OLEH :
TETEN SUMARNI, SP
NIP. 19811017 201706 2 001
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
TETEN SUMARNI, SP
NIP. 19811017 2017062001
Mengetahui,
An. Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung
Kepala seksi penyelenggaraan pelatihan
Drs. Subur, MM
NIP. 19620127 198202 1 001
KATAPENGANTAR
Penyusun,
TETEN SUMARNI, SP
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Identifikasi Potensi Wilayah (Ipw)
2. Programa Penyuluhan Pertanian
3. Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian
4. Materi, Metode Dan Media Penyuluhan
5. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
6. Laporan Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan
7. Dokumentasi Selama Berlangsungnya Praktik Kompetensi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanandan Kehutanan mengatur tentang penyuluhan
sebagai bagian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan
umum, mengurangi kemiskinan dan pengangguran, peningkatan daya saing
ekonomi nasional dan untuk menjaga kelestarian sumberdaya pertanian yang
tangguh. Hal tersebut berguna untuk pemantapan ketahanan pangan, peningkatan
nilai tambah dan daya saing produk pertanian, serta peningkatan kesejahteraan
petani.
Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber
daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyuluh pertanian merupakan petugas pertanian terdepan yang langsung
berhadapan dengan pelaku utama dan pelaku usaha dalam hal kegiatan
penyuluhan pertanian.Penyuluh Pertanian Ahli adalah Penyuluh Pertanian yang
mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya
mensyaratkan penguasaan pengetahuan, metodologi, dan teknis analisis di bidang
penyuluhan pertanian.
Dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi penyuluh pertanian ahli
yang berasal dari THL-TBPP mengikuti pelatihan dasar penyuluh pertanian
ahli.Selama mengikuti pelatihan tentu saja banyak teori yang telah diterima.Untuk
meningkatkan kompetensi kerja penyuluh pertanian maka teori-toeri yang telah
diterima perlu diterapkan/dipraktekkan dalam situasi nyata dilapangan.Untuk itu
peserta pelatihan dasar penyuluh pertanian ahli melaksanakan praktik kompetensi
di wilayah binaan masing-masing.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan sikap peserta dalam
mempraktekkan teori – teori yang diterima selama proses pembelajaran.
2. Meningkatkan kompetensi kerja peserta sebagai penyuluh pertanian
untuk menunjang tugas pokok dan fungsinya.
3. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani dalam
kegiatan usaha pertanian.
C. Sasaran
Sasaran adalah kelompok tani Batuan Mandiri Kelurahan sidomulyo
Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma.
D. Output
1. Tersedianya Data Potensi Wilayah dan agroekosistemnya di Kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma.
2. Tersusunnya Programa Penyuluhan Pertanian di Kelurahan Sidomulyo
Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma.
3. Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) di
Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma.
4. Tersusunnya materi, media atau alat bantu dan metode Penyuluhan
Pertanian yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan di Kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma.
5. Terlaksananya Penyuluhan Pertanian pada kelompok tani di Kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma.
6. Tersusunnya Laporan Praktik Kompetensi Kerja Penyuluhan Pertanian.
II. PELAKSANAAN
2. Tempat
Praktek Kompetensi dilaksanakan di Kelompok Tani KetapangKelurahan
Sidomulyo, Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten seluma.
B. Materi Praktik
Materi Praktik kompetensi Diklat Dasar Ahli Angkatan VI bagi penyuluh
pertanian dari THL – TBPP yang disampaikan pada kegiatan Pendidikan dan.
Pelatihan ini secara keseluruhan dengan materi sebagai berikut :
C. Metode
Metode yang digunakan dalam Praktik Kompetensi Diklat Dasar Penyuluh
Pertanian Ahli angkatan VI adalah kunjungan lapangan, wawancara, ceramah,
diskusi dan tanya jawab. Melakukan kegiatan penyuluhan pertanian dengan
menggunakan peta singkap sedangkan metode yang digunakan adalah
ceramah dan diskusi, serta tanya jawab.
D. Pembimbing
Pembimbing Kegiatan Praktik Kompetensi Diklat Dasar Ahli Penyuluh
Pertanian dari THL – TBPP di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Seluma Selatan
adalahDarmansyah selaku pembimbing Lapangan dan Lely Suryati, SP.,M.Si
selaku pembimbing/ Widyaiswara.
E. Jalannya Kegiatan
Kegiatan Praktek Kompetensi Diklat Dasar Ahli Penyuluh Pertanian dari
THL – TBPP dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :
b. Aspek sosial
Pembinaan/ pengembangan kelompok tani
Menumbuh kembangkan kelompok wanita tani
c. Aspek ekonomi
Menumbuhkan badan keuangan desa untuk mengatasi permodalan
petani
Teknik Analisa Pemecahan Masalah
Setelah semua data atau informasi potensi wilayah baik primer maupun
sekunder telah diperoleh dengan melakukan analisis dengan metode PRA
(Participatory Rural Appraisal).
Hasil rumusan analisa PRA tingkat desa, tentang sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, kelembagaan agribisnis dibuat dalam bentuk tabulasi serta
diketahui masalah dan faktor penyebabnya.
Uji prioritas masalah.
Skor Jumlah
NO Jenis Masalah Rangking
Gawat Mendesak Penyebaran Skor
Tanaman Pangan
1 Petani belum 2 2 1 5 V
melakukan
pemupukan
berimbang pada
tanaman jagung
2 Petani belum 2 2 2 6 IV
melakukan
pergiliran tanaman
3 Petani belum 3 2 3 8 II
menggunakan
benih Varietas
unggul Baru
4 Petani belum 3 1 3 7 III
menerapkan
budidaya padi
dengan jarwo
5 Petani belum 3 2 3 8 II
melakukan sistem
pemupukan
berimbang.
6 Petani belum 3 3 3 9 I
mengetahui
penyakit Blast
pada padi dan
cara
pengendaliannya
7 Petani belum 1 2 2 5 V
mengetahui
penyebab
kehilangan hasil
Tanaman Perkebunan
1 Petani belum 1 2 1 4 VI
melakukan
pemupukan
berimbang dan
sesuai rekomendasi
pada tanaman
sawit
2 Petani belum 1 2 3 6 IV
mengetahui
penyakit busuk
pucuk (Bud Rot)
pada tanaman
sawit
Peternakan
9 Petani belum 1 2 2 5 V
mengetahui
manfaat pupuk
kandang dan urin
sapi untuk pupuk
organik
10 Petani belum 1 1 1 3 VII
memanfaatkan
jerami padi untuk
pakan ternak
alternatif
Dari hasil perengkingan masalah yang ada di Kelurahan Sidomulyo dapat
dilihat bahwa penyuluhan tentang Penyakit Blast lah yang berada pada urutan
pertama yang sangat gawat dan mendesak, hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan petani tentang penyakit Blast yang menurunkan hasil padi hingga
80%. Masalah yang berada pada peringkat kedua adalah pemupukan berimbang
pada tanaman padi, dan ternyata masalah pemupukan berimbang ini menjadi salah
satu penyebab cepatnya perkembangan penyakit Blast Selama ini.Selanjutnya
permasalahan pada rengking ketiga dan pada rengking selanjutnya dapat dilihat
pada tabel uji perioritas masalah.
B. Programa Penyuluhan Pertanian
Programa Penyuluhan Pertanian adalah rencana tertulis yang disusun
secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali
pencapaian tujuan penyuluhan pertanian. Rencana tentang kegiatan penyuluhan
pertanian yang memadukan aspirasi petani dan masyarakat pertanian dengan
potensi wilayah dan program pembangunan pertanian, yang menggambarkan
keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah dan alternatif
pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang disusun secara partisipatif,
sistematis dan tertulis setiap tahun.
Programa penyuluh pertanian tingkat desa merupakan salah satu wujud
perencanaan partisipasi masyarakat.Maksud dari penulisan programa adalah untuk
memudahkan penyuluh pertanian dalam melakukan penyuluhan.Penyusunan
programa dilakukan dengan melihat data potensi wilayah dan masalah yang ada di
kelurahan Sidomulyo.
A. Masalah Prilaku
a. Tanaman Pangan
Masih 45 % petani belum mengetahui manfaat pergiliran tanaman
Masih 95 % petani belum mengetahui tentang penyakit Blast pada
tanaman padi.
Masih 20 % petani padi belum menggunakan varietas unggul baru VUB
Masih 35 %petani belum mengetahui pemupukan berimbang tanaman
padi.
Masih 95 % petani belum mengetahui penyebab kehilangan hasil pada
padi sawah.
Masih 55 % petani belum mengetahui budidaya tanaman padi dengan
teknologi jajar legowo.
Masih 95 %petani belum mengetahui teknologi pemupukan berimbang
pada tanaman jagung.
b. Tanaman Perkebunan
Masih 90 %petani belum mengetahui teknologi pemupukan berimbang
tanaman kelapa sawit
Masih 95 % petani belum mengetahui apa itu penyakit busuk pucuk (Bud
rot) pada tanaman sawit
c. Peternakan
Masih 80 % petani belum memanfaatkan pupuk kandang dan urine sapi
sebagai pupuk organik
Masih 80 % petani belum mengetahui manfaat jerami padi menjadi
pakan alternative untuk ternak sapi.
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Pertanian telah dilaksanakan di
KelurahanSidomulyo Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma pada
tanggal 25 Oktobersampai dengan 29 Oktober2018 dimulai dari
Identifikasi Potensi Wilayah sampai dengan Evaluasi.
2. Materi Penyuluh Pertanian yang disampaikan berjudul “Penyakit Blas
Pada Tanaman Padi” dengan metode ceramah dan diskusi, dan media
berupa folder.
3. Evaluasi Penyuluhan Pertanian dilakukan dengan menggunakan Skala
Likert dengan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 94
%.pada kelompok maju makmur setelah diadakan penyuluhan tentang
Penyakit Blas Pada tanaman Padi.
Kabupaten/Kota : Seluma
Kecamatan : Seluma Selatan
Desa/Kelurahan : Sidomulyo
Jumlah Penduduk : 1.165
Rata-rata
Jumlah Luas/
Jenis Usaha Luas/Volume Produksi Produktivitas
No. KK Volume
Agribisnis (Ha/Ekor/Unit) (Ton) (Ton/ha)
Petani per
Orang
1. Tanaman Pangan
a. Padi 93 - 6,5 604,5
b. Jagung 2 3,2 6,4
3. Tanaman Perkebunan
a. Karet 20 0,5 10
b. Kelapa sawit 100 1,2 120
c.
4. Pengolahan Hasil
a. Penggilingan 3 unit 3 1 unit 540 ton 60 ton beras
padi beras
b.
5. Pemasaran
a. Kios Saprodi 1 unit 4 1
Koperasi Pertanian di
BUUD / KUD Bank Unit Lembaga
Luar KUD Kios Lumbung
No. Nama Desa Desa Swadaya
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Saprotan Padi/Desa
(BPR/BRI) Desa
KUD Anggota Koperta Anggota
1. Sidomulyo - - - - - 1 - -
1.E. DATA USAHA AGRIBISNIS PETANI/KELOMPOKTANI
1. Data/Fasilitas Usaha Petani/Kelompoktani
a. Pertanian
Status Kepemilikan
No. Desa Jumlah Huller Hand Sprayer Motor/Power Sprayer Tractor roda 2 Pompa air Combine harvester Traktor roda 4
Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik
Petani Dinas Swasta Petani Dinas Swasta Petani Dinas Swasta Petani Dinas Swasta Petani Dinas Swasta Petani Dinas Swasta Petani Dinas Swasta
1. Sidomulyo 3 - - 200 - - - - 2 - - - - -
2. Produksi Usahatani
a. Pertanian
Jenis Tanaman Luas Produksi Harga Rata-rata Jumlah
Biaya Produksi
No. Nama Desa Tanaman Rata-rata Produksi Waktu Petani Keterangan
Hortikultura Perkebunan Tanam (Ha) Panen (Ha) Rata-rata (Rp.)
Pangan ton/ha Panen (Rp.) Pelaksana
1 Sidomulyo Padi - - 93 93 6,5 4.600 5.000.000 84 -
Jagung - - 2 2 3,2 3.600 7.000.000 3 -
- -
b. Perkebunan Rakyat
Peternakan
Sapi
Kotoran dan urine sapi belum
12. 2 1 2 5 13
dimanfaatkan
Non prilaku
13. Keterbatasan modal 3 2 3 8 4
14. Penyusunan RDK dan RDKK 3 3 2 8 3
15. Pengembalian dana PUAP 3 2 3 8 5
Skor Skala Prioritas
Gawat 3**)
Agak Gawat 2
Tidak Gawat 1
Mendesak 3**)
Agak Mendesak 2
Tidak Mendesak 1
Penyebaran Tinggi 3**)
Penyebaran Cukup Tinggi 2
Penyebaran Rendah 1
Keterangan :
*) skor ditentukan berdasarkan Kesepakatan dengan petani
**) jumlah skor tertinggi menjadi perhatian
Diagram Venn
UPJA
Gapoktan
Pengecer
(PPL) Kios Resmi
Saprodi Pupuk
Poktan bersubsidi
BPP MASYARAKAT
KWT
Posyandu
Kantor
Desa BPD
1.L. INFORMASI PENGETAHUAN DAN KEARIFAN LOKAL
P
E
T P
A E
N N
G PEDAGANG PEDAGANG
I
U PENGUMPUL PENGUMPUL KONSUMEN
M KECAMATAN KOTA
P
A P
D U
I L
Keterangan :
: Rantai Pemasaran 1
: Rantai Pemasaran 2
: Rantai Pemasaran 3
1.M. PERUMUSAN VISI, MISI, POTENSI, DAN KENDALA
No Rumusan Uraian
1. Visi
2. Misi
3. Potensi
4. Kendala
1.N. PROFIL KELUARGA ANGGOTA KELOMPOKTANI
OLEH :
TETEN SUMARNI, SP.
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa ProgramaKelurahan Sidomulyo ini dapat
disusun secara sistematis dan terselesaikan.Programa penyuluhan ini diharapkan akan dapat
dijadikan panduan bagi Penyuluh Pertanian dalam melaksanakan tugas dan kegiatan
dilapangan agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat mencapai sasaran
dan tujuan penyuluhan.
Penvusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Lurah Sidomulyo yang
telah banyak membantu dan berpartisipasi aktif dalam rangka penyusunan rencana
penyuluhan pertanian ini, ucapan terimakasih juga kami sampaikan.kepada Ketua dan
Anggota kelompok tani Batuan Mandiri Kelurahan Sidomulyo.
Penyusun menyadari bahwa Programa ini belum baik dan sempurna sebagaimana
layaknya, hal ini disebabkan karena kekuatan faktor penghambat lebih besar dari pada
faktor pendorong, untuk itu informasi, saran dan kritik lainya yang bersifat membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan dimasa lalu sekarang dan akan datang.
Akhimya kepada divas instansi yang terkait dan semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan.Programa Penyuluhan Tahun 2018 ini kami mengucapkan
terima kasih.
Tabel Hal
Tabel 1. Luas Lahan KelurahanSidomulyo... .................................................. 5
Tabel 2. Data Curah Hujan ............................................................................... 5
Tabel 3. Data Komoditas dan Produksi Usaha Tani ......................................... 6
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Sebaran Domisili.............................. 7
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur ............................... 7
Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis pekerjaan ................................. 8
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 8
Tabel 8. Kelembagaan Tani Berdasarkan Kelas Kemampuan dan
Jenis Usaha Tani ................................................................................. 9
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) mengamanatkan bahwa penyelenggaraan
penyuluhan menjadi wewenang dan tanggaung jawab Pemerintah dan Pemerintah
Daerah. Wewenang dan tanggungjawab pemerintah tersebut diwujudkan antara lain
dengan menyelenggarakan Revitalisasi Penyuluhan Pertanian yang meliputi aspek-
aspek penataan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana,
serta pembiayaan penyuluhan.
Agar Revitalisasi Penyuluhan Pertanian dapat berjalan secara produktif, efektif dan
efisien, perlu dilakukan identifikasi sumberdaya dan program-program pembangunan
pertanian, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat. Hal
tersebut diperlukan dalam rangka penyusunan rencana penyelenggaraan penyuluhan
pertanian yang komperhensif dengan memadukan seluruh sumberdaya yang tersedia.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan (SP3K) juga mengamanatkan bahwa programa penyuluhan
pertanian terdiri dari atas programa penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja
lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten/kota,
programa penyuluhan propinsi dan programa penyuluhan nasional. agar programa
penyuluhan ini dapat merespon secara lebih baik aspirasi pelaku utama dan pelaku
usaha diperdesaan, penyusunan programa penyuluhan diawali dari tingkat
desa/kelurahan.
Programa Penyuluhan Pertanian adalah pernyataan tertulis yang disusun secara
sistematis tentang Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian, yang menggambar kan
keadaan sekarang, tujuan yang akan dicapai, masalah yang dihadapi, dan rencana
kegiatan penyuluhan yang dilakukan secara partisipatif, guns mendukung pencapaian
tujuan Programa Pembangunan Pertanian.
Dengan memposisikan programa pertanian secara strategis, maka diharapkan
masalah-masalah yang selama ini dirasakan menghambat persiapan, perencanaan, dan
pelaksanaan programa penyuluhan pertanian dapat diatasi.
Guna menyediakan acuan bagi seluruh penyelenggara penyuluhan pertanian
dipusat dan daerah sebagai dasar persamaan persepsi dalam persiapan, perancanaan,
dan pelaksanaan program penyuluah pertanian, dipandang perlu untuk menerbikan
Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.
Programa Penyuluhan Pertanian, ini diharapkan dapat memberikan arah yang
tepat dan jelas bagi penyuluh dan petani agar pelaksanaan penyuluhan pertanian lebih
berdaya guna dan berhasil guna.
Programa Desa merupakan penjabaran dari programa penyuluhan pertanian di
tingkat kecamatan (tingkat BPP) yang dialokasikan kesemua Wilayah Binaan Penyuluh
Pertanian (WBPP), dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan dilapangan dapat terarah
sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat.
B. Tujuan
1. Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian bagi para
penyelenggara.
2. Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana kegiatan
penyuluhan pertanian
II. KEADAAN UMUM
Produksi dan Produktifitas pada komoditi tanaman pangan Padi sawah masih
bisa untuk ditingkatkan, banyak factor yang tentunya mempengaruhi produktivitas,
salah satunya karena petani masih belum menerapkan teknologi pertanian sesuai
anjuran.
2.4 Sumber Daya Manusia
Selain sumber daya alam, faktor penting yang mempengaruhi dalam keberhasilan
usaha agribisnis adalah faktor sumber daya manusia.
2.4.1 Data Kependudukan
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Sebaran Domisili
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
2.5 Keadaan
Baru 5 % pelaku utama menggunakan AMATOR pada tanaman padi
Baru 30% pelaku utama yang mengetahui penyakit Blas pada tanaman padi
Baru 80 % kelompoktani menyusun RDK dan RDKK
Baru 20 % Pelaku utama menyiapkan modal untuk usaha tani nya
Baru 80 % kelompoktani mengembalikan dana pinjaman PUAP
Baru 10 % Pelaku utama yang mengendalikan serangan hama tikus menggunakan
ETIGAS pada lahan sawah
Baru 65% pelaku utama melakukan pemupukan berimbang tanaman padi
Baru 30% pelaku utama yang sudah mendaftar dalam program AUTP
Baru 10 % pelaku utama menerapkan pemupukan berimbang tanaman kelapa sawit
Baru 80 % pelaku utama mengunakan padi varietas unggul baru
Baru 70% pelaku utama menggunakan kapur pertanian untuk menaikkan Ph tanah
Baru 15 % pelaku utama melakukan penyadapan karet sesuai anjuran
Baru 20 % pelaku utama memanfaatkan pupuk kandang dan urine sapi
Baru 5 % pelaku utama melakukan pemupukan berimbang pada tanaman jagung
Baru 5 % pelaku utama menggunakan benih unggul jagung
II. TUJUAN
Tujuan yang dimaksud dalam programa penyuluhan pertanian Desa Binaan Saleh
Agung tahun 2018 adalah suatu pernyataan tertulis yang ingin dicapai yang diangkat dari
masalah dan merupakan gambaran dari perubahan perilaku yang spesifik, terukur dapat
diamati dan praktis dalam penerapannya. Tujuan yang akan dicapai dalam Programa
penyuluhan pertanian Desa Binaan Saleh Agung tahun 2018 sebagaimana permasalahan
yang ada yaitu tujuan khusus dan tujuan umum.
A. Tujuan Umum
a) Aspek sarana dan prasarana
Sistem pengairan teknis yang mengairi sebagian areal sawah di Kelurahan
Sidomulyo dapat berjalan sesuai dengan harapan, perbaikan kondisi fisik
saluran irigasi yang rusak, maksimalisasi sedimentasi di saluran sehingga
distribusi air menjadi maksimal yang pada akhirnya menghambat pertanaman
padi.
Tersedianya pupuk Bersubsidi tepat waktu serta jumlah yang mencukupi
menjadi salah satu faktor peningkatan produktifitas.
Penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah yang telah mulai
rusak akibat pemakaian pupuk yang tidak seimbang.
Memaksimalkan fungsi lahan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Mengubah pola usaha ternak sebagai usaha sampingan menjadi usaha pokok
selain tani untuk menambah penghasilan petani.
b) Aspek Kebijakan
Jadwal realisasi program tepat waktu sehingga pelaksanaan kegiatan petani
pelaksana dapat maksimal.
c) Aspek Pembiayaan
Tersedianya dana di tingkat petani untuk pengadaan sarana pasca panen seperti
power treaser, lantai jemur, plastic terpal lebar, sehingga mengakibatkan
berkurangnya kehilangan hasil panen (losses).
B. Tujuan Khusus
I. Perilaku
A. Aspek teknis
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang p
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
penyakit Blas pada tanaman padi dari 30 % menjadi 45 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kelompoktani tentang
penyusunan RDK dan RDKK dari 80 % menjadi 100 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Pelaku utama tentang
persiapan modal tanam dari 20 % menjadi 50 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kelompoktani tentang
pengembalian pinjaman dana PUAP dari 80 % menjadi 100 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikapPelaku utama tentang
penggunaan ETIGAS dalam mengendalikan serangan hama tikus dari 10 %
menjadi 30 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikappelaku utama tentang
pemupukan berimbang tanaman padi dari 65 % menjadi 75 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikappelaku utama tentang
program AUTP dari 30 % menjadi 50 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikappelaku utama tentang
pemupukan berimbang tanaman kelapa sawit dari 10 % menjadi 20 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
varietas unggul baru padi dari 80 % menjadi 90 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikappelaku utama trntang
manfaat penggunaan kapur pertanian untuk menaikkan Ph tanah dari 70 %
menjadi 80 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang penyadapan karet
sesuai anjuran dari 15 % menjadi 25 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
manfaat pupuk kandang dan urine sapi dari 20 % menjadi 30 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikappelaku utama tentang
pemupukan berimbang pada tanaman jagung dari 5 % menjadi 15 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
penggunaan benih unggul jagung dari 5 % menjadi 15 %
IV. MASALAH
Masalah dalam hal ini merupakan keadaan yang tidak memuaskan baik dipandang
secara umum maupun secara khusus yang didapatkan dari hasil indetifikasi yang dilakukan
oleh para Penyuluh Pertanian, dibedakan menjadi Masalah Perilaku dan Non Perilaku.
A. Masalah Perilaku
a. Aspek teknis
Masih 45 % sikap pelaku utama belum mengetahui tentang penyakit Blas pada
tanaman padi
Masih 50 % kelompok tani belum menyusun RDK dan RDKK
Masih 80 % Pelaku utama belum menyiapkan modal untuk musim tanam
berikutnya.
Masih 20 % kelompoktani belum mengembalikan pinjaman dana PUAP
Masih 90 % Pelaku utama belum menggunakan ETIGAS dalam mengendalikan
serangan hama tikus
Masih 35 % pelaku utama belum melaksanakan pemupukan berimbang tanaman
padi
Masih 70% pelaku utama belum mengetahui tentang program AUTP
Masih 90 % pelaku utama belum menerapkan pemupukan berimbang tanaman
kelapa sawit
Masih 20 % pelaku utama belum menggunakan varietas unggul baru padi
Masih 30 % pelaku utama belum mengetahui manfaat penggunaan kapur pertanian
untuk menaikkan Ph tanah
Masih 85 % pelaku utama belum menerapkan penyadapan karet sesuai anjuran
Masih 80 % pelaku utama belum memanfaatkan pupuk kandang dan urine sapi
Masih 95 % pelaku utama belum menerapkan pemupukan berimbang pada
tanaman jagung
Masih 95 % pelaku utama belum menggunakan benih uggul jagung
b. Aspek Non-Teknis
Masih 20 % kelompok tani belum menyusun RDK dan RDKK
Masih 80 % Pelaku utama belum menyiapkan modal untuk musim tanam
berikutnya.
Masih 20 % kelompoktani belum mengembalikan pinjaman dana PUAP
VI. PENUTUP
OLEH :
BENI IRAWAN, SST
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG
2018
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian
Tahun 2018 KelurahanSidomulyo, Kecamatan Air Salekdapat terselesaikan.Rencana Kerja
Tahunan Penyuluhan merupakan salah satu Tugas Pokok dan Fungsi seorang penyuluh
yang harus dibuat dalam satu tahun, sesuai dengan fungsi dan peran dari penyuluh dalam
sistem penyuluhan.
Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan ini dibuat berdasarkan kebutuhan dan sebagai
dasar dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pada tahun berjalan, menjadi alat kendali
dalam pelaksanaan evaluasi pencapaian kinerja penyuluh, dan sebagai indikator
keberhasilan kerja penyuluh tahun 2018 di KelurahanSidomulyo.
Mudah-mudahan Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.Akhirnya kepada divas instansi yang terkait dan semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan Programa Penyuluhan Tahun 2018 ini kami mengucapkan
terima kasih.
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Pengertian, Tujuan dan Prinsip RKTP ................................................. 2
C. Manfaat ................................................................................................. 3
11. KEADAAN UMUM .................................................................................. 4
A. Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Karakteristrik Lahan dan Iklim ............................................................ 4
C. Keadaan Demografi .............................................................................. 5
D. Luas Lahan Menurut Ekosistem dan Penggunaan ................................ 5
E. Pola Tanam ........................................................................................... 6
F. Komoditi Unggulan menurut sub sector serta jumlah produksi ........... 6
G. Kelembagaan Petani dan Keadaan Kualitas Kelompok Tani ............... 7
III. TUJUAN..................................................................................................... 9
A. Tujuan Umum ....................................................................................... 9
B. Tujuan Khusus ...................................................................................... 10
IV. MASALAH ................................................................................................ 14
A. Aspek Teknis ........................................................................................ 14
B. Aspek Sosial ......................................................................................... 17
C. Aspek Ekonomis ................................................................................... 17
V. RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUHAN PERTANIAN ............ 18
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan maka Rencana Kerja Tahunan
Penyuluhan (RKTP). Diharapkan dapat menghasilkan kegiatan penyuluhan spesifik
lokalita yang strategic dan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap peningkatan
produktivitas komoditi unggulan Daerah dan Pendapatan bagi para petani.
Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan merupakan salah satu tugas pokok serta
fungsi penyuluh yang harus dibuat dalam satu tahun, sesuai dengan fungsi dan peran
penyuluh dalam sistem penyuluhan yaitu :
1. Memfasilitasi proses pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha.
2. Mengupayakan kemudahan akses bagi pelaku utama dan pelaku usaha ke sumberdaya
lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya.
3. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan manajerial dan kewirausahaan bagi pelaku
utama dan pelaku usaha.
4. Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan
organisasinya menjadi orgariisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi.
5. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan
tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usaha.
6. Menumbuh kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi
lingkungan.
7. Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan
yang maju dan modern bagi pelaku utama dan pelaku usaha secara berkelanjutan.
C. Manfaat
Manfaat Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan (RKTP) adalah sebagai acuan bagi
penyuluh untuk menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, kegiatan-kegiatan yang
tercantum dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan adalah kegiatan yang mampu
merespon kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha serta memberikan dukungan
terhadap programa instansi terkait.
II. KEADAAN UMUM
A. Latar Belakang
KelurahanSidomulyo adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Air Salek
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, dengan jarak 2 km dari pusat
kecamatan, 105 km dari pusat kabupaten, dan 76 km dari pusat provinsi, dan terletak
pada ketinggian 0-11 m dpl di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 300 mm
per bulan dan suhu udara berkisar 29° C-31° C, memiliki 7 bulan basah dan 5 bulan
kering.
KelurahanSidomulyo dengan luas wilayah ± 1.600 ha, terdiri atas lahan
sawah1.140 Ha, lahan pekarangan 128 Ha dan lahan perkebunan 67 ha.
Adapun batas-batas wilayah KelurahanSidomulyo sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan KelurahanSidomulyo
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Saleh Mukti
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Srimulyo
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Saleh Makmur
B. Karakteristik Lahan
Jenis tanah di wilayah KelurahanSidomulyo adalah alluvial dengan pH tanah
berkisar antara 4-6 dengan ketinggian dari permukaan laut 0 -11 m dpl.Dengan pola air
pasang surut yang cukup mempengaruhi system bertani di KelurahanSidomulyo.Tipe
luapan air pasang B, C, dan D.
C. Keadaan Demografi
KelurahanSidomulyo merupakan desa ex. Transmigrasi tahun 1982.Masyarakat di
KelurahanSidomulyo mayoritas suku jawa yang mengikuti program trasmigrasi pada
waktu itu.Berdasarkan data jumlah Kepala Keluarga di Desa.Saleh Agung terdiri dari
928 Kepala Keluarga, Dengan Rincian 896 KK petani dan 32 KK non tanidengan
jumlah penduduk 3.010 jiwa diantaranya adalah laki-laki 1.370 jiwa dan perempuan
1.640 jiwa.
Berdasarkan data penduduk menurut pekerjaan masyarakat di
KelurahanSidomulyo terdiri dari 13jiwa sebagai PNS, TNI/POLRI sebanyak 3
jiwa,buruh tani sebanyak 34 jiwa, wirausaha 32 jiwa petani/peternak 83 jiwa,petani
sebanyak 885 jiwa, pedagang 85 jiwa, jasa angkutan 24 jiwa, pengrajin 5 jiwa,
pensiunan 2 jiwa, pekerja seni 2 jiwa dan sisanya sebanyak 1.842 jiwa sebagai anak
sekolah dan pekerjaan lainnya.
D. Luas Lahan menurut ekosistem dan penggunaan
Luas wilayah KelurahanSidomulyo tahun 2017 ±1.600 ha.Luas lahan menurut
penggunaan di Desa Binaan Saleh Agung pada tahun 2017 yaitulahan sawah pasang
surut tadah hujan sebanyak 1140, lahan pekarangan 128 Ha, lahan perkebunan 67 Ha,
dan 265 Ha lahan lainnya.
E. Pola Tanam
Pola Usahatani yang diterapkan di KelurahanSidomulyo berdasarkan situasi pasar dan
kondisi iklim/cuaca sebagai berikut:
Tanam I Padi
Tanam 11 Padi/Palawija
A. Tujuan Khusus
1. Perilaku
a. Aspek teknis
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
penggunaan AMATOR pada tanaman padi dari 5 % menjadi 40 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
penyakit Blas pada tanaman padi dari 30 % menjadi 45 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kelompoktani tentang
penyusunan RDK dan RDKK dari 80 % menjadi 100 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Pelaku utama tentang
persiapan modal tanam dari 20 % menjadi 50 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kelompoktani tentang
pengembalian pinjaman dana PUAP dari 80 % menjadi 100 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Pelaku utama tentang
penggunaan ETIGAS dalam mengendalikan serangan hama tikus dari 10 %
menjadi 30 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
pemupukan berimbang tanaman padi dari 65 % menjadi 75 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
program AUTP dari 30 % menjadi 50 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
pemupukan berimbang tanaman kelapa sawit dari 10 % menjadi 20 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
varietas unggul baru padi dari 80 % menjadi 90 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama trntang
manfaat penggunaan kapur pertanian untuk menaikkan Ph tanah dari 70 %
menjadi 80 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang penyadapan karet
sesuai anjuran dari 15 % menjadi 25 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
manfaat pupuk kandang dan urine sapi dari 20 % menjadi 30 %
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama tentang
pemupukan berimbang pada tanaman jagung dari 5 % menjadi 15 %
V. MASALAH
Masalah dalam hal ini merupakan keadaan yang tidak memimskan baik dipandang
secara umum maupun secara khusus yang didapatkan dari hasil indetifikasi yang dilakukan
oleh para Penyuluh Pertanian, dibedakan menjadi Masalah Perilaku dan Non Perilaku.
A. Masalah Perilaku
a. Aspek teknis
Masih 95 % pelaku utama belum mengetahui manfaat penggunaan AMATOR
pada tanaman padi
Masih 70 % sikap pelaku utama belum mengetahui tentang penyakit Blas pada
tanaman padi
Masih 20 % kelompok tani belum menyusun RDK dan RDKK
Masih 80 % Pelaku utama belum menyiapkan modal untuk musim tanam
berikutnya.
Masih 20 % kelompoktani belum mengembalikan pinjaman dana PUAP
Masih 90 % Pelaku utama belum menggunakan ETIGAS dalam mengendalikan
serangan hama tikus
Masih 35 % pelaku utama belum melaksanakan pemupukan berimbang tanaman
padi
Masih 70% pelaku utama belum mengetahui tentang program AUTP
Masih 90 % pelaku utama belum menerapkan pemupukan berimbang tanaman
kelapa sawit
Masih 20 % pelaku utama belum menggunakan varietas unggul baru padi
Masih 30 % pelaku utama belum mengetahui manfaat penggunaan kapur pertanian
untuk menaikkan Ph tanah
Masih 85 % pelaku utama belum menerapkan penyadapan karet sesuai anjuran
Masih 80 % pelaku utama belum memanfaatkan pupuk kandang dan urine sapi
Masih 95 % pelaku utama belum menerapkan pemupukan berimbang pada
tanaman jagung
B. Aspek Non-Teknis
Masih 20 % kelompok tani belum menyusun RDK dan RDKK
Masih 80 % Pelaku utama belum menyiapkan modal untuk musim tanam
berikutnya.
Masih 20 % kelompoktani belum mengembalikan pinjaman dana PUAP
Penetapan tujuan RKTPP adalah perumusan keadaan yang hendak dicapai dalam
waktu satu tahun.Tujuan dirumuskan dengan kalimat yang menggambarkan perubahan
perilaku dari pelaku utama dan pelaku usaha yang ingin dan hendak dicapai.Penetapan
tujuan tersebut mencakup keinginan dan kepentingan dari dua belah pihak.
A. Masalah
Masalah adalah factor-faktor yang menyebabkan belum tercapainya tujuan RKTPP
baik yang bersifat perilaku maupun non prilaku.
B. Sasaran
Sasaran dalam RKTPP adalah pelaku utama dan pelaku usaha ditingkat
desa/kelurahan.
Penetapan sasaran perlu dilakukan berdasarkan hasil analisis gender yang dilakukan
terhadap pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tingkat rumah tangga petani dan
masyarakat pedesaan pada umumnya.
C. Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan meliputi materi, metode, volume, lokasi, waktu, sumber biaya,
penanggun jawab dan pelaksana
- Materi dalam RKTPP meliputi informasi teknologi pertanian yang menjadi pesan
bagi sasaran dalam bentuk pedoman petunjuk teknis suatu komoditas tertentu.
- Metode dalam RKTPP berupa kegiatan atau metode penyuluhan yang dapat
memecahkan masalah untuk mencapai tujuan.
- Volume dalam RKTPP adalah jumlah dan frekuensi kegiatan yang akan dilakukan
agar sasaran dapat memahami dan melaksanakan pesan yang disampaikan melalui
kegiatan/metode penyuluhan agar terjadi perubahan perilaku pada sasaran.Dasar
Trampil bertempat di desa/kelurahan.
- Waktu dalam RKTPP adalah waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
yang tercantum dalam RKTPP.
- Sumber biaya dalam RKTPP menjelaskan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan penyuluhan yang telah ditetapkan serta sumbernya.
- Penanggung jawab dalam RKTPP menjelaskan siapa penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan penyuluhan jika terjadi hal yang tidak diinginkan dapat
dengan jelas diminta pertanggung jawabannya.
- Pelaksanaan dalam RKTPP menjelaskan siapa yang melalsanakan kegiatan
penyuluhan tersebut, apakah dilakukan oleh penyuluh di desa/kelurahan itu, petani,
kelompoktani dan/atau pelaku usaha.
- Keterangan dalam RKTPP menjelaskan hal-hal yang perlu dijelaskan tentang pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.
Rencana kegiatan penyuluhan dibuat untuk mencapai tujuan yang diharapkan yakni
perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha
selanjutnya dibuat berbagai kegiatan atau metode penyuluhan dalam setahun.
Secara lengkap lengkap rencana kegiatan penyuluhan dituangkan dalam matriks
RKTPP.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
_______________________
SINOPSIS
PENGENALAN AMATOR (ATABELA MODIFIKASI TRAKTOR)
Bagian Awal : KelurahanSidomulyo dengan luas wilayah ± 1.600 Ha, memiliki potensi
sawah pasang surut seluas 1.140 Ha. Secara keseluran system tanam yang
diterapkan adalah tabur benih langsung (TABELA). Kelompok tani maju
makmur merupakan salah satu kelompok tani yang ada di
KelurahanSidomulyo
Bagian Inti : Apa itu AMATOR ?
Amator adalah singkatan dari ATABELA modifikasi Traktor. Amator
merupakan alat untuk menaman benih langsung pada system TABELA yang
ada di sekitaran kecamatan air salek yang bisa digandeng dengan traktor roda
dua atau traktor roda empat. AMATOR bisa diterapkan pada lahan basah
ataupun kering
Spesifikasi AMATOR
Berat AMATOR mencapai 32 Kg, dengan panjang lebih kurang 220 cm,
terdapat 9 alur lubang pengeluaran benih, jarak antar lubang berkisar 20 cm,
paralon ukuran 6 inchi, ada pengait untuk disambungkan ke traktor.
.
Foto ATABELA
Bagian Akhir : Semoga pelaku utama mau, tau dan mampu mengadopsi inovasi AMATOR
sebagai salah satu teknologi spesifik lokasi di lahan pasang surut.
EVALUASIPENYULUHAN
KELURAHANSIDOMULYO KECAMATAN AIR SALEK
KABUPATEN BANYUASIN
OLEH :
BENI IRAWAN, SST
KELURAHANSIDOMULYO
KECAMATAN AIR SALEK
KABUPATEN BANYUASIN
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN
BALAI PELATIHAN PERTANIAN SUMATERA SELATAN
2018
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.. ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ iv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Masalah....................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1.2. Masalah
Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan pertanian di KELURAHANSIDOMULYO
KECAMATAN AIR SALEK KABUPATEN BANYUASIN KabupatenBanyuasin
Provinsi Sumatera Selatan diperlukan untuk menelaah hasil Kegiatan Penyuluhan Pertanian
yang telah dilakukan. Meskipun secara umum kegiatan pernyuluhan pertanian memberikan
dampak yang baik tetapi masih belum tercapai secara optimal.
1.3. Tujuan
Tujuan Evaluasi Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian adalah untuk
mengetahui dampak pelaksanaan metode, alatbantu, penyelenggaraan dan peningkatan
pengetahuan sasaran.
2.1. Waktu
2.2.Tempat
Penyuluhan pertanian yang telah kelompok kami lakukan bertempat dirumah Ketua
Kelompok Tani Maju MakmurKelurahanSidomulyo Kecamatan Air Salek Kabupaten
Banyuasin KabupatenBanyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Evaluasi yang akan dilakukan adalah evaluasi dari pelaksanaan penyuluhan yang
kami lakukan di KelurahanSidomulyo Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin
KabupatenBanyuasin Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 03 mei 2018. Materi yang
kami sampaikan berdasarkan pada prioritas masalah yang telah kami lakukan pada saat
analisa masalah dalam tahap identifikasi masalah, yaitu belum mengetahui penggunaan
AMATOR.
Tujuan dari evaluasi pelaksanaan penyuluhan ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana tingkat adopsi Kelompok Tani Maju Makmur di KelurahanSidomulyo mengenai
penggunaan AMATOR yang dilihat dari aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek
sikap dengan menggunakan intrumen pree test dan post test. Jumlah anggota kelompok tani
yang ikut hadir kegiatan diirencanakan 16 orang
Setelah itu kami melakukan analisis dan interpretasi data hasil pree test dan post test
untuk mengetahui sejauh mana perubahan aspek pengetahuan dan keterampilan tentang
AMATOR.
2
Apakah bapak mengetahui manfaat AMATOR?
3
Apakah bapak mengetahuibentuk AMATOR ?
4 Apakah bapak mengetahui cara pemakaian
AMATOR?
5 Usaha Bersama?
Apakah bapak mengetahui kelebihan dan
kelemahan AMATOR?
2
Apakah bapak sudah paham dengan komponen
AMATOR ?
3
Apakah bapak mampu menggunakan AMATOR
?
4
Apakah dengan menggunakan AMATOR bisa
menghemat kebutuhan beih padi per Ha?
3
Apakah bapak mengetahui bentuk AMATOR ? 5 10 0 25
4 Apakah bapak mengetahui cara pemakaian
12 3 0 18
AMATOR?
5 Usaha Bersama?
Apakah bapak mengetahui kelebihan dan
15 0 0 15
kelemahan AMATOR?
2
Apakah bapak sudah paham dengan komponen
15 0 0 15
AMATOR ?
3
Apakah bapak mampu menggunakan AMATOR
15 0 0 15
?
4
Apakah dengan menggunakan AMATOR bisa
15 0 0 15
menghemat kebutuhan beih padi per Ha?
3
Apakah bapak mengetahui bentuk AMATOR ? 0 0 15 45
4 Apakah bapak mengetahui cara pemakaian
0 3 12 32
AMATOR?
5 Usaha Bersama?
Apakah bapak mengetahui kelebihan dan
0 2 13 30
kelemahan AMATOR?
2
Apakah bapak sudah paham dengan komponen
0 2 13 33
AMATOR ?
3
Apakah bapak mampu menggunakan AMATOR
0 0 15 45
?
4
Apakah dengan menggunakan AMATOR bisa
0 0 15 45
menghemat kebutuhan beih padi per Ha?
Pengolahan data pree-test dan post test menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑆𝑘𝑡 − 𝑆𝑘𝑟
𝑖=
𝐾
Keterangan:
i = Interval
Skt = Skor kumulatif tertinggi
Skr = Skor kumulatif terendah
K = Kriteria pengukuran
(15𝑥3)−(15𝑥1) 45−15 30
𝑖= = = = 10
3 3 3
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menconteng tanda ( V) salah satu kolom.
1. Evaluasi Tingkat Pengetahuan Petani
2
Apakah bapak mengetahui manfaat AMATOR?
3
Apakah bapak mengetahui bentuk AMATOR ?
4 Apakah bapak mengetahui cara pemakaian
AMATOR?
5 Usaha Bersama?
Apakah bapak mengetahui kelebihan dan
kelemahan AMATOR?
70
60
50
40 POST-TEST
PREE-TEST
30
20
10
0
P1 P2 P3 P3 P5
GRAFIK
90
80
70
60
50
POST TEST
40 PREE-TEST
30
20
10
0
P1 P2 P3 P4 P5
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
30
25
20
15
PREE-TEST
10
0
P1 P2 P3 P4 P5
DDDDDDDDDDDDDD
POST-TEST
50
45
40
35
30
25
POST-TEST
20
15
10
5
0
P1 P2 P3 P4 P5
DDDDDDDDDDDDDDDDDDD
PREE-TEST
40
35
30
25
20
PREE-TEST
15
10
0
P1 P2 P3 P4 P5
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
50
45
40
35
30
25
20 POST-TEST
15
10
0
P1 P2 P3 P4 P5