MODUL PERCOBAAN
DISUSUN OLEH :
RENNY AGUSNITA ( 1412085 )
LEMBAR PENGESAHAN
Praktikum
: Komputasi Data
Modul Percobaan
Tanggal Praktikum
Dosen Pembimbing
Asisten
No.
Nama Praktikan
Buku Pokok
1.
Renny Agusnita
1412085
2.
3.
4.
Catatan
Tanggal
Paraf
Dosen
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar belakang
I.2 Tujuan
a. Untuk
mengetahui
Aplikasi
neraca
massa
dan
energy
dengan
menggunakan Matlab
b. Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing aplikasi neraca massa dan
energy
c. Untuk mempelajari penggunaan neraca massa dan energy pada industry
dengan matlab
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Neraca massa dan energy adalah suatu system proses dalam industry merupakan
perhitungan Kuantitatif dari semua bahan yang masuk,yang keluar,yang
terakumulasi ( tersimpan) dan yang terbuang dalam system tersebut.
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses. Ada
kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain atau
menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah. Massa
yang tumbuh dan massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia, maka
bahan
yang
satu
bisa
terambil
dan
membentuk
senyawa
lain.
perhitungan
waktu
dan
kapasitas
yang
dibutuhkan.
Proses kontinu seperti yang telah disebut di atas, yaitu proses yang berjalan secara
terus menerus tanpa henti. Neraca massa pada proses ini berada dalam keadaan
steady, sehingga berlaku: massa masuk = massa keluar.
3.Aliran
Pada proses yang kontinu, terdapat dua arah aliran, yaitu aliran searah
(cocurrent) dan tidak searah atau berlawanan arah (counter current). Gambaran
aliran tersebut dijelaskan dalam diagram berikut. Masing-masing aliran memiliki
kelemahan dan keunggulan. Hal itu juga tergantung pada jenis proses yang ada,
apakah dilakukan pada proses perpindahan panas atau perpindahan massa.
Demikian juga, apakah dilakukan dengan cara kontak langsung atau tidak. Hal itu
juga tergantung pada sifat bahan yang akan diproses baik secara fisik maupun
kimia.
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses. Ada
kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain atau
menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah.
Kehilangan massa dimungkinkan dalam reaksi inti (nuklir) sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Einsten (teori relativitas), bahwa massa yang hilang
berubah menjadi energi. Hal yang sebenarnya, bahwa kekekalan massa haruslah
terpadu dengan energi, sehingga berbunyi kekekalan massa dan energi. Sebab
keduanya tidak bisa dipisahkan. Massa adalah suatu bentuk energi. Namun, pada
bahasan berikut ini dipisahkan antara neraca massa dan neraca energi dan sebagai
awal pelajaran sebagai mata kuliah ATK I membahas neraca massa terlebih
dahulu.
Secara
keseluruhan,
bentuk
persamaan
neraca
massa
adalah:
Massa yang tumbuh dan massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia,
maka bahan yang satu bisa terambil dan membentuk senyawa lain.
Suatu gambaran proses kontinu adalah pengisian sebuah tempat dengan air yang
dialirkan melalui pengaturan katub/kran. Dibayangkan, mula-mula tempat itu
yang bisa berupa sebauh ember atau tangki penampung yang kosong dan padanya
terdapat lubang kecil/bocor. Kemudian air dikeluarkan dengan membuka katub.
Dengan demikian, ember itu akan terisi air secara terus menerus dan keluar akibat
kebocoran juga secara terus menerus. Kalau kebocoran (yang keluar) itu lebih
kecil daripada pemasukannya, maka lama kelamaan air dalam ember semakin
banyak. Hal itu menunjukkan adanya akumulasi air dalam ember. Neraca
massanya diambil dari persamaan (IV-1), dan tidak terjadi reaksi kimia, maka
tidak ada pembentukan dan pengambilan massa, sehingga: Akumulasi = Massa
masuk - Massa keluar (IV-2). Setelah beberapa lama
kemudian, air dalam ember penuh dan meluap keluar. Dalam hal ini, yang keluar
dari ember itu adalah karena kebocoran dan luapan. Neraca massanya menjadi:
Bahan masuk = bahan keluar .(IV-3). Neraca
massa pada persamaan (IV-2) disebut dengan keadaan unsteady, artinya suatu
keadaan yang tergantung pada waktu. Dengan bertambahnya waktu akumulasi
makin banyak atau keadaan selalu berubah dengan waktu. Dalam hal peristiwa di
atas, dengan bertambahnya waktu, volum air dalam ember bertambah. Pada suatu
saat tertentu, keadaan itu selalu tetap atau air yang ada dalam ember tidak berubah
volumnya. Pembahasan neraca masa berikut ini ditandaskan dalam keadaan ajeg.
Neraca massa dihitung untuk semua bahan yang ada dalam proses. Perhitungan
akan menjadi kompleks kalau prosesnya rumit dan dalam unit yang besar.
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam melakukan perhitungan neraca massa
secara mudah, mengacu pada hal yang telah disebut di bagian depan tentang
langkah-langkah logis penyelesaian masalah
.
1. Visualisasi : gambar diagram alir proses secara sederhana yang dapat
menunjukkan perubahan perubahan fisis yang terjadi
.
2. Objektif : data yang relevan cantumkan pada diagram, misal kecepatan alir
bahan, komposisi, suhu, tekanan, dan data fisik lainnya.
3. Rencana : pelajari data proses dan kembangkan hubungan kuantitas yang
diketahui dan yang tidak diketahui dalam neraca massa. Hubungan ini biasanya
dalam bentuk persamaan matematik. Pastikan jumlah bilangan yang tidak
diketahui dengan jumlah persamaan yang ada. Samakan satuan antar kuantitas
yang satu dengan lainnya. Pada neraca massa dalam sistem: disetiap titik yang
mengalami perubahan pasti ada persamaan yang menyertainya!!!
4. Menghitung : Pilih basis yang sesuai bila diperlukan. Selesaikan hubunganhubungan persamaan di atas. Neraca massa berdasarkan pada hukum kekekalan
massa dan energi: bahwa massa tidak dapat diciptakan dan tidak ada kehilangan
massa kecuali menjadi energy Persamaan neraca massa dalam keadaan ajeg
tertulis seperti persamaan (IV-3). Neraca massa tanpa reaksi kimia dijumpai pada
banyak peristiwa operasi teknik kimia. Neraca massa ini menjadi titik tolak
perhitungan yang lainnya sampai pada perencanaan alat proses. Oleh karena itu,
dalam perhitungan awal ini tidak boleh salah. Umumnya, operasi teknik kimia
merupakan proses pemisahan bahan untuk dimurnikan. Proses-proses yang akan
dipelajari untuk perhitungan neraca massanya yang dituangkan dalam:
Pencampuran
Pengeringan
Kristalisasi
Keseimbangan
Distilasi
Evaporasi
Secara garis besar, neraca massa dalam sebuah sistem adalah seperti berikut ini.
Bila persamaan (IV-2) dikenakan pada proses yang tertera dalam gambar IV-4,
maka:
MA = M1 + M2 + M3 - M4 - M5 ..(IV-4).
Dengan, M = massa atau aliran massa dengan satuan massa atau massa/waktu.
Pada keadaan ajeg, maka akumulasi, MA = 0, sehingga neraca massanya:
M1 + M2 + M3 = M4 + M5 .(IV-5).
Gambar IV-4. Neraca massa dalam sistem alir Persamaan (IV-5) merupakan
persamaan neraca massa sistem secara keseluruhan atau total. Di dalam bahan
yang berupa campuran terdapat komponen-komponen yang terkandung di
dalamnya. Jika masing-masing komponen dintayakan dalam fraksi massa, x (tak
bersatuan),
maka
neraca
massa
komponen
berbentuk:
BAB III
0 -1.0000
1.0000
-1.0000
0 -1.0000
1.0000
0 -1.0000
0 -0.8000
1.0000 -5.0000
B=
100
0
0
0
0
0 -1.0000
0
1.0000
1.0000
0 -1.0000
1.0000
1.0000
0 -1.0000
0
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
0 -0.4000
0
0
0
0
0
0
0
C=
227.2727
45.4545
159.0909
113.6364
127.2727
45.4545
31.8182
68.1818
68.1818
>>
Pada m-file
Kst1
function y= kesetimbangan(e,k1,k2)
%sistem persamaan non linier
y=[(e(1)-e(2))*(3*e(1)-e(2))^3/((2-e(1))*(8-e(1)-e(2))*(10+2*e(1))^2-K1
e(2)*(3*e(1)+e(2))/((e(1)-e(2))*(8-e(1)-e(2)))
kst2
clear
K1=input('masukan konst.keset.reaksi 1 =');
K2=input('masukan konst.keset.reaksi 2 =');
%pencari angka nol fungsi Kst.m
x = fsolve(@sin,3,optimset('fsolve'))
eksekusi pada command window
>> kst2
masukan konst.keset.reaksi 1 =10
masukan konst.keset.reaksi 2 =5
Optimization terminated successfully:
Relative function value changing by less than OPTIONS.TolFun
x=
3.1416
>>
Pada m-file
m= input('m(mol/s)= ');
A=input('A= ');
B=input('B= ');
a=input('a= ');
b=input('b= ');
c=input('c= ');
d=input('d= ');
e=input('e= ');
f=input('f= ');
Cp1=A*((a*18)+((b/2)*10872)-((c/3)*4926474))
Cp2=B*((d*18)+((e/2)*10872)-((f/3)*4926474))
cpmix=Cp1+Cp2
q=m*cpmix
eksekusi
>> HE
m(mol/s)= 100
A= 0.9
B= 0.1
a= 12.684
b= 0.077
c= -0.000019
d= 26.624
e= 0.043
f= -0.000014
Cp1 =
610.2765
Cp2 =
73.5970
cpmix =
683.8735
q=
6.8387e+004
>>
Pada m-file
F= input('f(kg/j)=');
xf=input('xf(%)=');
xp1=input('xp1(%)=');
xp2=input('xp2(%)=');
P1=(F*xf)/xp1
v1=F-P1
P2=(P1*xp1)/xp2
v2=P1-P2eksekusi pada command window
>> alfin2
f(kg/j)=4000
xf(%)=0.1
xp1(%)=0.18
xp2(%)=0.5
P1 =
2.2222e+003
v1 =
1.7778e+003
P2 =
800
v2 =
1.4222e+003
III.2 Pembahasan
Neraca massa Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari
kesetimbangan massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah
sesuatu yang diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari
Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total
massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari
pemanfaatan neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia , menganalisa
berbagai alternatif proses produksi bahan kimia , dan untuk memodelkan
pendispersian polusi . Penjelasan Umum Massa yang masuk ke dalam suatu
sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam
sistem.
Pada pratikum komputasi data ini Neraca Massa dan Energi yaitu dengan
menggunakan dalam 2 m-file yang dibuka secara bersamaan sehinnga didapatkan
hasil eksekusi dari m-filenya yaitu invers dari Inv A*B dengan menyimpan
dengan nama Kst1 dan Kst2 dan eksekusi Kst2 dan memasukkan kost keset
reaksi 1=1.93e-4, dan masukkan konst.reaksi 2 = 5.528 dengan mengisi kost keset
reaksi 1 dengan angka 5 dan Kost Keset dengan angka 10 dan mendapatkan hasil
akhirnya adalah 3.1416. Kemudian pada penugasan dengan soal neaca massa dan
energy dari air yang diuapkan dari masing-masing evaporator, larutan yang
diumpankan kepada evaporator 2, dan produk yang dihasilkan dengan
menampilkan hasil dari eksekusinya m(mol/s)= 100 A= 0.9 B= 0.1 a= 12.684 b=
0.077 c= -0.000019 d= 26.624 e= 0.043 f= -0.000014 Cp1 =610.2765 Cp2 =
73.5970 cpmix = 683.8735 q = 6.8387e+004
BAB IV
PENUTUP
IV.1
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Annonim.2009.Neraca Massa.
Charless.we keenan,dkk. 2013. Neraca Energi untuk teknik.Universitas.
Jakarta.Erlangga.
Thomas.Charles.2013