Anda di halaman 1dari 15

-FISIKA STATISTIK-

TEORI KINETIK GAS

KELOMPOK 10
SITI ASTYA RAHMAH A1K117027
SITTI NURFATIN A1K117028
SUL DAENG NABA A1K117029
TRINANDA YUNINGSIH A1K117030
4
3 Bagaiamana Prinsip
Ekipartisi Energi

2 Bagaimana Cara
Penurunan Persamaan
Keadaan Gas Ideal
Apa yang dimaksud
dengan Fluks Molekul

1
Apa Anggapan Dasar
Dari Teori Kinetik
A. Teori Kinetik
Untuk mempelajari teori kinetik pada gas ideal, kita perlu 2. Molekul-molekul terpisah oleh jarak yang lebih besar
memahami anggapan-anggapan dasar sebagai berikut: dibanding dengan diameter molekul itu sendiri. Ambil
misalnya satu molekul menempati satu kubus kecil dengan
1. Anggapan pertama adalah bahwa setiap elemen volume berisi tepat. Untuk ini telah diketahui bahwa dalam keadaan
molekul gas. Dalam keadaan standart, 6,02 x 10 23 molekul standart, 6,02 x1023 molekul menempati volme sebesar 22,4
menempati volume sebesar 22,4 x 10-3 m3. Untuk itu 1 mm3 x 10- 3 m3. Sehingga volume kubus tersebut adalah
volume, berisi molekul gas sebanyak =.....?
Dari 1 m3 = 1m x 1m x 1m
= 103 mm x 103 mm x 103 mm = 109 mm3.
Jadi 22,4 x 10-3m3= 22,4 x 106 mm3
Sehingga 1 mm3 berisi molekul sebanyak ≈3x1016molekul.
Rusuk kubus ini direpresentasikan sebagai jarak rata-rata
antara molekul. Diketahui pula bahwa diameter molekul
adalah » 2 x 10-10 m. Sehingga:

Jadi jarak antar molekul = 10 x diameter molekul.


3. Anggapan ke tiga adalah bahwa gaya interaksi antar 5. Anggapan kelima, jika tidak ada pengaruh gaya medan luar,
molekul diabaikan, kecuali jika molekul tersebut saling molekul- molekul terdistribusi merata di seluruh wadah atau
bertumbukan. Dengan anggapan yang ke tiga ini kita dapat bejana. Dengan anggapan ini, maka kerapatan molekul
menyatakan bahwa jika tidak ada gaya luar, maka molekul dapat didefinisikan sebagai banyaknya molekul persatuan
akan bergerak lurus diantara dua tumbukan. volume. Atau Kerapatan = N/V = konstan. Sehingga dalam
4. Anggapan yang keempat adalah bahwa tumbukan antar elemen volume dV terdapat dN molekul. Artinya:
molekul dengan molekul atau antar molekul dengan
dinding bersifat lenting sempurna, dan bagian dinding yang
ditumbuk molekul dianggap rata sempurna. Komponen
kecepatan molekul arah tegak lurus permukaan dinding
berubah dengan perubahan total. Lihat gambar 1.1 berikut: 6. Anggapan keenam bahwa, laju gerak molekul meliputi
kisaran dari nol hingga laju cahaya. Dengan anggapan ini
tidak akan menimbulkan kesalahan bila kita mengintegralkan
fungsi distribusi peluang untuk laju dari 0 sampai ∞ .

Dengan konvensi arah, ke kiri + dan ke kanan - , maka


gerak bolak-balik molekul mengakibatkan perubahan
momentum sebesar:
• m V cos q - (- mV cos q ) = 2 mV cos q = m (2 V cos q ).
• 2V cos q = perubahan kecepatan.
7. Anggapan ke tujuh adalah bahwa, molekul-molekul bergerak
menyebar kesegala arah dengan peluang yang sama. Untuk
menggambarkan anggapan ini marilah kita ambil penyebaran
molekul ini membentuk front yang menembus permukaan bola
seperti yang ditunjukkan gambar 1.2 berikut:

Jumlah rata-rata titik tembus molekul per satuan luas permukaan


bola = jumlah molekul yang menembus permukaan persatuan
luas permukaan bola, Yaitu

Karena menyebar merata ke seluruh permukaan bola, maka:


Nampak bahwa dN disini merupakan jumlah molekul yang mempunyai kecepatan
dalam arah antara θ dan θ + dθ dan antara Φ dan Φ + θΦ. Sehingga dapat
dituliskan hubungan:
B. Fluks Molekul
Gerak acak dari molekul gas kontinu, molekul yang terus Sumbu silider mempunyai arah θΦ, dan panjang silinder =v dt.
dating di setiap bagian dinding wadah, dan juga pada setiap Molekul θΦ yang mengenai permukaan alas dalam selang
sisi permukaan gas. Symbol dN merupakan jumlah total waktu dt sama dengan banyaknya molekul vθΦ dalam silinder.
molekul yang datang dari segala arah dan kecepatan total
Ambil dnV ≡ banyak molekul persatuan volume yang
pada salah satu sisi elemen dari daerah permukaan dA
selama interval waktu dt. Fluks molekul pada suatu mempunyai laju antara v dan v + dv.
permukaan ≡ jumlah total molekul yang tegak lurus
mengenai permukaan persatuan luas persatuan waktu

Perhatikan silinder miring yang berada dalam koordinat


bola pada gambar 1.3 berikut:
C. Persamaan Keadaan Gas Ideal
Dalam persamaan gas ideal terdapat beberapa
istilah kimia penting, yaitu massa atom relatif, massa
molekul raltif, bilangan Avogadro dan mol. Massa
atom relatif adalah massa satu atom suatu unsur
yang dinyatakan sebagai perbandingan massa satu
tom unsur terhadap massa satu atom unsur lain.
Massa molekul relatif adalah jumlah seluruh massa
atom relatif dari atom-atom penyusun unsur atau
senyawa tersebut. Mol adalah satuan jumlah atom
dalam 12 gram karbon yaitu sebanyak 6,02 x 1023
butir. Bilangan 6,02 x 1023 ini disebut Bilangan
Avogadro (NA). Dalam satuan SI NA dinyatakan
dengan 6,022 x 1026 molekul/kmol.
D. Prinsip ekipartisi energi
Anggap kita mempunya suatu campuran gas yang Dimana p1,p2, dan sete1rusnya adalah tekanan
tidak bereaksi dengan yang lain secara kimia, suhu parsial dari unsur gas N1,N2 dan seterusnya
dan massa jenisnya mendekati gas ideal. Itu adalah jumlah molekul setiap unsur, V dan T
ditemukan secara eksperimen dimana tekanan total merupakan volume dan suhu dari gas. m1,m2 dan
dari campuran tersebut adalah penjumlahan seterusnya menyatakan massa dari unsur molekul
tekanan setiap gas yang digunakan jika massa setiap dan dan seterusnya merupakan kecepatan
gas sama dengan massa gas yang dicampur, kuadrat rata-rata. Dengan menggunakan metode
seluruh volume campuran. Tekanan yang digunakan 9-4, tumbukan setiap molekul terhadap dinding
oleh setiap gas tersebut disebut tekanan parsial dan dan tekanan yang dihasilkan oleh setiap molekul
hukum eksperimen diatas adalah hukum Dalton dapat dirumuskan:
dari tekanan parsial jika ditulis dengan persamaan
menjadi:
Bentuk persamaan di atas di bagian sisi kiri
adalah energi kinetik rata-rata dari berbagai
molekul gas, dan disimpulkan bahwa sebuah gas
campuran dari energi kinetik rata-rata dari setiap
gas molekul adalah sama. Yaitu campuran
Hidrogen dan uap air raksa, walaupun
perbandingan massa molekul 2 banding 200,
energi kinetik translasi rata-rata dari molekul
Hidrogen sama dengan molekul air raksa.
Contoh diatas merupakan gambaran dari
prinsip energi equipartisi. Kita tahu bahwa prinsip
ini bukan hukum universal tetapi suatu kasus pada
kondisi-kondisi tertentu. Namun, itu sangat
berhasil dalam mengembangan teori molekul.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai