SATUAN OPERASI
“ NERACA MASSA DAN ENERGI ”
DOSEN PENGAMPUH :
Dr. NURHAYATI,S.TP.M.P.
NIDN. 0824098502
Neraca massa merupakan perincian banyaknya bahan-bahan yang masuk, keluar dan
menumpuk dalam suatu alat pemroses. Perhitungan dan perincian banyaknya bahan-bahan
ini diperlukan untuk pembuatan neraca energi, perhitungan rancangan dan evaluasi kinerja
suatu alat atau satuan pemroses. Untuk rancangan misalnya, diperlukan perhitungan
jumlah hasil yang akan diperoleh atau sebaliknya bahan baku dan bahan pembantu yang
diperlukan untuk mendapatkan hasil dalam jumlah tertentu. Jumlah energi atau panas
yang diperlukan bergantung pada jumlah bahan yang diproses. Demikian juga ukuran
peralatan, ditentukan jumlah bahan yang harus ditangani.
Neraca massa merupakan penerapan hukum kekekalan massa terhadap suatu proses.
Massa jumlahnya tetap, tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Prinsip ini tidak
berlaku bagi proses yang menyangkut reaksi-reaksi inti(nuklir). Pada reaksi ini terjadi
pemusnahan massa dan berubah menjadi energi. Hubungan antara jumlah massa yang
musnah dan energi yang timbul diberikan dalam rumusan Einstein yang terkenal yaitu :
E = m . c2
E = Jumlah energi yang timbul, erg
m= jumlah massa yang musnah, gram
c = kecepatan cahaya = 3 x 1010 cm/detik
Di dalam industri proses dapat dilaksanakan secara batch (per-angkatan) dan secara
berkesinambungan. Pada proses batch pemasukan reaktan dan pengeluaran hasil
dilakukan sekali-sekali dalam selang waktu tertentu. Contoh proses batch adalah proses
memasak makanan di rumah. Pemanasan suatu cairan dalam tanki dengan steam yang
dialirkan dalam jaket Gambar (a) merupakan contoh proses batch.
.Proses berkesinambungan banyak dilakukan dalam industri. Bahan dimasukkan dan hasil
dikeluarkan secara berkesinambungan (terus menerus dengan laju tertentu). Dalam bagan
di bawah ini adalah contoh proses pemanasan suatu cairan secara berkesinambungan.
Cairan A secara tetap mengalir terus menerus memasuki alat penukar panas.
Steam pemanas juga dimasukkan terus menerus. Neraca massa dibuat untuk
suatu alat atau unit dengan batasan tertentu. Bahan- bahan yang perlu
diperinci banyaknya adalah bahan-bahan yang masuk dan keluar Batasan
yang ditetapkan. Berdasarkan hukum kekekalan massa, banyaknya bahan
yang masuk, keluar dan menumpuk dalam sistem yang batasnya telah kita
tetapkan, berlaku hubungan berikut :
Proses dalam keadan mantap (steady) adalah proses dimana semua aliran
yang masuk dan keluar, laju dan komposisinya tetap (tidak bergantung dari
waktu). Pada keadaan seperti ini jumlah massa yang menumpuk juga tetap
(laju akumulasi/penumpukan = 0 ) dan tidak turut diperhitungkan. Pada
keadaan ini persamaan neraca massa menjadi :
Harus diketahui terlebih dahulu apakah proses berlangsung secara mantap atau tidak.
Apabila proses tidak menyangkut reaksi kimia, neraca bahan dapat dibuat dengan satuan-
satuan kg, lb, kmol dsb. Dalam hal ada reaksi kimia, sebaiknya dipakai satuan mol karena
zat-zat bersangkutan secara stoikhiometri. Untuk memudahkan perhitungan neraca massa
diambil langkah-langkah sbb :
Berdasarkan jenisnya persoalan neraca bahan dapat diselesaikan dengan cara berikut :
1.Secara langsung
2.Secara aljabar
3.Secara langsung atau aljabar dengan bantuan komponen penghubung ( tie component ).
Penyelesaian secara langsung dapat dilakukan bila hanya satu besaran atau satu komponen
yang tidak diketahui.
Contoh soal :
Suatu bahan basah dengan kandungan air 60% dikeringkan sampai 75% airnya menguap.
Hitunglah :
a.Komposisi akhir bahan
b. Jumlah air yang diuapkan tiap kg bahan basah.
Penyelesaian :
Dasar perhitungan : 100 kg bahan basah
Total 55 kg
Pada pemecahan secara langsung, bilangan yang tidak diketahui hanya pada satu aliran.
Pemecahan bisa langsung dengan penambahan atau pengurangan. Pada cara aljabar, bilangan
yang tidak diketahui lebih dari 1. Yang tidak diketahui diumpamakan dengan suatu huruf.
Kalau sistem terdiri dari beberapa peralatan, neraca dibuat untuk tiap alat. Neraca untuk
seluruh sistem adalah jumlah neraca tiap alat. Memecah problem besar menjadi kecil lebih
memudahkan perhitungan, bisa dilakukan neraca terhadap titik pencampuran (= pertemuan 3
atau lebih aliran).
B. ENERGI
Kata energi berasal dari bahasa Yunani Kuno: ἐνέργεια,[2] yang kemungkinan muncul
pertama kali dalam karya Aristoteles pada abad ke-4 SM. Kebalikan dengan definisi
modern, energeia adalah konsep filosofis kualitatif yang sangat luas.
Pada akhir abad ke-17, Gottfried Leibniz mengusulkan ide bahasa Latin: vis viva, atau
gaya hidup, yang didefinisikan sebagai perkalian antara massa objek dengan kuadrat
kecepatannya; ia percaya bahwa total vis viva adalah kekal. Untuk memperhitungkan
perlambatan akibat friksi/gesekan, Leibniz membuat teori bahwa energi termal terdiri dari
gerak acak dari bagian pembentuk zat, meski pada akhirnya hal ini membutuhkan waktu
lebih dari satu abad untuk diterima secara umum. Analogi modern dari besaran ini (energi
kinetik) hanya berbeda pada faktor pengali setengah.
Pada tahun 1807, Thomas Young kemungkinan adalah orang pertama yang menggunakan
istilah "energi" daripada vis viva.[3] Gustave-Gaspard Coriolis menjelaskan "energi
kinetik" pada tahun 1829, dan William Rankine memunculkan istilah "energi potensial"
tahun 1853. Hukum kekekalan energi juga pertama kali dipostulatkan pada awal abad ke-
19, dan berlaku pada semua sistem terisolasi. Pernah dipertentangkan apakah panas adalah
substansi fisika atau bukan, atau hanyalah besaran fisika seperti momentum. Pada tahun
1845 James Prescott Joule menemukan hubungan antara kerja mekanik dengan
munculnya panas.
Pengembangan ini memunculkan teori kekekalan energi, dirumuskan formal oleh William
Thomson (Lord Kelvin) dalam termodinamika. Termodinamika memberikan penjelasan
bagi pengembangan proses-proses kimia oleh Rudolf Clausius, Josiah Willard Gibbs, dan
Walther Nernst. Clausius juga mengemukakan konsep entropi dan Jožef Stefan
mengenalkan hukum energi radiasi. Menurut teorema Noether, hukum kekekalan energi
adalah akibat daripada hukum fisika tidak berubah terhadap waktu.
energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi
fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan
pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan
gaya 1 newton.
Kerja dan panas adalah 2 contoh proses atau mekanisme yang dapat memindahkan
sejumlah energi. Hukum kedua termodinamika membatasi jumlah kerja yang didapat
melalui proses pemanasan-beberapa di antaranya akan hilang sebagai panas terbuang.
Jumlah maksimum yang dapat digunakan untuk kerja disebut energi tersedia. Sistem
seperti mesin dan benda hidup membutuhkan energi tersedia, tidak hanya sembarang
energi. Energi mekanik dan bentuk-bentuk energi lainnya dapat berpindah langsung ke
bentuk energi panas tanpa batasan tertentu.
Ada berbagai macam bentuk-bentuk energi, tetapi semua tipe energi ini harus memenuhi
berbagai kondisi seperti dapat diubah ke bentuk energi lainnya, mematuhi hukum
konservasi energi, dan menyebabkan perubahan pada benda bermassa yang dikenai energi
tersebut. Bentuk energi yang umum di antaranya energi kinetik dari benda bergerak,
energi radiasi dari cahaya dan radiasi elektromagnetik, energi potensial yang tersimpan
dalam sebuah benda karena posisinya seperti medan gravitasi, medan listrik atau medan
magnet, dan energi panas yang terdiri dari energi potensial dan kinetik mikroskopik dari
gerakan-gerakan partikel tak beraturan. Beberapa bentuk spesifik dari energi potensial
adalah energi elastis yang disebabkan dari pemanjangan atau deformasi benda padat dan
energi kimia seperti pelepasan panas ketika bahan bakar terbakar. Setiap benda yang
memiliki massa ketika diam, memiliki massa diam atau sama dengan energi diam, meski
tidak dijelaskan dalam fenomena sehari-hari di fisika klasik.
Menurut neraca massa-energi, semua bentuk energi membutuhkan massa. Contohnya,
menambahkan 25 kilowatt-jam (90 megajoule) energi pada objek akan meningkatkan
massanya sebanyak 1 mikrogram; jika ada timbangan yang sebegitu sensitif maka
penambahan massa ini bisa terlihat. Matahari mengubah energi potensial nuklir menjadi
bentuk energi lainnya; total massanya akan berubah ketika energi terlepas ke sekelilingnya
terutama dalam bentuk energi radiasi.
Meskipun energi dapat berubah bentuk, tetapi hukum kekekalan energi menyatakan
bahwa total energi pada sebuah sistem hanya berubah jika energi berpindah masuk atau
keluar dari sistem. Hal ini berarti tidak mungkin menciptakan atau memusnahkan energi.
Total energi dari sebuah sistem dapat dihitung dengan menambahkan semua bentuk energi
dalam sistem tersebut. Contoh perpindahan dan transformasi energi adalah pembangkitan
listrik, reaksi kimia, atau menaikkan benda.
Organisme hidup juga membutuhkan energi tersedia untuk tetap hidup; manusia misalnya,
membutuhkan energi dari makanan beserta oksigen untuk memetabolismenya. Peradaban
membutuhkan pasokan energi untuk berbagai kegiatan; sumber energi seperti bahan bakar
fosil merupakan topik penting dalam ekonomi dan politik. Iklim dan ekosistem bumi juga
dijalankan oleh energi radiasi yang didapat dari matahari (juga energi geotermal yang
didapat dari dalam bumi.
Dalam kondisi steady state di mana tidak terjadi akumulasi energi di dalam sistem maka
persamaan di atas dapat disederhanakan lagi sebagai berikut(Persamaan 1.3):
Energi kinetik adalah bagian energi yang berhubungan dengan gerakan suatu benda.
JENIS-JENIS ENERGI
Energi potensial
Berlawanan dengan energi kinetik, yang adalah energi dari sebuah sistem dikarenakan
gerakannya, atau gerakan internal dari partikelnya, energi potensial dari sebuah sistem
adalah energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya
dan interaksi mereka satu sama lain. Jumlah partikel yang mengeluarkan gaya satu sama
lain secara otomatis membentuk sebuah sistem dengan energi potensial. Gaya-gaya
tersebut, contohnya, dapat timbul dari interaksi elektrostatik (lihat hukum Coulomb), atau
gravitasi.
Energi dalam
Energi internal adalah energi kinetik dihubungkan dengan gerakan molekul-molekul, dan
energi potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi listrik dari atom-atom
di dalam molekul. Energi internal seperti energi adalah sebuah fungsi keadaan yang dapat
dihitung dalam sebuah sistem.
Energi listrik
Energi listrik merupakan energi yang berkaitan dengan perhitungan arus elektron yang
dinyatakan dalam satuan Watt-jam atau kiloWatt-jam. Perpindahan energi listrik terjadi
dalam bentuk aliran elektron melalui konduktor jenis tertentu. Energi listrik dapat
disimpan sebagai energi medan elektrostatik melalui medan listrik yang dihasilkan oleh
terkumpulnya muatan elektron pada pelat-pelat kapasitor. Total energi medan listrik
ditambah dengan energi medan elektromagnetik, sama dengan energi yang berkaitan
dengan medan magnet yang timbul akibat aliran elektron melalui kumparan induksi.
Energi mekanik
Bentuk perubahan energi mekanik adalah kerja. Energi mekanik tersimpan dalam bentuk
energi potensial atau energi kinetik.
Energi elektromagnetik
Energi kimia
Energi kimia merupakan hasil interaksi elektron antara dua atau lebih atom/molekul yang
mengalami pencampuran. Reaksi kimia ini menghasilkan senyawa kimia yang stabil.
Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas
dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis. Satuan energi kimia
dinyatakan dalam kiloJoule, satuan panas Britania, atau kiloKalori. Bila energi dalam
reaksi kimia terserap maka disebut dengan reaksi endotermis. Reaksi kimia eksotermis
adalah sumber energi bahan bakar yang sangat penting bagi manusia dalam proses
pembakaran yang melibatkan oksidasi dari bahan bakar fosil.
Energi nuklir
Energi nuklir merupakan energi dalam bentuk tersimpan yang dapat dilepas. Pembentukan
energi nuklir merupakan akibat dari interaksi partikel dengan atau dalam inti atom. Energi
ini dilepas sebagai hasil usaha partikel-partikel untuk memperoleh kondisi yang lebih
stabil. Satuan energi nuklir adalah juta elektron reaksi. Peluruhan radioaktif, fisi dan fusi
terjadi selama reaksi nuklir berlangsung .
Energi termal
Energi termal adalah bentuk energi dasar yang dapat dikonversi secara penuh menjadi
energi panas. Pengubahan energi termal ke energi lain dibatasi oleh Hukum
Termodinamika Kedua. Bentuk transisi dari energi termal dapat pula dalam bentuk energi
tersimpan sebagai kalor laten atau kalor sensibel yang berupa entalpi.
=