Anda di halaman 1dari 15

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK


SEMESTER V
GENERATOR

JOB SHEET
KARAKTERISTIK GENERATOR TANPA BEBAN,
BERBEBAN (R/L/C) & SINKRONISASI

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik generator tanpa beban
2. Mahasiswa dapat menentukan karakteristik generator berbeban R, L dan C
3. Mahasiswa dapat mengetahui persyaratan dan proses sinkronisasi.

II. Teori Dasar


Ketika suatu generator tiga fase mendapatkan energy mekanik (atau diputar oleh
penggerak mula/ prime mover) dan rangkaian eksitasinya diberian suplai tegangan dc,
maka sesuai hukum induksi akan terjadi proses induksi tegangan tiga fase ke belitan
stator. Tegangan output dari generator ini sangat tergantung dari flux magnet, namun
flux magnet tidak selalu proporsional terhadap arus magnetisasi dc karena adanya
saturasi pada inti besi.

Gambar 1. Pembangkitan tegangan tiga fase pada generator


Hubungan antara tegangan output generator terhadap arus eksitasi tersebut seperti terlihat
pada gambar 2 di bawah ini, yang selanjutnya disebut sebagai karakteristik generator
tanpa beban.

Gambar 2. Karakteristik generator tanpa beban.


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

Dalam aplikasinya pembangkit dalam suatu sistem akan menyuplai energy listrik untuk
berbagai variasi beban pada konsumen. Jenis-jenis beban listrik tersebut antara lain:

- Beban resistif – resistif load (R).


- Beban Reaktif – reactive load yang terdiri atas:
 beban kapasitif – capacitive load
 beban induktif – inductive load

Beban resistif
Beban resistif mengubah energy, dibagi menjadi:
 Beban resistif murni, dimana energy diubah menjadi panas saja. Contohnya
o Tahanan saluran
o Pemanas
o Rugi panas pada mesin listrik dan peralatan elektronika.
 Beban lainnya. Hampit semua jenis beban ini adalah kombinasi antara beban
resistif dan reaktif. Energi litrik dikonversi menjadi berbagai bentuk energy yang
umumnya tidak linier. Contoh beban:
o Motor-motor
o Lampu T
o Peralatan elektronik

Beban reaktif
Beban ini menyimpan energy dalam suatu periode tertentu dan selanjutnya
melepaskannya. Sifat ini dicerminkan dalam nilai reaktansinya x. Beban reaktif terdiri
dari:
 Beban Kapasitif
Beban kapasitif menyimpan energy dalam medan listrik. Sumber beban kapasitif
adalah:
o Kapasitansi saluran
o Kapasitor untuk kompensasi
o Kapasitor sebagai filter
o Kapasitor untuk penyimpan energy
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

 Beban Induktif
Induktif load menyimpan energy dalam medan listrik. Sumber beban induktif antara
lain:
o Induktansi saluran
o Belitan mesin yang memiliki rangkaian medan
o Reaktor pembatas arus – current limiting current
o Pemanas induktif

Hampir semua beban merukan gabungan dari R dan x, baik itu motor, lampu TL dan
reactor. Gabungan jenis beban ini membentuk impedansi (Z) yang dinyatakan sebagai
berikut:

Jika ketiga beban tersebut dihubungkan ke genarator secara terpisah, maka akan
diperoleh karakteristik sebagai berikut

:
Gambar 3.
Karekteristik tegangan output generator untuk berbagai jenis beban R, L dan C

Beban C cenderung meningkatkan tegangan output generator sebaliknya beban R dan L


menurunkan tegangan output generator.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

Sinkronisasi

Sinkronisasi dilakukan bilamana pembangkit yang beroperasi sudah mendekati batas


kapasitas suplainya serta untuk meningkatkan keandalan suatu sistem. Ketika dua
pembangkit atau dua saluran dalam suatu sistem akan dihubungkan atau disinkronkan
maka ada tiga kondisi yang harus terpenuhi yakni tegangan di kedua saluran harus
memiliki amplituo, fase dan frekuensi yang (hampir) sama. Jika ada salah satu parameter
yang berbeda maka akan menghasilkan pengaliran arus dari generator ke sistem/ grid/
PLN ataupun sebaliknya.

Gambar 1.
Bentuk gelombang tegangan dari dua sumber berbeda yang akan diparalelkan

III. Alat dan Bahan


1. Modul Pembangkit, transmisi dan beban (Ex Terco)
2. Kabel secukupnya
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

IV. Rangkaian Percobaan


A. Karakteristik generator tanpa beban

B. Karakteristik generator berbeban


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

C. Sinkronisasi
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

Note: gambar di atas hanya sebagai petunjuk merangkai saat praktikum, pada laporan dibuat
gambar dalam bentuk schematic drawing.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

V. Prosedur Percobaan
A. Karakteristik generator tanpa beban
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai percobaan sesuai gambar percobaan
3. ON-kan tombol main di modul PST2210 C2 dan di PST2240 C1.

4. Memeriksa setting frekuensi motor pada posisi 50Hz.


5. Pastikan posisi pengaturan motor Auto Mode
6. Pastikan posisi pengaturan generator Manual
7. On-kan motor turbine control (CBM)
8. Memeriksa kecepatan motor pada kecepatan 1500 rpm.
9. On-kan generator excitation control (CBF)
10. Naikkan perlahan-lahan nilai eksitasi (sesuai tabel data).
11. Mencatat hasil pengukuran pada sisi output generator (terutama tegangan output):
Vph-ph dan Vph-N
12. Off suplai genset dengan urutan:
a. Turunkan perlahan lahan arus eksitasi.
b. Off kan CBF
c. Off kan CBM untuk menghentikan putaran motor.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

B. Karakteristik generator berbeban


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai percobaan sesuai gambar percobaan
3. ON-kan tombol main di modul PST2210 C2 dan di PST2240 C1.
4. Memeriksa setting frekuensi motor pada posisi 50Hz.
5. Pastikan posisi pengaturan motor Auto Mode
6. Pastikan posisi pengaturan generator Manual
7. On-kan motor turbine control (CBM)
8. Memeriksa kecepatan motor pada kecepatan 1500 rpm.
9. On-kan generator excitation control (CBF)
10. Naikkan perlahan-lahan nilai eksitasi sampai tegangan output generator
mencapai kurang lebih 220 V (utuk percobaan beban C) bisa dibuat lebih rendah
misalkan 200 V..
11. Menambahkan beban R/L/C satu step dan mencatat tegangan output generator.
CATATAN:
Untuk beban R tiga fase hanya boleh satu step, jd bisa tambahkan beban R 1
phase yang dirangkai menjadi 3 phase.

12. Mencatat hasil pengukuran.


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

C. Sinkronisasi.
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Merangkai percobaan sesuai gambar percobaan
3. ON-kan tombol main di modul PST2210 C2 dan di PST2240 C1.
4. Memeriksa setting frekuensi motor pada posisi 50Hz.
5. Pastikan posisi pengaturan motor Manual.
6. Pastikan posisi pengaturan generator Manual
7. On-kan motor turbine control (CBM)
8. Memeriksa kecepatan motor pada kecepatan 1500 rpm.
9. On-kan generator excitation control (CBF)
10. Naikkan perlahan-lahan arus eksitasi sampai out tegangan mencapai kurang lebih
220 Volt atau tegangan sekunder trafo telah mencapai 380/390 V.
11. Pada modul PST2210 C1 – modul generator - Close isolator switch I2 lalu on-kan
CB-1. Ini berarti Bus B telah mendapatkan tegangan dari Generator.
12. Pada modul PST2210 C2 - (Modul PLN dan siknron) - on kan IA-HV lalu On kan
CB GRID. Ini berarti Bus A telah mendapatkan tegangan dari PLN. (suplai dari PLN)
13. Masih di Modul PST2210 C2, close isolator I3 dan I4. Amati besar tegangan,
frekuensi dan perputaran lampu di synchromax. Jika ada perbedaan tegangan atur
eksitasi generator. Jika ada perbedaan frekuensi atur putaran motor. Jika besar
tegangan dan frekuensi PLN – Genset sudah hampir sama, serta perputaran lampu
sudah lambat maka CB 2 bisa di-CLOSE.

V-PLN I3 V-GENS
I4

CB2

V-GENS f-GENS

V-PLN f-PLN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

14. Setelah Synchron, maka secara otomatis generator telah terhubung ke beban PLN.
15. Catat pembebanan genset dan PLN (Tegangan, arus, daya)
16. Setelah itu Off kan sinkronisasi dengan urutan:
a. Open CB-2
b. Open I3 dan I4
c. Open CB grid (maka supply PLN telah diputus)
d. Open IA-HV.
17. Off suplai genset dengan urutan:
d. Open I2
e. Open CB-1
f. Turunkan perlahan lahan arus eksitasi.
g. Off kan CBF
h. Off kan CBM untuk menghentikan putaran motor.
18. RAPIKAN peralatan.
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

VI. Keamanan & Keselamatan Kerja (K3)


A. Potensi Bahaya
1. Electric Shock yang dapat mempengaruhi aliran arus di badan manusia.
2. Busur api (arcing) yang dapat menghasilkan panas dan dapat mengakibatkan
hubung singkat, kebakaran, luka sampai kematian.
3. Kebakaran yang diakibatkan oleh kondisi overload dari peralatan dan kabel.

B. Antisipasi
1. Mengikuti petunjuk instruksi manual dan pembimbing.
2. Memeriksa kembali semua rangkaian sebelum memulai mengoperasikan
peralatan praktikum dibawah pengawasan pembimbing.
3. Matikan semua sumber tegangan sebelum membuat atau mengubah koneksi apa
pun.
4. Menggunakan peralatan pelindung seperti safety shoes dan helmet bila
diperlukan.
5. Biasakan diri Anda dengan peralatan keamanan
o Emergency stop
o Alat pemadam api
o MCB
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

VII. Tabel Hasil Pengukuran

A. Karakteristik Generator tanpa beban (5.1; PST 2200)


Tegangan Generator Tegangan
Arus Eksitasi (UG ph-N) [V] Generator
[A]
VRN VSN VTN (UG ph-ph) [V]
0
0.15
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.71

B. Karakteristik Generator Berbeban (5.4)


Resistive Load

Resistive Load
R step Arus (A) Vph-N (V)
0 -
1
2
(pakai 1 phase)

Inductive Load
L step Arus (A) Vph-N (V)
0
1
2
3
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB POWER SYSTEM PENGUJIAN KARAKTERISTIK
SEMESTER V
GENERATOR

Capacitive Load
C step Arus (A) Vph-N (V)
0
1
2
3
4

C. Pengujian Sinkronisasi Genset & PLN

V sinkron =
Frekuensi sinkron =

Titik Ukur Arus (A) Daya (Watt)


Suplai Genset (sisi 380 V)
PLN

Anda mungkin juga menyukai