Anda di halaman 1dari 21

Chemical Engineering Tools

Dr. Akida Mulyaningtyas, ST, MSc.


Postulat
• Tidak ada persamaan yang harus dihafalkan.
Tidak perlu menghafalkan persamaan.
• Tidak ada soal di ujian MTK yang bentuknya
hafalan.
• Gunakan logika dan kemampuan analisis.
Basic Concept
Ilmu Teknik Kimia secara sederhana dapat dibagi menjadi 6
kelompok, yaitu:
• Neraca massa.
• Neraca panas.
• Kesetimbangan (equilibria).
• Proses kecepatan (rate processes).
• Ekonomi.
• Humaniora.
Keenam poin tersebut disebut Chemical Engineering Tools.
Dalam MTK, akan dibahas poin 1 sampai 4.
Basic Concept: Neraca Massa
• Penyusunan neraca massa didasarkan pada
hukum kekekalan massa: Mass is conserved.
• Atau: massa itu kekal; tak ada diciptakan atau
dimusnahkan.
• Mass is neither created nor destroyed in
chemical reactions (Antoine Lavoisier, 1789).
• Massa suatu elemen pada saat awal dan akhir
reaksi akan sama besarnya.
• Pahami ini, JANGAN dihafalkan.
• Jika hukum tersebut dibuat persamaan, maka:
Input – output = akumulasi
• Disebut neraca massa.
• Jika dinyatakan dalam satuan waktu:
Rate of input – rate of output = rate of
accumulation
• Dalam suatu sistem, jika ada reaksi yang terlibat,
maka neraca massa dapat disusun sebagai:
Rate of input – rate of output + rate of formation
– rate of disappearance = rate of accumulation.
Basic Concept: Neraca Panas
• Hukum dasar neraca panas analog dengan
neraca massa, yaitu hukum kekekalan energi.
• Cara penyusunan juga analog dengan neraca
massa, yaitu:
Rate of input – rate of output = rate of
accumulation
Basic Concept: Equilibria

• Dalam teknik kimia, ada 2 jenis kesetimbangan yang


paling banyak dibahas, yaitu kesetimbangan fase dan
kesetimbangan kimia.
• Kesetimbangan fase membahas tentang hubungan
komposisi suatu bahan pada suatu fase dengan fase
lainnya.
Misal senyawa A, berada dalam
Fase gas bejana tertutup.
Dalam keadaan setimbang ada
Fase cair persamaan matematis yang
menghubungkan komposisi A di
fase gas dan fase cair.
• Untuk diingat: ada konsensus di teknik kimia
dalam penyebutan fraksi.
• y untuk fraksi di fase gas, x untuk faksi di fase cair.
• Salah satu persamaan yang digunakan adalah
persamaan Raoult-Dalton.
𝛼𝑥
𝑦=
1+ 𝛼−1 𝑥
Atau dengan persamaan Henry:
𝑦 = 𝐻. 𝑥
Dengan α dan H: konstanta untuk masing-masing
persamaan.
• Kesetimbangan kimia diaplikasikan pada reaksi
irreversible.
• Misal: mA + nB iC
• Maka persamaan kesetimbangannya:
[𝐶]𝑖
𝐾=
[𝐴]𝑚 .[𝐵]𝑛
Dengan K = konstanta kesetimbangan.
Basic Concept: Proses Kecepatan

• Proses kecepatan mencakup 2 sub bidang


yaitu fisis (proses transfer) dan kimiawi
(kinetika kimia).
• Proses transfer terdiri dari 3 transfer: massa,
panas, momentum.
• Transfer momentum tidak dibahas di MTK
tetapi di kuliah Proses Transfer.
• Transfer massa yang sering dibahas adalah perpindahan
massa secara difusi (dalam satu fase), antar fase 1
lapisan, dan antar fase 2 lapisan.
• Difusi: perpindahan massa secara molekuler dalam satu
fase.
• Misal: difusi zat warna dalam cairan.
• Perpindahan massa A (pewarna) dalam medium B (air)
didekati dengan Hukum Fick:
𝑑𝑥𝐴
𝑁𝐴 = 𝑁𝐴 + 𝑁𝐵 𝑥𝐴 − 𝑐. 𝐷𝐴𝐵
𝑑𝑧
Dengan:
NA: transfer massa A tiap satuan waktu tiap satuan luas,
contoh satuan misal: mol/(detik.cm2).
NB: transfer massa B tiap satuan waktu tiap satuan luas.
xA: fraksi mol A.
c: konsentrasi total (A+B).
DAB: difusifitas A melalui B.
z: jarak/posisi.
• Jika difusi berlangsung berlawanan dan
equimolar (mol A dan B sama besarnya) maka
persamaan menjadi:
𝑑𝑥𝐴
𝑁𝐴 = −𝑐. 𝐷𝐴𝐵
𝑑𝑧
• Jika c besarnya tetap dan xA sangat kecil,
maka:
𝑑𝐶𝐴
𝑁𝐴 = −𝐷𝐴𝐵
𝑑𝑧
Persamaan difusi seperti ini yang banyak
digunakan di MTK.
• Perpindahan massa antar fase melalui satu lapisan tipis (film)
bisa diilustrasikan demikian:

• Persamaannya adalah:
𝑁𝐴 = 𝑘𝑐 (𝐶𝐴𝑠 − 𝐶𝐴 )
Dengan:
NA: transfer massa A tiap satuan waktu tiap satuan luas.
CAs: konsentrasi jenuh A di larutan.
CA: konsentrasi A di larutan.
kC: koefisien transfer massa.
• Persamaan tsb bisa disesuaikan dengan kondisi masing-
masing proses.
• Misal jika dalam fase gas:
𝑁𝐴 = 𝑘𝐺 (𝑝𝐴𝑠 − 𝑝𝐴 )
Dengan:
pA: tekanan parsial gas A.
kG: koefisien transfer massa untuk gas.
• Ingat, menghitung konsentrasi suatu senyawa dalam fase
gas biasa dinyatakan dengan tekanan parsial.
• Bentuk-bentuk lain akan dibahas selama kuliah.
• Transfer massa antar fase lainnya dibahas di kuliah lain.
• Transfer panas yang dibahas di MTK kebanyakan adalah
konduksi dan konveksi.
• Transfer panas konduksi adalah perpindahan panas yang
tidak disebabkan oleh gerak makroskopik medianya
tetapi oleh gerak molekuler media,
• Hukum yang digunakan adalah Hukum Fourier.
𝑑𝑇
𝑄 = −𝑘. 𝐴.
𝑑𝑥
Dengan:
Q: transfer panas tiap satuan waktu (misal Joule/detik).
A: luas permukaan transfer (misal cm2).
T: suhu.
x: jarak/posisi, kadang2 ditulis sebagai z.
k: konstanta konduktivitas panas (Joule/detik.cm.oC).
• Transfer panas konveksi adalah adalah perpindahan panas
akibat gerak makroskopik medianya dan melibatkan lebih dari
satu fase.

• Didekati dengan Hukum Newton:


𝑄 = −ℎ. 𝐴. 𝑇2 − 𝑇1 = ℎ. 𝐴. 𝑇1 − 𝑇2
• Dengan h: koefisien perpindahan panas (misal
Joule/detik.cm2.oC).
• Jika luas permukaan (A) sulit dievaluasi, maka didekati dengan
bentuk:
𝑄 = −𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒. ℎ. 𝑎. 𝑇2 − 𝑇1
Dengan a: luas per satuan volume.
• Ada juga transfer panas melalui beberapa tahanan yang
disusun seri.
• Misalnya seperti ilustrasi berikut, fluida melalui tahanan A
dan B.

• Persamaannya:
𝑄 = −𝑈. 𝐴. 𝑇2 − 𝑇1 = 𝑈. 𝐴. (𝑇1 − 𝑇2 )
Dengan U: koefisien perpindahan panas gabungan.
1 1 𝑥𝐴 𝑥𝐵 1
= + + +
𝑈 ℎ1 𝑘𝐴 𝑘𝐵 ℎ2
Sama seperti transfer panas konveksi, jika luas transfer panas
(A) sulit dievaluasi, maka digunakan a yaitu luas/volume.
• Kinetika kimia menyatakan kecepatan berlangsungnya
suatu reaksi kimia.
• Bentuk yang sangat sederhana dimisalkan pada suatu
reaksi: mA + nB  pC + qD
• Maka persamaan kecepatan reaksinya adalah:
(-rA) = k. CAm. CBn
Dengan:
(-rA): kecepatan massa A bereaksi tiap satuan waktu tiap
satuan volume (misal mol/detik.L).
Nilai rA ditulis negatif (-rA) karena reaksi mengurangi konsentrasi A
akibat A berubah menjadi produk.
k: konstanta kecepatan reaksi, satuan menyesuaikan order
reaksi.
m+n: order reaksi.
• Kinetika reaksi sifatnya sangat subyektif dan
bergantung pada tiap reaksi.
• Reaksi heterogen (melibatkan lebih dari 1 fase) atau
menggunakan katalis memiliki persamaan yang
berbeda.
• Nilai konstanta kecepatan reaksi (k) diperoleh dari
percobaan.
• Satuan k menyesuaikan order reaksi.
• Selengkapnya akan dibahas pada matakuliah kinetika
reaksi.
• Di MTK, hanya akan membahas kinetika yang
sederhana.
• Pelajari dan simpan catatan ini baik-baik,
karena akan berguna untuk matakuliah lain
yang menyangkut perhitungan-perhitungan di
Teknik Kimia.

Anda mungkin juga menyukai