuhan mengisi udara ke paru-paru, tulang
rusuk juga diangkat.
Udara melalui hidung dan mulut, daripada melalui udara atau
tenggorokan. Saat ini, silia bergetar karena lendir dan kotoran keluar
dari paru-paru. Selanjutnya, melalui bronkus dan bronkiolus, udara
melewati cabang-cabang di paru-paru. Jika Anda menghembuskan
napas, kebanyakan organ bekerja dengan cara yang berlawanan.
Sistem pernafasan manusia terlihat sederhana, namun di
dalamnya ada organ yang penting. Dalam satu napas saja, mereka
harus melakukan serangkaian proses yang kompleks dan bekerja
sama untuk mendapatkan oksigen untuk kelangsungan hidup
keseluruhan sistem di tubuh. Karena itu, jika Anda memiliki kondisi

8
yang menyebabkan gangguan pernafasan, berkonsultasilah dengan
dokter segera untuk gangguan dengan sistem dan organ lainnya

2.4 Gangguan Kesehatan yang Menyerang Pernafasan

2.4.1 Faringitis

Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul


rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa
kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri
yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai
dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.

2.4.2 Asma

Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang


disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global
Initiative for Asthma, sebuah lembaga nirlaba internasional untu
penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai gangguan pada
selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru. Pada
penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara optimal.
Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang
disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale)
terhadap benda-benda asing di udara. Asma merupakan penyempitan
saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini tidak menular dan
bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan ini juga

9
dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin,
udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).

2.4.3 Influenza (Flu)

Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang


ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan
tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi
akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot,
sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang
tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya
sembuh sendiri.

Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang


sistem pernapasan pada manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh
virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae. Gejala umum flu adalah
badan menggigil, deman, mata berair, hidung tersumbat kepala berat,
disertai batuk, dan nyeri di beberapa bagian tubuh.

2.4.4 Asbestosis

Asbestosis merupakan penyakit pada saluran pernapasan yang terjadi


akibat menghirup serat asbes. Akibatnya, paru-paru membentuk jaringan
parut yang luas. Serat asbes terdiri atas serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Serat asbes yang terhirup akan
mengendap di paru-paru dan menyebabkan parut, selain itu, serat asbes
juga menyebabkan penebalan selaput yang melapisi paru-paru (pleura).
Saat tubuh menghirup serat asbes, jaringan paru-paru akan membentuk
fibrosis yang tidak dapat mengembang dan mengempis. Kondisi seperti
itu biasanya dipicu oleh lingkungan industri pertambangan dan

10
penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. (baca juga: bahaya asbes
bagi kesehatan manusia)

2.4.5 Batuk Rejan

Batuk rejan merupakan penyakit saluran pernapasan yang menular.


Biasanya banyak ditemukan di negara-negara berkembang. Organisasi
kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa setiap tahunnya 300.000
orang meninggal karena penyakit ini. Penyakit pernapasan penyebab
batuk berdahak rejan disebabkan oleh bakteri Bordetella, terkadang juga
bisa dipicu oleh bakteri Parapertussis.

2.4.6 Bronkitis

Bronkitis merupakan radang yang terjadi di bronkis atau saluran


udara yang menuju ke paru-paru. Pada penderita yang memiliki penyakit
menahun seperti infeksi paru-paru dan gejala jantung bocor biasanya
bronkitis akan menyebabkan dampak yang serius. Namun kebanyakan
kasus menunjukkan bahwa gejala bronkitis akut tidak menimbulkan
dampak serius dan biasanya bisa sembuh secara total. Bronkitis
disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan organisme yang menyerupai
bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
. Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan
untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya
termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di
mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga
mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai
jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan

3.2 Saran

Saya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, tidak bisa saya
masukkan semua di dalam makalah ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik
dan saran guna penyempurnaan dalam membuat makalah dikemudian hari.

Ingatlah bahwa dengan membaca kita bisa menambah ilmu pengetahuan kita,
jangan pernah malas untuk membaca meski hanya satu kalimat yang berisi
suatu ilmu pengetahuan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/01/sistem-pernapasan-pada-
manusia-artikel.html

https://kumparan.com/1hourmusic/seperti-ini-cara-kerja-sistem-pernapasan-
pada-manusia

: http://www.scribd.com/omual/d/80942587/7-Anatomi-Sistem-Pernapasan

13

Anda mungkin juga menyukai