PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Benih meruupakan hal utama yang diperlukan dalam perbanyakan tanaman.
Benih sendiri menurut Sadjad (1975) diartikan sebagai biji yang secara umum
merupakan hasil perkembangbiakan secara generatif benih untuk berkecambah
sangatlah penting untuk kita ketahui , hal ini dikarenakan agar kita dapat mengetahui
berapa lama proses tumbuhnya suatu tanaman.Namun, tidak semua benih bisa
langsung dikecambahkan hal ini disebabkan karena adanya fase dormansi .
Perkecambahan itu sendiri dibagi menjadi dua tipe yaitu epigeal dan hipogeal.
Dalam makalah ini yang akan dibahas yaitu proses perkecambahan dan fase
dormansi dari benih tanaman Albazia.Tanaman Albazia merupakan jenis tanaman
jangka panjang.Hal ini lah yang membuat proses perkecambahan dan fase dormasinya
tanaman albasia harus diperhatikan agar tanaman albasia ini dapat tumbuh dengan
baik dan hasil produksinya juga baik.
1.2. Rumusan Masalah
2. Apa itu tanaman Albasia?
3. Bagaimana cara mematahkan fase dormansi dari benih albasia?
4. Bagaimana Proses Perkecambahan dari tanaman albasia?
5. Berapa lama proses perkecambahan benih albasia?
6. Bagimana cara menanam benih albasia?
1.3. Tujuan
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu tanaman albasia.
3. Mengetahui bagaimana cara mematahkan fase dormansi benih albasia dan cara
mengecambahkannya.
4. Mengetahui berapa lama proses perkecambahan benih albasia.
BAB II
ISI
2.1. Tanaman Albasia
Tanaman Albasia/Sengon merupakan jenis tanaman jangka panjang yang
memerlukan perawatan khusus secara kontinue selama kurang lebih 3 tahun, atau kira-
kira tanaman tersebut sudah hampir mencapai lingkaran gelang tangan orang dewasa,
baik itu pemupukan, penyiangan rumput, ataupun penggemburan tanah di sekitar pohon
albasia tersebut. perawatan tersebut sangatlah di perlukan, karena masa 1 – 3 tahun,
merupakan masa pertumbuhan yang sangat baik, dan ini sangatlah penting untuk di
lakukan secara berkala. Tanaman Albasia merupakan tanaman yang sangat berguna dan
bisa di manfaatkan seluruh bagiannya:
Daun: Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan
ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi,
kerbau, dan kambing menyukai daun sengon tersebut.
Perakaran: Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai
hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan
sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu penyediaan unsur nitrogen
dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya
menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman
palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.
Kayu: Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon
adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon
banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa
papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan
penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan
partikel, serta bahan baku industri pulp kertas dll.
2.2. Proses Perkecambahan Tanaman Albasia
(Sumber: http://www.growsonyou.com/photo/slideshow/181383-albizia-julibrissin-seeds-just-germinating/all)
(Sumber: https://twitter.com/aaronhoyle/status/374927432836341760)
(Sumber: http://www.suggest-keywords.com/YWxiaXppYXM/)
Proses perkecambahan tanaman Albasia memakan waktu ±2-10 hari hingga
kecambah mengeluarkan daun. Tapi sebelum di tanam, benih Albasia harus di
perlakukan dengan benar, karena jika tidak proses perkecambahan akan berlangsung
sangat lama, bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun.
Tanaman Albasia termasuk benih dengan kulit biji yang keras yang mana
merupakan faktor pembatas terhadap masuknya air dan oksigen ke dalam biji. Kulit biji
yang keras sulit ditembusi air dan oksigen yang sangat penting dalam proses
perkecambahan, untuk itu diperlukan perlakuan khusus atau perlakuan pendahuluan
terhadap benih sebelum dikecambahkan. Pencelupan dengan air panas dapat
mempercepat proses imbibisi (penyerapan air) karena suhu memegang peranan yang
sangat penting karena memberikan tekanan untuk masuknya air ke dalam biji. Hal ini
diduga pada perlakuan ini air sudah dapat menembus kulit biji. Brant, 1971 dalam
Schmidt (2002), menyatakan bahwa air panas mematahkan dormasi fisik pada
Leguminosae melalui tegangan yang menyebabkan pecahnya lapisan microsclereids,
ketegangan dalam sel bagian luar menyebabkan keretakan sehingga O2 dan air dapat
cepat masuk kedalam biji.
Perendaman dengan air dingin pun menunjukkan pengaruh yang sangat nyata.
Tanaman Albasia telah menyerap air secara maksimum atau mencapai imbibisi yang
optimum, setelah terlebih dahulu dicelup dengan air panas. Perkecambahan tidak akan
dimulai bila air belum terserap masuk kedalam biji. Dengan melakukan pencelupan
dengan air panas dan dilanjutkan dengan perendaman dengan air dingin maka kulit
benih akan permeable terhadap air dan masuknya oksigen.
2.3. Penanaman Benih Albasia
2.3.1. Pembibitan Albasia
2.3.1.1. Benih
Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon yang
dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang
berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki sifat-sifat genetik yang baik,
bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun
penyakit. Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut :
Kulit bersih berwarna coklat tua
Ukuran benih maksimum
Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan
Bentuk benih masih utuh.
Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan
daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya
dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar,
maka daya tumbuhnya tinggi.