Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH FILTERISASI MINYAK TRAFO TERHADAP KINERJA

TRANSFORMATOR DAYA 30 MVA DI GARDU INDUK SENGKALING


Rendy Hari Widodo, Soemarwanto, Ir., MT, Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D
Mahasiswa Teknik Elektro, Dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: rendyhariwidodo89@gmail.com

Abstrak - Transformator daya dilakukan untuk menjaga II. TINJAUAN PUSTAKA


efektivitas dan daya tahan peralatan sistem tenaga A. Prinsip Kerja Transformator
listrik, khususnya transformator daya agar dapat
bekerja sebagaimana mestinya sehingga kontinuitas Sisi primer dicatu tegangan bolak-balik (AC)
penyaluran tetap terjaga dengan baik. sehingga timbul arus yang mengalir. Dengan adanya
Proses filterisasi dilakukan untuk mengurangi arus yang mengalir pada belitan primer akan
kandungan gas - gas yang dapat mengakibatkan menginduksi inti besi transformator sehingga didalam
kerusakan pada transformator. Dari hasil perhitungan inti besi akan mengalir flux magnet dan flux magnet
kinerja transformator diketahui kandungan TDCG pada ini akan menginduksi belitan sekunder sehingga pada
kondisi III dan setelah dilakukan filterisasi kandungan ujung belitan sekunder akan terdapat beda potensial
TDCG berada pada kondisi I. Dalam kaitannya umur sesuai dengan hukum faraday.
minyak trafo hasil perhitungan menunjukan sisa usia
efektif minyak sebelum filterisasi sebesar 2 tahun 2 bulan
12 hari, sedangkan pada minyak sesudah filterisasi
sebesar 39 tahun 7 bulan 21 hari.
Rekomendasi dilakukan penggantian minyak trafo
dan dilakukan perhitungan menggunakan metode
markov untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Gambar 1. Bagan Transformator
Sumber : TRANSFORMER 2011.htm
Kata kunci-filterisasi, minyak trafo, TDCG.

I. PENDAHULUAN B. Minyak Transformator


emeliharaan transformator daya dilakukan untuk Minyak Transformator adalah merupakan bahan

P menjaga efektivitas dan daya tahan peralatan


sistem tenaga listrik, khususnya transformator
daya agar dapat bekerja sebagaimana mestinya
isolasi cair (isolator) yang dipergunakan sebagai
bahan isolasi dan pendingin pada transformator.
Sebagai bahan isolasi minyak transformator harus
sehingga kontinuitas penyaluran tetap terjaga dengan memiliki kemampuan diantaranya adalah sebagai
baik. Oleh karena itu diperlukan pemeliharaan secara berikut [1]:
terjadwal sesuai dengan buku panduan dari pabrik. Jika a. Menahan terhadap tegangan tembus (semakin
terjadi ketidaknormalan dari suatu hasil pemeliharaan tinggi nilai tegangan tembusnya maka kualitas
transformator maka perlu dilakukan investigasi lebih isolasinya akan semakin baik).
lanjut agar tidak terjadi gangguan pada saat b. Sebagai bahan pendingin yang harus mampu
transformator beroperasi. meredam panas yang ditimbulkan, untuk
Tujuan skripsi ini adalah menunjukan pengaruh mengurangi kenaikan suhu yang berlebih perlu
kinerja transformator sebelum dan sesudah dilakukan dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk
filterisasi pada minyak trafo dan kaitannya dengan menyalurkan panas dari transformator.
umur minyak trafo tersebut. c. Sebagai media untuk memadamkan busur api
Dalam skripsi ini hanya akan membahas tentang karena pada saat beroperasi transformator dapat
transformator 30 MVA pada Gardu Induk Sengkaling menghasilkan senyawa gas sebagai hasil dari
yang meliputi masalah aspek teknis saja seperti proses penuaan dan adanya dampak gangguan,
pengaruh kinerja transformator sebelum dan sesudah kenaikan suhu yang berlebih akan memungkinkan
filterisasi dan pengaruh terhadap umur minyak trafo terjadinya loncatan bunga api didalam belitan
dan parameter-parameter yang menunjang. transformator tersebut.
d. Melindungi belitan dan body transformator dari
terjadinya oksidasi dan korosi. Minyak
transformator adalah minyak mineral yang
diperoleh dengan pemurnian minyak mentah.
1
Selain itu minyak juga berasal dari bahan organik C. Metode Analisis Data
seperti piranol dan silicon. 1. Perhitungan Arus Line Primer dan Sekunder
Transformator
C. Gas Terlarut Pada Minyak Transformator Besarnya arus yang mengalir melalui kumparan
Minyak transformator merupakan sebuah disisi sekunder pada transformator dapat dihitung[3].
campuran kompleks dari molekul-molekul (1)
hidrokarbon, dalam bentuk linier atau siklus, yang
mengandung kelompok molekul CH3, CH2, dan CH dimana :ILs= Arus line sekunder (A)
yang terikat. Pemecahan beberapa ikatan antara unsur Pout = Daya keluaran transformator (W)
C-H dan C-C sebagai hasil dari kegagalan termal VLs= Tegangan line sekunder (V)
ataupun elektris akan menghasilkan fragmen-fragmen Cos = Faktor daya
ion seperti H, CH3, CH2, CH, dan C yang nantinya Pada kumparan transformator terdapat luas
akan berkombinasi dan menghasilkan molekul- penampang yang dapat mempengaruhi nilai dari
molekul gas seperti hydrogen (H-H), metana (CH3-H), kerapatan arus. Dimana kerapatan arus dapat dihitung
etana (CH3-CH3), etilen (CH2=CH2) ataupun asetilen dengan menggunakan persamaan[4].
(CH=CH). Gas-gas ini dikenal dengan istilah fault (2)
gas[2]. dimana : = Rapat arus (A/mm2)
I = Besarnya arus (A)
III. METODE PENELITIAN A = Luas penampang (mm2)
A. Objek Penelitian Kenaikan temperatur yang terjadi pada
Objek yang dianalisis merupakan satu unit transformator dapat dipengaruhi oleh arus yang
transformator daya pada Gardu Induk (GI) Sengkaling mengalir pada transformator, dimana kinerja
yang berlokasi di Malang, Jawa Timur. Unit yang transformator dapat dipengaruhi oleh temperatur.
dianalisis merupakan transformator yang kandungan Kenaikan temperatur yang berpengaruh oleh arus dapat
air terkoreksinya sudah melebihi batas aman yang dihitung dengan menggunakan persamaan[4].
dapat mengakibatkan transformator mengalami
(3)
kegagalan. Transformator tersebut merupakan jenis
transformator dengan pendingin minyak, dengan tipe dimana: = kenaikan temperatur (C)
sistem pendingin ONAN. Spesifikasi dari Is = arus yang mengalir (A)
transformator tersebut adalah sebagai berikut : = resistivitas (m)
1. No.Seri : A 95013 - 2 s = luas penampang konduktor (mm2)
2. Pembuat :XIAN TRANSFORMER WORKS t = waktu (s)
CHINA g = rapat material konduktor (kg/m3)
3. Tahun Pembuatan : 1995 h = panas material konduktor (J/kg-C)
4. Tegangan nominal : 150/70 kV
5. Kapasitas : 30 MVA D. Metode Interpretasi Data Uji DGA
6. Kapasitas Tangki : 16460 L
Terdapat beberapa metode untuk melakukan
7. Berat : 60000 kg interpretasi data dan analisis seperti yang tercantum
B. Filterisasi Minyak Transformator pada IEEE std.C57 104.1991 dan IEC 60599, yaitu
Filterisasi minyak transformator dilakukan dalam [5]:
kondisi transformator tersebut sedang bekerja (on 1. Standar IEEE
line), sehingga cara ini sangat efektif. Secara IEEE menetapkan standarisasi untuk melakukan
sederhana, prinsip kerja filterisasi ini yaitu analisis berdasarkan jumlah gas terlarut pada sampel
mensirkulasikan minyak transformator yang akan minyak. Jumlah gas terlarut yang mudah terbakar atau
TDCG (total dissolved combustible gas) akan
dipurifikasi. Minyak disedot masuk ke dalam alat menunjukan apakah transformator yang diujikan masih
filterisasi untuk dimurnikan, kemudian dipompa berada pada kondisi operasi normal, waspada,
kembali dimasukkan ke dalam transformator. Proses peringatan atau kondisi kritis. Hanya gas karbon
sirkulasi minyak transformator dilakukan secara dioksida (CO2) saja yang tidak termasuk kategori
berulang ulang. Menurut standar PLN (Manual TDCG.
BOOK Product Trafo) untuk minyak lama dibutuhkan Pada kondisi 1, transformator beroperasi normal.
Namun, tetap perlu dilakukan pemantauan kondisi gas-
46 sirkulasi sedangkan minyak lama membutuhkan
gas tersebut.
23 sirkulasi.
2
Pada kondisi 2, tingkat TDCG mulai tinggi. Ada penambahan valve. Dalam posisi on line juga perlu
kemungkinan timbul gejala gejala kegagalan yang ditambahkan valve ke drum dengan tujuan untuk
harus mulai diwaspadai, perlu dilakukan pengambilan menghilangkan gelembung-gelembung minyak dalam
sampel minyak yang lebih rutin dan sering. selang, sebab jika sampai trafo gelembung-gelembung
Pada kondisi 3, TDCG menunjukkan adanya tersebut dapat mengerjakan rele bucholz.
dekomposisi dari isolasi kertas minyak transformator. Prosedur memfilter minyak secara on line antara
Berbagai kegagalan pada kondisi ini mungkin sudah lain:
terjadi dan trasnformator harus sudah diwaspadai dan a. Dekatkan mobil/truk sedekat mungkin dengan trafo
diperlukan perawatan yang lebih lanjut. atau objek yang akan ; difilter dengan jarak aman
Pada kondisi 4, TDCG pada tingkat ini menunjukkan dari tegangan.
adanya kerusakan pada isolator kertas dan kerusakan b. Buka tali selang mesin filter.
minyak trafo pada kondisi ini sudah meluas. c. Buka bak truk.
2. Rogers Ratio d. Buka pintu mesin filter dari bawah.
Magnitude ratio empat jenis fault gas digunakan e. Ambil dan keluarkan selang dari dalam truk,
untuk menciptakan empat digit kode. Kode-kode kemudian pasang selang tersebut pada mesin difilter
tersebut akan menunjukkan indikasi dari penyebab untuk dihubungkan ke katup trafo atau drum.
munculnya fault gas. Beberapa catatan mengenai f. Gelar kabel source dari mesin filter ke sumber
interpretasi dari table rogers ratio : tegangan AC 380 Volt, 100 A dan pasang sesuai
a. Ada kecenderungan rasio C2H2/C2H4. naik dari 0.1 fasanya (RST).
s.d > 3 dan rasio C2H4/C2H6 untuk naik dari 1-3 s.d g. Lihat level minyak di vacuum pump atau gelas
> 3 karena meningkatnya intensitas percikan (spark). penduga pada titik merah, apabila kurang harap di
Sehingga kode awalnya bukan lagi 0 0 0 melainkan tambah.
1 0 1. h. On kan power supply atau source kemudian lampu
b. Gas-gas yang timbul mayoritas dihasilkan oleh putih akan menyala, setelah itu tegangan pada
proses dekomposisi kertas, sehingga muncul angka 0 voltmeter akan menunjuk 380 V, pada inverter
pada kode ratio roger. menyala kedip, tekan run agar posisi inlet/outlet
c. Kondisi kegagalan ini terindikasi dari naiknya pump siap operasi.
konsentrasi fault gas. CH4/H2 normalnya bernilai 1, i. Switch vacuum pump di hidupkan maka motor
namun nilai ini tergantung dari berbagai faktor vacuum pump menyala dan putaran akan kearah atas
seperti kondisi konservator, selimut N2, temperature (berarti pemasangan urutan kabel source sudah
minyak dan kualitas minyak. benar sesuai dengan urutan fasanya). Apabila arah
d. Naiknya nilai C2H2 (lebih dari nilai yang terdeteksi), putaran motornya keraha bawah maka tukar salah 2
pada umumnya menunjukkan adanya hot-spot fasa.
dengan temperatur lebih dari 700C, sehingga timbul j. Indicator vacuum gauge menunjuk kearah 76 cm/hg,
arching pada transformator. Jika konsentrasi dan ke warna merah.
rata-rata pembentukan gas asetilen naik, maka k. Tunggu mesin untuk beroperasi sekitar 10 s/d 15
transformator harus segera diperbaiki. Jika menit.
dioperasikan lebih lanjut, kondisinya akan sangat l. Hidupkan switch inlet/outlet maka inlet/outlet siap
berbahaya. operasi.
e. Transformator dengan OLTC (on-load tap changer) Setelah hal tersebut dilakukan maka laksanakan
bisa saja menunjukkan kode 2 0 2 ataupun 1 0 2 sirkulasi internal mesin sebagai berikut:
tergantung jumlah dari pertukaran minyak antara a. Buka valve drum
tangki tap changer dan tangki utama. b. Buka valve minyak pengisian awal (v1 dan v3) maka
minyak masuk ke mesin filter secara otomatis
IV. PERHITUNGAN DAN ANALISIS dengan kekuatan tarikan vacuum, maka minyak
A. Proses Filterisasi Minyak mengisi selang dan vacuum chamber sampai
Ada 2 macam posisi memfilter minyak trafo yaitu [1]: permukaan minyak pada garis kuning normal di
a. Posisi Off Line gelas penduga pada vacuum chamber.
Artinya pekerjaan ini dilakukan dalam keadaan c. Tutup valve by pass mesin (v3)
trafo tidak beroperasi disamping itu juga tidak d. Buka valve keluaran minyak (v2) lalu atur
diperlukan penambahan valve. inlet/outlet sampai kurang lebih garis tengah (garis
b. Posisi On Line kuning normal) pada vacuum chamber.
Artinya pekerjaan ini dilakukan dalam keadaan e. Apabila angka counter digital inverter sudah
trafo beroperasi disamping itu juga dibutuhkan menunjuk 23 maka heater akan posisi ON (heater

3
hidup secara otomatis apabila switch heater sudah di
ON kan)
f. Setelah selang terisi dengan minyak tutup valve
drum.
g. Minyak trafo siap untuk difilter.

Dari tabel hasil perhitungan diatas, diagnosis yang


dapat diambil dari kode digit 5 0 1 0 adalah
transformator mengalami overheating pada konduktor
Gambar 2. Proses Filterisasi Internal dan terjadi partial discharge yang dapat
Sumber: PT. PLN (PERSERO) P3B APP MALANG mengakibatkan terjadinya kerusakan
isolasi pada minyak transformator.
B. Perhitungan dan Analisis
Tabel 1. Data Hasil Minyak Transformator Sebelum
Filterisasi (12 Juli 2013) 1. Perhitungan Arus Line Sekunder terhadap
Daya Transformator Keadaan Berbeban
Dengan diketahui data yang ada pada Gardu Induk
Sengkaling, maka akan didapatkan perhitungan untuk
menghitung arus yang mengalir pada beban.
Data teknis trafo :
Pout trafo = 30 MVA
VLp = 140 kV
VLs = 70 kV
Cos = 0,97
Tabel 2. Hasil Pehitungan Kode Digit Rasio Rogers
f = 50 Hz
= 99,69 %
Inominal primer = 123,7 A
Inominal sekunder = 247,4 A
sp = 2,9622 A/mm2
ss = 3,5383 A/mm2
= 5,61 x 10-5 m
g = 8000 kg/m2
Dari tabel hasil perhitungan diatas, diagnosis yang h = 314 J/kg-C
dapat diambil dari kode digit 2 0 0 0 adalah minyak Besar arus line sekunder transformator pada
transformator mengalami overheating ringan (150C- keadaan berbeban dihitung dengan menggunakan
200C) yang dapat menyebabkan meningkatnya Persamaan sebagai berikut:
produksi CO dan CO2.
Tabel 3. Data Hasil Minyak Transformator Sesudah Filterisasi (21
September 2013)
Dimana diketahui pada keadaan berbeban:
Pout trafo = 12,8 MW
Pout trafo = 6,7 MVAR
VLs = 70 kV
Cos =
=
Sehingga,

Tabel 4. Hasil Pehitungan Kode Digit Rasio Rogers

4
2. Perhitungan Arus Line Sekunder dan Primer 4. Perhitungan Umur Minyak Trafo
terhadap Daya Transformator Beban Penuh
Besar arus line sekunder transformator pada
keadaan beban penuh dihitung menggunakan
persamaan sebagai berikut:
ILs= A

ILs= A

= A
Gambar 3. Grafik TDCG Sebelum Filterisasi
= 247,5 A Sumber: Penulis
Besar arus line primer transformator pada keadaan
beban penuh dihitung menggunakan persamaan
sebagai berikut:
=

=
=
=
sehingga, (24 Agustus 2015)
Sisa usia efektif minyak sebelum filterisasi
ILp = A
berdasarkan laju degradasi DGA dengan metode
TDCG secara eksponensial (24 Agustus 2015):
ILp = A
= 24/08/2015 12/06/2013
= A = 2 tahun 2 bulan 12 hari
ILp = 124 A
Besar luas penampang yang terdapat pada sisi
primer dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut

= 41,86 mm2 Gambar 4. Grafik TDCG Sesudah Filterisasi


Sumber: Penulis
Besar luas penampang yang terdapat pada sisi
sekunder dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut

= 69,92 mm2

3. Perhitungan Hubungan Arus dan Temperatur


Transformator
Dengan menggunakan persamaan 3.2 dapat
dibuktikan bahwa dengan meningkatnya nilai arus (26 Agustus 2021)
yang ada pada transformator, maka akan Sisa usia efektif minyak sebelum filterisasi
mempengaruhi nilai dari temperatur, yang dapat berdasarkan laju degradasi DGA dengan metode
dihitung sebagai berikut: TDCG secara eksponensial (20 September 2013):
= 26/08/2021 20/09/2013
= 7 tahun 11 bulan 6 hari

5
V. PENUTUP B. SARAN
A. KESIMPULAN Dalam menganalisis studi kasus transformator di PT.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, PLN (PERSERO) P3B APP Malang Gardu Induk
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Sengkaling ini masih terdapat kelemahan dan
1. Proses filterisasi dilakukan karena kandungan kekurangan. Untuk itu terdapat saran agar kelemahan
minyak transformator berada pada kondisi dan kekurangan dapat diminimalisir.
yang dapat mengakibatkan kerusakan 1. Untuk penelitian lebih lanjut di sarankan lebih
transformator. Proses filterisasi ini bertujuan pada pengaruh isolasi dari kawat lilit
mengurangi kandungan gas yang berbahaya transformator. Karena kerusakan pada isolasi
dengan cara minyak transformator di kawat lilit dapat mempengaruhi dari
panaskan sampai titik didih air. Setelah proses kandungan gas pada minyak transformator.
filterisasi selesai barulah dilakukan 2. Berdasarkan analisis pada skripsi ini perlu
pengecekan kandungan gas pada dipertimbangkan untuk mengganti minyak
transformator. trafo yang ada sekarang dengan minyak trafo
2. Pada minyak transformator sebelum di yang baru. Hal ini ditunjukkan dengan
filterisasi memiliki kandungan TDCG sebesar terjadinya partial discharge pada kandungan
2.238 yang mana sesuai IEEE berada pada minyak trafo setelah di filterisasi.
kondisi III. Kondisi ini dapat menyebabkan 3. Untuk penelitian yang lebih lanjut disarankan
transformator mengalami kerusakan sehingga menggunakan metode markov. Dengan
dibutuhkan sebuah pemeliharaan pada minyak metode ini dapat diketahui umur minyak yang
transformator. Setelah dilakukan filterisasi lebih jelas dan lebih rinci.
kandungan TDCG pada minyak trafo sebesar
178,91. Sesuai IEEE kandungan TDCG C. DAFTAR PUSTAKA
berada pada kondisi 1 yang mana [1]. P3B. 2003. Panduan Pemeliharaan Trafo
transformator berada pada kondisi normal. Tenaga. PT PLN : Jakarta
3. Hasil perhitungan umur minyak trafo [2]. Hardityo Rahmat. 2008. Tugas Akhir : Deteksi
menunjukkan selisih sisa usia efektif pada dan Analisis Kegagalan Transformator Dengan
minyak sebelum di lakukan filterisasi sebesar Metode Analisis Gas Terlarut. Jakarta : FT UI
2 tahun 2 bulan 12 hari, sedangkan pada [3]. Mismail Budiono. 1995. Rangkaian Listrik Jilid
minyak sesudah filterisasi sebesar 7 tahun 6 1. Penerbit ITB, Bandung.
bulan 11 hari. Hal ini di dasarkan pada [4]. Sawhne, A.K. 1990. Electrical Machine Design.
kondisi minyak trafo sesudah di lakukan Thapar Institute of Engineering and Technology.
filterisasi yang sudah berada pada batas [5]. Herliana Yanti. 2009. Studi Perawatan Minyak
kondisi aman sesuai IEEE. Transformator Tenaga. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai