Anda di halaman 1dari 30

TEORI KINETIK GAS

• BERNOULLI (1738) : mengemukakan teori


untuk menerangkan perilaku gas
• Teori ini dikenal sebagai Teori Kinetik Gas
• Teori ini dapat menerangkan hukum-
hukum gas, yaitu Hk.Boyle, Hk.Avogadro,
Hk.Dalton dan persamaan gas ideal
Model Gas Ideal
Didasarkan atas berbagai postulat :
• Gas terdiri atas sejumlah partikel-partikel (atom atau
molekul) yang bergerak dengan cepat ke segala arah
menurut garis lurus
• Molekul-molekul gas saling bertabrakan, dan
bertumbukan dengan wadah. Tekanan gas adalah
akibat dari tumbukan antara molekul-molekul gas
dengan dinding wadah. Tumbukan antara molekul gas :
- bersifat elastis
- energi kinetik total molekul-molekul tetap
Model Gas Ideal
• Tidak ada gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul gas dan antara molekul gas dengan
dinding wadah
• Volume molekul gas sangat kecil dibandingkan
dengan volume wadah, sehingga dapat
diabaikan
• Energi kinetik rata-rata molekul berbanding
lurus dengan suhu mutlak.
Tekanan Gas
• Bila partikel-partikel gas dalam suatu ruang
bergerak ke segala arah maka akan salimg
bertumbukan dan akan menumbuk dinding
tempat gas tersebut berada. Oleh karena
tumbukan terjadi secara berulang-ulang
secara periodik maka dinding mendapat gaya
yang konstan. Gaya per satuan luas dinding
disebut tekanan.
Tekanan Gas
• Berdasarkan model gas ideal dapat diturunkan
persamaan untuk menghitung tekanan gas
z • Wadah berbentuk kubus :
- panjang rusuk = ℓ
- mengandung N molekul gas
Vz • Sebuah molekul :
V - bermassa m
Vx - bergerak dengan kecepatan : v
Vy
x
dapat diuraikan dalam komponen , ,
dan
y • Molekul bergerak dengan kecepatan
dalam arah x menumbuk
dinding yz dengan momentum
• Setelah tumbukan, molekul bergerak ke arah
berlawanan dengan kecepatan - dan
momentum -
• Perubahan momentum yang terjadi pada satu
kali tumbukan adalah 2 dan jarak yang
ditempuh adalah 2ℓ
• Jumlah tumbukan/s dgn dinding wadah ini
adalah = =

• Sehingga perubahan momentum per molekul per


detik menjadi : (2 ) =
• Karena ada dua dinding yz, maka perubahan
momentum per molekul per detik dalam arah x
adalah

• Perubahan momentum total per molekul per detik


dalam arah x,y,dan z adalah

• Perubahan momentum per detik untuk jumlah


total molekul (N) adalah :
• Menurut hukum Newton II :
Perubahan momentum per detik adalah gaya :

karena , dgn A = luas kubus = ,


maka

atau

karena = = volume kubus = V


jadi Persamaan Pokok Teori
Kinetik Gas Ideal
dengan V = volume
v2 = kecepatan kuadrat rata-rata
• Untuk 1 mol gas : N = L (tetapan Avogadro)
sehingga
karena
dan L m = M (massa molekul relatif)
maka atau

sehingga
PENJELASAN HUKUM-HUKUM GAS DENGAN
TEORI KINETIK GAS
• Hukum Boyle
Postulat 5 : energi kinetik rata-rata molekul gas
berbanding lurus dengan suhu mutlak.
sehingga jika T tetap, maka PV juga tetap.
Teori kinetik :

=
Energi kinetik rata-rata molekul gas :
jika T konstan, maka PV juga konstan
sehingga : PV = konstan
• Hukum Avogadro
Pada (P,T) tertentu, dua gas yang mempunyai V
sama, mengandung jumlah molekul (N) yang
sama.
Teori kinetik :
dan
pada P dan V sama, P1V1 = P2V2
sehingga : =
Pada T tetap :
Jadi : N1 = N2
• Persamaan Gas Ideal
Teori kinetik :
Energi kinetik N molekul gas =
Jadi PV = konstanta x T
untuk 1 mol gas : PV = RT
• Hukum Dalton tentang Tekanan Parsial
Distribusi Kecepatan Molekul
• Molekul-molekul dalam gas bergerak dengan
kecepatan yang berbda-beda. Kecepatan sebuah
molekul selalu berubah dan dapat bervariasi
akibat tumbukan dengan molekul lain.
• Maxwell (1860) menunjukkan distribusi kecepatan
molekul-molekul mengikuti suatu pola tertentu.
Berdasarkan teori kebolehjadian Maxwell
menurunkan persamaan yang memungkinkan
untuk menghitung fraksi dari jumah totalmolekul
yang mempunyai kecepatan antara v dan v+dv
Distribusi Kecepatan Molekul
• Maxwell (1860) :

dgn dN = jmlh molekul dr jmlh total N yg


mempunyai kecepatan antara v dan
v+dv
m = massa molekul
k = tetapan Boltzman (1.381 x 10-23JK-1)
= fraksi dr jmlh total molekul dgn
kecepatan antara v dan v+dv
• Dgn mendifferensiasi pers.di atas terhadap v dan hasilnya
disamakan dgn nol.

karena

Sehingga
• v rata-rata molekul : dpt dihitung dr ungkapan :
atau

dgn mensubstitusikan dN dr pers.distribusi kec.


molekul akhirnya diperoleh :
• Rangkuman :
Tumbukan Molekul dan Jarak Bebas Rata-rata

• Molekul A dgn diameter dA


A B
• Molekul B dgn diameter dB
(diam)
= jarak antara titik pusat kedua
molekul
- Andaikan molekul B diam
Molekul A bergerak dgn kec.rata-rata melalui suatu volume
yg berisi molekul-molekul B. Dlm waktu 1 detik, molekul A
akan melalui volume sebesar
• Jika jumlah molekul B per satuan volume = NB/V,
maka jumlah molekul B yang ditumbuk oleh
molekul A per satuan volume per detik
adalah

• Jika jumlah molekul A per satuan volume = NA/V,


maka tumbukan yang terjadi antara molekul A
dgn molekul B per satuan volume per detik
adalah
• Ungkapan ini memerlukan koreksi karena
pada penurunannya diandaikan molekul B
diam. Jika molekul B bergerak dgn kec.rata-
rata , maka dlm pers. sebelumnya, harus
diganti dgn , yaitu kec.rata-rata A relatif
terhadap B. Kec.ini dpt diperoleh sbg selisih
vektor dan

dgn θ = sudut antara kedua vektor tsb.


• Dapat diturunkan bahwa :
dengan μ = massa tereduksi

• Jumlah tumbukan antara molekul A dgn


molekul B adalah :
• Jika A = B, yaitu jika hanya ada satu jenis gas dlm
sistem, kec.relatif menjadi :

• Jumlah tumbukan yg dialami oleh sebuah molekul


adalah :

• Jumlah tumbukan antara molekul-molekul A per


satuan volume per detik adalah :

Faktor ½ dlm pers.di atas diperlukan untuk tdk


menghitung tiap tumbukan dua kali
• Jarak rata-rata yang ditempuh oleh suatu
molekul antara dua tumbukan disebut jarak
bebas rata-rata (λ) dpt dihitung dr , shg
diperoleh :
Difusi Gas
• Hukum Graham (1829) : pd P dan T tetap, kec. difusi gas
berbanding terbalik dgn akar rapatannya atau berat molekulnya.
• v1 , v2 = kec.difusi
• 𝞺1, 𝞺2 = rapatan gas

• Pada P dan T yg sama, dua gas mempunyai volume molar sama


• M2, M1 = berat molekul gas
• Vm = volume molar gas
Viskositas Gas
• Viskositas : suatu ukuran hambatan dari suatu
lapisan fluida terhadap lapisan fluida lainnya
dalam suatu aliran laminer
• Aliran laminer : fluida di dalam pipa
dianggap terdiri atas molekul-molekul yang
berlapis-lapis yang bergerak satu di atas yang
lain dengan kecepatan yang berbeda-beda.
• Lapis terdekat pada dinding mempunyai
kecepatan ≈ 0
• Lapisan di tengah pipa mempunyai kecepatan
paling tinggi
• Misalkan suatu lapis fluida pada jarak r (dari
sumbu pipa) bergerak dengan kecepatan v.
Gaya, f, yang diperlukan untuk
mempertahankan beda kecepatan dv antara
lapis ini dengan lapis pada jarak dr di atasnya
adalah :

dengan f = gaya
ɳ = koefisien viskositas
A = luas permukaan lapisan
Metode Transpirasi (Poiseville, 1844)
• Gas dialirkan melalui pipa kapiler (dengan panjang
ℓ ) dan beda tekanan pada kedua ujungnya diukur.
• Koefisien viskositas dapat dihitung dengan rumus :

dengan P = tekanan
R = jari-jari pipa
t = waktu
V = volume gas
• Koefisien viskositas dapat juga dihitung
berdasarkan teori kinetik gas dengan rumus :
λ
dengan 𝞺 = massa jenis gas
= kecepatan rata-rata
λ = jarak bebas rata-rata
Satuan koefisien aktivitas dalam sistem cgs
adalah poise (1 g cm-1 s-1) dan dalam satuan SI
adalah Pascal detik (Pa s = 1 kg m-1 s-1)
1 poise = 0,1 Pa s

Anda mungkin juga menyukai