Anda di halaman 1dari 16

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS

BLOK
\

PermPERMASALAHAN USAHA
AGRIBISNIS

Mod
Peluang Pengembangan
Usaha Agribisnis
ul

MODUL II

Capaian Pembelajaran
Mata Kuliah

: Mahasiswa memahami peluang peluang usaha agribisnis

Metode Pembelajaran

: StudentCentered Learning (SCL)

Waktu

: 2 minggu

Skenario (Learning
activity)

1) Lecture

: 150 menit (theorytical session, briefing)

2) Group discussion

: 150 menit (small group discussion, presentation)

3) Structured tasks

: 220 menit (internet browsing, reporting)

4) Practical session

: 250 menit (case study / field trip)

5) Self study

: 250 menit (focus group discussion, discovery learning)

Dosen Utama

: Ir.Rika Nalinda, MP

Dosen Pendukung

: Dr. Ir. Sapto Husodo, MP, R. Hermawan, SP, MP, Ir Amie


Sulastiyah, MM, Ir Bharoto, MMA.

Asisten

: Galuh SP, M.Sc

Tenaga Penunjang
Akademis

: Abdul Hamid, SST

Deskripsi: Modul ini disusun untuk memberikan wawasan tentang peluang pengembangan usaha agribisnis sesuai
dengan kondisi internal dan eksternal dari lingkungan agribisnis yang ada, dilengkapi dengan wawasan
pengetahuan pendukung yang relevan. Diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi mampu menganalisis

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


lingkungan usaha agribisnis internal dan eksternal, mengetahui skala usaha bisnis khususnya dibidang
agribisnis, mampu menentukan peluang usaha agribisnis mulai dari hulu sampai hilir berdasarkan analisis
lingkungan dan peluang dan kekuatan yang ada
Kompetensi Akhir:

1. Aspek kognitif:
a. Memahami teori dalam agribisnis ,dan peluang usaha
b. Mengetahui tahapan proses kreatif untuk menemukan peluang usaha agribisnis
2. Aspek afektif:
a. Timbulnya minat untuk menemukan peluang usaha agribisnis
b. Menghargai perbedaan pendapat sebagai proses kreatif
c. Peka dan cermat mengenali peluang agribisnis
3.Aspek psikomotorik:
Mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan kendala pengembangan
unit usaha agribisnis acuan
Mampu menghimpun dan mengolah informasi yang diperlukan untuk menyusun draft
peluang usaha agribisnis secara berkelompok
Mampu mengomunikasikan gagasan kreatif peluang usaha agribisnis dengan anggota
kelompok
Mampu bekerja sama dalam tim untuk menyusun berbagai peluang usaha agribisnsi
berdasarkan referensi informasi yang telah ditentukan
Prasyarat : Metode pembelajaran yang digunakan dalam mempelajari modul Peluang Pengembangan Usaha
Agribisnis adalah metode konstruktivistik yang menempatkan mahasiswa sebagai subyek
pembelajar aktif (student centered learing). Untuk itu sebagai prasyarat mempelajari modul ini
mahasiswa terlebih dahulu harus memiliki wawasan tentang:
1) logika berpikir kreatif
2) keterampilan berkomunikasi dalam kelompok belajar
3) keterampilan mengakses dan mengelola informasi dari berbagai sumber
4) cara-cara bekerja sama dalam kelompok secara efektif
PetunjukPenggunaan Modul:
1) Bagi Mahasiswa:
a) Bacalah dengan cermat RPS (Rancangan Pembelajaran Semester) mata kuliah, hingga
anda memahami apa, untuk apa dan bagaimana Anda menjalani seluruh proses
perkuliahan Permasalahan Usaha Agribisnis. dalam RPS diberikan algoritma bahan kajian
sebagai road map proses belajar Anda secara sistematis. Modul 2 merupakan lanjutan dari
modul 1 dan dasar untuk penguasaan bahan kajian pada modul-modul berikutnya.
b) Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata atau konsep kunci atau istilah-istilah
yang baru anda ketahui. Setelah itu, cari dan baca pengertian kata dan konsep kunci serta
istilah baru atau kata sulit dalam kamus dan sumber-sumber tertulis lain yang relevan.
Bagian akhir modul ini menyertakan daftar pustaka yang dapat anda gunakan sebagai
rujukan.
c) Baca kembali bagian demi bagian modul ini dengan lebih seksama dan buatlah catatan
atau ringkasan untuk mempermudah anda memahami dan mengingatnya.
d) Uji kemampuan penguasaan materi modul ini secara mandiri, anda dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan latihan dan tugas yang telah disediakan.
e) Bila anda masih merasakan kesulitan menguasai materi modul ini, diskusikan dengan
teman, atau tanyakan hal-hal yang tidak anda pahami pada asisten dan atau dosen tutor.
2) Bagi Dosen:

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Modul ini dirancang sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar yang menggunakan
metode pembelajaran konstruktif dan berpusat pada mahasiswa (student centered learning,
SCL). Dengan demikian dalam modul disertakan seluruh proses rancangan, penjelasan,
organisasi materi ajar dan arahan serta evaluasi belajar secara mandiri. Peran anda
sebagai Dosen antara lain adalah:
Membaca dengan cermat seluruh isi modul, serta memperkaya materi modul dengan
suplemen-suplemen pembelajaran secara terpisah.
Membantu proses belajar mahasiswa dan mengarahkan asisten dosen agar dapat
melakukan tugasnya dalam pendampingan dan pelaksanaan tugas mahasiswa.
Membimbing mahasiswa agar dapat memahami konsep teoritis dan aplikatif serta
mengatasi kendala-kendala yang mungkin muncul dalam proses belajar.
Memfasilitasi mahasiswa dalam memilih dan mengakses sumber pembelajaran lain yang
diperlukan dalam proses belajar.
Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok dan diskusi kelas.
Melatih asisten untuk dapat menyusun catatan dan laporan hasil belajar mahasisw.
Mengevaluasi hasil belajar

II. Uraian
A. Perkembangan Agribisnis Di Indonesia
Banyak orang yang berpikir pertanian adalah sesuatu hal yang biasa, tapi sebenarnya pertanian adalah
sesuatu hal yang sangat besar, mengapa pertanian merupakan sesuatu yang sangat besar ? itu karena
pertanian tidak akan pernah mati, selama manusia itu masih ada. Mungkin, sekarang ini pertanian di pandang
sebelah mata, karena pertanian identik dengan bercocok tanam, padahal, cakupan pertanian sangat luas. Dan
sekarang banyak lahan yang telah beralih fungsi, dimana, dahulu lahan pesawahan digunakan untuk bercocok
tanam, tapi sekarang malah berdiri bangunan-bangunan yang besar-besar. manusia yang semakin banyak,
sedangkan lahan semakin sempit, ini adalah peluang yang sangat besar bagi orang-orang yang berpikir jauh ke
depan. Apa yang akan terjadi pada manusia di masa yang akan datang ? dan apa yang akan terjadi pada
manusia? apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan anak cucu nanti ? itu semua adalah PR bagi kita !
yang entah bagaimana cara menyelesaikannya.
Untuk itu, sejauh kemampuan bersaing dari agribisnis kita, merupakan cerminan kemampuan SDM
agribisnis baik sebagai pengusaha maupun ilmuwan. Kalau produk agribisnis kita kalah bersaing dengan produk
agribisnis produk negara lain. Jadi, bukan produk agribisnis kita yang kalah bersaing, karena produk itu
sendiri adalah hasil akhir dari kontribisi pengusaha dan ilmuwan.Sebenarnya Indonesia ini memiliki SDA
yang sangat bagus, tapi kendalanya adalah kesadaran dari manusianya itu sendiri. Banyak orang-orang yang
berpikir masa bodoh, dengan keterpurukan bangsa ini. SDA yang bagus malah beralih ke negara-negara lain.
Mereka yang memikirkan massa yang akan datang, berusaha untuk mencari peluang-peluang dari negaranegara yang hanya memikirkan massa kini. Jadi, bukankah yang harus kita lakukan adalah berusaha untuk
mengolah SDA dengan sebaik-baiknya, dan menjadikan produk-produk yang berkualitas. Yang tidak kalah saing
dengan produk-produk asing.
Sudut pandang Agribisnis Secara umum agribisnis dapat dipandang dari dua segi, yaitu agribisnis
sebagai suatu sistem dan agribisnis sebagai suatu bidang usaha (perusahaan pertanian).
1). Agribisnis Sebagai Suatu Sistem
Pada dasarnya sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan unsur-unsur (subsistem-subsistem) yang
saling berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang
tedrtentu. Karakteristik atau ciri-ciri suatu sistem adalah sebagai berikut :

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


1. Terdiri atas unsur-unsur/komponen-komponen/subsistem-subsistem yang membentuk satu kesatuan
(totalitas) sistem .
2. Adanya tujuan dan saling ketergantungan antara subsistem dengan subsistem yang lainnya.
3. Adanya interaksi antar subsistem.
4. Mengandung mekanisme, kadang-kadang disebut juga sebagai transformasi (dalam sistem produksi
misalnya mengubah input menjadi output)
5. Ada lingkungan yang mengakibatkan dinamika sistem (cuaca, lingkungan ekonomi, sosial-budaya, hukum
dan politik, perkembangan teknologi, persaingan, kekuatan eksternal lainnya)
.Pengertian agribisnis sebagai suatu sistem dikemukakan oleh pencetus agribisnis, yaitu Davis dan Goldberg
(1957) sebagai berikut :
"Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies;
production activities on the farm; and the storage, processing and distribution of farm comodities and items
made form them" (Agribisnis adalah jumlah total dari seluruh kegiatan yang melibatkan pembuatan dan
penyaluran sarana usahatani; kegiatan produksi di unit usahatani; penyimpanan, pengolahan dan distribusi
komoditas usahatani dan berbagai produk yang dibuat darinya).
Adjid,DA (2001) mengemukakan bahwa agribisnis konsep dari suatu system yang integrative yang terdiri dari
beberapa subsistem, yaitu (1) subsitem pengadaan sarana produksi pertanian (Agroinput), (2) subsistem
produksi pertanian (Agro product), (3) subsistem pengolahan dan industri hasil pertanian (agroindustry), (4)
subsistem pemasaran hasil pertanian (agromarketing), dan (5) subsistem kelembagaan penunjang kegiatan
pertanian (agro supporting).
Subsistem kedua merupakan on-farm agribusiness, sedangkan subsistem yang lain merupakan off-fram
agribusiness.
Sedangkan subsistem agribisnis adalah bagian dari sistem agribisnis di mana suatu usaha terkait atau
terpengaruh langsung maupun tidak langsung dengan suatu proses produksi biologis.
Contoh : Sistem Agribisnis Kedelai
Sistem ini terdiri atas .
1. Subsistem pasukan input untuk budidaya di tingkat usahatani kedelai, misalnya
a. produsen atau pemasok barang berupa pupuk, pestisida, benih kedelai, alat dan mesin pertanian,
b. produsen atau penyedia jasa seperti perdagangan, kredit, tenaga kerja (SDM) dan sebagainya.
2. Subsistem budidaya atau produksi biologis di tingkat usahatani sebagai subsistem utama, di mana semua
input (lahan, modal dan tenaga kerja) diramu dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan biji
kedelai sebagai produk utamanya dan hasil ikutannya seperti daun, akar dan batangnya yang bila
dikeringkan dapat dipakai untuk bahan bakar atau yang masih segar bisa dijadikan makanan ternak.
3. Subsistem pasca panen, agro-processing atau agroindustri, di mana:
a. buah kedelai dipanen, dikeringkan dan dipisahkan biji dari polongnya, disortir, dikemas dan sebagainya.
b. biji kedelai diolah untuk menjadi benih atau menjadi komoditas yang siap dipasarkan dengan suatu
standar perdagangan tertentu.
c. biji kedelai diolah lebih lanjut untuk menjadi produk konsumsi atau setengah matang seperti tahu, tempe
atau lainnya.
d. atau oleh warung makanan atau pedagang kaki lima diolah dari tempe setengah matang menjadi produk
akhir siap santap seperti tempe goreng; kripik tempe atau pepes tahu.
e. daun ; akar dan batangnya serta kulit polongnya diolah untuk menjadi pupuk kompos atau untuk media
budidaya jamur.
4. Subsistem agro-marketing, di mana semua komoditas atau produk komsumsi tersebut dipasarkan melalui
serangkaian kegiatan promosi, dan didistribusikan melalui pedagang besar, eceran, dan sebagainya.

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


5. Subsistem penunjang yang meliputi: sistem informasi, litbang tanaman pangan, hukum dan perundangundangan, kebijaksanaan pemerintah (kebijaksanaan substitrasi impor).
Berikut ini akan dibahas secara singkat masing-masing subsistem agribisnis ini dan para pelakunya mulai
dari subsistem agribisnis hulu sampai dengan subsistem agribisnis hilir.
1. Subsistem Pasokan Input (Agro-input).
Subsistem pasokan input atau sektor masukan ini adalah mewadahi semua pengusaha, baik skala
kecil, menengah maupun besar yang menyediakan atau memasok input bagi para petani di subsistem
usahatani (on-farm atau agro-production). Mereka adalah para pemasok benih/bibit tanaman, ternak
dan ikan; produsen pupuk, pestisida, makanan ternak/ikan, alat dan mesin pertanian, vaksin hewan,
bahan bakar; para pemasok tenaga kerja (hewan dan manusia) dan sektor pembiayaan misalnya Bank
Pertanian, koperasi kredit, dan sebagainya. Subsistem pemasok input mempunyai peranan penting
dalam meningkatkan efisiensi usahatani (penggunaan mesin-mesin pertanian yang dapat menghemat
pemakaian tenaga kerja manusia, terutama di daerah kekurangan penduduk) dan produktivitas hasil
(penggunaan bibit unggul dan pupuk buatan), serta perluasan usahatani (melalui peminjaman modal
dari lembaga pembiayaan usahatani). Di AS misalnya, pada tahun 1986 para petani membeli sekitar 70
persen dari semua input yang mereka gunakan dalam proses produksi di tingkat usahatani. Di
Indonesia angka tersebut mungkin tidak jauh berbeda khususnya untuk para petani modern (petani
berdasi) dan usahatani dalam bentuk perkebunan (estate), tetapi mungkin lebih rendah untuk petani
kecil atau petani pada umumnya. Karena itu, sektor input yang efisien, yang mampu memasok input
dalam jumlah dan waktu yang tepat merupakan fakta penentu untuk meningkatkan atau paling tidak
mempertahankan peningkatan efisiensi produksi yang telah dicapai pada saat sebelumnya. Di
Indonesia, para petani tidak jarang menghadapi kesulitan dalam memperoleh input utama seperti
pupuk, pakan, pestisida/obat-obatan veteriner dan kredit usahatani yang menyebabkan tidak
optimalnya hasil dan pendapatan yang diperoleh petani. Pupuk dan pestisida adakalanya sulit diperoleh
pada tempat dan waktu yang dibutuhkan dan pencairan kredit yang datangnya terlambat. Di Indonesia
institusi pemerintah yang bertanggung jawab untuk memajukan sektor ini terdiri atas: Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Keuangan dan mungkin juga Departemen Koperasi dan
UKM.
2. Subsistem Usahatani (Agro-Production), Ini adalah sektor pusat (inti) dalam agribisnis. Apabila
ukuran, tingkat output, dan efisiensi sektor ini meningkat pesat, sektor lain (off-farm) juga akan ikut
berkembang baik. Baik buruknya keadaan sektor ini akan berdampak langsung terhadap situasi
keuangan sektor hulu (sektor input) dan sektor hilir (pengolahan dan distribusi/pemasaran). Di
Indonesia subsistem ini barangkali yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Di sini berhimpun jutaan
petani kecil/gurem, ribuan petani menengah dan ratusan petani skala besar. Di Indonesia tugas untuk
memajukan subsistem ini berada di bawah tanggung jawab beberapa departemen yaitu: Departemen
Pertanian (komoditas pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan), Departemen Kehutanan
(tanaman hutan, lebah madu) dan Departemen Kelautan dan Perikanan (hasil laut dan ikan). Dalam
sistem agribisnis, subsistem inilah barangkali yang kinerjanya belum begitu memuaskan (bahkan
mungkin yang paling rendah) dibandingkan tiga subsistem yang lainnya.
3. Subsistem Pasca Panen dan Pengolahan (Agro-Industry). Sektor ini bertanggung jawab atas
pengubahan bentuk bahan baku yang dihasilkan sektor usahatani menjadi produk konsumsi akhir pada
tingkat pengecer. Di AS inilah sektor terbesar di antara subsistem yang lainnya. Di Indonesia sektor ini
mungkin nomor dua terbesar, setelah sektor usahatani. Sektor ini rnenghasilkan nilai tambah paling
besar dibandingkan subsistem lainnya. lndustri pangan olahan, jamu dan kosmetika, serta industri

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


tekstil di Indonesia banyak dikuasai dan dikendalikan oleh beberapa perusahaan besar baik
perusahaan domestik maupun perusahaan asing/multinasional. Karena menghasilkan nilai tambah
terbesar maka sektor ini diyakini dapat menjadi sektor penarik bagi sektor usahatani. Maka prioritas
pengembangan sektor industri di Indonesia pada saat ini kiranya lebih tepat pada pembenahan sektor
agroindustri ini, bukan pada sektor industri hi-tech seperti pesawat terbang, elektronika dan
semacamnva.
4. Subsistem Distribusi dan Pemasaran. Distribusi dan pemasaran produk agribisnis yang efisien perlu
diciptakan. Para pelaku di sektor distribusi dan pemasaran melibatkan para pedagang besar dan
pedagang eceran. Para pedagang besar produk primer membeli produk dari pedagang pengumpul atau
langsung dari para petani dan menjualnya kembali kepada para pedagang eceran atau kepada
perusahaan agroindustri. Untuk pemasaran produk-produk olahan banyak melibatkan para pedagang
besar dan ribuan atau bahkan jutaan pedagang eceran di Indonesia usaha di sektor distribusi ini
banyak menyediakan lapangan kerja. khususnya bagi pekerja informal (pedagang kaki lima, pedagang
asongan, warung-warung kecil). Akhir-akhir ini industri eceran pangan cenderung mengarah pada toko
yang makin besar dan menawarkan lebih banyak ruang peragaan yang tentu menampung lebih banyak
jenis produk. Produk pangan segar dan olahan banyak dijua! di toko serba ada atau superstorer
(TOSERBA) dan berbagai toko swalayan. Perusahaan pertokoan modern yang berqerak di sektor
eceran ini misalnya HERO SUPERMARKET. TOSERBA YOGYA TOSERBA MATAHARI. INDOMARET
dan sebagainya. Kecenderungan ini pada sisi lain banyak mematikan pedagang-pedagang kecil atau
para pedagang di pasar tradisiona. Pertokoan modern ini membentuk mata rantai pertokoan
(chainstore) yang didefinisikan sebagai pasar swalayan dengan sabelas toko atau lebih di bawah
naungan satu manajemen pusat. Toko semacam ini cenderung menawarkan harga yang lebih rendah
dan berusaha semakin tanggap terhadap kebutuhan konsumen. Dalam hal ini banyak diterapkan teknik
penjualan masal untuk memperbesar omzet. Alat-alat penemuan teknologi, seperti pengendalian
persediaan dengan menggunakan komputer atau pengamat elektronik di pintu keluar-masuk, juga
digunakan untuk memperlancar operasi. Untuk menjamin kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi
para pembeli tidak lupa dirancang tempat yang cukup leluasa dengan ruangan ber-AC. gerobak belanja
dan tim security (satuan pengamanan) yang cukup bersahabat. Untuk mengurangi dampak negatif dari
kecenderungan perkembangan ini terhadap para pedagang kecil, peritel modern ini hanya
diperbolehkan beroperasi di kota-kota besar (setingkat kotamadya/kabupaten dan propinsi).
5. Subsistem Jasa Pendukung. Komponen-komponen dari subsistem ini meliputi antara lain jasa-jasa:
penelitian dan pengembangan (litbang) pendidikan dan pelatihan (diklat), jasa penyuluhan, keuangan
dan transportasi. Penyediaan berbagai jasa ini diperlukan untuk membuat sistem agribisnis tersebut
lengkap dan bekerja baik. Di Indonesia pemerintah memiliki jasa-jasa yang disebutkan tersebut
sehingga pemerintah dapat berfungsi dan bertindak sebagai koordinator system. Kegiatan litbang
menghasilkan output berupa rakitan teknologi pertanian benih/bibit unggul, masukan kebijakan dan
sebagainya yang diperlukan oleh para pelaku agribisnis. Di Indonesia selama ini fungsi tersebut
dikerjakan oleh lembaga-lembaga litbang milik departemen. Pendidikan dan pelatihan menawarkan
berbagai jasa untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian dari para pelaku
agribisnis. Selanjutnya jasa-jasa penyuluhan. Berbagai bentuk pendidikan non formal, diperlukan untuk
mengubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku agribisnis
khususnya di subsistem usahatani (penyuluhan pertanian) dan agroindustri : penyuluhan perindustrian).
Tak kalah pentingnya adalah jasa-jasa yang diberikan oleh sektor transportasi dan keuangan yang
berfungsi untuk memperlancar arus input dari pemasok input ke usahatani dan arus komoditas dari
usahatani ke subsistem agroindustri atau langsung ke konsumen akhir. Selanjutnya lembaga penyedia

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


jasa keuangan berperan dalam membantu tersedianya dana tambahan untuk melakukan perluasan
usaha, memanfaatkan peluang usaha baru dan untuk investasi baru.
2.). Agribisnis Sebagai Bidang Usaha
Selanjutnya agribisnis juga dapat dipandang sebagai suatu bidang usaha (perusahaan). Perusahaan
agribisnis adalah suatu institusi atau organisasi bisnis yang berusaha di dalam salah satu subsistem, beberapa
subsistem atau secara terpadu total di dalam sistem agribisnis yang dikelola dengan keterampilan manajerial
yang baik untuk meraih keuntungan, materiil maupun moril Menurut Waspada,I.(2004) pada dasarnya ide dan
peluang dapat tumbuh di mana saja, kapan saja oleh siapa saja. Semakin banyak ide yang muncul semakin
kreatif manusia meraih peluang. Semakin luas peluang semakin banyak p elaku usaha dapat meraih
keberhasilan.
Peluang suatu bisnis dapat berasal dari:Ilham,Proses belajar: diskusi ,Proses
berlatih,Pengalaman,Keterpaksaan dan kondisi krisis yang menekan,,
Beberapa contoh:
1. Perusahaan dalam satu subsistem
Pabrik pupuk :(PT Pupuk Sriwijaya),
Alsintan (PT United Tractor)
Petani kacang-kacangan yang bermitra dengan PT Kacang Garuda
Pabrik rokok (PT Gudang Garam),
Pabrik susu (PT Sari Husada)
Eksportir gaplek,
Koperasi pemasaran,
Pialang komoditas
2. Perusahaan dalam dua subsistem atau lebih
Perkebunan lengkap dengan pabriknya (PTP Nusantara) untuk teh, karet dan kelapa sawit. Peternakan
ayam pedaging, lengkap dengan pabrik pakan dan rumah pemotongan ayamnya.
3. Perusahaan terpadu (integrasi vertikal)
Kebun nenas, pabrik pengalengan nenas, dan eksportir nenas kalengan
Kebun tanaman obat, pabrik jamu, outlet-outlet tempat penjualan jamu milik perusahaan.
B. Lingkungan Agribisnis
Keberhasilan Agribisnis sebagai suatu system sangat dipengaruhi oleh keberadaan dan keadaan komponenkomponen yang ada dalam sistem agribisnis tersebut dan factor-faktor lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu
sebelum melakukan usaha Agribisnis langkah pertama yang harus dilakukan oleh pelaku Agribisnis adalah
mengidentifikasi faktor- faktor apa yang kemungkinan dapat mempengaruhi keberhasilan usaha Agribisnis yang
akan dikembangkan pada suatu wilayah tertentu.
Lingkungan agribisnis digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Lingkungan internal yang meliputi faktor organisasi dan manajemen, faktor pemasaran, faktor teknik dan
faktor keuangan.
b. Lingkungan eksternal meliputi politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan demografi.
C. Skala Usaha Agribisnis
Menurut tingkatannya, dunia bisnis atau wirausaha dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu Usaha Micro, Usaha Kecil,
Usaha Menengah, dan Usaha Besar.Penjelasan dari beberapa kriteria dari tingkatan usaha tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Usaha Mikro

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


Merupakan jenis usaha yang membutuhkan investasi atau modal usaha dibawah 50 juta rupiah, diluar aset
pribadi.
Banyak sekali kita temui jenis usaha dengan nilai modal usaha dibawah 50 juta.Namun perhitungan modal
usaha seharusnya diluar aset pribadi yang telah ada.Artinya Semua manajemen dan operasional usaha yang
dijalankan, tidak menggunakan aset pribadi Pengusaha.Hal ini dikarenakan, perhitungan modal didasarkan pada
kebutuhan investasi dan operasional diluar aset yang telah ada seperti tempat usaha dan kendaraan.Pada
umumnya masih banyak pengusaha micro yang menggunakan tempat tinggal dan kendaraan pribadi untuk
operasional usahanya, sehingga tidak membutuhkan modal lagi.Hal inilah yang menjadi alasan mengapa
perhitungan modal usaha harus diluar aset pribadi.
2. Usaha Kecil
Merupakan jenis usaha yang membutuhkan modal usaha diatas 50 juta dan dibawah 200 juta.Sama seperti
usaha mikro, perhitungan nilai modal usaha diluar aset pribadi.Namun usaha kecil lebih tinggi tingkatannya dari
usaha mikro, karena nilai modal usahanya yang lebih be
3. Usaha Menengah
Adalah jenis usaha yang kebutuhan modal usahanya diatas 200 juta atau dibawah 500 juta diluar aset yang
telah ada.Skala usaha menengah ini memang sudah cukup besar dan perlu manajemen yang baik, karena
modal usahanya cukup besar.
4. Usaha Besar
Merupakan jenis usaha yang membutuhkan nilai modal yang besar yaitu diatas 500 juta.Skala usaha ini sangat
besar dan bentuk usahanya bermacam-macam, termasuk jangkauan operasionalnya sudah ke beberapa negara
(Go International).Tentu saja usaha besar adalah setingkat CV atau sebuah perusahaan yang membutuhkan
banyak karyawan dan manajemen yang baik.
Menurut Chandra Yan Permadi dalam tulisannya Tingkat usaha juga bisa dibagi berdasarkanposisi si
pengusaha melaksanakan usahanya.Karena kadang kita terlena dengan keadaan yang sebetulnya itu bukanlah
tingkatan kita. Akan tetapi kita merasa seolah-olah itu adalah tingkatan usaha kita. Ada 4 tingkatan secara rinci
adalah sebagai berikut:
Pertama Pre Start-Up
Tingkatan di mana kita mau memulai usaha atau bahkan masih bermimpi mau berusaha. Biasanya pada
tingkatan ini kita masih mau jual apa saja. Apa yang bisa jadi uang kita jual, apa yang sedang trend kita ikuti.
Istilah kerennya PALUGADA.
Kedua Start-Up
Tingkatan di mana kita sudah memulai usaha dan mencoba membuka bisnis baru. Start-Up sering digunakan
oleh pebisnis untuk menandakan dia baru terjun ke dunia bisnis. Di mana usaha dan gagasan bisnisnya masih
belum teruji handal dan diterima pasar. Tapi terkadang para pelaku Start-Up punya motivasi yang tinggi dan
bahkan sering Over Optimis/keyakinan yang berlebihan di dunia usaha.
Ketiga Survival
Survival ini adalah tingkatan di mana usaha sudah mulai menginjak 3 5 tahun. Pengusaha pada tingkatan ini
sering mengalami penjualan yang naik turun dengan cepat. Segmentasi pasar pada tingkatan ini juga cenderung
belum stabil dan belum terarah dengan jelas. Survival lebih mementingkan bertahan hidup dan belum
memikirkan bagaimana masa depan usahanya tersebut.
Keempat Growth
Banyak pengusaha Indonesia yang mendapatkan tingkatan ini dalam waktu yang sangat singkat. Tapi biasanya
tingkatan Growth baru bisa dicapai setelah usahanya berumur lebih dari 5 tahun. Penjualannya meningkat tajam
dengan cepat. Sering sekali tidak dapat memenuhi permintaan pasar karena keterbatasan modal dan
manajemen yang kurang mendukung. Pelaku usaha pada tingkatan ini biasanya sudah mulai memikirkan
investasi pada jenis usaha lain dan sedikit demi sedikit meninggalkan usaha pertamanya.
Kelima Matang

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


Tingkatan tertinggi pada dunia usaha, di mana umur usaha biasanya sudah lebih dari 15 atau bahkan 25 tahun.
Pengusaha pada tingkatan ini sering sekali dijadikan idola oleh para pengusaha pemula (Start-Up) dan menjadi
primadona untuk acara-acara pamungkas seminar atau motivasi bisnis. Pengusaha pada tingkatan ini sudah
berkembang sesuai dengan perencanaan yang matang dan sudah memiliki strategi yang terarah. Sistem
manajemen dan pengembangan pasarnya sudah berjalan baik.
Suksesnya sebuah bisnis juga bisa diukur dari perkembangan jiwa enterpreneurship yang Pengusaha miliki.
Bahwa dalam bisnis juga dikenal tingkatan seseorang untuk bisa disebut sebagai seorang entrepreneur yang
sesungguhnya, sebagaimana yang dinyatakan oleh Robert T. Kiyosaki. Berikut ulasannya :
Tingkat 0
Pada tingkatan ini, seseorang sudah mulai merintis usaha sendiri, namun hasil usaha tersebut baru cukup untuk
kebutuhan pokok saja. Tingkatan ini memiliki resiko dan potensi bisnis yang sama kecilnya. Yang harus
dilakukan adalah mulai merancang rencana untuk membawa usaha Pengusaha ke tingkat yang lebih tinggi.
Tingkat 1
Dapat juga disebut level pekerja, dimana seorang pebisnis memiliki tanggung jawab layaknya seorang pekerja
yang memiliki atasan. Pada tingkatan ini Pengusaha masih memiliki ketergantungan pada pihak yang lebih
tinggi, misalnya pada supplier atau produsen. Untuk bisa naik ke tingkat berikutnya, Pengusaha perlu lebih
berani mengambil resiko usaha yang lebih besar lagi. Tingkatkan juga kapasitas dan mulai menyusun rencana
supaya bisnis menjadi benar-benar milik Pengusaha sendiri.
Tingkat 2
Pada tingkatan ini, seseorang sudah mulai membentuk jiwa entrepreneur sesungguhnya. Usaha yang dijalankan
sudah bisa disebut bisnis, baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Ciri-ciri entrepreneur juga mulai muncul, di
antaranya tidak senang diatur dan selalu memiliki tujuan dan ambisi yang kuat untuk menjadi lebih baik. Pada
tahap ini, resiko juga semakin terlihat, dan ketika terjadi suatu kesalahan dapat berakibat cukup fatal. Dan untuk
mengembangkan bisnis, Pengusaha perlu memperoleh support modal dan peluang yang besar.
Tingkat 3
Tingkatan ini, seseorang sudah dapat disebut sebagai pengusaha atau pemilik bisnis. Mereka sudah memiliki
sistem yang tertata dengan baik. Tidak hanya mengelola usaha, pada tingkatan ini seseorang sudah memiliki
skill untuk membawahi banyak bidang yang lebih kompleks. Untuk mencapai tingkatan ini tentunya dibutuhkan
waktu dan pengalaman. Tanpa adanya jiwa entrepreneur yang sesungguhnya pada diri seseorang, bisnis bisa
saja mengalami kemunduran.
Tingkat 4
Pada level ini, pengusaha sudah lebih berani mengambil peluang dan resiko yang besar. Tipe ini jelas
terlihat pada para investor. Yang menjadi ciri dari level ini adalah ketajaman intuisi bisnis serta kemampuan
analisa akan tren jangka panjang. Jika sudah berada pada level ini, kebanyakan uanglah yang terus menerus
bekerja untuk kita. Dengan berbagai passive income yang dimiliki, arti financial freedom yang sebenarnya sudah
bisa dirasakan pada tahap ini.
D.Menentukan Peluang Usaha Agribisnis
Koran Agribisnis on Friday, 16 October 2015, merupakan salah satu media yang menyediakan sarana untuk
memberi informasi usaha agribisnis. Yaitu usaha yang berhubungan dengan tanah, seperti usaha pertanian,
perkebunan, perikanan, pertambangan dan peternakan. Indonesia yang memiliki memiliki banyak sekali sumber
kekayaan yang dapat dinjadikan peluang usaha agribisnis yang menguntungkan. Bisnis ini berbasis usaha
pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun hilir.
Usaha Pertanian
Di bidang pertanian mencakup cukup luas karena berhubungan dengan tanaman pangan seperti padi, jagung,
buah dan sayuran.Banyak jenis tanaman pangan yang dapat dibudidayakan seperti durian montong,

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


kelengkeng, rambutan, pepaya. Agrobisnis bidangpertanian juga dapat dijadikan sebagai ladang bisnis yang
memiliki prospek cerah.
Usaha peternakan
Jenis usaha agrobisnis di bidang peternakan, misalnya ternak sapi potong, bebek ayampedaging dan usaha
ternak lainnya dapat dijadikan pilihan usaha menjanjikan. Hal inidikarenakan sapi potong dan kawan kawan
kerap dibutuhkan sebagai bahan makanan sepertidaging, telur dan susu..
Usaha Perikanan
Usaha perikanan ini berkaitan dengan budidaya ikan tawar dan ikan laut. Jenis ikan yang seringdipelihara dan
menguntungkan adalah iklan lele,bawal, nila, gurameh dan lain lain. Dari usahaberbasis air ini banyak digeluti
masyarakat karena menguntungkan dengan resiko yang rendah
Mencari peluang usaha agribisnis sepertinya tidak mudah, namun ternyata banyak sekali alat bantu untuk kita
dapat menemukan peluang usaha yang ada, pada usaian berikut ini dipaparkan beberapa alat bantu dalam
mencari peluang usaha.
a.Mencari peluang usaha di sekitar kita
Mencari peluang usaha terkadang terasa sulit untuk di dapatkan,bila dihubungkan dengan individu yang akan
elaksanakan atau menjalankan usaha tersebut. sebuah usaha jika belum di coba di jalankan hanya akan enjadi
sebuah angan-angan tanpa kenyataan, akan semakin jauh tertinggal menuju puncak kesuksesan yang di idamidamkan.Untuk memulai langkah pertama adalahmencari peluang usaha yang ada di sekitaran kita terlebih hulu,
sebelum jauh mencari kemana-mana. Sebabnya banyak yang bisa di bisniskan dengan menganalisa di sekitar
ingkungan dimana kita tinggal.
1. Cari Usaha Yang Paling Berpotensi
Kita bisa memulai dengan mengamati lingkungan sekitar, melihat peluang usaha apa yang berpotensi rkembang
di daerah tersebut. Caranya dengan mengamati bisnis apa yang paling sukses di daerah kita. Misalnya ada
sebuah rumah makan yang kita ketahui berdirinya sudah sejak lama, dan di mulai dari kecil-kecilan, hingga kini
bisa menjadi rumah makan yang besar. Itu berarti usaha rumah makan di daerah pengusaha memiliki potensi ng
bagus untuk di jalankan. Dan kita pun sah-sah saja jika akan mengikuti jejak usaha tersebut. Tentu saja dengan
konsep yang berbeda, dan lebih dilengkapi dari usaha yang sudah ada.Begitu pula jika ada bidang usaha
lainnya, dengan mengamati lingkungan sekitar kita akan mengetahui usaha-usaha mana yang berhasil bertahan
dan juga yang tidak. Tinggal kita pilih mana yang paling sesuai dengan bidang yang di miliki.
2. Amati Keperluan Yang Paling Di Butuhkan
Dengan keseharian kita berada di daerah yang kita tinggali, tentunya tidak sulit menganalisa keperluan apa yang
paling
b.Mencari Peluang Usaha melalui internet
Saat ini banyak peluangan usaha yang juga ditawarkan melalui internet. Internet saat ini telah menjadi ebutuhan
bagi banyak orang. Kemudahan dalam mendapatkan dan menyampaikan informasi melalui internet membuat
nyak orang tertarik untuk selalu mengakses internet.Jika pengusaha masih bingung mencari peluang usaha
melalui internet, pengusaha dapat mengikuti beberapa tips berikut ini sebagai acuan
Aktif Di Sosial Media
Sebagian orang menganggap bahwa aktif di social media adalah suatu aktivitas yang hanya menghabiskan
waktu. Namun apabila pengusaha dapat menggunakan social media dengan baik, social media dapat menjadi
ladang rejeki bagi pengusaha. Dengan aktif di media social, pengusaha akan mengetahui banyak hal yang
sedang terjadi saat ini.
Peluang usaha juga bisa pengusaha dapatkan dari forum online seperti kaskus. Selain itu juga ada beberapa
orang yang menawarkan kerja sama bisnis.
Mendaftar Pada Website Penyedia Lowongan Kerja

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


Lewat website yang menyediakan serta mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan, pengusaha bisa
mendapatkan informasi. Informasi yang berasal dari suatu website tersebut biasanya memiliki pesan yang
sangat penting. Seperti,peluang kerjasama, tawaran bisnis, tips dan trik, bahkan informasi seputar lowongan
kerja terbaru.Dengan mendaftarkan diri berarti pengusaha menyatakan siap untuk mendapatkan email
pemberitahuan tentang lowongankerja terbaru. Meskipun terkadang informasi tersebut tidak kita butuhkan dan
tidak jarang juga mengganggu. Maka tidak ada salahnya jika pengusaha membuat satu email khusus untuk
database informasi lowongan kerja terbaru. Dengan demikian pengusaha dapat memilah-milah pekerjaan apa
yang cocok dengan diri pengusaha.
Selain kedua langkah tersebut tentu masih banyak lagi strategi mencari peluang usaha. Misalnya, berdiskusi
secara aktif dalam forum bisnis yang ada di internet. Atau, selalu mengikuti perkembangan berita di website yang
fokus di bidang usaha baik offline ataupun online.Intinya, peluang usaha lewat internet sangatlah banyak seperti
bisnis iklan adsense, PPC, iklan baris, bisnis toko online, jasa penulis artikel atau freelance dan lain sebagainya.
Contoh Peluang usaha Agribisnis melalui internet
Budidaya Terong Putih Peluang Agribisnis Yang Menguntungkan
Peluang Usaha Agribisnis yang Menguntungkan Terong adalah salah satu macam sayuran yang pasti dikenal
oleh masyarakat kita. Sebagian jenis terung yang sering kita tahu dan yang umum adalah terung ungu dan
terung hijau. 2 jenis terong telah banyak dikonsumsi, baik dalam keadaan sudah dimasak ataupun mentah untuk
lalapan. Nah, gimana jika terong itu berwarna putih?Read More
Category: Peluang Agribisnis
Investasi Modal Kecil Budidaya Tanaman Karet Unggul
Peluang Investasi Menjanjikan di Tahun 2012 Menanam Pohon Karet Warga Desa Panggung dan Inan
Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan semakin serius menekuni usaha
budi daya perkebunan karet dan menyulap wilayah padang alang-alang, semak belukar, gunung gundul menjadi
sebuah pemandangan hijau pohon karet. Didukung juga dengan teknologi budidaya tanaman karet dari varietas
kampung Read More
Category: Peluang Agribisnis
Cara Budidaya Jamur Tiram dan Analisa Usaha Peluang ini
Memetik Laba dari Usaha Budi Daya Jamur Tiram yang saat ini berkembang pesat di Kabupaten Lebak Banten.
Dan secara otomatis dapat mendongkrak ekonomi warga sekitar, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan
baru. Produksi jamur tiram Kabupaten Lebak sekarang ini telah memasok ke Serang, Pandeglang dan
Tangerang. Kehidupan ekonomi pelaku bisnis yang mengembangkan budi daya jamur ini cukup Read More
Category: Peluang Agribisnis
Cara Budidaya Lidah Buaya dan Analisa Peluang Usaha-nya
Usaha pengolahan Tanaman Lidah Buaya atau aloe vera sudah dijalankan di indonesia sejak 5 tahun terakhir.
Daerah diindonesia yang paling banyak membudidayakan dan menanam antara lain Pontianak, Kalimantan
Barat, Malang, Bali, dan Yogyakarta. Budidaya menanam aloe vera ini, untuk memenuhi pasar ekspor menuju
negara Jepang. Jepang merupakan negara pengguna lidah buaya terbesar di dunia. Disana, Read More
Category: Peluang Agribisnis
Menjadikan Jambu Mete Sebagai Peluang Usaha Menguntungkan
Menjadikan Jambu Mete Sebagai Peluang Bisnis yang Menjanjikan Usaha perkebunan mete di Wonogiri Jawa
Tengah semakin besar. Warga sekitar semakin menyenangi tanaman ini, karena cara penanaman yang tidak
membutuhkan dana dan tenaga, namun hasilnya sangat bisa membantu untuk biaya tambahan. Kasman
contohnya, ia sudah puluhan tahun menanam jambu mete. Lahannya masih sebatas di sekliling
pertanian Read More
Category: Peluang Agribisnis
Usaha Pohon Hias, Untung Besar 3Kali Lipat

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


Peluang Bisnis bidang pohon taman ternyata menjanjikan omzet dan untung yang lumayan besar. Contohnya di
Desa Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Daerah tersebut dikenal sebagai pusat tanaman hias. Yang
menarik adalah pohon taman yang besar diperjualbelikan disana. Jenis pohon taman dapat beraneka ragam,
seperti dari tanaman keluarga palem, pule, koptri, beringin, kamboja, trembesi, flamboyan dan Read More
Category: Peluang Agribisnis
Peluang Investasi Pohon Jati Unggul Nusantara 5 Tahun Panen
Peluang Investasi Budidaya Pohon Jati Unggul Nusantara Budidaya pohon jati unggul nusantara saat ini
semakin disukai, dikarenakan masa panennya cepat. Hanya lima tahun sejak ditanam, jati ini sudah bisa
dipanen. Karena kelebihan tersebut, banyak yang tertarik menanamnya. Jati unggul Nusantara adalah salah
satu varian baru dari pohon jati. Varian baru ini merupakan hasil penelitian Balai Read More
Category: Peluang Agribisnis
c.Peluang Usaha Berdasarkan Perencanaan Agribisnis Yang Telah Disususun
Peluang usaha Agribisnis bisa juga didapatkan dari perencanaan dalam agribisnis. Seperti peluang usaha dalam
penyedian jasa keuangan, pemasaran, produksi, persediaan, dan lain-lain.
Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian, Departemen Pertanian (1993) perencanaan agribisnis adalah usaha
sistematis untuk mencari alternatif-alternatif baru disertai dengan penghitungan konsekuensi finansial terhadap
hasil dan biayanya. Beberapa hal yang penting yang dapat dijadikan sebagai dasar peluang usaha agribisnis
yang dapat diketahui dari perencanaan usaha. Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Varietas yang akan ditanam, sehubungan dengan produktivitas dan ketahanannya terhadap hama penyakit.
2) Kapan tanam dan kapan panen sehubungan dengan penyediaan irigasi.
3) Pupuk apa, berapa, dan kapan digunakan sehubungan dengan penyediaan pupuk agar petani tidak
Dalam mencermati peluang usaha kita tidak boleh lepas dari apa yang menjadi sasaran agribisnis yang akan
dikembangkan. Sasaran agribisnis mencakup:
- Penguasaan pasar
- Bagaimana kedudukan kita terhadap pesaing
- Pertumbuhan dan perkembangan
- Berapa dan bagaimana cepatnya pertumbuhan yang seharusnya
- Profitabilitias
- Apa jenis usaha dan berapa jumlah kemungkinan mendapatkan untung
- Hubungan dan prestasi kerja karyawan
- Imbalan dan bagian penghasilan apa yang akan diberikan pada karyawan, dan apa yang mereka harapkan
- Hubungan dengan dan hasil dengan penanam modal
- Seberapa besar bagian pendapatan yang akan diberikan pada para investor
- Tanggung jawab dan hubungan kemasyarakatan
- Jenis bisnis apa yang dikehendaki masyarakat untuk dikelola oleh perusahaan
- Sumber daya fisik
- Peralatan, perkakas, dan hal-hal apa saja yang dibutuhkan perusahaan
- Produk dan inovasi
- Apa saja yang diutamakan dalam produk baru serta penelitian.
Mencari peluang usaha agribisnis dapat dilakukan pada tahap awal pengusaha memulai usaha agribisnis yang
meliputi 3 tahapan yaitu :
a. Mencari alternatif-alternatif, yaitu suatu usaha untuk menentukan alternatif-alternatif usaha atau
kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan agribisnis. penentuan kemungkinan-kemungkinan usaha
ini dilakukan, dialami, dan ditemukan sendiri oleh pengusaha

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


b. Menghitung rendabilitas dan melakukan analisis saldo usaha, yaitu kegiatan pencatatan data
agribisnis atau pembukuan agribisnis sehingga pengusaha dapat menghitung biaya dan hasil, serta dapat
menganalisa saldo usaha dari alternatif-alternatif yang ditemukan.
c. Membandingkan situasi baru dengan situasi saat ini. Tahap ini dilakukan dalam usaha menentukan
pilihan dari alternatif yang memberikan harapan kenaikan pendapatan dan keuntungan usaha yang paling tinggi.
Alternatif itulah yang diberikan prioritas pertama untuk diterapkan
Langkah-langkah kegiatan menenntukan peluang usaha agribisnis terdiri dari:
a. Identifikasi kebutuhan pasar
b. Identifikasi kebutuhan industri hilir
c. Identifikasi jaringan ketersediaan agro input
d. Identifikasi jaringan ketersediaan modal usaha
e. Identifiksasi berbagai pola usahatani yang memiliki keunggulan komparatif komoditi
f. identifikasi kebutuhan modal
g. Identifikasi kebutuhan tenaga kerja
1. Identifikasi Kebutuhan Pasar
Peluang usaha berdasarkan informasi pasar
Informasi pasar untuk menentukan peluang usaha agribisnis apa yang akan anda lakukan adalah :
- Komoditas apa yang diminta pasar
- Berapa jumlahnya yang diminta
- Bagaimana kualitas yang diminta
- Dimana komoditi tersebut dikonsumsi
- Berapakah harga per satuan yang akan diperoleh
- Apakah harga tersebut sudah layak
Sumber iformasi pasar diperoleh dari grosir, penjaja/ warung kecil, konsumen akhir dan lembaga keuangan, baik
pemerintah atau swasta (bank, dan lain-lain)
Peluang usaha agribisnis pada Industri Hilir
Industri hilir adalah kegiatan agroindustri yang merupakan salah satu sub sistem atau mata rantai agribisnis.
Agroindustri bertujuan untuk meraih nilai tambah dan diversifikasi vertikal untuk tambahan kegiatan atau rlakuan
komoditi setelah panen Bentuk kegiatan agroindustri dapat berupa penyimpanan, pengeringan, pengolahan dan
pengangkutan (transportasi)Implementasi agroindustri di pedesaan merupakan pilihan yang tepat karena :
- mendekatkan produsen primer dengan industri, sehingga dapat meminimalkan biaya transportasi
- menciptakan peluang dan kesempatan kerja baru di pedesaan
- membentuk dan mendorong timbulnya nilai baru dalam keseluruhan rangkaian proses agribisnis
- memberikan nilai tambah pada produk primer
- mendorong proses komersialisasi agribisnis di pedesaan
Peluang Usaha Agribisnis pada ketersediaan jaringan agroinput
Berbagai lembaga penyedia agroinput bisa berupa produsen bibit, pupuk, pestisida, dan alsintan beserta grosir
dan pengecernya, seperti KUD, Kios, dan sebagainya.
Informasi jaringan ketersediaan agroinput yang perlu dikumpulkan untuk bahan menentukan peluang agribisnis
adalah :
- Jenis lembaga penyedia (industri hulu)
- Mutu
- Jumlah/ volume
- Harga
- Waktu ketersediaan

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS

Peluang Usaha Agribisnis pada ketersediaan modal usaha


Informasi jaringan ketersediaan modal usaha yang perlu dikumpul-kan untuk bahan merencanakan agribisnis
adalah :
- Cara mendapatkan uang tunai
- Pihak yang meminjamkan uang untuk modal usaha
- Cara pengambilan pinjaman dan besarnya bunga
Peluang usaha dapat juga diketahui dari cara pengusaha menetapkan pola usahatani yang memiliki
unggulan komparatif komoditi. Penyusunan pola usahatani yang memiliki keunggulan komparatif
komoditidilakukan setelah memperhitungkan faktor kebutuhan pasar, kebutuhan agroindustri, ketersediaan
agroinput, dan ketersediaan modal. Disamping itu perlu diperhatikan tiga tahapan perencanaan agribisnis dan
tiga titik tolak perencanaan agribisnis yang bisa dijadikan sebagai dasar untuk mendapatkan peluang usaha.
Peluang usaha penyediaan modal
Modal Agribisnis mencakup keseluruhan sarana produksi yang habis pakai, alat produksi tahan lama, dan tanah
yang dikuasai. Kebutuhan modal usaha dalam jangka waktu yang berbeda-beda adalah :
- Kebutuhan modal permanen untuk tanah, alat produksi tahan lama, dan habis pakai yang permanen
- Kebutuhan modal jangka panjang (10 tahun) untuk bangunan, dan tanaman tahunan yang berumur panjang
- Kebutuhan modal jangka sedang (1 10 tahun) untuk alat, ternak dan tanaman keras yang berumur kurang
dari 10 tahun
- Kebutuhan modal jangka pendek ( sampai 1 tahun) untuk tanaman semusim, ikan dan sarana produksi
Peluang usaha penyediaan Tenaga Kerja
Peluang penyediaan tenaga kerja dapat diketahui dengan membagikan kebutuhan tenaga kerja per bulan
dengan tersedianya tenaga kerja keluargaatau ketersediaan tenaga kerja saat ini. Sering terjadi pada usaha tani
dimana terdapatnya pengangguran tersamar yaitu apabila penyediaan tenaga kerja keluarga tani lebih besar
daripada kebutuhannya, dan tidak dicari jalan untuk memanfaatkannya.Tenaga kerja agribisnis dihitung dengan
TKSP (Tenaga Kerja Setara Pria) atau Men days selama 1 bulan takwim dalam periode agribisnis, berdasarkan
jenis kegiatan yang dilakukan.
E. Penutup
Untuk memulai usaha agibisnis yang baik dibutuhkan sebuah konsep. Jika perlu konsep yang dibuat berbeda dan lebih
baik dibandingkan usaha agribisnis sejenis yang telah ada. Membuat konsep usaha agribisnis memerlukan kejelian
dalam melihat persaingan pasar. Tak perlu ide yang rumit, buatlah konsep dengan pendekatan-pendekatan
sederhana namun langsung menuju pada pemecahan masalah, sehingga produk atau jasa mudah
diterima pasar. Tidak sedikit calon pengusaha yang tidak dapat segera mengambil keputusan berbisnis, karena
belum memiliki ide bisnis yang akan dibangun. Bisa dilihat sebagai contoh pada
websitewww.jumadisubur.wordpress.com dipaparkan 188 bisnis pilihan yang dapat dijadikan rujukan
Menurut Mario Teguh, tak ada peluang bisnis yang salah yang kemudian menjadikan bisnis tersebut gagal adalah
karena peluang bisnisnya ternyata tidak sesuai dengan pasar atau pribadi yang menjalankannya. Banyak pengusaha
yang kurang tepat memulai bisnisnya karenabelum memahami karakter bisnis yang sesuai dengan kekuatan karakter
atau kepribadiannya.
III.TUGAS
a.Rancangan Tugas

1) Tujuan Tugas :

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


a. Mampu menghimpun informasi tentang bagaimana mencari peluang usaha agribisnis
b. Mampu mengidentifikasi peluang usaha agribisnis di sekitar kita, d Indonesia dan di pasar
ASEAN
c. Mampu mengkomunikasikan gagasan kreatif dan bekerja sama dalam tim untuk menyusun
hasil identifikasi peluang usaha agribisnis di sekitar kita, d Indonesia dan di pasar ASEAN
d.Mampu menghimpun dan mengolah informasi yang diperlukan untuk menyusun draft laporan
tentang pengalaman mencari peluang usaha agribisnis di sekitar kita, d Indonesia dan di pasar
ASEAN dan melalui media secara berkelompok
2) Uraian Tugas:
a. Obyek garapan:
1. Menghimpun informasi tentang bagaimana mencari peluang usaha agribisnis sekitar kita
di Indonesia dan pasar ASEAN.
2. Mengidentifikasi peluang usaha agribisnis di sekitar kita, d Iindonesia dan di pasar
ASEAN
b. Batasan tugas:
1. Peluang usaha agribisnis sekitar kita, d Iindonesia dan di pasar ASEAN
2. Dengan rata-rata 35 orang mahasiswa per kelas, diperkirakan dalam setiap kelas
terdapat 7 kelompok beranggotakan 5 orang mahasiswa.
c. Metodologi dan acuan tugas:
1. Baca modul,
2. Buat ringkasan intisari modul perorangan sebagai pegangan bagi mahasiswa per
orangan.
3. Catat istilah penting dan istilah asing untuk memudahkan memahami isi modul.
4. Dengan kelompok yang sudah terbentuk pada awal perkuliahan 5 orang per kelompok
5. Setiap kelompok kecil mulai mengerjakan tugas kelompok menghimpun informasi tentang
peluang usaha agribisnis
a. Peluang usaha agribisnsis disekitar kita dengan cara mengunjungi 5 responden
disekitar anda, melakukan wawancara.
b. Peluang usaha agribisnis di Indonesia melalui media cetak dan media lainnya dengan
cara membuat intisari dari informasi yang didapat mulai dari latar belakang,
permasalahan,dan peluang usaha yang ditemukan
c. Peluang usaha agribisnis dan SDM agribisnis di lingkup negara ASEAN , dengan
menyebutkan jenis peluang usaha seperti apa dan persyaratannya apa saja melalui
media apa saja.
6. Setiap tulisan laporan harus dilengkapi dengan sumber informasi, baik yang di
wawancarai dan yang tertulis.
7. Sebagai kelengkapan administrasi pembelajaran setiap mahasiswa dan setiap kelompok
harus dapat menyediakan satu ordner dan pervorator untuk mengarsipkan file dan
dokumen proses belajar mengajar selama satu semester. Untuk kerapian, seluruh print
out tugas dicetak pada kertas kerja berukuran folio. Sedangkan untuk tugas-tugas yang
harus ditulis tangan dikerjakan pada kertas folio bergaris.
c. Keluaran tugas:
1. Satu dokumen tentang ringkasan peluang usaha agribisnis di Indonesia sebagaitugas
perorangan.
2. Satu dokumen tentang penugasan peluang usaha agribisnis di sekitar kita,di Indonesia
dan di ASEAN sebagai tugas kelompok (lima orang per kelompok)
3. Seluruh dokumen keluaran proses pembelajaran diketik dan diprint pada kertas folio 70
gr. Pengetikan menggunakan font Arial 11, spasi 1 dan margin kiri, kanan, atas dan

PELUANG PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS


bawah masing-masing 3, dan 2,5. Dokumen tidak dijilid, tetapi diperforasi dan dihimpun
dalam ordner kelompok.
4. Dokumen penugasan perorangan berupa rinngkasan dikerjakan pada kertas folio bergaris
dengan margin lipat kiri sebesar 3 cm.
IV. Kriteria Penilaian:
a. Timbulnya minat untuk mengeksplorasi ide kreatif usaha melalui aktivitas assesment yang
dilakukan dari tulisan reflektif perorangan yang ditulis tangan sepanjang 1 halaman folio
b. Menyadari bahwa setiap bisnis memiliki masalah(assesment dilakukan berdasarkan dokumen
hasil rumusan tentang peluang usaha agribisnis di Indonesia..
c. Kejelasan dan kelengkapan penguasaan konsep peluang usaha agribisnis di Indonesia.
Tersusunnya hasil rumusan peluang usaha agribisnis .
d. Kemampuan mengomunikasikan gagasan kreatif dan kerja sama tim (assesment dilakukan
oleh asisten selama berlangsungnya proses diskusi dan praktikum dalam kelas).

Anda mungkin juga menyukai