Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Topografi pada wilayah utara Kecamatan Pegajahan memiliki kemiringan yang bervariasi seperti
landau dan datar. Sedangkan pada sisi selatan, bentuk topografi berupa kemiringan lereng datar,
bergelombang, curam dan terjal.

Berdasarkan data BPS 2012, kecamatan Pegajahan menyumbang produksi kayu di Provinsi
Sumatera Utara sebesar 196,71% (51.336 Ton). Varietas yang sering digunakan adalah varietas
ubi Malaysia dan ubi lampung dengan teknik budidaya lebih banyak stek batang dibanding
budding (menyambung).

Pupuk yang dipakai petani di Kecamatan Pegajahan berupa pupuk kimia (Urea, Phoska, KCL,
SS, TSP, ZA dan NPK dan pupuk organic (pupuk kandang kambing dan pupuk kandang sapi).
Pestisida yang sering dipakai yaitu Bima Star, Rambo, Round up, dan Gramoxone.

 Tekstur tanah

Tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuandan mineral menghasilkan partikel-partikel
dengan ukuran berbeda dari ukuran kasar seperti kerikil dan pasir sampai berukuran halus
seperti partikel liat (Hasibuan, 2008). Dari hasil anailis tanah dengan mengambil sampel di
daerah Kecamatan Pegajahan dan pengujian dengan metode Hydrometer, didapat data sebagai
berikut

Dari table diatas terlihat bahwa kelas tekstur lempung liat berpasir paling banyak dibanding
tektur lainnya dengan banyak sampel 30% dari total sampel atau terdapat pada 15 petani.
Sedangkan kelas tekstur paling sedikit adalah pasir berlempung dan lempung berliat dengan
banyak sampel 4% dari total sampel atau terdapat pada 2 petani.

 C-Organik

Komposisi bahan organic dalam tanah adalah yang paling kecil dibanding bahan lainnya namun
bahan organic mempunyai peranan penting dalam tanah baik secara fisika, kimia, maupun
biologi tanah. Dari hasil analisi C-organik dengan metode Walkey and Black didapat data
sebagai berikut

Table 2. Sebaran Banyak Sampel Status C-Organik Tanah

Dari table diatas, paling banyak terdapat C-organik sangat rendah dari banyaknya sampel, yakni
sebesar 32 petani atau 64% dari total sampel. Sedangkan status C-organik rendah terdapat pada
18 petani atau 36% dari total sampel.

PENGARUH TEKSTUR TANAH DAN KADAR C-ORGANIK TERHADAP UBI KAYU

1. PENGARUH FRAKSI PASIR TERHADAP UBI KAYU

Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis regresi seperti tabel berikut ini.

Dari tabel diatas, diperoleh nilai signifikannya 0,304 dimana nilai tersebut lebih 0,05 yang
berarti fraksi pasir dalam tektur tanah tidak berpengaruh nyata terhadap ubi kayu.

2. PENGARUH FRAKSI DEBU TERHADAP UBI KAYU

Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis regresi seperti tabel berikut ini.

Analisis Ragam Regresi Koefisien Fraksi Debu dengan Produksi Ubi Kayu

Dari tabel diatas, diperoleh nilai signifikannya 0,713 dimana nilai tersebut lebih 0,05
yang berarti fraksi Debu dalam tektur tanah tidak berpengaruh nyata terhadap ubi kayu.
3. PENGARUH FRAKSI LIAT TERHADAP UBI KAYU

Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis regresi seperti tabel berikut ini.

Analisis Ragam Regresi Koefisien Fraksi Liat dengan Produksi Ubi Kayu

Dari tabel diatas, diperoleh nilai signifikannya 0,396 dimana nilai tersebut lebih 0,05 yang
berarti fraksi liat dalam tektur tanah tidak berpengaruh nyata terhadap ubi kayu.

4. RESPON C-ORGANIK TERHADAP UBI KAYU

Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis regresi kuadratik seperti tabel berikut ini.

Analisis Ragam Regresi Koefisien C-Organik dengan Produksi Ubi Kayu

Dari tabel diatas, diperoleh nilai signifikan C-Organik linier dan kuadratiknya adalah 0,001
dan 0,000 dimana nilai tersebut lebih 0,05 yang berarti C-organik berpengaruh nyata
meningkatkan produksi ubi kayu

Notes : tambahin tekstur tanah yang bagus nyimpen air sama unsur hara

Anda mungkin juga menyukai