Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 5

MAPEL:PDTM
MATERI: Teknik Pengecoran Logam

ANGGOTA:
Robbii Nurahman
Romario Azhar
Ryan Hidayaturrhman
Shahrul Huda
Sony Prasetio
Taufik Hidayat
Teguh Setia Budi
Windy Novalia A.
Wisnu Catur Hidayat
A. Definisi Pengecoran
Pengecoran (CASTING) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam di cairkan
dalam tungku peleburan

Ada 4 faktor yang berpengaruh utama sebagai berikut:


1. Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak
2. Terjadi perbedaan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan
3. Pengaruh material dalam cetakan
4. Pembekuaan logam dari kondisi cair

Secara umum cetakan harus memiliki bagian utama sebagai berikut:


1. Cavity (rongga cetakan)
Merupakan bagian ruangan tempat logam cair yang di tuangkan ke dalam cetakan.

2. Core (inti)
Fungsinya adalah membuat rongga pada benda coran.

3. Gating Sistem (system saluran masuk)


Merupakan saluran masuk ke rongga cetakan dari saluran turun.
4. Spaue (saluran turun)
Merupakan saluran masuk dari luar dengan posisi-posisi vertical

5. Pouring Basin
Merupakan lekukan pada cetakan yang memilki fungsi untuk mengurangi kecepatan logam cair

6. Raiser (penambahan)
Merupakan cadangan logam cair yang berguna dalam mengisi kembali rongga cetakan bila terjadi
penyusutan akibat solidifikasi.

B. Pengecoran Cetakan Pasir


Pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan aktivitas aktivitas
1. Pasir
Pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika (Sio2).

2. Jenis cetakan pasir


Ada tiga jenis cetakan pasir yaitu green sand mold ,cold-box dan no bake mold.
3. Pola
Jenis jenis pola :
Pola tunggal biasanya digunakan untuk bentuk proses yang sederhana,pola ini di buat dari
kayu.

4. Inti
Inti di tempatkan dalam rongga cetak sebelum penuangan untuk membentuk permukaan
bagan dalam.setelah cetakan membeku dan dingin.

5. Operasi pengecoran cetakan pasir


Setelah proses perancangan produk cor yang menghasilkan gambar teknik produk di
lanjutkan dengan tahapan tahapam berikut:
Menyiapkan benda dasar datar atau plat datar dan letakan pola atas.
C. Logam Logam Dalam Pengecoran.
Ada lima jenis besi cor yaitu:
1. Besi Cor Putih
2. Besi Cor Kelabu
3. Besi Cor Malleable
4. Besi Cor Nodular
5. Baja Cor
D. Pemerikasaan Produk Cor
1. Tujuan:
a. Pemeriksaan rupa
b. Pemeriksaan rupa/fisik
c. Pemeriksaan dimensi
d. Pemeriksaan cacat dalam
e. Pemeriksaan ketukan

2. Pemeriksaan Dengan Merusak Proses Peleburan Logam


Peleburan logam merupakan aspek terpenting dalam operasi-operasi pengecoran karena
berpengaruh langsung pada kualitas produk cor.
1.) Tungku busur listrik

Laju peleburan tinggi laju produksi tinggi polusi lebih rendah dibandingkan tungku-tungku
lain

2.) Krusibel
Krusibel telah digunakan secara luas disepanjang sejarah peleburan logam.

3.) Tungku kupola


Tungku ini terdiri dari suatu saluran/bejana baja vertical yang didalamnya terdapat susunan
bata tahan api.
4.) Skrap balik
Yang dimaksud skrap balik adalah coran yang cacat, bekas penambah, saluran turun, saluran
masuk atau skrap balik yang dibeli dari pabrik pengecoran.

5.) Paduan besi


Paduan besi seperti Fe-Si, Fe-Mn ditambahkan untuk mengatur komposisi.
E. Metalurgi Proses Pengecoran
1. Pembekuan Ingot Dan Coran
Dari Pembekuan ingot dihasilkan 3 daerah dengan karakteristik yang berbeda. Daerah-
daerah tersebut adalah :
1.) Chill Zone
Selama proses penuangan logam cair kedalam cetakan, logam cair yang berkontak
langsung dengan dinding cetakan akan mengalami pendinginan yang cepat dibawah
temperatur likuidusnya.

2.) Columnar zone


Sesaat setelah penuangan, gradien temperatur pada dinding cetakan menurun dan kristal
pada daerah chill tumbuh memanjang dalam arah kristal tertentu.

3.) Equiaxed zone


Daerah ini terdiri dari butir-butir equiaxial yang tumbuh secara acak ditengah-tengah
ingot.
2. Pengaruh Penyusutan
Kebanyakan logam akan menyusut selama proses pembekuan dan ini mengakibatkan
perubahan struktur ingot.

3. Segregasi pada Ingot dan Coran


Pada struktur pembekuan terdapat dua jenis segregasi yaitu segregasi makro dan segregasi
mikro
Ada empat faktor yang menyebabkan timbulnya segregasi makro, yaitu :
a. Penyusutan karena pembekuan dan kontraksi panas
b. Perbedaan kerapatan antardendritik cairan logam
c. Perbedaan kerapatan antara padatan dan cairan
d. Temperatur yang menyebabkan perbedaan kerapatan dalam cairan
F. Pemeriksaan Produk Cor
A. Tujuan:
1. Pemeriksaan rupa
a. Pemeriksaan rupa/fisik
b. Pemeriksaan dimensi (menggunakan jangka sorong, micrometer, jig pemeriksa dan alat ukur lainnya)

2. Pemeriksaan cacat dalam (pemeriksaan tidak merusak, NDT)


a. Pemeriksaan ketukan
b. Pemeriksaan penetrasi (dye-penetrant)
c. Pemeriksaan magnafluks (magnetic-particle)
d. Pemeriksaan supersonic (ultrasonic)
e. Pemeriksaan radiografi (radiografi)

3. Pemeriksaan material
a. Pengujian kekerasan (menggunakan metoda Brinell, Rockwell, Vickers dan Shore)
b. Pengujian tarik
c. Pengujian analisa kimia (spektrometri,EDS)
d. Pengujian struktur mikrodan struktur makro
B. Cacat-cacat Coran
Komisi pengecoran international telah membuat penggolongan cacat-cacat coran dan
dibagi menjadi 9 kelas, yaitu :
1. Ekor tikus tak menentukan atau kekerasan yang meluas
2. Lubang-lubang
3. Retakan
4. Permukaan kasar
5. Salah alir
6. Kesalahan ukuran
7. Inklusi dan struktur tak seragam
8. Deformasi
9. Cacat-cacat tak nampak

Anda mungkin juga menyukai