BAB III
DIFUSI OLAKAN
2
• Apabila pada suatu fluida yang mengalir melalui sebuah permukaan dengan kondisi
sedemikian sehingga alirannya turbulen, maka didaerah yang berdekatan dengan
permukaan terdapat sebuah lapisan tipis diman fluida mengalir secara laminer. Diluar
lapisan ini terdapat zone dimana aliran fluida dapat laminer atau turbulen tergantung
kepada kondisi setempat. Zone ini disebut: zone buffer. Diluar zone ini aliran fluida
adalah turbulen dan daerah ini disebut: inti turbulen (lihat gambar).
3
• Kalau suatu zat yang terlarut mendifusi dari permukaan ke badan utama fluida, maka
kecepatan transfer massa melalui ketiga daerah tersebut tergantung kepada sifat aliran
fluida dalam masing-masing daerah.
3.1. TEORI LAPISAN TENTANG KOEFISIEN TRANSFER MASSA
5
• Merupakan teori yang tertua dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai arti
dari koefisien transfer massa.
• Di dalam aliran fluida yang turbulen, mekanisme proses alir yang meliputi gerakan
olakan di daerah turbulen diketahui sepenuhnya. Sebaliknya mekanisme difusimolekuler,
sekurang-kurangnya untuk gas, sudah cukup diketahui dengan baik. Karena itu maka
orang berusaha untuk melukiskan kecepatan transfer massa melalui zone laminer, zone
buffer dan inti turbulen, dengan cara yang sama seperti pada zone laminer sendiri.
• Ditinjau gas mengalir melalui sebuah permukaan, dan pada saat yang sama terjadi difusi
6 ekuimolar arus berlawanan (gb.3.2)
•[k]=
•Karena konsentrasi dapat mempunyai satuan yang berbeda, maka k satuannya dapat, tergantung satua
konsentrasi. Hubungan antara k dengan satuan konsentrasi yang berbeda-beda dapat dilihat dri tabel
3-1 berikut.
Gas Cairan
Tabel 3-1 Hubungan koef. Transfer massa
Persamaan Kecepatan Satuan koefisien Persamaan kecepaan Satuan koefisien
10
Difusi ekuimolar arus Difusi A melalui Difusi molekuler Difusi A melalui B
blw
arus
3-2. Cara-cara Menentukan Koefisien Ttransfer Mssa Lapisan
11
Ada 4 macam cara untuk menentukan koef. Transfer massa lapisan, yaitu:
1. Analisa dimensional + percobaan
2. Analogi antara transfer momentum, tenaga dan massa
3. Analisis lapisan batas batas eksak
4. Analisis lapisan batas pendekatan.
Hanya dibicarakan 1 dan 2 saja.
12 3-3. ANALISA DIMENSI
Apabila sebuah besaran harganya tergantung kepada sejumlah besaran lainnya, maka hubungan antara
besaran-besaran tersebut dapat ditentukan dengan analisa dimensional. Analisa dimensional sendiri
belum dapat mmberikan suatu jawaban persamaan yang lengkap, tetapi suatu persamaan fungsional,
dimana untuk mendapatkan persamaan yang lengkap, harus diikuti dengan percobaan. Penyelesaian
dengan analisa dimensional dapat dilakukan, apabila besaran-besaran atau variable-variabel yang
berpengaruh diketahui.
13
Misalkan sebuah fluida mengalir dalam pipa, dan pada saat yang sama solute A ditransfer dari
permukaan pipa kebadan utama fluuida. Besaran-besaran yang berpengaruterhadap koefisien
transfer massa Kc ialah: diameter pipa (D), rapat fluida (ρ), kekentalan fluida (μ), kecepatan
fluida (ū) dan difusivitas fluida ( . Jadi :
•Dimana:
3-4. ANALOGI ANTARA TRANSFER MOMENTUM, TENAGA DAN MASSA
•Τgc = w Δū (3-9)
•Dimana Δū= suatu ukuran fluktuasi kecepatan dalam arah sejajar dengan
dinding pipa. Antara titik 1 dan 2 juga akan terjadi transfer panas karena ada
gradien temperatur diantaranya, yaitu
• q= WCp Δt (3-10)
•eliminasi W diantara kedua persamaan diperoleh,
20 (3-11)
• Di dalam zone laminer, pertukaran momentum bersih (neto), yang
dinyatakan sebagai gaya geser/ satuan luas,
(3-12)
•Kecepatan transfer panas didalam zone laminer
• q= -k (3-13)
•eliminasi Dz dari kedua persamaan diperoleh,
• (3-14)
21
•Atau untuk seluruh zona laminer,
(3-15)
• Dari persamaan (3-11) dan (3-15) terlihat bahwa kedua persamaan
akan menjadi sama, atau mekanisme yang sama berlaku untuk transfer
panas dan transfer momentum untuk aliran laminer dan turbulen apabila,
atau (3-16)
22
Untuk kebanyakan gas pada tekanan biasa hal ini memang kira-kira
demikian (Pr=0,65-0,90)
Prinsip ini merupakan dasar analogi gesekan pipa transfer panas
Reynold yang mengatakan bahwa antara fluida yang mengalir secara
turbulen dalam pipa yang dipanaskan. Pers (3-11) dapat dikenakan dari
inti turbulen sampai dinding pipa melalui zone laminer.
23
Prandel dan Taylor mengadakan modifikasi analogi Reynold dengan pers.
(3-11) kepada zone buffer dan zone turbulen dan pers. )3-15) kepada zone
laminer saja, dengan anggapan bahwa pada Zf, τ=τi. Sehingga,
• (3-17)
•Atau
• (3-18)
•Untuk aliaran Lamiran,
• (3-15
24
•Atau
-= (3-19)
•Kecepatan perpindahan panas,
•q= h (-
• = h [(-- )] (3-20)
•Eliminasi (- dan - ke dalam persamaan (3-20) diperoleh
25
•=
•= (3-21)
•Hubungan antara factor gesekan Faning f dengan teganagan geser
26
(3-23)
•Subsitusi per. (3-22) kedalam pers. (3-21)
•1/2f= (3-32)
•Modifikasi empiris memberikan,
•1/2f = (3-24)
Dimana faktor J Celburn untuk transfer panas
27 Analogi anta transfer momentum dan massa
Sekarang ditinjau kembali aliran gas secara turbulen di dalam subuah pipa, dan
pada saat zat A ditransfer dari dinding pipa kebadan utama gas (gb.4)
28
•= (3-32)
•Subsitusi beda tekanan parsial, pers. (3-29) dan (3-31) kedalam pers. (3-
32), maka diperoleh
• (3-33
•Hubungan tegangan geser pada dinding dengan aktor gesekan Fanning f,
• (3-22)
Kombinasi per. (3-22) dengan (3-33) diperoleh,
33
½ f= (3-34)
Modifikasi empiris oleh Chilten dan Celburn memberikan,
1/2 f = (3-35)
Dimana faktor J Celburn untuk transfer massa pers. (3-35) dapat
diubah bentuknya menjadi,
(3-39)
34
•Dalam kolom dinding basah, cairan yang relatif mudah menguap (air, benzene, alkohol,dll)
dialirkan kebawah melalui permukaan dinding dalam kolom, sedangkan gas dialirkan dalam kolom
secara arus berlawanan/searah dengan aliran cairan. Diusahakan agar cairan mengalir dalam benruk
lapisan yang tipis, sehingga luas muka dimana penguapan terjadi praktis sama dengan luas muka
dinding kolom.
•Gilliland dan Sherwood mempelajari penguapan 9 macam cairan ke dalam udara dengan
menggunakan kolom dinding basah, hasilnya dapat dinyatakan dalam persamaan
37
• (3-37)
•
•Dimana: D= diameter dalam kolom
• P= tekaan total
• Re dan Sc ditentukan pada kondisi bahan utama arus gas.
• Pers. Diatas berlaku untuk kondisi:
• 2.000<Re<35.000
• 0,6<Sc< 2,5
• 0,1 atm < P< 3 atm
38
•Linton dan Sherwood mempelajari pelarutan pipa asam benzoate padat ke dalam arus aliran air,
diaman hasilnya dapat dinyatakan dalam persamaan,
• (3-38)
•Yang berlaku untuk:
•2.000<Re<70.000
•1.000<Sc<2.260
•Pers. (3-38) bentuk sangat sesuai dengan pers. Diffus-Boolter untuk transfer panas konvektif dalam
pipa yaitu,
39 (3-39)
Untuk daerah bilangan Reynold= 5.000-200.000, factor gesekan untuk aliran melalui pipa licin
dapat dinyatakan sebagai,
f/2 = (3-40)
subsitusi kedalam pers. (3-37), maka di dapat
(3-41)
40
= (0,0153)(3,87)= 0,0583 ft
Karena komposisi gas 99% udara, maka dianggap bahwa viskositas dan rapat gas sama dengan viskositas
42 dan rapat udara.
Viskositas udara:
Atau
Rapat udara:
Ρ=
Bilangan Reynold dan Schmidt masing-masing adalah:
Sc=
Re=
Dari data keseimbangan:
43
= 74 lbmol/J.ft².lbmol/ft³
44
Fluks molar,
Untuk transfer massa dalam aliran fluida melalui bentuk yang lain, telah pula dilakukan
penyelidikan, dimana hasilnya dapat ditunjukkan dalam gb.6 berikut. Dalam gambar tersebut
dilukiskan hubungan anta Y dan X, dimana Y dan X untuk setiap macam operasai terlihat pada tabel
3-2.
45
48
2 Aliran di dalam Transfer panas Re
pipa
3 Aliran gas tegak Transfer massa R’e 0,5 - 2,6
lurus pada silinder
R’e
Transfer panas
4 Aliran gas melalui Transfer massa 0,6- 2,7
bola
Transfer panas
Catatan :
= 164,4 lb mol/J.ft²
Tekanan uap air pada permukaan cairan, tekanan air pada 90°F= 0,0475 at, =
53 Tekanan parsial uap dalam arus gas
54 Kecepatan penguapan air,
= 0,01418 lb/J.ft²= 0,01418 x 18 = 2,5 lb/J.ft²
Soal-soal
55 1. Wilke dan Hougen melaporkan transfer massa dalam lapisan zat padat berbutir. Udara
diembuskan melalui suatu lapisan pelet celite berpori yang dibasai dengan air, dan dengan
penguapan air ini pada keadaan adiabatis mereka melaporkan koefisien lapisan gas. Dalam
sebuah percobaan dilaporkan data-data sebagai berikut:
Diameter partikel efektif 0,018712 ft
Kecepatan massa arus gas 601 lb/J.ft²
Suhu oada permukaan 100°F
Tekanan 733 mm Hg
Kalau dianggap bahwa sifat campuran gas sama dengan sifat udara, hitunglah koefisien
transfer massa dalam lb mol/ J.ft².atm
56 1. Sebuah pelat dasaar berpori yang sangat panjang dan lebar 3 ft secara terus menerus
dibuat jenuh dengan amonia pada 100°F. udara mengalir dalam arah searah dengan lebar
pelat dan sejajar dengan permukaan pelat dengan kecepatan 10 ft/detik. Udara
mempunyai temperatur 100°F dan tekanan 1 atm. Hitunglah koefisien transfer massa
2. Karbon dioksida mengalir dengan kecepatan 4 ft/det didalam sebuah menara dinding
basahpada temperatur 32°F. pada waktu yang bersamaan benzene dipompa dari
reservoir bawah ke reservoir atas (reservoir umpan). Disamping itu benzene juga
dipompa dari sumber yang lain ke reservoir umpan. Berapakah kecepatan tambahan
benzene dari sumber lain supaya pengaliran benzene didalam menara didinding basah
tetap. Kolom dinding basah mempunyai ukuran: misalkan bahwa tekanan kejenuhan uap
benzene adalah 0,484 psia.
57 1. Sebuah silinder berpori dengan diameter 6 in ditempatkan di dalam terowongan
angin. Udara dengan kelembaban absolute 0,030 lb uap air/lb udara kering dan
suhu 100°F mengalir tegak lurus pada tabung dengan kecepatan sebesar 25 ft/det.
Kalau suhu air pada permukaan silinder adalah 95°F, maka hitunglah:
a. Kecepatan penguapan air untuk setiap ft panjang silinder
b. Tebal lapisan laminer efektif.