AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
Bab 1
Pendahuluan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh negatif cropping system atau pola tanam terhadap hama dan
penyakit tanaman.
2. Mengetahui pengaruh positif cropping system atau pola tanam terhadap hama dan
penyakit tanaman.
3. Mendiskusikan contoh kasus mengenai serangan OPT baik pada lahan dengan sistem
monokultur maupaun polikultur.
4. Menentukan pemilihan pola tanam yang cocok dalam penanaman.
Bab 2
Isi
2.1 Pengaruh Negatif Pola Tanam Terhadap Hama dan Penyakit Tanaman
Pola tanam atau cropping system terbagi menjadi monokultur, polikultur, dan
tanaman bergilir. Setiap pola tanam memiliki kelemahan atau pengaruh negatif terhadap
bahaya hama dan penyakit tanaman yang akan mengganggu.
Pada pola tanam monokultur menjadikan penggunaan lahan lebih efisien karena
memungkinkan perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian
serta dapat menekan biaya tenaga kerja karena wajah lahan menjadi seragam. Namun
pada tanaman monokultur memiliki keseragaman kultivar yang menyebabkan
penyebaran organisme pengganggu tanaman seperti hama dan penyakit menyebar
dengan sangat cepat. Pertumbuhan OPT yang sangat cepat ini karena sistem pola tanam
monokultur akan memberikan bahan makan yang sangat banyak untuk OPT sehingga
hama dan penyakit terus berada pada tanaman tersebut. Penanaman monokultur juga
tidak menambah kesuburan tanah karena kebutuhan hara tiap tanaman adalah sama.
Selain itu, penanaman monokultur lebih beresiko gagal total karena adanya serangan
hama dan penyakit dalam jumlah sangat besar.
Pada pola tanam polikultur tanaman yang ditanam bermacam-macam jenisnya.
Keberagaman tanaman yang ditanam menyebabkan organisme pengganggu tanaman juga
bermacam-macam, akibat dari keberagaman organisme pengganggu tanaman inilah
petani jadi sulit untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman.
Rata-rata saat ini jika satu penyakit tanaman teratasi, maka penyakit tanaman yang lain
pada satu areal tersebut terabaikan karena penanganan hama dan penyakit setiap tanaman
berbeda-beda. Pola tanam polikultur menyebabkan persaingan antar tanaman untuk
mendapatkan unsur hara sehingga terjadi pertumbuhan yang aling menghambat.
Pola tanam dalam usaha pertanaman sangat menentukan untuk meminimalisir
sekecil mungkin kehilangan hasil saat masa panen.
2.2 Pengaruh Positif Pola Tanam Terhadap Hama dan Penyakit Tanaman
Pola tanam atau cropping system juga memiliki beberapa keuntungan dalam
pengendalian hama dan penyakit tanaman. Pengaturan pola tanam yang baik akan
membantu menekan munculnya hama dan penyakit tanaman.
Pengaruh positif dari pola tanam monokultur adalah penanaman dan perawatan
yang relatif mudah karena hanya diperlukan satu macam benih/bibit dan hanya
memerlukan satu jenis pestisida karena hama dan penyakit yang menyerang sama. Selain
itu, penanaman monokultur menghasilkan hasil panen dalam jumlah banyak.
Penanaman dengan polikultur dapat menurunkan kepadatan populasi hama dan
penyakit tanaman. Hal ini disebabkan karena adanya peran senyawa kimia yang mudah
menguap (atsiri) yang dilepas dan gangguan visual oleh tanaman bukan inang akan
mempengaruhi tingkah laku dan kecpatan kolonisasi serangga pada tanaman inang.
Contohnya, tanaman bawang putih yang ditanam diantara tanaman kubis dapat
menurunkan populasi Plutella xylostella yang menyerang tanaman kubis tersebut. Hal ini
dikarenakan senyawa yang dilepas oleh bawang putih tidak sama dengan senyawa yang
dilepas oleh tanaman kubis sehingga Plutella xylostella kurang menyukai habitat
tanaman tersebut.
Pada penanaman polikultur kita juga dapat menanam tanaman perangkap dengan
tanaman inang dalam satu areal lahan. Mekanisme adanya tanaman perangkap ini adalah
adanya daya tarik lebih kuat dari tanaman perangkap dibandingkan tanaman utama
sehingga hama lebih menyukai berada pada tanaman perangkap tersebut. Penanaman
polikultur dapat menambah kesuburan tanah, contohnya singkong dan kacang. Selain itu,
jika satu jenis tanaman mengalami gagal panen, maka kita masih bisa memanen jenis
tanaman lainnya.
Sistem pola tanam polikultur
Bab 3
Penutupan
3.1 Kesimpulan
Pola tanam merupakan salah satu yang penting dalam pengendalian hama dan
penyakit tanaman. Pengaruh pola tanam atau cropping system terhadap hama dan
penyakit tanaman ada yang negatif dan ada yang positif
Pola tanam secara negatif merugikan jika dilakukan dengan monokultur karena
keseragaman kultivar yang ditanam menjadikan tempat yang nyaman bagi hama dan
penyakit untuk berkembang karena bahan makanan yang dibutuhkannya sangat banyak.
Sedangkan pada pola tanam polikultur menimbulkan dampak negatif karena hama dan
penyakit yang menyerang menjadi sulit ditangani.
Selain menimbulkan pengaruh negatif, pola tanam atau croping system juga
menimbulkan pengaruh positif yaitu mampu memutus rantai perkembangan hama dan
penyakit dengan cara polikultur yang digabungkan dengan rotasi tanaman.
Daftar Pustaka