Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 8

PERPINDAHAN PANAS

Dosen Pengampu :

Ragil Sukarno, S.T., M.T

Disusun oleh:

• Theresia Delima Sitanggang (1502621081)


• Adi Nurhidayat (1502621016)
• M. Zulfan Nur Fauzi (1502621086)
• Subhan Ramadhani (1502621006)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023/2024
PERPINDAHAN KALOR

1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi


A. Pengertian
Perpindahan kalor secara konduksi adalah suatu proses mengalirnya panas
atau kalor dari daerah yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang lebih rendah di
dalam satu medium atau lebih yang saling bersinggungan atau bersentuhan secara
langsung. Medium atau perantaranya dapat berupa benda padat, cair ataupun gas.
Dalam aliran kalor secara konduksi, perpindahan energi terjadi karena molekul-
molekul saling berhubungan secara langsung. Tanpa adanya perpindahan molekul
yang cukup besar.
B. Rumus Persamaan Konduksi
Sebelum menulis persamaan perpindahan kalor secara konduksi dalam
bentuk matematika, maka terlebih dahulu menetapkan tentang tanda dan arah. Kita
tetapkan untuk arah aliran panas bernilai positif adalah arah naiknya jarak (x).
Sesuai hukum termodinamika kedua yang menyebutkan panas akan
mengalir dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Maka apabila
gradien suhu bernilai negatif maka aliran panas akan menjadi bernilai positif, sesuai
gambar di bawah.

Gambar sketsa tentang tanda untuk aliran panas konduksi

Sehingga persamaan dasar untuk konduksi satu dimensi dalam


keadaan steady (konstan) sesuai dengan hal tersebut di atas ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
𝑞𝑘 = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟 (𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒/𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑤𝑎𝑡𝑡)
𝑘 = 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡ℎ𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 (𝑤/𝑚 °𝐾)
𝐴=
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑙𝑢𝑖 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖)
𝑑𝑇
𝑑𝑥
= 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝑚2 )
𝑑𝑇 𝛥𝑇
=
𝑑𝑥 𝑋

𝛥𝑇 = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢


𝑋 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠

C. Perpindahan Konduksi Pada Berbagai Jenis Bahan


Pada gambar di bawah menunjukkan perbedaan temperatur pada tiga
material dimana aliran panas harus melewati semua bagian tersebut. Jika terdapat
lebih dari satu jenis material berbeda yang disusun secara berlapis seperti pada
gambar di bawah. Maka untuk mencari nilai aliran panasnya dapat menggunakan
hubungan seperti hukum Ohm pada teori rangkaian listrik.

Gambar perpindahan kalor material berlapis dan analogi elektris

Analogi elektris digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih


komplek pada hambatan panas. Dalam rangkaian seri maupun rangkaian paralel.
Persamaan perpindahan kalor (q) satu dimensi pada permasalahan tersebut dapat
ditentukan dengan perbedaan selisih temperatur keseluruhan (∆T overall) dibagi
dengan total hambatan panas (∑R thermal).
Hambatan panas adalah (∆x/kA) dengan satuan (℃/W). Sehingga untuk
menyelesaikan semua persamaan secara bersamaan pada gambar di atas,
perpindahan kalor dapat dituliskan sebagai berikut :

Rumus perpindahan kalor secara konduksi pada tiga material

Pada persamaan di atas merupakan penjumlahan dari tiga persamaan karena


dengan kondisi tiga material yang saling bersebelahan sebagai tiga hambatan panas
dalam rangkaian seri.

D. Contoh Perpindahan Kalor Konduksi

• Knalpot motor menjadi panas saat mesin dinyalakan.


• Tangan akan merasakan panas saat menyentuh badan orang yang sedang
sakit demam.
• Permukaan pakaian sesaat akan terasa panas setelah disetrika.
• Ujung solder akan panas saat digunakan.
• Pegangan panci terasa panas saat digunakan memasak.
• Panci akan panas saat digunakan memasak dengan kompor listrik.

2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi


A. Pengertian Konveksi
Berbeda dengan konduksi, konveksi adalah perpindahan kalor pada
suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Saat
partikelnya berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi.
Umumnya, konveksi terjadi pada fluida (zat cair dan gas).

B. Rumus Persamaan Konveksi


Laju perpindahan kalor secara konveksi antara suatu permukaan dan
fluida dapat dihitung dengan hubungan berikut :

Dimana (qc) merupakan laju perpindahan kalor secara konveksi dengan


satuan (Btu/h). (A) merupakan luas perpindahan panas dengan satuan (ft2). (∆T)
merupakan perbedaan suhu antara suhu permukaan (Ts). Dengan suhu fluida
(T∞) di lokasi yang ditentukan (biasanya jauh dari permukaan) dengan satuan
(F).

Dan ( ̅hc) merupakan konduktansi termal suatu konveksi rata-rata. Atau


sering disebut dengan koefisien permukaan perpindahan panas atau koefisien
perpindahan panas konveksi dengan satuan (Btu/h.ft2.F).

Dalam satuan SI, laju perpindahan panas dalam satuan (joule/second)


atau (watt). Apabila (A) dalam (m2), (∆T) dalam (K) dan ( ̅hc) dalam
(watt/m2.K). Dimana 1 watt/m2.K = 0,176 Btu/h.ft2.F.

C. Contoh Perpindahan Kalor Secara Konveksi

• Penggunaan hair dryer untuk mengeringkan rambut.

• Air akan mendidih saat dimasak.

• Ruangan ber-AC (Air Conditioner) akan terasa sejuk apabila AC


dinyalakan.

• Makanan dan minuman akan menjadi dingin jika dimasukkan ke dalam


kulkas.

• Badan akan terasa sejuk jika berada di depan kipas yang menyala.

• Pendinginan mesin mobil dengan radiator.

• Pendinginan mesin dengan oli di dalam blok mesin.


3. Perpindahan Kalor secara Radiasi
A. Pengertian Radiasi
Perpindahan kalor secara radiasi adalah suatu proses mengalirnya energi
kalor dari suatu benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah
melalui medium gelombang elektromagnetik. Perpindahan energi kalor radiasi terjadi
apabila benda-benda tersebut terpisah di dalam ruang, bahkan apabila terdapat
ruang hampa di antaranya.
Pada umumnya istilah radiasi digunakan pada segala sesuatu hal yang
berhubungan dengan gelombang elektromagnetik. Namun hal yang perlu
diperhatikan dalam ilmu perpindahan kalor adalah tentang suatu hal yang
diakibatkan oleh suhu yang dapat mengangkut energi melalui medium yang dapat
melewati ruang atau medium yang tembus cahaya.

B. Rumus persamaan Radiasi


Sifat permukaan dan suhu permukaan sangat mempengaruhi jumlah
energi yang meninggalkan suatu permukaan sebagai kalor radiasi. Sehingga
dapat ditentukan dengan hubungan sebagai berikut :

Keterangan :
qr : Perpindahan Kalor
σ : Konstanta dimensional
A : Luas Penampang
T : Temperatur
Dimana satuan laju perpindahan kalor secara radiasi (qr) adalah (Btu/h)
jika luas permukaan (A1) dalam (ft2). Suhu permukaan (T1) dalam derajat
Rankine (R). Dan konstanta dimensional (σ) dengan nilai (0,1714 × 10-
8
Btu/(h.ft2.R4)).

Dalam satuan SI, laju perpindahan kalor secara radiasi (qr) mempunyai
satan (watt) jika luas permukaan (A1) dalam (m2). Suhu permukaan (T1) dalam
derajat Kelvin (K). Dan konstanta dimensional (σ) dengan nilai (5,67 × 10 -
8
watt/(m2.K4)).

Besaran (σ) dinamakan dengan konstanta Stefan-Boltzmann


berdasarkan nama dua orang ilmuwan Austria, J. Stevan, pada tahun 1879
menemukan persamaan tersebut secara eksperimental (percobaan) dan L.
Boltzmann, pada tahun 1884 menurunkannya secara teoretik (teori).

Peninjauan terhadap persamaan tersebut di atas menunjukkan bahwa


permukaan benda hitam manapun akan meradiasi energi dengan laju yang
sebanding dengan suhu pangkat empat. Walaupun laju pancaran (rate of
emission) tidak tergantung pada kondisi sekitar. Perpindahan bersih (netto)
panas radiasi memerlukan adanya perbedaan suhu permukaan antara dua benda
di antara dimana pertukaran panas berlangsung.

C. Contoh Perpindahan Kalor Secara Radiasi

• Panas sinar matahari yang dirasakan jika berjalan di siang hari.

• Api unggun dapat menghangatkan badan apabila berada disekitarnya.

• Roti akan terpanggang saat dimasukkan di dalam microwave yang


menyala.

• Penetasan telur ayam dengan bantuan panas dari sinar bohlam lampu.

• Penguapan air laut oleh sinar matahari.

• Pakaian akan kering saat dijemur di bawah panas terik matahari.

• Proses pengeringan cat dengan menggunakan lampu infrared.


4. Rice cooker adalah alat yang dapat digunakan untuk memasak nasi. Rice cooker
memasak nasi dengan menerapkan beberapa prinsip fisika yaitu perpindahan kalor.
Perpindahan kalor yang terjadi pada rice cooker berawal ketika elemen pemanas pada
rice cooker dipanaskan dengan menggunakan tenaga listrik. Panas dari elemen pemanas
ini akan berpindah menuju ke panci rice cooker secara konduksi. Panas pada panci rice
cooker akan memanaskan air pada panci rice cooker. Panas ini mengalir secara
konveksi ke zat cair dalam wadah hingga beras yang ada pada panci rice cooker matang.
Jadi, perpindahan kalor yang terjadi pada sebuah rice cooker menerapkan sistem
perpindahan kalor konduksi dan ada konveksi.
DAFTAR PUSTAKA

Belajarsini. (2020, April 22). Perpindahan Kalor Secara Radiasi. Retrieved from
Belajarsini.com.

Kurniawan. (2022, Maret 29). Mengenal Macam-Macam Perpindahan Kalor dan Contohnya.
Retrieved from Superprof blog: https://www.superprof.co.id/blog/konsep-
perpindahan-kalor/

M. T. (2022, Agusrus 17). Yuk Mengenal 3 Jenis Perpindahan Kalor dan Contohnya. Retrieved
from media indonesia: https://mediaindonesia.com/

Anda mungkin juga menyukai