Tim Pengampu :
1. Suharno
2. Sari Megawati
3. Sumanto
Pascapanen
Panen
Perontokan Pengeringan
Pengolahan
Pengemasan Penyimpanan
Penentuan Saat panen
Dua teknologi
perontokan yang lebih
maju dan sudah
diterapkan di beberapa
daerah
adalah perontokan
dengan menggunakan
pedal thresher dan
power thresher
Pengeringan
Agar dapat berfungsi seperti tersebut diatas, maka pengemas harus dibuat dari bahan
yang kuat, fleksibel dan murah yang sesuai dengan tujuannya. Sebaiknya pengemas
harus diberi label antara lain nama varietas gabah dan beras yang dikemas, klas mutu
beras, nama perusahaan penggilingan padi.
Jika untuk kebutuhan lokal, pengemasan cukup dengan karung plastik dan jika untuk
dipasarkan antara pulau atau antar propinsi sebaiknya digunakan pengemas rangkap
yaitu: kantong plastik dirangkap dengan karung plastik.
Syarat Bahan Pengemasan
• Untuk gabah/benih yang disimpan dalam waktu lama, setelah 3 bulan harus dijemur
kembali selama 1-2 hari, atau kadar air sebelum disimpan untuk gabah 12 %, untuk benih
10 %.
• Ruang penyimpanan harus mempunyai ventilasi yang baik, gunanya untuk : mengeluarkan
udara panas, membuang gas-gas sisa hasil respirasi, mempertahankan keseimbangan
kelembapan, menjaga keseragaman suhu, membuang debu-debu dan kotoran-kotoran
lainnya.
• Untuk gudang lumbung yang berlantai semen, harus mengunakan alas/plonder
setebal/setinggi kurang lebih 15 cm, agar bahan atau produk yang disimpan tidak kontak
langsung dengan lantai dan mempermudah aliran udara.
• Dinding gudang harus bebas dari lubang-lubang tempat hama bersembunyi /bersarang dan
sekeliling gudang harus bersih, agar gudang tidak menjadi/tidak terlalu lembab.
• Letak gudang harus strategis dan memanjang dari Timur ke Barat, agar gudang tidak
lembab, sinar matahari dapat diperkecil.
• Pemeliharaan gudang/lumbung penyimpanan harus selalu dibersihkan dari kotoran-
kotoran, hama gudang, dan disemprot dengan cairan insektisida. Dianjurkan menggunakan
Insektisida Silosan.
Pengolahan
(Penggilingan gabah menjadi beras)