Nama Kelompok :
1. Agung Bayu S. (135874030)
2. M. Roby Adam (135874031)
3. Fadlil Maula (135874032)
4. Doni Wahyudi I.C. (135874033)
5. Rahmat Rizky F. (135874035)
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah Pendidikan ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Peralatan Listrik”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah pada penelitian kami selanjutnya.
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Transformator Arus Adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data
masukan berupa besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau
sekunder. Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban arus yang
mengalir ke pelanggan kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga besaran arusnya
diambil sebagai input data masukan peralatan pengaman jaringan.
Rumusan Masalah
Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui letak komponen dan fungsi dari
komponen trafo distribusi yang ada.
PEMBAHASAN
A. Umum
Sisi primer merupakan saluran yang akan mensuplay ke bagian sisi sekunder. Unit
peralatan yang termasuk sisi primer adalah :
a) Saluran sambungan dari SUTM ke unit transformator (primer trafo).
c) Ligthning arrester.
• Conventional transformers
• Completely self-protecting ( CSP ) transformers
B. Konstruksi Transformator
Apabila trafo diasumsi sebagai trafo ideal dimana tidak terjadi rugi-rugi daya pada
trafo, maka daya pada kumparan primer (P1) sama dengan daya pada kumparan sekunder
(P2). Besar tegangan dan arus pada kumparan sekunder diatur menggunakan perbandingan
banyaknya lilitan antara kumparan primer dan kumparan sekunder berdasarkan rumus :
N p Vp Is
........................................................................... (2.1)
Ns Vs Ip
dimana :
Lihtning
Arester
Fuse cut Out
Cross Arm
Transformator
Tiang
Low Voltage
Cabinet
Grounding Grounding
3. Minyak Transformator
Minyak transformator memegang peranan penting dalam sistem
isolasi trafo dan juga berfungsi sebagai pendingin untuk menghilangkan
panas akibat rugi-rugi daya pada trafo. Kandungan utama minyak trafo
adalah naftalin, parafin dan aromatik. Keuntungan minyak trafo sebagai
isolator dalam trafo adalah :
Isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingkan
dengan isolasi gas, sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang
lebih tinggi.
Isolasi cairakan mengisicelah atau ruang yang akan diisolasi dan
secara serentak melalui proses konversi menghilangkan panas yang
timbul akibat rugi daya.
Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing)
jika terjadi pelepasan muatan (discharge).
Kekuatan dielektrikadalah ukuran kemampuan elektrik suatu
material sebagai isolator. Kekuatan dielektrik didefenisikan sebagai
tegangan maksimum yang dibutuhkan untuk mengakibatkan dielectric
breakdown pada material yang dinyatakan dalam satuan Volt/m. Semakin
tinggi kekuatan dielektrik minyak trafo, maka semakin bagus kualitas
minyak tersebut sebagai isolator. Hasil uji kekuatan dielektrikyang rendah,
menunjukkan adanya benda-benda pengotor minyak seperti air atau partikel
penghantar dalam minyak. Sebaliknya, apabila hasil uji kekuatan dielektrik
tinggi, bukan berarti bahwa tidak terjadi pengotoran dalam minyak tersebut.
Untuk mencegah kemungkinan timbulnya kebakaran pada peralatan, perlu
dipilih minyak dengan titik nyala yang tinggi. Titik nyala minyak baru tidak
boleh lebih kecil dari 135 °C, sedangkan untuk minyak bekas tidak boleh
kurang dari 130 °C.
Menurut SNI 04 - 6954.2 - 2004 batas kenaikan suhu minyak bagian atas
yang diperbolehkan adalah 60 °K pada suhu lingkungan sekitar normal (
25°C sampai 40°C ).
4. Bushing Transformator
Untuk tujuan keamanan, konduktor tegangan tinggi dilewatkan
menerobos suatu bidang yang dibumikan melalui suatu lubang terbuka yang
dibuat sekecil mungkin dan biasanya membutuhkan suatu pengikat padu
yang disebut bushing.Konstruksi suatu bushing sederhana ditunjukkan pada
Gambar 1.7.