PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat di ambil pada pratikum teknik kerja pelat
adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa dapat menambah keterampilan sehingga teknik kerja
pelat tersebut biasa dilakukan .
2. Agar mahasiswa dapat lebih mengenal alat-alat yang digunakan dalam
teknik kerja pelat.
3. Agar mahasiswa dapat mengerti cara-cara proses pembentukan logam.
4. Agar mahasiswa dapat mempraktekan teknik kerja pelat dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Agar mahasiswa dapat mengembangkan potensi dalam dirinya
6. Agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengalaman.
1
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat di ambil pada pratikum teknik kerja pelat
adalah sebagai berikut:
1. Menamba pengetahuan dalam bidang teknik
2. Mahasiswa dapat meningkatkan disiplin dalam pratikum kerja pelat.
3. Mahasiswa bisa memperkenalkan apa saja yang dilakukan dalam teknik
kerja pelat kepada pihak lain.
4. Meningkatkan semangat kerja yang baik sehingga menjadi panutan dari
pihak lain
2
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
*Jam 8:00 17:00
*Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017
3
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pengertian
Kerja pelat adalah pekerjaan membentuk dan menymbung logam lembaran
sehingga sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan dilakukan.
4
Gambar 2.2 Sarana Tempat Kerja
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
2.3 Melukis
Melukis merupakan langkah awal untuk melanjutkan pekerjaan berikutnya
dan melukis dapat dilakukan apabila bahan benda kerja sudah mempunyai
minimal dua bidang dasar.
5
2.3.1 Teknik Melukis
Pada saat melukis garis lurus yang sejajar dan tegak lurus terhadap bidang
dasar penggaris baja dan penggores dapat digunakan.penggores yang digunakan
harus tajam dimana teknik penggoresannya dimiringkan 30 terhadap bidang
penggaris dan 60 kearah tarikan.
6
Gambar 2.7 Goresan Yang Baik
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
7
pencelupan panas, yaitu dengan jalan mencelupkan lembaran-lembaran kedalam
bak yang berisi timah cair, lalu dirol untuk menghilangkan kelebihan timah dan
meratakan pelapisan. Metode ini sekarang sudah diperbaiki dipenggilingan timah,
tetapi pencelupan timah tetap digunakan untuk pelapisan barang-barang seperti
panic bergagang dari tembaga, sekarang ini pelat timah dibuat dengan jalan
pelapisan secara elektro (electro-deposition). Ini adalah suatu proses yang sangat
ekonomis yang merupakan logam panas.
2. Kaleng Yang Mengandung Timbel (terneplate).
Jenis ini dibuat dengan pencelupan panas baja lembaran dalam suatu
cairan paduan timah dan timbel yang harganya lebih murah.
3. Besi Lembaran.
Istilah besi lembaran sudah umum digunakan padahal nyatanya adalah
baja dengan kandungan karbon yang sangat rendah. Besi lembaran tersedia berupa
lembaran hitam atau dengan permukaan mengkilat. Lembaran yang digalvanisir
dibuat dengan pencelupan panas dalam seng cair. Galvanising umumnya
digunakan pada barang-barang yang dibuat dipabrik,seperti tangki-tangki
penyimpanan air atau ember-ember air.
2.5 Gunting
Menggunting adalah pemotongan benda kerja yang memiliki sudut baji dan
sisi potong lengkung sehingga selalu membentuk sudut 12 pada saat gunting
dioperasikan. pada langkah pemotongan , gunting yang digunakan harus sesuai
dengan bentuk bidang yang akan digunting
8
Gambar 2.10 Membentuk 12 0
9
3. Gunting Tuas/Gunting Bangku adalah Gunting tuas merupakan alat memotong
pelat yang agak tebal(apbila tidak dapat digunting dengan gunting gunting tangan
4. Gunting mesin yaitu untuk menggunting bidang lurus tembus, khususnya pelat
lebar/panjang.
10
Proses pengeboran yang dapat dilkukan dengan mesin bir tangan unutk benda
kerja yang tidak mungkin dijepit.
2.6 Palu
Palu merupakan alat perkakas yang membantu pekerjaan untuk meratakan
permukaan benda kerja yang biasa terbuat dari bahan besi, kayu, atau karet.
11
Gambar 2.17 Palu Pena Kepala Bulat
(sumber:Membuatperhiasa.blogspot.com)
3. Palu Regang
Palu tersebut digunakan khusus untuk meregangkan, misalnya pada
pengerjaan menekuk tepi dari benda-benda pekerjaan yang berbentuk silinder,
kerucut dsb.
4. Palu Lunak
Palu lunak tersebut berbahan seperti : kayu, karet, plastik, kulit atau
tembaga.Biasanya digunakan untuk pemukulan bagian yang tidak boleh cacat.
12
Gambar 2.19 Palu lunak
(sumber:Palu Lunak.Blokspot.com)
6. Teknik Menekuk
Proses penekukan dapat dilakukan dengan alat penjepit ragu klem
khusus.Panekukan bagian samping kotak di peroses dengan bantuan balok kayu
yang keras dan palu luna .
13
Gambar 2.21 Proses Penekukan
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
Pelat yang ditekuk di jepit pada meja dagu atas dan penyetelan dagu penekuk di
sesuaikan dengan ketajaman hasil tekukan yang di inginkan.
14
Sedangkan sudut tekukan diatur oleh besar kecilnya ayunan.
Mesin lipat digunakan untuk segala keperluan, melipat dan menekuk.Mesin ini
dilengkapi dengan sepatu-sepatu tekuk. Sepau tekuk dipasang pada dagu atas, dan
diikat dengan baut.
Sepatu tekuk dipasang pada dagu atas, dan diikat dengan baut.
15
2.7 Teknik menyambung
Sambungan sambungan pada pekerjaan pelat dapat dikerjaan dengan
berbagai cara:
a. Dengan sekrup
b. Dengan lipatan
c. Dengan paku keling
d. Dengan pateri
e. Lipatan tunggal
f. Lipatan ganda
16
Membuat lipatan untuk sambungan lipat, dapat dilaksanakan dengan tangan
(pakai palu, landasan ) atau dengan mesin lipat, sedangkan selanjutnya
diselesaikan di atas landasaan.
Alat pateri dipanaskan, hingga temperature kurang lebih 350 c.Ujung alat pateri
disentuhkan pada timah hingga meleleh dan menempel.Dengan menempelkan
ujung alat pateri pada bagian yang akan disambung, kemudian tarik arah mundur
atau maju.Selama proses penyolderan hendaknya ditekan dengan kayu sehingga
sambungan betul-betul rapat.
17
Gambar 2.31 Ujung Mata Solder
(sumber:ilmuitugartis.com)
Dalam pekerjaan kerja pelat kita dapat membuat beberapa alat-alat seperti:
1. Pembuatan cangkir.
2. Pembuatan mangkok
3. Pembuatan gelas
4. Pembuatan talang air dsb
18
2.8 Kikir
Kikir merupakan alat perkakas yang berfungsi untuk meratakan permukaan,
dimana kikir tersebut terbuat dari baja karbon yang disepuh pada suhu 800 C yang
dinormalkan dengan larutan yang khusus.
2.9 Jangka
Jangka digunakan untuk membuat garis-garis lengkung/melingkar. Pusat
lingkaran dititik dahulu dan jangka dimiringkan kearah gerak putaran .Jangka juga
dapat difungsikan untuk memindahkan ukuran. Salah satu ujung jangka ditetapkan
pada skala dan ujung yang lain pada jarak yang dikehendaki.
19
2.10 Alat Ukur
a. Mistar Baja
Mistar baja yang mempunyai satuan ukuran metris dengan pembagian
ukuran antara 0,5 mm dan 1 mm.
b. Jangka Sorong
Selain untuk mengukur ukuran luar dan ukuran alamnya, jangka sorong
ini dapat pila dipakai untuk mengukur ukuran kedalaman.
c. Pisau Perata
Pisau perata adalah suatu alat yang berguna untuk melihat kerataan
pada permukaan benda kerja.
20
Gambar 2.37 Pisau Perata
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
Siku perata perata adalah suatu alat yang berguna untuk melihat kerataan pada
siku-siku benda kerja.
21
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Gunting
Berfungsi untuk menggunting kertas atau karton yang akan dibuat
bentangannya.
3. Solasi Kertas
Lem ini adalah alat yang digunakan untuk pengeleman benda kerja pada
saat bentangan yang akan di coba atu di bentuk.
22
Gambar 3.3 Solasi Kertas
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
4. Pisau karter
Pisau karter ini digunakan untuk memotong karton jika tidak bisa di
potong oleh gunting
5. Penggaris
Berfungsi untuk pengukuran di bidang karton dan garis pada bentangan
karton.
23
6. Meteran
Berfungsi untuk mengukur benda kerja yang akan di buat bentangannya
7. Penyiku
Penyiku berfungsi untuk membuat sudut pada bentangan.
8. Penggores
Berfungsi sebagai alat penandaan pada benda kerja.
24
Gambar 3.8 Penggores
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
9. Busur derajat
Berfungsi sebagai alat penentuan sudut pada benda kerja.
25
11. Sepray Gun
26
Gambar 3.14 Palu Kerak
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
27
Gambar 3.17 Mesin Drill
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada job sheet 1 pratikum kerja pelat adalah
sebagai berikut:
b. Thinner
28
c. Cat
29
Gambar 3.23 Pena dan Pensil
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
c. Pelat lembaran
d. Thinner
e. Cat
30
Gambar 3.26 Cat
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
f. Busur elektroda
31
Gambar 3.29 Pelat Lembaran
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
32
b. Thiner
33
BAB IV
PROSEDUR KERJA
34
Gambar 4.2 Membersihkan Meja
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
35
Gambar 4.5 Meja di Cat
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
36
Gambar 4.8 Hasil Akhir
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
37
Gambar 4.10 Bentangan Sebelum Digunting
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
38
7. Proses pengukuran benda kerja atau pengukuran pada pelat
39
10. Setelah di potong pada bagian kaki rak selanjudnya penandaan pada
pelat untuk rak
11. Setelah penandaan selesai pada bagian rak selanjudnya pelat untuk rak di
potong kembali menggunakan mesin pemotong pelat
12. Setelah kaki rak dan rak sudah di potong proses selanjudnya yaitu
penandaan pada bagian kaki rak untuk di bending menjadi lither U
40
13. Setelah itu kemudian kaki rak di bending menjadi lither U dan hasil
bending di bawah ini
14. Setelah kaki rak selesai selanjutnya penandaan pada bagian rak sendiri
untuk di bending
15. Setelah di tanda selanjudnya bending pada bagian rak itu sendiri sesuai
tanda yang telah di buat
41
16. Setelah kaki rak sudah jadi dan rak sudah jadi selanjudnya penandaan
pada bagian penahan rak,rak paling atas dan paling bawah untuk di
potong
42
19. Setelah pada bagian penahan rak atas dan bawah selanjudnya proses
penandaan pada bagian penahan rak 2 dan 3
21. Setelah semua selesai proses berikutnya yaitu penyambungan kaki rak
agar lebih tinggi
43
22. Setelah itu proses berikutnya yaitu menggerinda permukaan yang di las
24. Setelah semua selesai proses berikutnya ada center drill pada kaki rak.
44
25. Setelah di center selanjudnya kaki rak di drill untuk pemasangan mur
baut
26. Proses selanjudnya adalah drill pada bagian penahan rak bagin rak 2 dan
3
27. Proses selanjudnya yaitu pengeboran pada bagian penahan rak bagian
paling atas dan paling bawah
45
28. Proses selanjudnya percobaan pasang mur baut pada bagian-bagian yang
telah di drill
29. Setelah semua lubang sudah siap selanjutnya pengelasan antara rak dan
penahan rak di mulai rak paling atas
30. Setelah rak paling atas sudah di las selanjudnya rak ke dua dari atas yang
di las atau rak ke 2 dan seterusnya sampai ke rak paling akhir atau rak
paling bawah
46
31. Setelah semua sudah siap dilas dan proses berikutnya yaitu rak di
bongkar kembali dan kerak-kerak las yang masih kurang rapi di gerinda
terlebih dahulu
33. Setelah kaki rak sudah di amplas proses selanjud nya pengamplasan
pada bagian meja rak
47
34. Setelah semua telah di amplas dan di lap proses selanjudnya yaitu
pengecatan pada bagian kaki rak
35. Setelah kaki di cat selanjudnya pengecatan pada bagian meja rak
36. Setelah semua di cat dan di jemur di bawah sinar matahari proses
selanjudnya yaitu perakitan kembali rak yang sudah jadi atau finishing
48
37. Setelah rak di rakit dan ini hasil akhir rak lemari job 2
2. Setelah sket sudah dibuat dan di acc sma asisten dosen proses
selanjudnya penandaan pada pelat untuk di potong sesuai ukuran
49
3. Setelah di tanda proses selanjudnya adalah potong pelat sesuai ukuran
50
Gambar 4.49 Penandaan Sekop di Bending
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
7. Setelah di tanda ada beberapa sisi dekop yang harus di gunting dan di
ratakan menggunakan palu lunak agar sesuai dengan yang di inginkan
9. Setelah itu tangkai dan sekop di satukan dengan cara di las acyteline dan
hasil jadi
51
Gambar 4.52 Hasil Sekop
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
10. Setelah di las atau di satukan atau hasil jadi selanjudnya yaitu
mengampelas benda kerja
12. Setelah tangkai di cat selanjudnya pengecatan pada bagian sekop dan
hasilnya adalah
52
Gambar 4.55 Hasil Cat
(sumber:Lab.Teknologi Produksi TM FT UR 2017)
53
BAB V
PEMBAHASAN
5. 1 . Analisis
Praktikum kerja pelat merupakan pekerjaan yang membuat benda kerja atau
benda yang hasilnya dapat di pergunakan setiap yang memerlukan
bentangan tersebut harus di awali sehingga dapat mengukur dan melukis
pada bentangan tersebut,
Dan bentangan merupakan ukuran awal pada saat kita membutuhkan banyak
pelat yang di gunakan
5 . 2 Perhitungan
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Adapun di dalam praktikum kerja pelat ada beberapa hal yang perlu di
simpulkan yaitu :
1. Pada kerja pelat di perlukan pengetahuan yang luas untuk perhitungan dan
pembagian saat pemotonga dan beberapa bahan yang di perluka.
2. Pemotongan starbus yang harus teliti kerena apa bila tidak teliti maka
akan terjadi kebalingan pada benda kerja.
3. Untuk menggambarkan permukaan karton digunakan pena agar tanda
tidak hilang.
4. Dilakukan tanda sebelum melakukan pemotongan agar saat pemotongan
akan maksimum.
5. Usuhakan melakukan perhitungan yang teliti agar tidak banyak membuang
benda kerja.
6. Diperlukan kerjasama , kekompakan kelompok,pemahaman perintah
asistensi dan teknisi.
7. Setelah membuat bentangan di harapkan para anggota memahaminya.
8. Sangatlah penting pemahaman ukuran,toleransi,bentangan penekukan
yang sangat baik untuk menghasilakn ketelitian yang baik.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat di ambil dalam pratikum teknik kerja pelat
adalah sebagai berikut:
1. Mencari jumlah yang diperlukan hendak nya di perhitungankan dengan
hati-hati agar tidak terjadi kerugian pada benda keraja.
2. Sewaktu menghitung saat pemotongan dan penekukan nantinya harus
diperhatikan secara teliti agar tidak terjadi keluratan atau kekurangan
ukuran.
55
3. Gunakan selalu safeti yang ada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan.
4. Gunakan selalu waktu yang di jadwalkan agar pekerjaan selesai dengan
rencana dan hasil yang bagus.
56
DAFTAR PUSTAKA
57
LAMPIRAN
58