Anda di halaman 1dari 2

BAB III

DASAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN BENIH


Dari beberapa perhitungan kebutuhan benih yang ada maka dipilih 2 rumus yang
diperkirakan lebih mempermudah sistem menghitung jumlah kebutuhan benih.
Adapun rumus pertama sebagai berikut :
V

= A/B . C . D

V
A
B
C
D

:
:
:
:
:

Jumlah benih yang dibutuhkan


Jumlah anakan yang harus dihasilkan
Viability
Persen jadi anakan semai
Jumlah benih tiap kg

Contoh perhitungan
Dimisalkan jumlah anakan yang diperlukan 400.000 batang, dan diketahui viability
50 % dan persen jadi anakan diasumsikan 80% maka jumlah benih yang dibutuhkan
sebesar :
V

= A/B . C . D

V
V

= 400.000/0,5 x 0,8 x 50.000


= 20 kg

Pada rumus diatas terdapat beberapa kelemahan dimana persentase kemurnian


benih, daya kecambah dan daya hidup bibit pada masa perkecambahan tidak turut
diperhitungkan, sehingga perhitungan jumlah kebutuhan benih relatif lebih besar
dibandingkan bila unsur-unsur diatas turut diperhitungkan.
Maka untuk mendekati angka diperlukan perhitungan yang mengikutsertakan unsurunsur diatas dengan rumus sebagai berikut :
X
Keterangan X
N
R
K
H
Y

= N/R . H . K . Y
:
:
:
:
:
:

Jumlah benih yang diperlukan


Taksiran jumlah bibit yang disapih
Persentase kemurnian benih
Daya kecambah benih
Jumlah benih per kg
Daya hidup bibit pada masa
pelaksanaan

perkecambahan

kedalam

Sebelum melangkah kepada perhitungan dengan rumus diatas terlebih dahulu


dihitung taksiran jumlah bibit yang disapih (N) dengan rumus sebagai berikut :
N

= A/B

Contoh perhitungan
Dimisalkan jumlah bibit yang diperlukan 400.000 batang dan persentase hidup bibit
perkantong 870% maka :

www.indonesianforest.com - 16

= 400.000/0,8

= 320.000 batang

Dan jumlah benih yang diperlukan dapat dihitung bila diketahui presentase
kemurnian benih (R), daya kecambah benih (K), daya hidup pada masa
perkecambahan kedalam pelaksanaan (Y) dan jumlah benih per kg (H).
Bila dimisalkan unsur-unsur diatas sebagai berikut :
R
K
Y
H

=
=
=
=

60%
80%
90%
500.000 batang

Maka jumlah kebutuhan benih :


X
X
X

= N/R . H . K . Y
= 320.000/0,6 x 0,8 x 50.000 x 0,9
= 14,81 kg

Maka untuk penggunaan rumus relatif menghasilkan jumlah kebutuhan benih yang
lebih besar dari pada pemakaian rumus kedua, untuk itu pada bab selanjutnya akan
dituangkan jumlah kebutuhan benih untuk beberapa jenis tanaman hutan yang telah
diperoleh datanya, sebagai patokan dasar dalam perhitungan jumlah kebutuhan
benih untuk perencanaan dan pelaksanaan serta persediaan benih bagi para
pengada dan pengedar benih di waktu yang akan datang.

www.indonesianforest.com - 17

Anda mungkin juga menyukai