Anda di halaman 1dari 20

BAB 1 PROSES

PEMBUATAN
LOGAN
RIDHO ASRA
NIM:2114008
PROSES
PEMBENTUKAN
 Prinsip dasar pembentukan logam
merupakan proses yang dilakukan
dengan cara memberikan perubahan
bentuk pada benda kerja.
 Perubahan bentuk ini dapat dilakukan
dengan cara memberikan gaya luar
sehingga terjadi deformasi plastis.
Aplikasi pembentukan logam ini
dapat dilihat pada beberapa
contohnya seperti:
Pengerolan (rolling)
Pembengkokan (bending)
Tempa (forging)
Penarikan kawat (wire
drawing)
Penarikan dalam (deep
drawing)
Pengguntingan dan lain-lain.
PROSES PEMBENTUKAN
DINGIN
Yaitu, Proses pembentukan logam
secara plastis dengan temperatur
pengerjaan di bawah temperatur
rekristalisasi.
Pada proses pembentukan
logam dengan menggunakan
pembentukan dingin terdapat
keuntungan dan kerugian antara
lain:
Secara umum, proses
pengerjaan dingin berakibat :
 1. Terjadinya tegangan dalam logam, tegangan
tersebut dapat dihilangkan dg suatu perlakuan
panas.
 2. Struktur butir mengalami distorsi atau
perpecahan.
 3. Kekerasan dan kekuatan meningkat, hal ini
seiring dengan kemunduran dalam keuletan.
 5. Penyelesaian permukaan lebih baik.
 6. Dapat diperoleh toleransi dimensi yang lebih
ketat.
 1. SQUEEZING (pengecoran)
 Sebagian besar dari proses ini identik dengan pengerjaan panas. Alasan utama
dalam pembentukan dingin adalah keakuratan dimensi dan peningkatan
permukaan akhir.
 2. SHEARING
 SHEARING adalah proses pemotongan bahan tanpa pembentukan chip atau
tanpa menggunakan burning atau melting. Jika cutting blade lurus dinamakan
shearing sedangkan jika cutting blade berbentuk lengkungan, bisa dinamakan
blanding, piercing, notching dan trimming
 3. DRAWING
 Cold drawing merupakan proses pembentukan dingin secara plastis dari metal
sepanjang sumbunya.
 4. BENDING
 Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu
linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan perubahan
luas permukaan. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral
mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan.
 5. HIGH ENERGY RATE FORMING
 PRINSIP: Proses pembentukan logam secara plastis dengan menggunakan
energy yang tinggi dalam interval yang singkat . Seringkali High Energy Rate
Forming disingkat dengan Herf.
Proses permesinan (Machining
process) merupakan proses
pembentukan suatu produk
dengan pemotongan dan
menggunakan mesin perkakas.
Umumnya, benda kerja yang di
gunakan berasal dari proses
sebelumnya, seperti proses
penuangan (Casting) dan proses
pembentukan (Metal Forging).
Proses permesinan ini berdasarkan
bentuk alat potong dapat di bagi
menjadi 2 tipe, yaitu :
1.Bermata potong tunggal
(single point cutting tools)
2.Bermata potong jamak
(multiple points cuttings
tools)
 Berdasarkan proses gerak potong dan gerak
makannya, proses permesinan dapat di bagi
menjadi beberapa tipe, antara lain :
 Proses Bubut (Turning)
 Proses Sekrap (Planning, Shaping)
 Proses Freis (Milling)
 Proses Gurdi (Drilling)
 Proses Bor (Boring)
 Proses Kikir (Filling)
 Proses Gergaji atau parut (Sawing,
Broaching)
 Abrasive Machining Process
 1. Turning Process
 Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas
yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan
suatu proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara
memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja.
Prinsip kerja mesin bubut
yaitu: Poros spindel akan memutar
benda kerja melalui piringan pembawa
sehingga memutar roda gigi pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi
poros ulir. Oleh klem berulir, putaran
poros ulir tersebut diubah menjadi gerak
translasi pada bagian yang membawa
pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan.
 Ada beberapa jenis pahat yg
digunakan mesin bubut:
 2. Shaping & Planning Process
 Pada proses permesinan ini hanya
dapat memotong menurut garis
lurus dengan jenis/tipe pemotongan
yang sama dan selalu memotong
hanya dalam satu arah, sehingga
langkah balik merupakan langkah
terbuang (waktu terbuang). Proses
menyekrap menggunakan tool yang
lebih keras dari benda kerja.
a. Shaper
 Shaper adalah mesin yang
digunakan untuk memproduksi
benda yang memilki dimensi relatif
lebih kecil jika dibandingkan dengan
planer. Gerak potong pada mesin
shaper dilakukan oleh pahat yang
melekat pada ram, sedangkan gerak
makan dilakukan oleh benda kerja
(meja).
 Gambar Mesin Shaper
 b. Planer
 Planer adalah mesin yang digunakan untuk
memproduksi benda yang besar dan berat.
Planer dapat digunakan untuk menghasilkan
permukaan datar horizontal dan vertikal.
Namun, planer kurang efisien daripada proses
machning dasar lainnya, seperti milling.
Akibatnya planing dan planer sebagian besar
telah digantikan oleh mesin milling atau mesin
mesin yang dapat melakukan kedua-duanya
(Planing dan Miling).
 Gambar Mesin Planer Kayu / Ketam,
contoh mesin planing sederhana.
 3. Milling Process
 Pada proses Freis, prinsip dasar
yang digunakan adalah
terlepasnya logam (geram) oleh
gerakan pahat yang berputar.
Mesin ini dapat melakukan
pekerjaan seperti memotong,
membuat roda gigi, menghaluskan
permukaan, dan lain-lain.
 Gambar mesin Milling.

Anda mungkin juga menyukai