Anda di halaman 1dari 53

1

ALAT-ALAT
PERPINDAHAN PANAS (HE)

syahri@upnyk.ac.id
mohsyahri@gmail.com
Hp: 085875804710
2

 Alat penukar kalor merupakan suatu


peralatan dimana terjadi perpindahan panas
dari suatu fluida yang temperaturnya lebih
tinggi kepada fluida yang temperaturnya lebih
rendah.
 Proses perpindahan panas tersebut dapat
dilakukan secara langsung atau tidak.

2
3

1. Alat penukar kalor yang langsung, ialah


dimana fluida yang panas akan bercampur
secara langsung dengan fluida dingin (tanpa
adanya pemisah) dalam suatu bejana atau
ruangan tertentu.
2. Alat penukar kalor yang tidak langsung, ialah
dimana fluida panas tidak berhubungan
langsung (indirect contact) dengan fluida
dingin. Jadi proses perpindahan panasnya itu
mempunyai media perantara, seperti pipa, pelat atau
peralatan jenis lainnya.

3
4

 Pembagian Alat Penukar Kalor Jenis Shell Dan


Tubes Berdasarkan Standard of Turbular
Exchanger Manufactures Association (TEMA)
 Begitu banyaknya jenis dari alat penukar kalor shell
dan tubes yang dipergunakan pada dunia industri.
Untuk membuat pembagiannya secara pasti adalah
sangat sulit.
 Tetapi oleh Standard of Turbular Exchanger
Manufactures Association (TEMA)
 dikelompokkan berdasarkan pemakaian dari heat
exchanger itu menjadi 3 kelompok, yaitu:

4
5

1. Alat penukar kalor kelas “R”, yang dipergunakan


pada industri minyak dan peralatan yang
berhubungan dengan proses tersebut.
2. Alat penukar kalor kelas “C”, yang umumnya
dipergunakan pada keperluan komersial.
3. Alat penukar kalor kelas “B”, yang umumnya
dipergunakan pada proses kimia.
Kelas R, kelas C dan kelas B ini,kesemuanya
adalah alat penukar kalor yang tidak dibakar (unfired
shell and tubes), tidak sama dengan dapur atau
ketel uap.

5
6

 Di samping pengelompokan di atas, TEMA


memberikan tipe lain, seperti:
 1. Penukar kalor dengan fixed tube sheet
 2. Penukar kalor dengan floating tube sheet
 3. Penukar kalor dengan pipa U (hairpin tube)
 4. Penukar kalor dengan fixed tube sheet dan
mempunyai sambungan (expantion joint)
pada shellnya.

6
7

 Standar TEMA juga mengklasifikasikan alat


penukar kalor menurut tipe stasionary head,
shell dan rear head ke dalam tiga kode huruf,
yaitu:
 1. Huruf pertama: A, B, C, N dan D
Menunjukkan tipe ujung muka
 2. Huruf kedua: E, F, G, H, J, K dan X
Menunjukkan tipe shell
 3. Huruf ketiga: L, M, D, U, P, S, T dan W
Menunjukkan tipe ujung belakang
7
8

Gambar 0.1 Standar TEMA berdasarkan tipe alat penukar 8


kalor
9

 Aliran Fluida dan Distribusi Temperatur


Pada Alat Penukar Kalor
Apabila ditinjau aliran fluida pada alat penukar
kalor, maka dapat dibagi 2 macam aliran
yaitu:
1.Aliran sejajar (paralel flow)
2. Aliran berlawanan (counter flow)

9
10

Gambar 0.2 Distribusi temperatur-panjang (luas) pipa


pada alat penukar kalor dengan aliran parallel 1-1 pas.
10
11

Gambar 0.3 Distribusi temperatur-panjang (luas) pipa pada


alat penukar kalor dengan aliran berlawanan1-1 pas

11
12
13

Alat Penukar Panas (Heat


Exchanger)
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Calculation of Heat-Exchanger Size 27

from Known Temperatures


EXAMPLE 10-4
28
29

Shell-and-Tube Heat Exchanger


EXAMPLE 10-5
30
COMPACT
HEAT EXCHANGER
Jenis-Jenis Compact Heat
Exchanger
• Alat penukar panas kompak dibedakan menjadi 2
jenis yaitu jenis pelatsirip (plate fin) dan pipa sirip
(finned tube).
1. Plate Fin Heat ExchangerPlate fin heat
exchanger adalah salah satu bentuk penukar
panaskompak yang terdiri dari blok lapisan
sirip bergelombang dan pelatpemisah. Pada
alat penukar kalor jenis plat sirip, sirip sirip diapit
olehpelat secara paralel seperti yang ditunjukkan
pada gambar, terkadang siripini digabungkan
dengan pipa yang bentuknya telah disesuaikan
Gbr.1: Examples of compact heat-exchanger configurations.
• Sirip tersebut dilekatkan pada pelat dengan
cara mematri, solder,mengelem, las, dan
ekstrusi. Yang tergolong dalam pelat-sirip
adalah :a) Sirip lurus dan sederhana,
misalnya sirip segitiga sederhanadan
segiempat. b) Sirip sederhana namun
bergelombak (berombak), dan c) Sirip
bercelah, misalnya offset strip, louver, sirip
berlubang, dan sirip pin
• Dengan memvariasikan variabel geometris dasar
untuk setiap jenispermukaan plat-sirip, adalah
mungkin untuk memperoleh berbagaipermukaan
geometris spesifik. Walaupun pada umumnya
kerapatan siripantara 120-700 sirip/m, namun
aplikasinya memungkinkan hingga 2100sirip/m.
Ketebalan sirip pada umumnya antara 0,05-0,25
mm. Ketinggian(puncak) sirip antara 2-20 mm.
Sebuah alat penukar kalor pelat siripdengan luas
permukaan perpindahan panas 1300 m2 tiap meter
kubiknyamampu ditempati sirip dengan kerapatan
600 sirip/m
• Plate fin terbuat dari material yang bervariasi.
Material pembuatanjenis plat fin ini adalah
aluminium, stainless steel, corrosion, dan
besipaduan tahan panas. Batas suhu plate fin
tergantung pada bahan materialyaitu pada
alumunium temperatur kriogenik mencapai 100°
C dan untukstainless steel mencapai suhu
500° C. Bahan alumunium ini
mampumenerima tekanan hingga 100 bar
sedangkan untuk stainless steel mampu
menerima tekanan sebesar 90 bar. Kebanyakan
Plat fin terbuat darialumunium karena memiliki
kerapatan yang rendah, konduktivitas thermaltinggi
dan kekuatan tinggi pada temperatur rendah.Plate Fin
Heat Exchanger menerima dua atau lebih aliran,
yangmungkin mengalir dalam arah paralel atau tegak
lurus satu sama lain.Ketika arah arus sejajar, fluida
dapat mengalir pada aliran yang sama
atauberlawanan. Plate fin heat exchanger ini
digunakan pada 3 konfigurasiyaitu cross flow, counter
flow dan cross-counter flow
• Pada penukar panas cross flow biasanya
hanya dua aliran yangditangani, sehingga
menghilangkan keperluan distribusi.
Kepala tangkiterletak di keempat sisi inti
penukar panas, sehingga membuat jenis
inisederhana dan murah. Aplikasi
yang umum yaitu radiator mobil
danbeberapa penukar panas pesawat.
2. Finned Tube Heat Exchanger
Pada alat penukar kalor jenis pipa
sirip pada umumnyamenggunakan pipa
berpenampang lingkaran dan persegi
panjang.Beberapa jenis sirip yang
digunakan pada pipa sirip yaitu :a) Sirip
kontinyu pada susunan pipa yang terbagi
lagi dalam siripsederhana dan sirip
bergelombang
b) Sirip normal pada pipa tunggal disebut
juga sebagai pipa tunggalbersiripc) Sirip
longitudinal pada pipa tunggalKhusus untuk
sirip kontinyu, ciri-ciri untuk jenis ini
adalahmemeliki kerapatan sirip antara
300-600 sirip/m, ketebalan siripantara
0,1-0,25 mm, panjang alir sirip antara 25-
250 mm, kerapatanpenukar panas pipa-sirip
725 m2/m3 pada 400 sirip/m
• Penukar panas pipa bersirip banyak digunakan dalam
sistempendingin, serta aplikasi lain yang membutuhkan
pertukaran panas antaradua fluida.Perpindahan panas dari
siripMenurut Murray (1938) dan Gardner (1945)
(asumsi Murray-Gardner) perpindahan panas dari sirip
dapat diasumsikan sebagai berikut :
• aliran panas dan suhu di sirip tetap konstan dengan waktu
• bahan sirip adalah homogen, konduktivitas termal adalah
sama disemua arah, dan itu tetap konstan
• perpindahan panas konvektif di permukaan sirip adalah
konstandan seragam atas seluruh permukaan sirip suhu
medium di sekitar sirip adalah seragam
• ketebalan sirip kecil, jika dibandingkan
dengan tinggi danpanjangnya, sehingga
suhu seluruh ketebalan dan perpindahan
panassirip dari tepi sirip mungkin terabaikan
• suhu di dasar sirip adalah seragam
• tidak ada resistansi kontak dimana pangkal
sirip bergabung denganpermukaan utama
• tidak ada sumber panas dalam sirip itu
sendiri
• panas yang ditransfer melalui ujung
sirip yang diabaikandibandingkan
dengan panas yang menghilang
disebut permukaanlateral
• perpindahan panas ke atau dari sirip
sebanding dengan kelebihansuhu antara
sirip dan medium sekitarnya
• perpindahan panas radiasi dari dan ke
sirip diabaikan
Aplikasi Compact Heat Exchanger

• Compact Heat Exchanger atau alat


penukar kalor kompak sudah banyak
digunakan dalam industri maupun dalam
kehidupan sehari-hari, salahsatu
pengaplikasiannya yaitu pada radiator mobil.
• Radiator adalah alat penukar panas kompak
yang menggunakan cairan dan gas sebagai
fluida kerjanya yang secara luas digunakan
pada kendaraan otomotif.
Gbr.2 : Radiator mobil
• Dalam radiator aliran fluida panas (air)
besilangan tegak lurusdengan arah aliran fluida
dingin (udara) dan kedua fluida tersebut
tidakbercampur. Kedua fluida tersebut hanya
mengalir sekali dalam saluranpenukar panas atau
biasa disebut single pass. Bagian utama radiator
adalah intiradiator yang berupa sirip-sirio dan berkas
pipa yang disusun diantaranyasirip-sirip tersebut.
Fluida yang masuk kedalam radiator berupa fluida
panasyang mengalir kedalam inti radiator yang terdiri
dari tabung-tabung yangmempunyai sirip-sirip
pendingin radiator
• Didalam inti radiator fluida panas mengalami
perpindahan panassecara tidak langsung dengan
fluida dingin. Fluida panas akan mengalamipenurunan
suhu sehingga fluida yang keluar dari rdiator berupa
fluida dingin.Menurut bentuk intinya radiator dapat
dibagi menjadi 3 jenis :
• 1. Inti radiator tipe plat
• 2. Inti radiator tipe curogated (lekukan)
• 3. Inti radiator tipe SR ( single row)Disamping
menurut bentuk intinya , radiator juga dibedakan
menurutarah aliran airnya yaitu :
• 1. Radiator dengan arah aliran ke bawah
yaitu radiator dengan pipa-pipa air
tersusun vertikal
• 2. Radiator dengan arah aliran melintang
yaitu radiator dengan pipa-pipa air
tersusun horizontal.
CONTOH SOAL
Heat-Transfer Coefficient in Compact Exchanger

• Air at 1 atm and 300 K enters an


exchanger like that shown in Figure 10-19
with a velocity of 15 m/s. Calculate the
heat-transfer coefficient.?

Anda mungkin juga menyukai