Anda di halaman 1dari 17

ROTARY EVAPORATOR

KELOMPOK :
B
Renny Agusnita
Alfin Marta
Wais Alcharli
Yogi Asmamet

LATAR BELAKANG
Sampel yang diperoleh berupa cairan
gula dengan konsentrasi sangat kecil
sehingga Untuk mendapatkan larutan
gula dengan konsentarsi yang lebih
pekat maka dilakukan proses evaporasi
menggunakan alat rotary evaporator.

TUJUAN

Untuk mendapatkan larutan gula yang lebih pekat

Memahami prinsip kerja dari alat rotary evaporator

Dapat menghitung kadar air dari bahan yang akan digunakan

Dapat menghitung konsentrasi gula pada setiap tahap


evaporasi.

Mengukur volume kondesat yang diperoleh pada setiap tahap


evaporasi

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi: Evaporasi, salah satu metoda yang digunakan untuk
pengentalan larutan, dengan pelepasan air dari larutan tersebut
melalui pendidihan di dalam suatu bejana, evaporator serta
mengeluarkan hasil uapnya.
Manfaat utama evaporasi di dalam industri pangan :
a. Pengentalan awal cairan sebelum proses lanjut
b. Pengurangan volume cairan
c Untuk menurunkan aktivitas air
Cara kerja
Evaporasi dilakukaan dengan menambahkan kalor pada
larutan untuk menguapkan bahan pelarut. Secara prinsip kalor
dipasok untuk kalor laten penguapan.

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPERCEPAT PROSES EVAPORASI

Suhu
Kelembaban udara
Tekanan
Gerakan udara
Sifat cairan

ALAT DAN BAHAN

Alat yang
digunakan:

gelas piala 500ml


Cawan penguap
Batang pengaduk
Gelas ukur
Rotary evaporator
Neraca analitik
Corong
Oven
Desikator
Spatula

Bahan yang
digunakan:

Gula pasir

Aquades

PROSEDUR KERJA

Pengukuran kadar air bahan ( gula pasir ):

Cwn penguap kosong di masukkan ke


dlm oven lalu, masukkan ke dlm
desikator lalu di timbang, catat brt cwn
kosong
kemudian ditimbang gula sebanyak 2-5
gr gr lalu dipanaskan dalam oven
selama 2 -3 jam dengan T= 105(0C)
Kemudian didinginkan dalam desikator
lalu ditimbang
Selanjutnya dipanaskan lagi dalam oven
selama 30 menit, dinginkan dalam
desikator dan ditimbang kembali.
Perlakuan diulang kembali sampai
didaptkan bobot konstan.
Dari bobot yang diperoleh dihitung
kadar air gula tersebut.

Pelarutan bahan

Berdasarkan perhitungan neraca massa ,


timbang gula pasir ( bahan ) sesuai dari
hasil perhitungan.

Berdasarkan perhitungan neraca massa


pelarut, diambil pelarut air sebanyak dari
hasil perhitungan.

Dimasukkan gula ( bahan ) ke dalam gelas


piala kemudian tambahkan dengan pelarut
air yang telah diukur sebelumnya , lalu
larutan tersebut diaduk hingga homogen.
Terbentuklah larutan gula umpan

PROSEDUR KERJA PROSES EVAPORASI

Disiapkan rangkaian alat evaporasi,


dipastikan aliran air pendingin berjalan
lancar
Dimasukkan larutan gula encer ( sampel ) ke
dalam labu evaporasi
Pada alat diatur kondisi operasinya
( kecepatan putaran, suhu, waktu) (sesuai
penugasan)
Diukur volume kondensat yang terbentuk
(sesuai penugasan)

FLOW CHART
EVAPORATOR

VAPOUR
Xw

FEED

LIQUID
EVAPORATOR

Xg
Xw

Neraca Massa Total


F=V+L

Xg
Xw

Neraca Massa Komponen


Gula
Xg . F = Xg . L

Neraca Energi
M cp

DATA PENGAMATAN:

Kadar air gula pasir = 0.16 %

Berat gula yang tertimbang = 100,16 gram

Volume pelarut air yg di tambahkan = 399.84 ml

Konsentrasi gula encer = 20 %

Tabel Hasil

Grafik Hubungan Waktu Vs Volume Kondensat

Grafik Hubungan Waktu Vs Konsentrasi Gula (%)

Grafik Hubungan Suhu vs Volume


Kondensat

Grafik Hubungan Suhu vs Konsentrasi gula


Hubungan Suhu vs Konsentrasi gula (%)

Suhu 70

Suhu 80

Suhu 90

Kesimpulan
Kadar air umpan awal = 0,16 %
Konsentrasi larutan gula pekat = 26.32 %
Volume pelarut yang teruapkan pada variasi suhu
70C= 33 ml, suhu 80C= 87 ml dan pada suhu 90C
= 110 ml.
Faktor yang mempengaruhi proses evaporasi adalah
temperatur, konsentrasi larutan, waktu evaporasi

saran
saat mengukur volume kondensat usahakan jangan
terlalu lama membuka labu nya, sehinga tidak banyak
uap air yg hilang sebelum terkondensasi
Masukkan batu es ke dlm larutan pendingin sehingga
mempercepat proses kondensasi. Dan peluang
kehilangan uap air dlm proses kondensasi semakin
kecil

Anda mungkin juga menyukai